METODE PENELITIAN Maryanto, Ph.D. Drs. Soejanto, M.S.

35 Hubungan Antara Pemerintah, P2KP, LSM dan Pedagang Kaki Lima

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Bogdan dan Taylor, dalam Moleong, 1993:3 Studi kasus merupakan tipe pendekatan yang telaahnya dilakukan terhadap fokus tertentu yang dilakukan secara intensif terus menerus, mendalam dan komprehensif, sehingga ditemukan jawaban atau pertanyaan-pertanyaan penelitian secara lengkap dan transparan. Hasil penelitian kesimpulan yang diperoleh melalui metode ini tidak dapat digeneralisasikan namun merupakan deskripsi khusus dari fenomena Pedagang Kaki Lima di Simpang Lima . Krisis Ekonomi Pemberdayaan PHK Pengangguran P2KP LSM − Kelangkaan pekerjaan di desa − Tarikan pekerjaan di kota Migrasi ke kota Kelurahan KSM PKL Kegiatan perdagangan Peningkatan pendapatan PKL 36 Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di wilayah Semarang khususnya wilayah Simpang Lima yang ada pedagang kaki lima di sekitar lapangan Pancasila dan depan Simpang Lima Plaza yang berjualan antara pukul 12.00 WIB sd 08.00 WIB. Fokus Penelitian Sasaran penelitian ini adalah : Masyarakat penjual kaki lima tersebut, yang pada umumnya terdiri dari masyarakat marginal yang mempunyai aktivitas di malam hari dan siang hari. Adapun masalah yang akan diteliti adalah : Pemberdayaan PKL Pemberdayaan pemerintah terhadap pedagang kaki lima. Dengan indikator sebagai berikut : a. Kelurahan b. P2KP Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan c. LSM Lembaga Swadaya Masyarakat Pedagang Kaki Lima bagian dari Kelompok Swadaya Masyarakat Dengan indikator sebagai berikut : a. Kelompok Swadaya Masyarakat b. Pedagang Kaki Lima Kegiatan Pedagang Kaki Lima Dengan indikator sebagai berikut : 37 a. Kawasan Simpang Lima b. Usaha Kecil c. Kewirausahaan d. Pelayanan e. Konsumen Peningkatan Pendapatan Dengan indikator sebagai berikut : a. Masyarakat Marginal b. Sektor Informal c. Peningkatan Pendapatan Bapeda Bapeda sebagai fasilitator. Dengan indikator sebagai berikut : a. Bapeda yang menentukan lokasi yang boleh untuk kegiatan PKL b. Bapeda melimpahkan wewenangnya kepada Kelurahan untuk membina PKL c. Bapeda melimpahkan wewenangnya kepada Kelurahan untuk menarik retribusi terhadap PKL Sumber Data Penelitian Pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar lapangan Pancasila dan di depan Simpang Lima Plaza yang berjualan pada siang dan malam hari yang 38 terdiri dari pedagang nasi ayam, pecel lele, bubur ayam, alat musik dan bubur kacang hijau. Masyarakat yang menjadi pembeli PKL yang berjualan siang dan malam hari. Pejabat pemerintah Kelurahan Kota yang berhubungan dengan usaha PKL. Alat Penelitian : Pedoman Wawancara, check list pengamatan di tempat jualan, dan partisipasi Metode Pengumpulan Data Berkaitan dengan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka pengumpulan data sebagai berikut : Observasi pengamatan Observasi pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung partisipatorik yakni peneliti melibatkan diri dalam kegiatan orang atau masyarakat yang menjadi tataran penelitian tanpa mengakibatkan perubahan pada subyek yang bersangkutan, dalam hal ini dilakukan dengan cara langsung beradaptasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat setempat. Melalui observasi, peneliti mempelajari tingkah laku yang lebih dalam Marshall, Catherine dan Rossman B, 1989 : 76. Observasi dilaksanakan untuk memperoleh pengalaman secara langsung, untuk mengetes suatu kebenaran masalah yang diteliti, juga dimaksudkan untuk melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang 39 sebenarnya terjadi, selain itu dimaksudkan pula untuk meminimalisir data yang tidak perlu serta memahami situasi yang sulit. Wawancara mendalam in depth interview Maksud mengadakan wawancara mendalam antara lain untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebutuhan dari subyek penelitian Lincoln dan Guba, 1985 : 266 dalam Moleong, 1985 : 135. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data kualitatif serta beberapa keterangan yang tidak dapat diperoleh melalui observasi langsung. Wawancara mendalam ini dilakukan terhadap narasumber dan informan kunci yang dianggap memiliki pengalaman yang memadai tentang suatu persoalan atau fenomena yang diamati. Untuk kepentingan ini wawancara mendalam dilakukan terhadap pedagang kaki lima. Mencatat arsip dan dokumen Pencatatan arsip dan dokumen meliputi pencatatan catatan-catatan administrasi dari kantor kelurahan setempat maupun dari narasumber yang dapat dimanfaatkan. Cara ini dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi tentang tindakan, pengalaman, kejadian nyata mengenai situasi sosial maupun perilaku dan kehidupan sumber data. Catatan lapangan Catatan lapangan merupakan alat yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang 40 didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif Bogdan dan Biklen, 1982 : 71. Metode Analisis Data Analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisa kualitatif. Sehingga data yang diperoleh dari lapangan yang berupa dokumentasi, catatan observasi, catatan wawancara mendalam perda, dokumen kegiatan PKL dan keuangan PKL akan dianalisis. Di samping itu dipergunakan metode Miles dan Huberman untuk melihat keterkaitan antara data, fokus penelitian dengan penyajian laporan. 1. Seleksi Data Adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian, pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang diperoleh dari catatan lapangan. Cara mereduksi data dapat dilakukan dengan meringkas, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus dan menulis memo. 2. Verifikasi keterkaitan antara data dengan fokus Adalah kegiatan mencari arti, mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan preposisi. Jika terasa kurang mantap terhadap kesimpulan verifikasi data karena mungkin kelemahan dalam seleksi dan penyajian data, maka dilakukan pengulangan pergi ke lapangan. 41 3. Penyajian Data Penyajian data adalah menyusun sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, penyajian data ini dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih misalnya dituangkan dalam berbagai jenis matrik, grafik, jaringan dan bagan. Secara skematik, model analisis interaktif dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut Miles dan Huberman, 1984 : 20 Teknik Pengecekan Data Pengecekan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik triangulasi, yakni membandingkan dan mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda Patton, 1987 : 31 dalam Moleong, 1995 : 178 dengan cara : Pengamatan, diskusi, mendengarkan Deskripsi Penarikan Kesimpulan Verifikasi dan keterkaitan dengan fokus Kategorisasi Seleksi data 42 1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, dan orang pemerintahan; 5. Membandingkan hasil wawancara dengan isu suatu dokumen yang berkaitan. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN