SISTEM INTEGUMEN SISTEM PERNAPASAN

v Tekanan intra okuler - Tekanan intra okuler meningkat pada glukoma - TIO diukur dengan tonometer Schiotz - Palpasi bola mata untuk mengetahui tekanan intraokuler merupakan teknik yang sensitivitas sangat rendah. - Jika palpasi salah dapat menyebabkan kerusakan seperti ablasi retina, oleh karena itu palpasi mata tidak boleh dilakukan.

6. SISTEM INTEGUMEN

Anamnesis system integument mencakup : - Keluhan utama : - Ruam atau lesi kulit - Gatal pruritus - Bengkak - Ulkus - Perubahan warna kulit - Perubahan rambut, kuku - Kapan pertama kali memperhatikan adanya ruam? - Dimana letaknya? Apakah terasa gatal? - Adakah pemicu misalnya pengobatan, makanan, sinar matahari, dan alergen potensial? - Dimana letak benjolan? Apakah terasa gatal? Apakah berdarah? Apakah bentukukuranwarnanya berubah? - Adakah benjolan di tempat lain? - Bagaimana perubahan warna yang terjadi misalnya pigmentasi meningkat, ikterus, pucat? - Siapa yang memperhatian adanya perubahan warna? - Sudah berapa lama? Bandingkan dengan sebelumnya? - Gejala penyerta ?  penurunan BB, artralgia, dll - Akibat serius ?  kehilangan cairan, infeksi sekunder, metastatik  kel. Getah bening, organ lain - Riwayat Penyakit Dahulu - Pernahkah gangguan kulit, ruam, dan lain-lain? - Riwayat kecenderungan atopi asma, rinitis? - Riwayat masalah kulit di masa kecil? - Riwayat kondisi medis lain yang signifikan? Mis, SLE, penyakit seliaka, miositis, atau transplantasi ginjal. - Obat-obatan - Riwayat pemakaian obat yang lengkap penting bagi semua jenis pengobatan, baik obat resep maupun alternatif, yang dimakan atau topikal - Pernahkah pasien menggunakan obat untuk penyakit kulit? - Pernahkan apakah pasien menggunakan imunosupresan? - Alergi - Apakah pasien memiliki alergi obat? Jika ya, seperti apa reaksi alergi yang timbul? - Apakah pasien mengetahui kemungkinan alergen yang lain? - Pernahkah pasien menjalani patch test atau pemeriksaan respon IgE? - Patch Test - Riwayat keluarga - Adakah riwayat penyakit kulit atau atopi dalam keluarga? - Adakah orang lain di keluarga yang mengalami kelainan serupa? - Riwayat Sosial - Bagaimana riwayat pekerjaan : apakah terpapar sinar matahari, alergen potensial, atau parasit kulit? - Apakah menggunakan produk pembersih baru, hewan peliharaan baru, dan lain-lain? - Apakah pasien baru-baru ini bepergian ke luar negeri? - Adakah pajanan penyakit infeksi misalnya cacar air? - Penyelidikan fungsional - Fakta utama bagian ini adalah kemungkinan adanya penyakit sistemik yang berkaitan, seperti penyakit seliaka, infeksi parasit, atropati psoriatik, SLE, dan lain-lain - Pemeriksaan fisik - Terdiri dari inspeksi dan palpasi - Alat : lampu senter kecil - Apakah pasien sakit ringan atau berat? - Apakah pasien tampak pucat, syok, berpigmen, atau demam? Kondisi kulit serius yang mengenai daerah yang luas pada kulit bisa menyebabkan kehilangan cairan yang membahayakan jiwa dan infeksi sekunder - Apakah kelainan kulit yang ditemukan? Ruam, ulkus, benjolan, diskolorasi, dan sebagainya - Kondisi umum pemeriksaan  Pasien, pemeriksa nyaman  Pencahayaan optimal, cahaya alami  Pengamatan cermat – meski tanpa keluhan  Terpisah, atau bersama-sama diperiksa bila bagian lain tubuh sedang dinilai  Indikasi menular – sarung tangan - Waspada terhadap setiap lesi : membesar, berubah warna - Perhatikan warna, kelembaban, turgor, tekstur kulit - Perhatikan perubahan warna; sianosis, ikterus, kelainan pigmentasi - Lesi vaskular merah ; petekia, purpura, angioma memucat bila ditekankan kaca obyek - Kelembaban : berlebihan pada demam, emosi, neoplasma, hipertiroidisme. Kering pada menua, miksedema, nefritis, akibat obat tertentu, cari ekskoriasi  pruritus - Palpasi : Nilai turgor dan tekstur - Turgor : menafsir keadaan hidrasi umum pasien, hidrasi menurun  respons lambat - Tekstur : lembut pada hipotiroidisme sekunder, keras pada skleroderma, miksedema, beludru erat dengan sindrom Ehlers-Danlos. Pemeriksaan fisik Rambut - Rambut dan kulit kepala : lesi, alopesia hirsutisme - Pola penyebaran dan tekstur rambut seluruh tubuh - Hipotiroidisme  rambut jarang dan kasar - Hipertiroidisme  halus - Rontok : anemia, keracunan logam berat, hipopituitarisme, gangguan gizi - Rambut banyak pada :Cushing, sindrom Stein-Leventhal, neoplasma seperti tumor adrenal, gonad. Pemeriksaan Dasar Kuku - Perubahan dasar kuku tidak patognomonik bagi penyakit khusus - Gangguan ginjal, hematopoetik, hepar dapat tampak di kuku - Teliti kuku terhadap warna, kerapuhan, perdarahan di bawah kuku, garis-garis atau alur-alur melintang pada kuku atau dasar kuku, dan daerah putih pada dasar kuku yang meluas. - Garis Beau : alur melintang sejajar dengan lunula, sering menyertai suatu infeksi, penyakit ginjal, hati - Pita mee : garis melintang gurat putih akibat keracunan arsen, penyakit sistemik akut - Kuku Lindsay : kuku setengah-setengah proksimal putih, distal merah atau merah muda  penyakit ginjal menahun dan azotemia. - Kuku Terry : Dasar kuku putih sampai 1 – 2 mm batas distal kuku  sirosis, hipoalbuminemia. - Koilonikia : kuku sendok, distrofi dengan lempeng kuku tipis dan timbul depresi mirip mangkuk  anemia defisiensi besi - Clubbing pembesaran ujung distal jari , manifestasi awal ialah melunaknya jaringan di atas lipat kuku proksimal : penyakit jantung sianotik bawaan, fibrosis kistik, patologi paru Kulit wajah dan leher - Kelopak mata, dahi, telinga, hidung, dan bibir diteliti dengan seksama - Selaput lendir mulut dan hidung diteliti terhadap adanya ulkus, perdarahan, telangiektasia. - Apakah kulit pada lipat nasolabial dan mulut normal? Pemeriksaan kulit punggung - Amati kulit punggung pasien, adalah lesi? Kulit dada, perut, ekstremitas bawah - Periksa kulit dada dan perut - Beri perhatian khusus pada kulit daerah lipat paha dan genital - Periksa rambut pubis - Angkat skrotum, periksa daerah perineum - Daerah pretibial diteliti adanya ulkus - Kaki dan telapak kaki diamati dengan cermat adanya perubahan kulit - Jari direntangkan untuk menilai jaringan antar jari - Amati punggung, bokong, daerah perianal. - Makula – daerah perubahan warna kulit yang berbatas jelas dengan kulit normal tanpa tonjolan atau lekukan kulit di sekitarnya - Papula – lesi menonjol padat diameter 0,5 cm - Plak – penonjolan diatas permukaan kulit yang mengenai area permukaan yang relatif besar dibandingkan dengan tingginya - Indurasi – papula atau plak berbentuk lingkaran atau memiliki puncak yang datar, berwarna merah pucat yang menghilang dalam beberapa jam. - Pustula – penonjolan kulit berbatas tegas yang berisi eksudat purulen - Vesikulabulla – lesi menonjol berbatas tegas yang berisi cairan. Vesikula memiliki diameter 0,5 cm, sedangkan bulla memiliki diameter 0,5 cm - Ulkus – lesi yang menunjukkan kerusakan dermis dan epidermis - Kista – rongga tertutup yang berisi cairan atau bahan semi padat - Adakah memar atau petekie? Jika ya, dimana letaknya? - Periksa kulit, kuku, dan rambut seteliti mungkin, selain itu, periksa rongga mulut dan mata. Bagian kulit mana yang terkena? - Adakah perubahan kulit sekunder yang memperberat atau merupakan akibat dari proses primer? Misalnya : - Skuama – lapisan deskuamasi stratum korneum - Krusta – serum, darah, atau eksudat purulen yang mengering - Erosi – daerah lekukan berbatas tegas akibat hilangnya epidermis - Likenifikasi – penebalan kulit akibat sering digosok atau digaruk yang menyebabkan semakin jelasnya garis-garis kulit normal - Atrofi – atrofi epidermal akibat berkurangnya lapisan sel-sel epidermal. Atrofi dermal terjadi akibat berkurangnya jaringan ikat dermal - Parut – lesi yang terbentuk akibat kerusakan dermal - Ekskoriasi – ekskavasi superfisial epidermis akibat garukan - Fisura – celah kulit berupa garis yang terasa nyeri. - Tentukan perluasan soliter, lokal, regional, generalisata, atau universal dan pola distribusi simetris atau asimetris, daerah pajanan, tempat tekanan, lipatan kulit, atau folikular? - Apakah lokasi berhubungan dengan pakaian, pajanan sinar matahari, atau perhiasan? - Bagaimana warna dan bentuk lesi misalnya bulat, lonjong, poligonal, anular, serpiginosa, bertangkai? - Lakukan palpasi untuk mengetahui suhu, mobilitas, nyeri tekan, dan kedalaman - Periksa adanya pembesaran kelenjar getah bening yang drainase - Lakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk menganalisis adanya penyakit sistemik. - Mungkinkah kelainan ini merupakan manifestasi dari kondisi sistemik serius keganasan atau SLE

7. SISTEM MUSKULOSKELETAL