Kelurahan P2KP Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan

10 pedagang kaki lima itu sendiri harus sadar dan tidak melakukan hal yang merugikan kepentingan umum Jalidin, 2002 : 6.

1. Kelurahan

Pembinaan pedagang kaki lima dilakukan oleh kelurahan yang telah menerima limpahan penanganan dari Pemkot. Pembinaannya selalu mengingatkan tentang Perda Nomor 11 tahun 2000 dan waktu kegiatan, misalnya di lapangan Pancasila pedagang kaki lima hanya boleh berdagang diatas jam lima sore sampai dengan jam enam pagi terkecuali hari Minggu boleh sampai boleh sampai jam sepuluh pagi. Pedagang yang membuka dagangan di depan masjid Baiturrahman boleh berdagang antara jam dua siang sampai jam enam pagi. Pedagang yang membuka lahan usaha di depan Citraland dan Plasa Simpanglima boleh berdagang dengan menggunakan tenda yang dirancang oleh Pemkot. Sedangkan untuk pedagang kaki lima yang ada di depan Gajahmada Plasa dan jalan Pahlawan harus berjualan pada jam lima sore sampai jam enam pagi, setelah selesai berdagang tenda dan perabotan lainnya harus bersih semua. Apabila ini semua dipatuhi, maka pedagang kaki lima tidak akan mendapat masalah penertiban oleh Pemkot yang dilaksanakan oleh kantor Satpol Pamong Praja satpol pp.

2. P2KP Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan

Program penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu model pendekatan pembangunan yang menerapkan proses meningkatkan kemampuan warga. Proyek penanggulangan kemiskinan sebagai salah 11 satu program pemberdayaan memiliki visi “masyarakat mampu menanggulangi kemiskinan secara mandiri, efektif dan berkelanjutan”. Adapun misi yang diemban adalah membangun percepatan penanggulangan kemiskinan serta peningkatan kemampuan kelembagaan masyarakat dalam menangkal dan menanggulangi kemiskinan khususnya di perkotaan. Perencanaan jangka menengah program penanggulangan kemiskinan, merupakan salah satu bentuk perencanaan yang digali dan dilakukan oleh masyarakat sendiri. Adapun programnya adalah pemberdayaan bidang ekonomi, pemberdayaan bidang sosial dan pemberdayaan bidang sarana fisik lingkungan Tim P2KP, 2004 : 1 – Pemberdayaan ekonomi Pusat keramaian Simpang Lima merupakan tempat usaha pedagang kaki lima. Permasalahannya adalah usaha kecil itu kurang berkembang karena kurangnya modal usaha sehingga hasilnya juga kecil. Oleh karena itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan pengembangan modal usaha. Beberapa dari mereka terjerat rentenir karena kebutuhan dana mendadak, sementara akses ke lembaga keuangan resmi sangat sulit didapat. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Untuk memotong mata rantai penyebab kemiskinan itu dilakukan pemberian modal usaha bagi pedagang kaki lima tanpa jaminan. Pinjaman modal itu dikenakan bunga yang sangat kecil dengan tujuan untuk biaya administrasi dan pemupukan modal usaha 12 pinjaman berikutnya, sebab setelah pinjaman itu lunas PKL dapat meminjam lagi dengan pinjaman yang lebih besar nilainya. – Pemberdayaan Sosial Modal pinjaman yang bergulir dari kegiatan ekonomi semakin lama semakin berkembang besar, karena kemudian sebagian dana yang ada dipakai untuk membantu anggota masyarakat yang masih kekurangan. Bantuan itu berupa beasiswa bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu sehingga mereka dapat melanjutkan sekolah Tim P2KP, 1999 : 7-8 – Pemberdayaan Sarana Fisik Kebutuhan air bersih adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Bagi warga yang kurang mampu, menyambung instalasi PDAM adalah hal yang sulit. Untuk itu P2KP meminjamkan modalnya untuk membangun warung air sehingga tersedia air bersih untuk warga di sekitarnya. Cara membayarnya dengan iuran bagi setiap warga yang memakai air PDAM tersebut, besar kecilnya iuran tergantung kepada banyak sedikitnya warga memakai air tersebut Tim P2KP, 1999 : 8

3. LSM Lembaga Swadaya Masyarakat