Teknik Pengumpulan Data Validitas Data

3. Bahan Hukum Tersier Bahan hukum tersier merupakan bahan hukum yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dengan memberikan pemahaman dan pengertian atas bahan hukum lainnya. Bahan hukum yang dipergunakan oleh penulis adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Hukum.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan masalah yang perlu diperhatikan dalam setia penelitian ilmiah untuk memperoleh data yang lengkap, benar, dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun metode pengumpulan data dalam melakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara Interview Wawancara adalah “Percakapan dengan maksud tertentu”. Wawancarapercakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang megajukan pertanyaan dan terwawancara interview yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu” Moleong, 2005: 186. 2. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber tertulis yang berupa buku, sumber arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi yang ada di LBH Mawar Saron Semarang, LRC-KJHAM, LBH Apik Semarang, Peradi Semarang.

3.5 Validitas Data

Untuk menetapkan keabsahan diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu, yaitu kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian Moleong, 2005: 324. Untuk menetapkan keabsahan data penelitian dilapangan diperlukan teknik Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu Moleong, 2005:330. Triangulasi yang digunakan antara lain sebagai berikut: 1. Triangulasi dengan sumber, yaitu membandingkan dan mengecek baik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui alat dan waktu yang berbeda dalam metode kualitatif. 2. Memanfaatkan pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data dari pemanfaatan pengamat akan membantu mengurangi bias dalam pengumpulan data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dengan sumber, dimana triangulasi ini sumber-sumber yang ada digunakan untuk membandingkan dan mengecek kembali hasil dari berbagai macam metode yang digunakan dalam penelitian ini. Berarti disini diperlukan format wawancaraprotokol wawancara dalam metode wawancara, catatan pengamatan dalam metode observasi, serta data-data lain yang akurat yang dapat menunjang penelitian ini. Triangulasi dengan sumber data dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut : 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi 3. Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang waktu diteliti dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu 4. Membandingkan keadaan dengan prespektif seseorang dengan berbagai pendapat pandangan orang seperti rakyat biasa, pejabat pemerintah, orang yang berpendidikan, orang yang berbeda 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen berkaitan Berdasarkan pendapat Moleong diatas, maka peneliti melakukan perbandingan data yang telah diperoleh. Yaitu data-data sekunder hasil kajian pustaka akan dibandingkan dengan data-data primer yang diperoleh di fakta-fakta yang ditemui lapangan. Sehingga kebenaran dari data yang diperoleh dapat dipercaya dan meyakinkan. Peneliti melakukan validasi sendiri dengan memperhatikan hal-hal, diantaranya: 1. Pemahaman penelitian terhadap metode penelitian kualitatif; 2. Kesiapan peneliti untuk memenuhi obyek penelitian secara akademik maupun logistik.

3.6 Analisis Data

Dokumen yang terkait

Peranan Lembaga Bantuan Hukum Dalam Proses Peradilan Pidana (Studi Di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

7 58 102

Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Proses Peradilan Pidana Sesuai Dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak (Studi Kasus Di Wilayah Pengadilan Negeri Tebing Tinggi Deli)

1 64 127

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma Kepada Anak Golongan Masyarakat Kurang Mampu Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

2 53 120

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 2 11

PENEGAKAN HUKUM HAK-HAK KORBAN TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DALAM PROSES PERADILAN PIDANA (Studi Kasus di Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sragen).

0 2 19

KEDUDUKAN DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP SAKSI MAHKOTA DALAM PROSES PERADILAN PIDANA (Studi Kasus di Wilayah Hukum Kota Surakarta).

0 1 16

PERLINDTINGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN DALAM PROSES PERADILAN DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 0 6

BANTUAN HUKUM BAGI TERSANGKA DALAM PROSES PERADILAN PIDANA PADA TINGKAT PENYIDIKAN DI MAPOLRESTA PADANG.

1 2 20

KEADILAN RESTORATIF BAGI KORBAN DARI SUATU TINDAK PIDANA DALAM PROSES PERADILAN PIDANA.

0 3 53

ANALISIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN SALAH TANGKAP DALAM PERADILAN PIDANA (Studi Kasus di Wilayah Hukum Jakarta Selatan) (JURNAL)

1 3 16