Kepadatan penduduk Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI 57 JP LW Selama penduduk masih menggantungkan dirinya pada alam, seperti sebagai petani, maka perbandingan manusia dengan lahan man land ratio akan menentukan kualitas dan keberlangsungan hidup manusia tersebut. Lahan yang sudah over capacity, artinya sudah di luar batas kemampuannya untuk memberikan kehidupan yang layak bagi manusia, akan menentukan kualitas hidup manusia itu sendiri. Lain ceritanya jika manusia yang beraktivitas di atasnya tidak menggantungkan penghidupannya kepada alam, seperti pada jasa atau perdagangan, mereka akan tetap mendapat kemakmuran pada batas-batas tertentu. Hidup bukan hanya terpaku pada mata pencaharian saja, tapi ada sisi lain yang harus dipenuhi, seperti kesehatan. Kesehatan tidak akan tercapai jika lingkungan untuk tempat tinggal manusia tidak sehat. Contohnya Singapura, kepadatan penduduknya sudah di atas batas kewajaran, 5007 orangkm 2 , tetapi kemakmurannya jauh di atas Indonesia, atau Brunai yang kepadatan penduduknya hanya 52 orangkm 2 ternyata kemakmurannya begitu jauh dari Indonesia. Kita lihat Amerika Serikat, saat ini masih tetap saja menjadi negara yang makmur dengan kepadatan penduduknya hanya 28 orangkm 2 . Dari sampel beberapa negara di atas, ternyata tidak ada patokan yang jelas bahwa semakin sedikit kepadatan penduduk akan semakin makmur negara tesebut, atau sebaliknya semakin besar kepadatan penduduk, semakin makmur suatu negara. Argumentasi yang paling mendekati adalah selama penduduk masih berkonsentrasi pada mata pencaharian di bidang pertanian, maka tingkat kepadatan penduduk akan memiliki pengaruh sangat signifikan bagi kemakmuran suatu negara. Sedang bagi negara yang menggantungkan mata pencariannya pada bidang jasa dan perdagangan, kepadatan penduduk tidak menjadi persoalan dalam menciptakan kemakmuran, hanya tinggal mengimbanginya dengan lingkungan alam yang ramah dan menciptakan lahan hijau yang seimbang dengan tingkat kebutuhan udara segar dan bersih bagi penduduknya. Supaya tidak keliru dalam membicarakan kepadatan penduduk, kita bedakan dulu kepadatan penduduk ini menjadi dua jenis, yaitu kepadatan penduduk aritmetika dan kepadatan penduduk agraris. 1 Kepadatan penduduk aritmetika Kepadatan penduduk aritmetika adalah kepadatan penduduk secara umum yang dihitung per km 2 dengan tanpa mempedulikan apakah lahan tersebut daerah permukiman, perkantoran, pertanian sawah, kebun, kolam, atau tambak. Pokoknya dihitung per satuan luas kawasan tersebut. Rumus yang biasa digunakan untuk mencari kepadatan penduduk aritmetika adalah sebagai berikut. KPu = Keterangan: KPu = Kepadatan penduduk umumaritmetika dengan satuan orangkm 2 JP = Jumlah penduduk di wilayah tersebut LW = Luas wilayah yang dinyatakan dalam satuan km 2 Contoh: Kabupaten X pada tahun 2002 memiliki jumlah penduduk sebesar 100.000 orang dengan luas wilayah permukiman 40 km 2 . Areal pertanian seluas 80 km 2 dan areal bangunan lainnya di luar permukiman, termasuk yang digunakan untuk jalan raya, sebesar 30 km. Hitung kepadatan aritmetikanya 58 Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI JPt LWt JPt LWt 1.000.000 orang 7.000 km 2 Jawab: KPu = = = = 666,6 orangkm 2 Jadi, setiap km 2 kawasan Kabupaten X dihuni oleh 666,6 orang dengan tanpa membedakan jenis kawasannya. Kepadatan seperti ini memang masih belum spesifik, karena ada kawasan yang bukan permukiman juga dihitung, seperti tambak, kolam, perkantoran, atau sawah. 2 Kepadatan penduduk agraris Kepadatan penduduk agraris adalah kepadatan penduduk yang diketahui dengan cara menghitung jumlah penduduk di area pertanian saja. Ini berdasarkan logika bahwa petani akan selalu dekat dengan areal pertaniannya. Untuk menghitung jumlah petani, kita tinggal menghitung kawasan pertaniannya saja. Di luar areal pertanian tidak dimasukkan dalam penghitungan. Rumus yang digunakan untuk mengetahui kepadatan penduduk agraris adalah sebagai berikut. Kpa = Keterangan: Kpa = Kepadatan penduduk agraris dengan satuan orangkm 2 Jpt = Jumlah penduduk petani LWt = Luas areal pertanian dalam km 2 Contoh: Pada akhir tahun 2001 provinsi Z memiliki jumlah penduduk sebesar 1.000.000 orang dengan luas wilayah pertanian sebesar 7.000 km 2 . Kawasan permukiman sebesar 1.500 km 2 , dan areal yang digunakan untuk sekolah, perkantoran, dan jalan raya sebesar 1.000 km 2 . Coba hitung kepadatan penduduk agrarisnya Jawab: KPa = = = 142,8 orangkm 2 Kepadatan penduduk agraris ini lebih jelas, karena luas area yang lain tidak dihitung, seperti permukiman, kawasan perkantoran, jalan raya, dan kawasan lainnya di luar areal pertanian. 100.000 orang 40 km 2 + 80 km 2 + 30 km 2 100.000 orang 150 km 2 JP LW Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI 59

3. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk artinya suatu keadaan jumlah penduduk yang dipengaruhi oleh berbagai variabel. Variabel yang sangat berpengaruh terhadap angka pertumbuhan ini adalah kelahiran, kematian, dan migrasi. Namun berdasarkan jenisnya, pertumbuhan penduduk ada dua jenis, yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.

a. Pertumbuhan penduduk alami

Pertumbuhan penduduk alami artinya pertumbuhan penduduk yang hanya mempertimbangkan faktor kelahiran dan kematian. Rumus yang biasa digunakan untuk menentukan angka pertambahan penduduk alami adalah sebagai berikut. PPA = L – M Keterangan: PPA = Pertumbuhan penduduk alami L = Angka kelahiran M = Angka kematian Contoh: Pada tahun 2001 jumlah penduduk di kabupaten R 500.000 orang, dengan angka ibu melahirkan sebesar 45.000 orang dan angka kematian sebesar 30.000 orang. Hitung angka pertumbuhan penduduk alaminya Jawab: PPA = L – M = 45.000 orang – 30.000 orang = 15.000 orang. Melihat angka pertumbuhan penduduk alami di atas, kabupaten R tersebut mempunyai pertambahan penduduk pada tahun 2001 sebesar 15.000 orang. Cara ini masih kurang lengkap karena ada beberapa faktor lain yang tidak dipertimbangkan, seperti faktor migrasi. Penduduk bisa bertambah atau berkurang bukan hanya karena faktor kelahiran dan kematian saja, tetapi faktor perpindahan juga sangat berpengaruh dalam mengubah keadaan demografi. Ada sebuah realita sosial, bahwa pertambahan penduduk di pedesaan banyak dipengaruhi oleh faktor alami, yaitu hanya faktor kelahiran dan kematian yang paling dominan. Sedang di perkotaan sebaliknya, selain faktor alami, ternyata faktor migrasi memiliki pengaruh yang sangat besar.

b. Pertumbuhan penduduk total

Pertumbuhan penduduk total adalah pertumbuhan penduduk yang menjumlahkan pertumbuhan penduduk alami dengan selisih imigrasi dan emigrasi. Rumus yang biasa digunakan dalam menentukan angka pertumbuhan total sebagai berikut. Pt = Po + L – M + I – E Keterangan: Pt = Jumlah penduduk total Po = Jumlah penduduk awal tahun 60 Belajar Efektif Geografi 2 untuk SMAMA Kelas XI 1. Nanggroe Aceh Darussalam 2. Sumatra Utara 3. Sumatra Barat 4. Riau 5. Jambi 6. Sumatra Selatan dan Bangka Belitung 7. Bengkulu 8. Lampung 9. DKI Jakarta 10. Jawa Barat dan Banten 11. Jawa Tengah 3.416.156 10.256.027 4.000.207 3.303.976 2.020.568 6.313.074 1.179.122 6.017.573 8.259.266 35.384.352 28.520.643 4.010.865 11.476.272 4.228.103 4.733.948 2.400.940 7.756.506 1.405.360 6.654.354 8.684.853 43.552.923 30.856.825 1,67 1,17 0,57 3,79 1,80 2,15 1,83 1,05 0,16 2,17 0,82 No. Provinsi 1990 2000 Pertumbuhan 160.000 15.000.000 L = Jumlah penduduk yang lahir M = Jumlah penduduk yang mati I = Jumlah imigrasi E = Jumlah emigrasi Contoh: Negara Q pada awal tahun 2002 memiliki jumlah penduduk sebesar 15.000.000 jiwa. Banyaknya angka kelahiran sebesar 250.000 jiwa, angka kematian sebesar 100.000 jiwa. Sementara jumlah imigran sebesar 50.000 jiwa dan emigran sebesar 40.000 jiwa. Hitung berapa angka pertumbuhan penduduk negara Q tersebut Jawab: Pt = Po + L – M + I – E = 15.000.000 + 250.000 – 100.000 + 50.000 – 40.000 = 15.000.000 + 150.000 + 10.000 = 15.000.000 + 160.000 = 15.160.000 – 15.000.000 = 160.000 jiwa Setelah diformulasikan jumlah penduduk akhir tahun dikurangi jumlah penduduk awal tahun, didapat angka 160.000 jiwa. Setelah itu kita cari angka tingkat pertumbuhan. Angka tingkat pertumbuhan itu adalah jumlah angka yang didapat dari memformulasikan jumlah pertumbuhan di atas dengan jumlah penduduk awal tahun dikalikan seribu orang, atau rumusnya sebagai berikut. X 1.000 = 10,6 11 Jadi, angka tingkat pertumbuhan penduduk di negara Q tersebut adalah 11 orang. Artinya setiap 1.000 orang penduduk pada tahun 2002 telah bertambah 11 orang. Negara yang mengetahui tingkat pertambahan penduduknya per tahun akan dapat mengontrol semua kebijakan pembangunannya. Pada dasarnya, apapun hasil keputusan politik pasti akan menyangkut orang banyak. Oleh sebab itu pertimbangan demografi tetap harus menjadi prioritas. Tabel 2.8 Tingkat Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1990–2000