Pengamatan Histologi Jaringan Hati dan Ginjal Kelinci. Pemeriksaan Lesi Aterosklerosis Aorta Kelinci

42 pendingin refrigerator. Setelah diinkubasi dicuci dengan PBS sebanyak tiga kali selama 10 menit tiap pencucian. Langkah selanjutnya, tiap sediaan ditetesi dengan antibodi II yaitu Dako Envision Peroksidase System sebanyak 50-60 µ L, kemudian sediaan diinkubasi selama satu jam pada suhu 37 o C. Selanjutnya , sediaan dicuci kembali dengan PBS dan direndam pada kondisi gelap di dalam larutan DAB yang telah ditambahkan H 2 O 2 selama kurang lebih 20 menit, selanjutnya dicek di bawah mikroskop. Proses akhir pewarnaan adalah setiap sediaan dicuci di dalam aquades dan dilakukan dehidrasi, clearing, dan mounting Lampiran 9. Pewarnaan imunohistokimia terhadap Cu,Zn-SOD dilakukan untuk mendeteksi sel-sel penghasil Cu,Zn-SOD yang dapat menunjukkan jumlah sel penghasil serta kandungan antioksidan Cu,Zn-SOD. Hal ini untuk mengetahui profil antioksidan Cu,Zn-SOD pada jaringan hati dan ginjal kelinci kelompok perlakuan. Pengamatan terhadap sel-sel penghasil Cu,Zn-SOD dilakukan dengan tiga cara, yaitu pengamatan kualitatif dan pengamatan kuantitatif jumlah inti sel hati dan tubuli renalis. Pengamatan kualitatif dilakukan terhadap produk reaksi positif pada sitoplasma sel hati dan sel tubuli renalis dengan membandingkan intensitas warna cokelat yang terbentuk dan distribusinya pada seluruh bagian setiap preparat yang diamati. Intensitas warna cokelat tersebut menunjukkan kandungan Cu,Zn-SOD, warna cokelat yang semakin tua dan semakin merata berarti mengandung semakin banyak Cu,Zn-SOD. Pengamatan kuantitatif dilakukan terhadap inti sel dan tubuli renalis yang memberikan reaksi positif pada berbagai tingkat kandungan terhadap Cu,Zn-SOD coklat tua atau positif kuat+++, cokelat sedang atau positif sedang++, dan cokelat muda kebiruan atau positif muda +-, dan biru atau negatif-. Perhitungan inti sel-sel tersebut dilakukan tiap lapang pandang pada pembesaran 400x yang dilakukan pada lima lapang pandang yang berbeda secara acak pada setiap preparat jaringan.

IV. Pengamatan Histologi Jaringan Hati dan Ginjal Kelinci.

Pengamatan histologi hati dan ginjal kelinci setiap perlakuan ditentukan dengan cara melihat berbagai kelainan yang terdapat pada hati dan ginjal kelinci. Pada 43 jaringan hati dilihat kejadian perlemakan, sedangkan pada ginjal diamati kelainan glomerulus. Perlemakan hati dan kelainan glomerulus pada ginjal dideteksi dengan menggunakan pewarnaan HE. Proses pewarnaan ini diawali dengan melakukan deparafinisasi jaringan hati dan ginjal dengan xylol yang bertujuan untuk menghilangkan parafin pada jaringan. Langkah selanjutnya ialah rehidrasi menggunakan alkohol untuk mengembalikan kandungan air jaringan. Kemudian diletakkan pada air mengalir dan setelah itu tiap sediaan dibilas dengan aquades. Setelah sediaan dibilas dengan aquades dimasukkan ke dalam larutan pewarna hematoksilin. Kemudian tiap sediaan diletakkan kembali di dalam air mengalir dan dibilas aquades. Tahap berikutnya dilanjutkan dengan memberikan warna eosin pada tiap sediaan jaringan. Proses akhir pewarnaan eosin adalah setiap sediaan dilakukan dehidrasi, clearing, dan mounting Lampiran 10. Pada organ hati dilihat kejadian perlemakan dengan menghitung butir-butir halus pada sitoplasma sel hati, sedangkan pada ginjal diamati kelainan glomerulus dengan menghitung jumlah glomerulus yang terdapat endapan protein.

V. Pemeriksaan Lesi Aterosklerosis Aorta Kelinci

Organ aorta difiksasi dengan larutan Bouin selama 24 jam untuk mencegah terjadinya autolisis. Setelah dilakukan embedding dengan paraffin, contoh disiapkan lebih lanjut untuk pengujian morfologi. Terlebih dahulu setiap bagian aortic arch diseksi secara potongan serial berurutan ketebalan 5 µ m sehingga luas plak maksimum dapat ditentukan. Pewarnaan Verhoeff-von Gieso dimaksudkan untuk melihat perubahan kolagen dan elastin pada plak yang terbentuk . Prosedur pemeriksaan lesi aterosklerosis secara skematis disajikan pada Lampiran 11. Ketebalan plak diukur dengan cara mengukur lebar bagian aorta yang terdapat plak kemudian dikurangi dengan bagian aorta yang tidak terdapat plak. Rancangan Percobaan dan Analisis Data Analisis data dilakukan dengan rancangan acak lengkap RAL menggunakan program SPSS 13.0 dan uji beda lanjut dengan uji Duncan. 44 HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji in vitro Ekstrak Daun Cengkeh