NO .
KEGIATAN JULI
AGUSTUS SEPTEMBE
R I
I I
II I
I V I
I I
II I
I V I
I I
II I
IV 1
Melakukan diskusi mengenai tugas dengan pembimbing lapangan dan Perkenalan mengenai
pekerjaan dan standar pada borang. 2
Rapat audit standar 1 dan 2 . 3
Mengumpulkan dokumen standar 1 dan 2.
4
Rapat audit standar 3 dan 4 .
5
Mengumpulkan dokumen standar 3 dan 4.
6
Rapat audit standar 5 dan 6 .
7
Mengumpulkan dokumen standar 5 dan 6.
8
Rapat audit standar 7 dan 8 .
9
Mengumpulkan dokumen standar 7 dan 8.
10
Mencari informasi mengenai dokumentasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.
11
Menerapkan dokumentasi manajemen mutu.
12 Akreditasi
I.6. Ringkasan Sistematika Laporan
Sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang, lingkup penugasan, target pemecahan masalah, metode pelaksanaan tugas, rencana dan penjadwalan kerja,
dan sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Umum Perusahaan
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai teori dasar untuk lingkup kerja praktek yang ditugaskan, profil dan sejarah singkat perusahaan, lokasi perusahaan, dan
struktur organisasi.
BAB III Landasan Teori
Pada bab ini berisi penjelasan mengenai teori yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam kerja praktek.
BAB IV Laporan Pelaksanaan Kerja
1
Pada bab ini memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang diberikan atau ditugaskan dari perusahaan.
BAB V Analisis Hasil Pelaksanaan kerja
Pada bab ini menjelaskan mengenai pelaksanaan kerja atau pemecahan masalah yang ada di perusahaan.
BAB VI Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini berisi pernyataan singkat mengenai hasil penelitian dan analisis data yang relevan dengan tujuan. Saran memuat ulasan mengenai pendapat mengenai
kemungkinan pengembangan dan pemanfaatan hasil kerja praktek lebih lanjut.
1
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN II.1 Profil PerusahaanInstansi
II.2 Struktur Organisasi
Gambar II.1 Susunan Organisasi Fakultas Universitas Telkom
1
Gambar II.2 Susunan Organisasi Wakil Dekan I Universitas Telkom
Gambar II.3 Susunan Organisasi Wakil Dekan II Universitas Telkom
II.3. LokasiUnit Pelaksanaan Kerja
Kerja Praktek bertempat di Program Studi Teknik Industri, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu Bandung, Gedung C Gedung Fakultas
Rekayasa Industri.
1
BAB III LANDASAN TEORI
III.1 Akreditasi Perguruan Tinggi
Akreditas suatu perguruan tinggi merupakan suatu cermin atas kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan, dan menggambarkan mutu, efisiensi, serta relevansi dari program
studi yang diselenggarakan. Saat ini, terdapat dua jenis akreditasi yang diberikan kepada program studi oleh pemerintah melalui BAN-PT, yaitu:
1. Status terdaftar, Diakui, dan Disamakan untuk Perguruan Tinggi Swasta PTS. 2. Status Terakreditasi atau Nir-Akreditasi yang diberikan kepada seluruh perguruan
tinggi Perguruan Tinggi Negeri, Swasta, dan Kedinasan Awal mulanya sistem penentuan status suatu perguruan tinggi didasarkan pada SE Dirjen
Dikti No. 470DT1996.Beberapa PTS masih menggunakan kedua status di atas yang masih berlaku. Hal ini dikarenakan proses pemberian status yang dilakukan melalui dua
jalur setelah terbentuknya BAN-PT. Pemerintah menetapkan bahwa pelaksanaan akreditasi terhadap suatu PTSunit PTS didasarkan pada:
1. Jika suatu PTS belum dievaluasi akreditasi oleh BAN-PT, maka akan dilakukan evaluasi yang akan menghasilkan dua status akreditasi yang masih aktif.
2. Jika suatu PTS telah dievaluasi oleh BAN-PT, maka pelaksanaan akreditasi akan dilaksanakan dengan pedoman pada kriteria atau borang akreditasi dari BAN-PT.
BAN-PT dibentuk untuk membantu pemerintah dalam upaya melakukan tugas dan kewajiban melaksanakan pengawasan mutu dan efisiensi pendidikan tinggi.Hal ini
merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah dalam pembinaan penyelenggarakan perguruan tinggi, melayani kepentingan masyarakat, dan kemajuan ilmu pengetahan serta
teknologi yang berguna untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat, dan memperkaya kebudayaan nasional.
Akreditasi perguruan tinggi yang diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia bertujuan untuk menilai penyelenggaraan pendidikan tinggi yang diarahkan pada dua
tujuan, yaitu menginformasikan kinerja perguruan tinggi kepada publikmasyarakat, dan
1
mengemukakan langkah pembinaan yang perlu dilakukan oleh perguruan tinggi, dan pemerintah dengan partisipasi masyarakat.
Peringkat pengakuan yang diberikan oleh pemerintah melalui BAN-PT kepada perguruan tinggi didasarkan pada hasil akreditasi yang meliputi akreditasi lembaga, dan akreditasi
program studi. Berikut adalah kriteria penilaian untuk akreditasi lembaga: 1. Izin penyelenggaraan pendidikan tinggi;
2. Persyaratan dan kelayakan penyelenggaraan pendidikan tinggi; 3. Relevansi penyelenggaraan program pendidikan dengan pembangunan;
4. Kinerja perguruan tinggi; 5. Efisiensi pengelolaan perguruan tinggi.
Sedangkan, kriteria penilaian untuk akreditasi program studi terdiri dari: 1. Identitas;
2. Izin penyelenggaraan program studi; 3. Kesesuaian penyelenggaraan program studi dengan peraturan perundang-
undangan; 4. Relevansi penyelenggaraan program studi;
5. Sarana dan prasarana; 6. Efisiensi penyelenggaraan program studi;
7. Produktivitas program studi. 8. Mutu lulusan.
III.2 ISO
ISO International Standard Organization adalah organisasi yang mengeluarkan standar internasional yang digunakan dalam Sistem Manajemen Kualitas Quality Management
System. ISO 9001:2000 mengedepankan proses bisnis yang terjadi dalam organisasi sehingga seluruh organisasi dengan jenis dan ukuran apapun bisa menerapkan sistem ISO
1
9001:2000. Prosedur yang harus terdokumentasi dirubah dari 20 klausa wajib dari versi sebelumnya menjadi 6 klausa, yaitu:
a. Procedure control of document b. Procedure control of record
c. Procedure control of non-conforming product d. Internal Audit
e. Corrective Action f. Preventive Action
ISO 9001:2008 terlahir sebagai bentuk penyempurnaan atas revisi tahun 2000. Perbedaan antara tahun 2000 dan 2008 adalah efektivitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi
yang bersangkutan. Pada tahun 2008, corrective dan preventive action harus secara efektif memberikan dampak positif pada perubahan proses yang terjadi dalam suatu organisasi
agar dapat bersaing dengan standar internasional yang telah ditetapkan. ISO memiliki delapan prinsip manajemen kualitas dalam Standar ISO.Prinsip-prinsip
tersebut merupakan kumpulan pengalaman dan pengetahuan dari para pakar dalam ISO Technical Committee ISOTC 176. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Customer Focus; 2. Leadership;
3. Involvement of People; 4. Process Approach;
5. System Approach to Management; 6. Continual Improvement;
7. Factual Approach to decision making; 8. Mutually Beneficial Supplier Relationship.
1
Prinsip-prinsip tersebut dapat digunakan oleh manajemen organisasi sebagai acuan untuk membangun, dan meningkatkan performa yang berkelanjutan continuous. ISO
9001:2008 fokus pada efektivitas proses continual improvement, dengan proses yang berdasarkan:
a. Perencanaan yang matang; b. Implementasi yang terukur dengan jelas;
c. Evaluasi dan analisis data yang akurat; d. Tindakan perbaikan yang sesuai dan monitoring pelaksanaannya secara efektif
dapat memecahkan masalah organisasi.
III.3 Dokumen dan Dokumentasi
Definisi dokumen dalam ISO 9000:2005 klausal 3.7.2 dijelaskan dengan menggunakan contoh yang berupa kertas, elektronik atau optik disk komputer, dan foto.
Dokumentasi merupakan sebuah alattanda bukti aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi. Tujuan utama dari dokumentasi organisasi adalah sebagai:
a. Komunikasi informasi Dokumentasi sebagai alat untuk transmisi informasi dan komunikasi. Jenis dan
luasnya komunikasi dipengaruhi oleh sifat proses organisasi, tingkat formalitas sistem komunikasi, tingkat keterampilan komunikasi dalam organisasi, dan
budaya organisasi. b. Bukti kesesuaian
Dokumentasi bertujuan untuk menyediakan bukti bahwa rencana yang telah dibuat telah dilaksanakan.
c. Berbagai pengetahuan Dokumentasi bertujuan untuk menyebarkan dan melestarikan pengalaman
organisasi. Hal ini diperlukan saat organisasi ingin melakukan improvements.
1
Dokumentasi dalam implementasi ISO 9001 selalu menjadi hal yang penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti penerapan, serta bagian dari persyaratan ISO
9001. Dokumentasi seharusnya memberikan suatu nilai tambah bagi kemajuan organisasi. Dokumentasi memberikan kesempatan kepada suatu organisasi untuk melakukan evaluasi
maupun melakukan rencana-rencana bagi proses kegiatan di masa yang akan datang. Konsep plan-do-check-action memberikan syarat mengenai adanya dokumentasi yang
baik dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh organisasi. Standar ISO 9001 dalam sub klausal 4.2.1 disebutkan bahwa dokumentasi sistem
manajemen mutu harus mencakup: a. Kebijakan dan sasaran mutu;
b. Manualpedoman mutu; c. Prosedur yang sesuai standar;
d. Rekamancatatan mutu yang sesuai standar; e. Dokumen yang diperlukan organisasi untuk memastikan efektifitas perencanaan,
operasi, dan kendali proses. Hirarki dokumentasi ISO 9001 digambarkan seperti gambar di bawah.
Gambar III.1 Hirarki Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu
1
BAB IV LAPORAN PELAKSANAAN KERJA