Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentnag Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERSALINAN METODE HYPNOBIRTHING

DI KLINIK DIANA BRAYAN MEDAN TAHUN 2013

IKA SUSILAWATI 125102080

KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

(3)

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013

Abstrak

Ika Susilawati

Latar Belakang : Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat. Kunci dari melaksanakan metode ini adalah dengan praktik, baik di kelas antenatal (persiapan kelahiran) maupun di rumah sehingga tehnik-tehnik dalam hypnobirthing dapat menjadi kebiasaan bagi calon ibu untuk mencapai dan menciptakan kondisi relaksasi selama kehamilan dan menghadapi persalinan.

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode Hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013.

Metodologi : Desain penelitian ini bersifat deskritif. Populasi dalam penelitian ini adalah 195 orang dengan besar sampel 66 responden dengan metode pengambilan sampel random sampling dengan analisa data univariat.

Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup sebanyak 43 responden (65,2 %) dan bersikap negatif 61 responden (92,4%) tentang persalinan metode hypnobirthing.

Kesimpulan: Pengetahuan tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup 43 responden (65.2%) dan sikap tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan mayoritas responden memiliki sikap negatif 61 orang (92,4 %) dikarenakan bidan kurang menginformasikan bahwa persalinan metode hypnobirthing merupakan metode relaksasi untuk mengurangi rasa sakit pada saat proses persalinan.

Saran : Diharapkan setiap petugas kesehatan di rumah sakit maupun di praktek swasta dapat meningkatkan pemberian informasi dan pemahaman tentang persalinan metode hypnobirthing khususnya pada saat kunjungan antenatal care.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentnag Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013”

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, peneliti banyak menerima bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2. Nur Asnah Sitohang, S.Kep.Ns.M.Kep selaku Ketua Program Studi D-IV Bidan Pendidik

Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan sekaligus Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan dan saran demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Farida Linda Sari Siregar, S.Kep. Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing dalam penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini

4. Seluruh dosen, staf dan pegawai administrasi program studi D-IV bidan pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada orangtua tercinta dan saudara-saudariku yang telah memberikan kasih sayang, dorongan moril maupun material, serta doa kepada peneliti untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

6. Para rekan mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitaas Sumatera Utara dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ilmiah ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu.


(5)

Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun susunan bahasa, peneliti mengharapkan kepada berbagai pihak untuk memberikan saran dan kritik untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2013

Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR SKEMA ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 5

1. Defenisi ... 5

2. Tingkat Pengetahuan ... 5

3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 6

B. Sikap ... 8

1. Defenisi ... 8

2. Proses Terbentuknya Sikap ... 9

3. Ciri – Ciri Sikap ... 10

4. Tingkatan Sikap ... 10

5. Komponen Sikap ... 11

6. Teori Perubahan Sikap ... 12

7. Karakteristik Sikap ... 12

C. Ibu 1. Defenisi ... 13

D. Hamil 1. Defenisi ... 14

E. Hypnobirthing 1. Defenisi ... 14

2. Self Hypnosis ... 16

3. Jenis – jenis Hypnosis ... 16

4. Karakteristik Hypnosis ... 16

5. Fungsi Tenaga Bawah Sadar ... 17

6. Afirmasi/ Niat ... 20

7. Manfaat Hypnobirthing ... 21

8. Langkah Melakukan Relaksasi Hypnobirthing ... 23

BAB III. KERANGKA PENELITIAN A.Kerangka konsep ... 25


(7)

BAB IV. METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian ... 28

B.Populasi dan Sampel ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 28

C. Lokasi Penelitian ... 29

D.Waktu Penelitian ... 29

E. Etika Penelitian ... 29

F. Alat Pengumpulan Data ... 30

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... .. 33

H.Prosedur Pengumpulan Data ... 34

I. Analisa Data ... 35

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

1. Karakteristik Responden ... 36

2. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013 ... 37

3. Sikap Ibu Hamil Tentang Persalinan Metode Hypnobirthing ... 39

B. Pembahasan ... 41

1. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Persalinan Metode Hypnobirthing ... 41

2. Sikap Ibu Hamil Tentang Persalinan Metode Hypnobirthing ... 42

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013

Abstrak

Ika Susilawati

Latar Belakang : Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat. Kunci dari melaksanakan metode ini adalah dengan praktik, baik di kelas antenatal (persiapan kelahiran) maupun di rumah sehingga tehnik-tehnik dalam hypnobirthing dapat menjadi kebiasaan bagi calon ibu untuk mencapai dan menciptakan kondisi relaksasi selama kehamilan dan menghadapi persalinan.

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode Hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013.

Metodologi : Desain penelitian ini bersifat deskritif. Populasi dalam penelitian ini adalah 195 orang dengan besar sampel 66 responden dengan metode pengambilan sampel random sampling dengan analisa data univariat.

Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup sebanyak 43 responden (65,2 %) dan bersikap negatif 61 responden (92,4%) tentang persalinan metode hypnobirthing.

Kesimpulan: Pengetahuan tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup 43 responden (65.2%) dan sikap tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan mayoritas responden memiliki sikap negatif 61 orang (92,4 %) dikarenakan bidan kurang menginformasikan bahwa persalinan metode hypnobirthing merupakan metode relaksasi untuk mengurangi rasa sakit pada saat proses persalinan.

Saran : Diharapkan setiap petugas kesehatan di rumah sakit maupun di praktek swasta dapat meningkatkan pemberian informasi dan pemahaman tentang persalinan metode hypnobirthing khususnya pada saat kunjungan antenatal care.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hypnobirthing sering disebut juga dengan Hipnosis Persalinan. Hypnosis adalah perubahan keadaan kesadaran, dimana subyek melakukan apa saja yang diperintahkan oleh penghipnosis. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat ( Maryunani, 2010).

Setiap tahun lebih dari 200juta wanita hamil sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat walaupun demikian, pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahayakan tetapi mnjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

Sebuah penelitian pada tahun 1998 dan 4171 wanita sebagai responden didaptkan hasil bahwa 84% dari wanita tersebut menggunakan metode nonfarmakologis dengan 55,2% menggunakan metode relaksasi dan 17,3% diantaranya menggunakan terapi sentuhan atau sering disebut stimulus kulit. Kedua metode tersebut merupakan metode nonfarmakologis yang paling sering digunakan ibu bersalin pada umumnya diantara metode non farmakologis lainnya ( Sullivan, 2005). Pada kelompok pengguna hipnoterapi merasa sangat puas dengan proses persalinan mereka sebanyak 52 %, padahal hipnoterapi hanya


(10)

diberikan pada 23% sampel terkendali. Kemungkinan efek Hawthome tidak dapat diabaikan, mengarah pada pertanyaan lebih lanjut mengenal model tindakan dan efektifitas hipnoterapi (Henderson dan Jones, 2005).

Menurut penelitian Yuyun dalam Aprillia (2010) yang penelitiannya perbedaan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan dengan menggunakan terapi hypnobirthing dan tanpa terapi hipnosis bahwa, tehnik hypnobirthing sangat sederhana dan mudah. Kunci dari melaksanakan metode ini adalah dengan praktik, baik di kelas antenatal (persiapan kelahiran) maupun di rumah sehingga tehnik-tehnik dalam hypnobirthing dapat menjadi kebiasaan bagi calon ibu untuk mencapai dan menciptakan kondisi relaksasi selama kehamilan dan menghadapi persalinan. Untuk mencapai keberhasilan optimal dari metode ini calon ibu memerlukan pendamping atau seseorang yang mampu membimbingnya untuk berlatih. Pendamping disini adalah mitra/partner ibu hamil, bisa suami atau orang terdekatnya. Oleh karena itu sangat penting bagi ibu untuk mengajak atau melibatkan suami/partnersaat mengikuti pelatihan hypnobirthing selama kelas antenatal. Dengan demikian suami bisa menjadi motivator bahkan pembimbing bagi ibu untuk selalu berlatih tehnik relaksasi hypnobirthing.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik Diana tahun 2013, karena di klinik Diana merupakan klinik yang menggunakan metode hypnobirthing pada saat persalinan.


(11)

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik diana tahun 2013?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik diana tahun 2013.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang persalinan metode

hypnobirthing di klinik diana tahun 2013.

b. Untuk mengetahui sikap ibu hamil tentang persalinan metode

hypnobirthing di klinik diana tahun 2013.

D. Manfaat Penelitian

a. Pelayanan Kebidanan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan bagi klinik bersalin maupun tenaga kesehatan lainnya tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing.


(12)

b. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan bagi peneliti selanjutnya.

c. Bagi Responden

Menambah pengetahuan ibu, terutama bagi ibu hamil yang bersalin dengan metode hypnobirthing.


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Defenisi Pengetahuan

Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar menjawab pertanyaan “what” misalnya apa air, apa manusia, apa alam dan sebagainya (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Maulana (2009), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk seseorang (overt behavior).

2. Tingkatan Pengetahuan

Menurut Maulana (2009), pengetahuan mempunyai 6 tingkatan yaitu sebagai berikut :

a. Tahu

Tahu berarti mengingat suatu materi yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa seseorang itu tahu adalah ia dapat menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, dan menyatakan.

b. Memahami (comprehension)

Memahami berarti kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang akan diketahui dan dapat menginterprestasikan materi


(14)

tersebut secara benar - benar. Orang yang paham harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan.

c. Aplikasi/ Penerapan (application)

Aplikasi berarti kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, dan prinsip dalam konteks atau situasi nyata.

d. Analisis

Analisis adalah kemampuan menjabarkan materi atau objek ke dalam bagian – bagian yang lebih kecil, tetapi masih dalam satu struktur organisasi dan ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membuat bagan, membedakan, memisahkan, dan mengelompokkan.

e. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan kriteria sendiri atau kriteria yang telah ada.

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan memoengaruhi proses belajar,


(15)

makin tinggipendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi.

b. Informasi / Media Massa

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non-formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate-inpact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalh dan lain – lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

c. Sosial Budaya dan Ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang – orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukannnya. Status ekonomi seseorang juga bisa akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, psikologis maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balikataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.


(16)

e. Pengalaman Sebagai Sumber Pengetahuan

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran penegetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang di peroleh dalam memecahkan masalah yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

f. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

B. Sikap 1. Defenisi

Sikap adalah tingkah laku atau perbuatan kata lain kebiasaan, dimana kebiasaan merupakan corak atau ciri dari kepribadian seseorang. Perubahan sikap sangatlah berkaitan dengan usia, keturunan, lingkungan, serta sosial dan pendidikan ( Ahmad,Soleh 2005).

Menurut Purwanto (1999) sikap adalh suatu pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan objek yang mengarah pada pola tingkah laku seseorang baik atau buruk.

Sikap dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respon hanya akan timbul apabila individu dihadapkan pada satu stimulus yang menghendaki adanya reaksi yang di yatakan sebagai sikap, hal itu timbul didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberikan kesimpulan terhadap


(17)

stimulus dalam bentuk nilai baik atau buruk, positif atau negatif menyenangkan yang kemudian mengkristalkan sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. ( Azwar, 2005).

2. Proses Terbentuk Sikap

Rangsangan (stimulus) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau di tolak. Apabila stimulus itu ditolak berarti stimulus ini tidak efektif dalam mempengaruhi perhatian individu dan berhenti disini, tetapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus itu efektif.

Apabila stimulus ini telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan pada proses berikutnya, setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang diterimanya (Azwar, 1988).

3. Ciri – Ciri Sikap

a. Sikap bukan dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini dibedakan dengan sikap – sikap biogenetik seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat dan lain- lain sebagainya.

b. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

pula dapat berubah pada orang terdapat keadaan – keadaan dan syarat – syarat yang mempermudah sikap pada orang itu.


(18)

c. Sikap itu berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu pada suatu objek.

d. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu dapat merupakan

kumpulan dari hal tersebut.

e. Sikap yang mempunyai segi motivasi dari segi – segi perasaan. Sifat

inilah yang membdeakan sikap dari kecakapan – kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.

4. Tingkatan Sikap

a. Menerima ( receiving)

Dapat diartikan bahwa orang ( objek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang di berikan adalah suatu indikasi dari sikap.

c. Menghargai ( Valuing)

Memberikan orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab ( Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan resiko merupkan sikap yang paling tinggi ( Notoatmodjo, 2003).


(19)

5. Komponen Sikap

Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok :

a. Kepercayaan terhadap suatu objek

b. Kehidupan emosional

c. Kecenderungan untuk bertindak ke 3 komponen ini secara bersama –

sama membentuk sikap yang utuh (total atitude) dalam penentuan sikap ini pengetahuan ikut berperan.

6. Teori Perubahan Sikap

a. Teori Keseimbangan

Keadaan seimbang atau ketidakseimbangan selalu melibatkan 3 unsur yaitu individu, orang lain dan objek sikap. Teori keseimbangan menunjukkan kepada suatu siuasi dimana hubungan diantar unsur – unsur yang ada berjalan harmonis sehingga tidak terdapat untuk mengubah keadaan.

b. Teori Kesesuaian

Merupakan pernyataan hubungan penilaian yang bersifatmenolak atau tidak membenarkan kesesuaian yang terjadi apabila dua objek yang ada hubungannya nilai intensitas yang sama.

c. Teori Konsistensi

Orang akan berbuat sesuatu sesuai dengan sikapnya sedangkan berbagai tindakannya pun akan bersesuaian dengan yang lain.


(20)

7. Karakteristik Sikap

a. Arah

Sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah menyatakan setuju atau tidak apakah mendukung ( favorable) atau tidak mendukung ( unfavorable) serta apakah memihak atau tidak memihak.

b. Kekuasaan

Setuju atau tidak setuju sikap ini dapat mengenai aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap.

c. Intensitas

Kedalam dan kekuatan sikap terhadap suatu yang tertentu belum sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda.

d. Konsistensi

Kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukakan dengan responnya terhadap objek sikap tertentu.

e. Spontanitas

Menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan ( Azwar, 1988).

C. Ibu

1. Defenisi

Ibu adalah seorang wanita sebagai penerus proses generasi keluarga dan bangsa sehingga keberadaan wanita yang sehat jasmani dan rohani serta


(21)

sosial yang sangat diperlukan. Ibu adalah pendidik pertama dalam keluarga (Sofyan, 2006).

D. Hamil 1. Defenisi

Hamil bukan sekadar membesarkan janin dalam rahim yang membuat perut Anda terus membuncit. Kehamilan bisa didefinisikan berdasarkan keilmuan yang dipelajari. Dalam agama Islam, Allah menjadikan gumpalan darah menjadi manusia di rahim seorang ibu. Dari sudut ilmu biologi, definisi kehamilan adalah ketika sperma dan ovum menyatu dan membentuk sel yang terus bertumbuh (Jayantika, 2012).

Walaupun kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa alamiah, tetapi banyak ibu tetap khawatir menghadapinya. Terutama pada rasa sakit yang teramat hebat yang terjadi saat kontraksi, kerapkali menyebabkan para ibu tegang dan cemas (Musbikin, 2006).

E. Hypnobirthing 1. Defenisi

Hipnosis adalah suatu proses sederhana agar diri kita berada pada kondisi rileks, tenang dan terfokus guna mencapai suatu hasil atau tujuan.

Hypnobirthing sering disebut juga dengan Hipnosis Persalinan. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat ( Maryunani, 2010).


(22)

Menurut Amrin (2010), Hypno-birthing berasal dari kata Yunani hypnos yang berarti tidur/pikiran tentang dan birthing yang berari proses kehalmilan sampai melahirkan. Hypno – birthing adalah upaya alami menanamkan niat kepikiran bawah sadar untuk mengahadapi persalinan dengan tenaga dan sadar. Hypno-birthing merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengusap bagian bawah payudaranya hingga perut, terlebih saat bayinya bergerak- gerak sambil mengucapkan kalimat – kalimat positif yang dapat membangunkan kecerdasan otak pada anak.

Banyak orang yang mempunyai persepsi bahwa melahirkan sangat sakit, sehingga tidak sedikit orang seolah enggan untuk mempunyai anak. Informasi itu hanya akan menyebakan wanita hamil katakutan untuk menghadapi masa persalinan.

Belakangan ini telah muncul berbagai cara melahirkan yang tidak sakit, yakni dengan cara hipnotis yang biasa disebut “hypno-birthing” yang dicetuskan berdasarkan buku yang ditulis oleh pakar ginekologi, Dr. Grantly Dick-Read.

Menurut Lani Kustanti (2003), rasa sakit dapat timbul dan menjadi lebih parah karena rasa takut dan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari perasaan tersebut. Relaksasi hypnobirthing merupakan cara efektif untuk menghilangkan seluruh perasaan tersebut. Hypno – birthing merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam keadaan sadar sepenuhnya saat menghadapi proses persalinan.

Menurut Ririn N.F , Hypnobirthing bisa dilakukan di usia kehamilan berapa pun. Namun, umumnya dilakukan di usia kehamilan 7 bulan atau 2 minggu sebelum proses persalinan. Bisa dilakukan dua kali sehari di saat pagi


(23)

maupun menjelang tidur malam, lamanya sekitar 10-15 menit. Tempatnya bergantung keinginan masing-masing dan sebaiknya dilakukan berpasangan dengan sang suami agar tercipta hubungan spiritual bersama.

2. Self Hypnosis

Pada dasarnya setiap hypnosis adalah self hypnosis. Misalnya, ada orang lain membantu, tetapi keputusan untuk menerima sugesti tersebut atau tidak, tetap berada di tangan kita. Kondisi alam bawah sadar juga hanya bisa di capai jika kita benar-benar menginginkannnya. Inilah mengapa hypnosis sama sekali bukanlah ilmu pelet atau gendam. Hypnosis itu nyata, bisa dipelajari dan dipergunakan dengan baik pula.

3. Jenis- jenis Hypnosis

a. Heterohypnosis. Pada kondisi ini, ibu mengalami kondisi trance oleh orang lain. Mereka membantu membuat lingkungan yang sesuai dan mengatur langkah – langkah untuk mencapai kondisi hypnosis.

b. Self hypnosis. Pada kondisi ini, ibu mengalami kondisi trance atau usaha sendiri.

4. Karakteristik Hypnosis

Ada 5 karateristik utama yang bisa diamati dari hypnosis, yaitu :

a. Relaksasi. Hypnosis merupakan salah satu cara dan bagian dari sebuah


(24)

b. Konsentrasi terfokus. Hypnosis merupakan keadaan ketika seseorang berkonsentrasi kedalam pikuran bawah sadarnya.

c. Kondisi pasif. Dalam keadaan trance, seseorang hanya dapat berada pada

kondisi pasif, yaitu sikap menerima sugesti yang telah direncanakan untuk meningkatkan kualitas hidup atau menetukan tujuannnya.

d. Hyperawareness terhadap kelima indera kita. Dalam keadaan terhipnotis, seseorang justru merasakan kesadaran yang tinggi akan kelima inderanya. Semua indrea akan tetap menerima masukan saran atau perintah apa yang sesungguhnya perlu dipikirkan dan dilakukan di dalam pencapaian tujuan yang dimaksud.

e. Peregerakan bola mata yang cepat. Dalam kondisi trance, biasanya

seseorang akan mengalami pergerakan bola mata yang cepat. (Muhepi dan Murthiningsih).

5. Fungsi Tenaga Bawah sadar.

Menurut Maryunani (2003), sebagai makhluk rohani manusia mempunyai jiwa tenaga bawah sadar dan raga dengan tenaga sadar. Contoh tenaga bawah sadar, adalah “Jika ibu hamil berpikir bahwa hamil adalah pengorbanan dan menderita maka penderitaanlah yang didapat, jika berpikir bahwa persalinan itu adalah sakit maka kesakitan yang diperoleh”.

Dalam Aprillia (2011), Berikut ini adalah penjelasan tentang perbedaan antara pikiran sadar dan bawah sadar. Setelah membaca ini, akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang alam bawah sadar.


(25)

Pikiran bawah sadar menyadari segala sesuatu yang lain.

• Pikiran sadar adalah berurutan. Ia menyukai urutan logis.

Pikiran bawah sadar proses secara bersamaan. Ini multitasks.

• Pikiran sadar adalah logis. Ia menyukai hal-hal masuk akal - punya

alasan.

Pikiran bawah sadar yang intuitif dan bisa membuat asosiasi informasi dengan mudah.

• Pikiran sadar adalah berpikir linier. Ia berpikir dalam hal sebab-akibat.

Pikiran bawah sadar membuat asosiasi dan hubungan antara banyak ide-ide pikiran, dan perasaan.

• Pikiran sadar mencari jawaban untuk "mengapa"?

Pikiran bawah sadar tahu mengapa.

• Pikiran sadar tidak berpikir intelektual Anda. Bertanggung jawab atas

diri-bicara Anda.

pikiran bawah sadar Anda tidak mengamati Anda dan penuh perasaan.

• Pikiran sadar Anda terkait dengan membangun, berpikir.

Pikiran bawah sadar dikaitkan dengan bermimpi (termasuk hari bermimpi), mencerminkan, meditasi dan tidur rileks.

• Pikiran sadar secara sukarela dapat memindahkan bagian tubuh Anda.

Alam bawah sadar tanpa sengaja dapat memindahkan bagian tubuh Anda.

• Pikiran sadar Anda hanya menyadari sekarang.

pikiran bawah sadar Anda tidak terbatas dalam ruang dan waktu. Ini memegang semua kenangan Anda dan masa depan anda.


(26)

• Pikiran sadar adalah disengaja. Pikiran bawah sadar secara otomatis.

• Pikiran sadar adalah verbal (termasuk self-talk).

Pikiran bawah sadar adalah nonverbal (perasaan).

• Pikiran sadar adalah analitis.

Pikiran bawah sadar adalah harfiah.

• Pikiran sadar adalah tempat pelajaran kognitif dan pemahaman.

Pikiran bawah sadar adalah tempat pembelajaran pengalaman.

• pikiran sadar Anda menggunakan intelek untuk dengan solusi logis

untuk masalah.

pikiran bawah sadar Anda dapat mengakses sumber daya internal dari ingatan pengalaman, menghubungkan mereka semua bersama-sama - menciptakan sebuah akal.

• pikiran sadar Anda akan memberitahu Anda saat tepat Anda karena

baris fakta atas.

pikiran bawah sadar Anda akan memberitahu Anda ketika Anda benar karena akan merasa benar.

• pikiran sadar Anda memiliki fokus terbatas.


(27)

6. Afirmasi/ Niat

Untuk mengoptimalkan tenaga bawah sadar ibu yang hendak bersalin, maka dibutuhkan niat/afirmasi ibu sebagai suatu program yang direkam jiwa oleh tenaga bawah sadar, dimana niat tersebut harus positif dan dimulai saat ini, seperti di bawah ini :

a. Saya sehat

b. saya dan bayi saya sehat.

c. Kehamilan saya sehat.

d. Persalinan saya aman, nyaman, dan lancar.

e. Air susu saya sehat dan cukup untuk bayi saya,dan sebagainya.

Ibu tidak boleh meniatkan dalam hati hal-hal negatif, seperti :

a. Saya tidak sakit atau saya tidak akan sehat.

b. Nanti bagaimana kalau kehamilan saya terganggu.

c. Apakah saya dan bayi saya sehat.

d. Persalinan saya sepertinya tidak aman dan tidak lancar.

e. Air susu saya sedikit, dan sebagainya.

7. Manfaat Hypnobirthing

a. Setelah kehamilan melampaui empat bulan, bayi dalam kandungan bisa

berkomunikasi dengan ibunya dan ini bisa dilatih dengan hipnosis.


(28)

c. Hipnoterapi ini bisa mengurangi rasa nyeri saat persalinan hingga 100% jika tidak ada sel yang rusak, namun jika ada sel yang rusak maka sebaiknya diperbaiki dahulu dengan mengkonsumsi makanan yang bisa memperbaiki sel rusak tersebut.

d. Hipnoterapi ini juga membuat ibu merasakan relaksasi.

e. Hipnoterapi menjadi alat komunikasi antara i bu dan anak melalui alam

bawah sadar yang nantinya akan membuat hubungan ibu dan bayinya menjadi lebih dekat.

Sedangkan menurut Amrin (2010),relaksasi hypnobirthing mempunyai keuntungan sebagai berikut :

1. Keuntungan yang didapatkan ibu hamil

a. Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar sehingga

kadang tidak terasa seperti saat melahirkan.

b. Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang

dipengaruhi faktor stress dan depresi.

c. Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar, dan relatif lebih

cepat.

d. Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy

(pembedahan).

e. Ibu akan merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin.

f. Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyaman saat proses

melahirkan.


(29)

h. Mencegah kelelahan yang berlebih saat melakukan proses persalinan. Gejala itu akan dirasakan karena proses Hypnobirthing berupaya untuk mengembalikan pada soul (jiwa).

i. Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi

lebih sehat. Latihan-latihan yang dilakukan ibu hamil sebelum melahirkan memberikan pengaruh tersendiri yang membuat bayi lebih segar.

2. Keuntungan yang didapatkan janin

a. Getaran tenang dan damai juga akan dirasakan oleh janin yang

merupakan dasar dari perkembangan jiwanya (spiritual quotient).

b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan

memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta

3. Keuntungan yang didapatkan suami

Jika melihat sang istri tenang dalam menghadapi persalinan, suami juga akan merasa lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan.

4. Keuntungan yang didapatkan bidan atau dokter

Seorang bidan atau dokter dapat lebih fokus dan konsentrasi dalam menyiapkan persalinan karena tidak perlu menghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan.


(30)

8. Langkah Melakukan Relaksasi Dan Hypnobirthing

Dalam Ririn N.F., Ada beberapa cara melakukannya hypnobirthing.

1. Posisi tubuh dibuat senyaman mungkin, dengan duduk atau berbaring telentang atau miring. Jika berbaring, lakukan posisi menyamping ke kiri agar dapat memperbaiki aliran darah ke rahim atau plasenta.

2. Kondisikan seluruh tubuh dalam keadaan relaks. Pejamkan mata dan mulai bernapas dalam-dalam melalui hidung secara perlahan dan teratur. Kendurkan otot-otot seluruh tubuh dan istirahatkan pikiran. Berkonsentrasilah pada niat untuk melakukan relaksasi dan hypnobirthing.

3. Bayangkan dan niatkan proses persalinan yang menyenangkan dan membahagiakan, proses bersalin yang lancar, serta membayangkan bayi mungil yang sehat dan lucu.

4. Setelah kondisi relaks, tanamkan sugesti dan niat positif ke alam bawah sadar. Misalnya, "Aku bisa melahirkan secara alami, lancar dan normal" atau "Bayiku terlahir sehat."

5. Saat hendak selesai, biarkan otot-otot semakin relaks dengan menghirup napas panjang dan buang napas perlahan lewat hidung. Kembali ke kondisi normal dan siap melakukan kegiatan lain atau beristirahat.

6. Pada saat bersalin, tetaplah tenang, bernapaslah secara teratur, selaraskan energi dengan datangnya kontraksi sehingga tenaga tidak terbuang percuma.


(31)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep – konsep yang ingin diamati dan diatur melalui penelitian – penelitian yang akan dilakukan. (Notoatmodjo,2003). Kerangka konsep ini bertujuan untuk mengetahui “ Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing Di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013”. Adapun kerangka konsep ini adalah sebagai berikut :

Skema 1. Skema Kerangka Konsep Pengetahuan Ibu Hamil

Sikap Ibu Hamil

Metode Hypnobirthing :

1. Pengertian

2. Manfaat


(32)

B. Defenisi Operasional

No Variabel Defenisi

Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur

Skala

1. Pengetahuan Pemahaman

ibu hamil

terhadap defenisi, manfaat, dan tata laksana hypnobirthing Kuesioner (15 pertanyaan kuesioner dengan pilihan benar nilai 1 dan salah nilai 0) Dengan menghitung jawaban kuesioner 1.Baik, apabila mendapat skor, 76% - 100% (benar menjawab 11 – 15 pertanyaan) 2. Cukup, apabila mendapat skor, 56% - 75% (benar menjawab 6– 10pertanyaan ) 3. Kurang, apabila mendapat skor, <56% (benar

menjawab 0 - 5pertanyaan) .

Ordinal

2. Sikap Pandangan

atau respon

ibu hamil

tentang persalinan metode hypnobrthing. Kuesioner ( jumlah pertanyaan 9, dengan mengguna kan empat kategori yakni untuk pernyataan positif maka jawaban “Sangat Setuju (SS) = diberi skor Dengan menghitung jawaban kuesioner

1. Sikap positif jika responden mampu menjawab dengan skor (28-36)

2. Sikap

negatif, jika responden mampu menjawab dengan skor (9-27). Ordinal


(33)

4, Setuju (S) = diberi skor 3, Tidak Setuju

(TS) = diberi skor 2, dan Sangat

Tidak Setuju (STS)= diberi skor 1. Bila bentuk

pernyataan negatif maka jawaban “Sangat Setuju

(SS) = diberi skor 1, Setuju (TS) = diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju

(STS) = diberi skor 4.


(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian destkriptif yaitu penelitian yang di dalamnya tidak ada analisis hubungan antarvariabel, tidak ada variabel bebas dan terikat, bersifat umum yang membutuhkan jawaban di mana, kapan, berapa banyak, siapa, dan analisis statistik yang digunakan adalah deskriptif (Hidayat, 2007). Desain penelitian ini untuk mengidentifikasi pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Machfoedz,2009,hlm. 43). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di klinik Diana Brayan Medan sebanyak 195 orang yang diambil mulai Maret 2013 – Juni 2013.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan wakil dari populasi itu. (Machfoedz,2009,hlm. 43). Sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling yaitu sebanyak 66 orang dengan rumus :

� = N


(35)

� = 195 1 + 195 (o, 1)2

� = 195

1 + 195 (0,01)

�= 195

2,95

� = 66,1 = 66 ���������

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di klinik Diana Brayan Medan dengan pertimbangan bahwa pada lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian tentang persalinan dengan methode hypnobirthing dan populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden.

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada Februari 2013 – Juni 2013.

E. Etika Penelitian

1. Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan proposal dari institusi

pendidikan yaitu dari Ketua Program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

2. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada ibu klinik Diana untuk


(36)

3. Setelah memperoleh izin, peneliti melakukan pendekatan kepada responden agar responden bersedia untuk dijadikan sampel penelitian, kemudian peneliti menyerahkan lembar persetujuan diberi kepada responden, tujuannya adalah responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti selama mengumpulkan data. Apabila responden bersedia untuk diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghargai haknya.

4. Untuk menjaga kerahasian identitas responden, peneliti tidak mencantumkan

nama responden pada lembar pengumpulan data atau kuesioner yang telah diisi. Lembar tersebut hanya diberi nomor kode tertentu. Kerahasian informasi yang diberikan responden dijamin oleh peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka konsep. Kuesioner ini terdiri dari tiga bagian yaitu :

1. Karakteristik responden

Data demografi : umur, pendidikan terakhir dan paritas.

2. Data pengetahuan

Terdiri dari 15 pertanyaan dengan pilihan berganda dengan pilihan

jawaban a, b, c. Untuk jawaban yang benar diberi skor 1 dan untuk jawaban yang salah diberi skor 0. Nilai minimum yang mungkin didapat adalah 0 dan


(37)

nilai maksimum adalah 15. Untuk menentukan panjang kelas (interval), dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Hidayat, 2007)

Kelas Banyak

g n

P= Re tan

Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang 15 (selisih nilai tertinggi dan terendah) dan banyak kelas 3 (pengetahuan baik, cukup dan kurang) maka di dapatkan panjang kelas 5. Maka katagori penilaian pengetahuan responden adalah:

1. Baik, apabila mendapat skor, 76% - 100% (benar menjawab 11 – 15

pernyataan)

2. Cukup, apabila mendapat skor, 56% - 75% (benar menjawab 6– 10

pernyataan)

3. Kurang, apabila mendapat skor, <56% (benar menjawab 0 - 5

pernyataan). 3. Data Sikap

Pertanyaan untuk sikap terdiri dari 9 pernyataan, pemberian skornya menurut Skala Likert dengan menggunakan empat kategori yakni untuk pernyataan positif maka jawaban “Sangat Setuju (SS) = diberi skor 4, Setuju (S) = diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS)= diberi skor 1. Bila bentuk pernyataan negatif maka jawaban “Sangat Setuju (SS) = diberi skor 1, Setuju (TS) = diberi skor 3, Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 4. (Azis, A.). Maka total skor untuk tertinggi adalah 36 dan terendah adalah 9. Berdasarkan rumus statiska :


(38)

P =

kelas Banyak

(R) Rentang

Untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan dengan menentukan skor tertinggi dan skor terendah.

a. Skor tertinggi adalah 36 dan terendah adalah 9

b. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor tertinggi –skor terendah = 36-9 = 27

a. Menentukan panjang kelas (P )

Panjang kelas ( P) =

kelas Banyak

(R) Rentang

= 27/2 =13,5

Untuk menentukan kategori sikap sebagai berikut :

- Jika skor responden 28-36 maka sikap responden positif

- Jika skor responden 9-27 maka sikap responden negatif

G.Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing disusun dan dikembangkan sendiri oleh penulis. Sehingga sebelum


(39)

disebar, dilakukan uji coba kuesioner tersebut kepada 10 orang ibu yang memiliki kriteria yang sama dengan sampel, yaitu ibu hamil yang menggunakan persalinan metode hypnobirthing.

1. Uji Validitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrument dalam pengumpulan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2006, hlm. 104). Uji validitas yang dilakukan adalah dengan cara validitas isi (content validity) yang diuji oleh Ibu Rosdiana, AMKeb dengan hasil nilai 0,82 yang dilakukan pada Maret 2013.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran dan pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. Koefisien reliabilitasnya dilakukan di Klinik Bersalin Martini Tembung dengan responden 10 ibu hamil yang mempunyai kriteria yang sama dengan sampel dan dilakukan pada tanggal 3 Juni 2013, kemudian data tersebut diolah menggunakan Program SPSS dengan mencari nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach’s untuk pengetahuan ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing 0,856 dan untuk sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing Alpha Cronbach’s 0,964.

H. Prosedur Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini yaitu:


(40)

1. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari Program D IV Bidan Pendidik

2. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada ibu klinik Diana

Brayan Medan untuk melakukan penelitian.

3. Mendatangi responden lalu melakukan pendekatan, melakukan wawancara

kepada ibu hamil. Setelah ibu hamil setuju menjadi responden, peneliti menyerahkan lembar persetujuan responden.

4. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani lembar

persetujuan (informed consent)

5. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya

dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan.

6. Peneliti mendampingi responden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada

pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner.

7. Setelah kuesioner di isi oleh responden, kuesioner dikumpulkan kembali oleh

penilti.

8. Setelah data terkumpul semua dengan lengkap maka dilakukan analisa data.

I. Analisa Data

Menurut Hidayat (2007), dalam proses pengolahan data terdapat langkah – langkah yang harus ditempuh, di antaranya :


(41)

Editing adalah upaya untuk msemeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

3. Data entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontingensi.

Analisis data dalam penelitian ini adalah univariat dan bersifat deskriptif. Semua variabel dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan SPSS untuk menghitung frekuensi dan persentasenya. Dari pengolahan data deskriptif, data yang bersifat kategori disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dan persentase.


(42)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan mengekemukakan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik diana Tahun 2013.

A. Hasil Penelitian

Dari hasil pengumpulan data yang telah dilaksanakan di klinik Diana Brayan Medan dengan jumlah responden 66 orang, maka hasil penelitian akan uraikan gambaran karakteristik responden yang terdiri dari umur, pendidikan, dan paritas. Subjek penelitian adalah pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik Diana Tahun 2013.

1. Karakteristik Responden

Berikut ini tabel distribusi frekuensi dari karakteristik responden penelitian Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Demografi Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing

Di klinik Diana Tahun 2013

Kateristik N %

Umur

- 18-26 tahun

- 27-35 tahun

- 36-45 tahun

18 37 11

27.3 56.1 16.7


(43)

Pendidikan

- SD

- SMP

- SMA

- SMK

- D3

9 26 27 3 1 13.6 39.4 40.9 4.5 1.5 Paritas

- Primipara

- Scundipara

- Multipara

- Grandemultipara

18 17 24 7 27.3 25.8 36.4 10.6

Total 66 100

Dari Tabel 5.1 distribusi frekuensi dari karakteristik responden adalah berdasarkan umur, pendidikan dan paritas. Dari hasil penelitian didapatkan dari 66 responden bahwa sebagian besar umur responden 27-35 tahun yaitu sebanyak 37 responden (56.1%). Berdasarkan pendidikan respoden sebagian besar memiliki pendidikan SMA yaitu sebanyak 27 responden (40.9%). Berdasarkan paritas responden sebagian besar dengan multipara yaitu sebanyak 24 responden (36.4%).

2. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan

Dari hasil penelitian distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner pengetahuan tentang persalinan metode Hypnobirthing, didapatkan bahwa sebagian besar responden menjawab benar pada pertanyaan apakah di klinik Diana menggunakan hypnobirthing yaitu sebanyak 66 responden (100%). Sebagian besar responden menjawab salah pada pertanyaan mengenai siapa yang diperlukan dalam mengambiil keputusan dalam menggunakan persalinan metode hypnobirthing yaitu sebanyak 40 responden (60.6%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :


(44)

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kuesioner Pengetahuan tentang Persalinan Metode Hypnobirthing di Klinik Diana Tahun 2013

No Pertanyaan

Pilihan Jawaban

Benar Salah

N % N %

1 Apakah ibu mengetahui bahwa di klinik Diana

menggunakan metode hypnobirthing pada saat melakukan proses persalinan?

66 100 0 0

2 Hypnosis merupakan keadaan ketika sesorang

berkonsentrasi ke dalam ....

27 40.9 39 59.1

3 Berapa lama waktu melakukan hypnobirthing? 31 47.0 35 53.0

4 Afirmasi niat untuk mengoptimalkan tenaga bawah

sadar ibu yang hendak bersalin, maka dibutuhkan niat yang positif, seperti ....

48 72.7 18 27.3

5 Ibu hamil tidak boleh meniatkan dalam hati hal- hal

yang negatif, seperti ...

36 54.5 30 45.5

6 Hypnosis akan membuat hubungan ibu dan bayi yang dikandungnya menjadi...

48 72.7 18 27.3

7 hypnosis dalam persalinan dapat mengurangi kemungkinan diambil tindakan ...

29 43.9 37 56.1

8 Menurut ibu, dalam melakukan hypnosis sebaiknya

mengucapkan kalimat- kalimat yang ...

53 80.3 13 19.7

9 hypnobirthing merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus dalam menghadapi proses ....

53 80.3 13 19.7

10 Dalam melakukan proses hypnobirthing kondisi

badan ibu hendaknya harus ....

57 86.4 9 13.6

11 Menurut ibu, posisi yang bukan untuk melakukan

proses hypnosis adalah ...

31 47 35 53

12 Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan metode

hypnobirthing akan menjadi ....

55 83.3 11 16.7

13 Keuntungan bagi ibu melahirkan dengan metode

hypnobirthing adalah ...

65 98.5 1 1.5

14 Sebaiknya dalam mengambil keputusan dalam

menggunakan persalinan metode hypnobirthing diperlukan dukungan dari ...

26 39.4 40 60.6

15 Proses hypnobirthing tidak akan berjalan baik

apabila ibu...


(45)

Berdasarkan Tabel 5.2, pengetahuan responden tentang persalinan metode hypnobirthing dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing

di Klinik Diana Brayan Medan

Pengetahuan N %

Baik Cukup Kurang

21 43 2

31.8 65.2 3

Total 66 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing dengan jumlah 66 responden didapatkan sebagian besar memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 43 responden (65.2%).

3. Sikap Ibu Hamil tentang Persalian Metode Hypnobirthing

Dari hasil penelitian distribusi frekuensi jawaban responden berdasarkan kuesioner sikap tentang persalinan metode hypnobirthing, pada pernyataan positif didapatkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju pada pernyataan mengenai hypnobirthing dapat menghilangkan rasa nyeri pada saat persalinan sebanyak 55 responden (83.3%). Pada pernyataan negatif sebagian besar responden menjawab setuju pada pernyataan mengenai proses hypnosis tidak perlu menggunakan niat/ afirmasi yaitu sebanyak 51 responden (77.3%). Dan lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut :


(46)

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan kuesioner Sikap tentang persalinan metode hypnobirthing

di Klinik Diana Brayan Medan

No Pernyataan S SS TS STS

N % N % N % n %

1 Hypnobirthing dapat

menghilangkan rasa nyeri pada saat persalinan

55 83.3 2 3.0 5 7.6 4 6.1

2 Hypnosis sama sekali bukanlah

ilmu pelet atau gendam

54 81.8 5 7.6 6 9.1 1 1.5

3 Dalam keadaan terhipnotis,

seseorang justru merasakan

kesadaran yang tinggi akan kelima inderanya

41 62.1 9 13.6 12 18.2 4 6.1

4 Agar hypnosis dapat tercapai ibu

harus dalam keadaan rileks

54 81.8 8 12.1 3 4.5 1 1.5

5 Seorang bidan atau dokter akan

lebih sulit konsentrasi dalam menyiapkan persalinan karena menghadapi emosi ibu yang hendak melahirkan tidak stabil

54 81.8 6 9.1 5 7.6 1 1.5

6 Proses hypnosis tidak perlu

menggunakan niat/ afirmasi

51 77.3 6 9.1 4 6.1 5 7.6

7. Hypnosis bukan merupakan alat

komunikasi antara ibu dan bayi dalam kandungan

48 72.7 9 13.6 5 7.6 4 6.1

8 Afirmasi/ niat yang negatif akan

menimbulkan hasil hypnosis yang baik

36 54.5 6 9.1 7 10.6 17 25.8

9 Rasa sakit dapat timbul dan

menjadi lebih parah karena rasa takut dan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari perasaann tersebut tidak dapat diatasi dengan hypnobirthing

32 48.5 0 0 27 40.9 7 10.6

Berdasarkan Tabel 5.3 maka sikap responden tentang persalinan metode Hypnobirthing dapat dilihat pada tabel berikut :


(47)

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan

Sikap N %

Positif Negatif

5 61

7.6 92.4

Total 66 100

Berdasarkan Tabel 5.5 didapatkan bahwa sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik Diana Brayan Medan dari 66 responden bahwa sebagian besar memiliki sikap negatif yaitu sebanyak 61 responden (92.4%).

B. Pembahasan

1. Pengetahuan Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing

Dari hasil penelitian pengetahuan ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing sebagian besar mereka memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 43 responden (65.2%). Ini disebabkan karena ibu hamil belum mengetahui lebih jauh tentang persalinan metode hypnobirthing dan kemungkinan informasi yang didapat oleh responden belum diperoleh dengan baik, baik itu dari media massa maupun dari pihak-pihak terkait yang berkewajiban memberikan penyuluhan dan bidan kemungkinan belum menganjurkan ibu hamil pada saat proses persalinan yang nantinya menggunakan metode hypnobirthing.


(48)

Semua responden menjawab benar pada pertanyaan mengenai di klinik Diana tentang di klinik Diana menggunakan metode hypnobirthing pada saat proses persalinan atau tidak. Disini tergambar bahwa para ibu hamil sudah mengetahui bahwa di klinik Diana menggunakan metode hypnobirthing pada saat persalinann atau tidak. Dan sebagian besar responden menjawab salah pada pertanyaan mengenai siapa yang sebaiknya mengambil keputusan dalam menggunakan persalinan metode hypnobirthing. Disini tergambar bahwa para ibu hamil tidak memperoleh informasi tentang persalinan metode hypnobirting dengan baik.

Menurut pendapat Notoadmojo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari “tahu” dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan disini menyangkut segala sesuatu yang dipahami dan diketahui oleh responden tentang kanker dan pencegahannya.

2. Sikap Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing

Berdasarkan hasil penelitian dari 66 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap negatif, yaitu sebanyak 61 responden (92.4%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir sebagian besar ibu hamil di klinik Diana memiliki sikap negatif dalam persalinan metode hypnobirthing.

Responden lebih banyak memilih setuju pada pernyataan positif tentang hypnobirthing dapat menghilangkan rasa nyeri pada saat persalinan (55%). Untuk pernyataan yang negatif, responden mayoritas menjawab setuju tentang proses hypnosis

tidak perlu menggunakan niat/ afirmasi (51%)

.

Menurut asumsi penulis bahwa


(49)

menginformasikan keuntungan yang diperoleh apabila ibu bersalin dengan metode hypnobirthing. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi predisposisi tindakan.

Menurut Syafrudiin (2009) Sikap adalah merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Respon akan timbul apabila individu dihadapkan pada stimulus yang dihendaki adanya reaksi individu. Reaksi evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan sabagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai positif dan negatif, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. Dalam sikap positif, tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan, objek tertentu, sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjahui, menghindari, membenci dan tidak menyukai objek tertentu (Azwar,2007).


(50)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan tentang pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan tahun 2013 diperoleh :

1. Dari segi karakteristik tentang persalinan metode hypnobirthing diketahui

bahwa ibu hamil yang berumur 27-35 tahun merupakan responden terbanyak yaitu 37 responden(56.1 %), pendidikan terbanyak sekolah menengah atas (SMA) yaitu 27 responden (40.9%), dan jumlah paritas terbanyak adalah responden yg memiliki 4 atau 5 orang anak (multipara) yaitu ada 24 responden (36.4%).

2. Dari segi pengetahuan tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan

bahwa mayoritas responden berpengetahuan cukup 43 responden (65.2%).

3. Dari segi sikap tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan mayoritas

responden memiliki sikap negatif 61 orang (92,4 %)

4. Pengetahuan tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan bahwa

mayoritas responden berpengetahuan cukup 43 responden (65.2%) dan sikap tentang persalinan metode hypnobirthing menunjukkan mayoritas responden memiliki sikap negatif 61 orang (92,4 %) dikarenakan bidan kurang menginformasikan bahwa persalinan metode hypnobirthing merupakan metode relaksasi untuk mengurangi rasa sakit pada saat proses persalinan.


(51)

B. Saran

Adapun saran pada penelitian ini adalah :

1. Bagi pelayanan kebidanan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap petugas kesehatan di rumah sakit maupun di praktek swasta dalam meningkatkan pemberian informasi dan pemahaman tentang persalinan metode hypnobirthing dengan menjelaskan kepada pasien bahwa persalinan dengan metode hypnobirthing dapat mengurangi rasa nyeri pada saat proses persalinan.

2. Bagi Responden

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang akan bersalin sehingga proses persalinan dapat berjalan dengan baik dengan metode hypnobirthing.

3. Bagi Peneliti Lanjut

Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan awal dalam melakukan penelitian dan dapat mencari hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Aprillia, Yesie . http : cara Kerja The Conscious and Subconscious.com di buka tanggal 16 October 2012

Azwar. 1989. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya edisi 2. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Dorland .2002. Kamus Kedokteran DORLAN. Jakarta : EGC

Henderson, Christine dan Jones. 2005. Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC

Hidayat, Azis Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Karwati,dkk. 2011. Asuhan Kebidanan V K ebidanan Komunitas. Jakarta : TIM Kuswandi, Lanny. 2011. Keajaiban Hypno-birthing. Jakarta : Pustaka Bunda Machfoedz, Ircham. 2009. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Fitramaya Mander, Rosemary. 2004. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC

Maulana, 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC

Maryunani, Anik. 2010. Nyeri dalam Persalinan Teknik dan Cara Penanganannya. Jakarta : TIM

Musbikin, Imam. 2006. Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Mitra Pustaka Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Sofyan, Mustika, et all. 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Jakarta : PP IBL

Syafrudin, Fratidhira, Y. 2009. Promosi Kesehatan Untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media


(53)

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Persalinan Metode Hypnobirthing

di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013

Oleh :

Ika Susilawati

Saya adalah mahasiswa Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di Klinik Diana Brayan Medan Tahun 2013. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan ibu untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Saya juga memohon kesediaan ibu memberikan jawaban berdasarkan kuesioner dengan jujur apa adanya. Saya menjamin kerahasiaan jawaban dan identitas ibu. Informasi yang ibu berikan hanya akan dipergunakan untuk pengembangan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk maksud-maksud lain.

Jika ibu bersedia menjadi peserta penelitian ini, silahkan menandatangani kolom dibawah ini sebagai bukti kesukarelaan ibu.

Terima kasih atas partisipasi ibu dalam penelitian ini.


(54)

KUESIONER PENELITIAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG PERSALINAN METODE HYPNOBIRTHING DI KLINIK DIANA BRAYAN MEDAN

TAHUN 2013

Kode :

Tanggal :

Petunjuk Pengisian

1. Semua pertanyaan harus diberi jawaban

2. Isi pertanyaan dengan memberi tanda silang (X)

3. Setiap pertanyaan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut anda 4. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan kembali kepada peneliti.

Kuesioner Data Demografi

Inisial Nama Ibu :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Paritas :

PENGETAHUAN

1. Apakah ibu mengetahui bahwa di klinik Diana menggunakan metode

hypnobirthing pada saat melakukan proses persalinan ?

a. Ya, saya mengetahui dan saya ingin bersalin menggunakan metode

hypnobirthing

b. Ya, saya mengetahui dan saya tidak ingin bersalin menggunakan


(55)

c. Saya tidak mengetahui bahwa di klinik Diana menggunakan metode hypnobirthing saat persalina

2. Hypnosis merupakan keadaan ketika seseorang berkonsentrasi ke dalam...

a. Pikiran bawah sadar

b. Pikiran sadar

c. Menghayal

3. Hypnobirthing biasanya dilakukan dalam waktu ....

a. 10-15 menit b. 16-20 menit c. 20-25 menit

4. Afirmasi/niat untuk mengoptimalkan tenaga bawah sadar ibu yang hendak bersalin, maka dibutuhkan niat positif seperti ...

a. Saya tidak sakit

b. Saya dan bayi sehat

c. Kehamilan saya tidak sehat

5. Ibu hamil tidak boleh meniatkan dalam hati hal – hal negatif, seperti ...

a. Saya sehat

b. Saya tidak sakit atau saya tidak akan sehat

c. Persalinan saya nyaman, aman, dan lancar.

6. Hypnosis akan membuat hubungan ibu dan bayi yang dikandungnya menjadi ...

a. Lebih jauh

b. Lebih dekat


(56)

7. Hypnosis dalam persalinan dapat mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan ...

a. Sectio Cessaria

b. Episiotomy

c. normal

8. Menurut ibu, dalam melakukan hypnosis sebaiknya mengucapkan kalimat

– kalimat yang ...

a. Negatif

b. Positif

c. Positif dan negatif

9. Hypnobirthing merupakan pengobatan holistik dimana ibu hamil akan di bantu untuk rileks, fokus dalam menghadapi proses ...

a. Pola tidur

b. Buang air besar

c. Persalinan

10. Dalam melakukan proses hypnobirthing kondisi badan ibu hendaknya

harus ...

a. Tegang

b. Takut

c. Rileks

11. Menurut ibu posisi di bawah ini yang baik untuk melakukan proses

hypnosis adalah kecuali ....

a. Berbaring miring ke kiri


(57)

c. Knee-chest ( dada dan lutut menyentuh lantai)

12. Bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan metode hypnobirthing akan menjadi

...

a. Kejang demam

b. Gizi buruk

c. Cerdas

13. Keuntungan bagi ibu melahirkan dengan metode hypnobirthing adalah ...

a. Ibu lebih mampu mengontrol emosinya

b. Ibu menjadi ketakutan

c. Ibu akan merasakan kesakitan yang sangat hebat

14. Sebaiknya dalam mengambil keputusan dalam menggunakan persalinan

metode hypnobirthing diperlukan dukungan dari, kecuali....

a. Suami

b. Keluarga

c. A dan B salah

15. Proses hypnobirthing tidak akan berjalan dengan baik apabila ibu ...

a. Tidak berkonsentrasi penuh

b. Semangat dan konsentrasi


(58)

SIKAP

Petunjuk Pengisian

1. Semua pertanyaan harus diberi jawaban

2. Isi pertanyaan dengan member tanda checklist (V)

3. Setiap pertanyaan dijawab dengan satu jawaban yang sesuai menurut anda 4. Bila ada yang kurang mengerti dapat ditanyakan kembali kepada peneliti. Keterangan :

S = Setuju TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju SS = Sangat Setuju

No Pernyataan S TS STS SS

1. Hypnobirthing dapat menghilangkan rasa nyeri pada saat

persalinan.

2. Hypnosis sama sekali bukanlah ilmu pelet atau gendam.

3. Dalam keadaan terhipnotis, seseorang justru merasakan

kesadaran yang tinggi akan kelima inderanya.

4. Agar hypnosis dapat tercapai ibu harus dalam keadaan

rileks.

5. Seorang bidan atau dokter akan lebih sulit konsentrasi

dalam menyiapkan persalinan karena menghadapi emosi ibu yang hendak melahirkan tidak stabil.


(59)

6. Proses hypnosis tidak perlu menggunakan niat/ afirmasi.

7. Hypnosis bukan merupakan alat komunikasi antara ibu dan

bayi dalam kandungan.

8. Afirmasi/ niat yang negatif akan menimbulkan hasil

hypnosis yang baik.

9. Rasa sakit dapat timbul dan menjadi lebih parah karena

rasa takut dan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari perasaan tersebut tidak dapat diatasi dengan hypnobirthing.


(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ika Susilawati

Tempat/ Tanggal Lahir : Pondok Bungur, 01 Januari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jln. Anggrek Pondok Bungur Dusun. VIII

Kisaran- Asahan

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1997-2003 : SD Negeri 010076 Pondok Bungur

Tahun 2003-2006 : SMP Negeri 2 Kisaran

Tahun 2006-2009 : SMA Diponegoro Kisaran

Tahun 2009-2012 : D-III Kebidanan MEDISTRA Lubuk Pakam


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ika Susilawati

Tempat/ Tanggal Lahir : Pondok Bungur, 01 Januari 1992

Agama : Islam

Alamat : Jln. Anggrek Pondok Bungur Dusun. VIII

Kisaran- Asahan

Riwayat Pendidikan :

Tahun 1997-2003 : SD Negeri 010076 Pondok Bungur

Tahun 2003-2006 : SMP Negeri 2 Kisaran

Tahun 2006-2009 : SMA Diponegoro Kisaran

Tahun 2009-2012 : D-III Kebidanan MEDISTRA