digunakan adalah 30 subjek per kelompok. Jumlah sampel untuk petani padi organik berjumlah 30 orang petani, sedangkan jumlah sampel untuk petani padi
anorganik berjumlah 30 orang petani. Jadi jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 60 petani.
Secara rinci pengambilan sampel petani padi organik dan petani padi anorganik dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Pengambilan Sampel Petani Padi Organik dan Anorganik Responden
Kecamatan Pagelaran Kecamatan Pringsewu
Petani Organik 15
15 Petani Anorganik
15 15
Jumlah 30
30 Pengumpulan data penelitian ini akan dilakukan pada bulan September 2015.
C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil langsung dari petani padi organik dan
anorganik melalui teknik wawancara langsung. Pengambilan data primer dilakukan dengan metode survei yaitu suatu cara pengambilan data melalui
sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data pokok. Sedangkan data sekunder diperoleh dari sumber yang
memiliki keterkaitan dengan permasalahan penelitian seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu dan dari laporan laporan BP3K
Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pringsewu ataupun dari literatur yang relevan.
D. Metode Analisis dan Pengolahan Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis kualitatif deskriptif dan analisis kuantitatif statistik. Untuk
mengetahui keuntungan usahatani menggunakan metode tabulasi dan komputerisasi dalam pengolahan data. Kemudian untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi keuntungan digunakan program SPSS versi 17.0 dan Eviews 5.0. Adapun cara untuk menjawab beberapa tujuan dari penelitian
dengan menggunakan metode pengolahan data sebagai berikut.
1. Keuntungan Usahatani Padi Organik dan Anorganik
Menghitung keuntungan usahatani padi organik dan padi anorganik di Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Pringsewu digunakan rumus sebagai
berikut: 1
Keuntungan Usahatani Padi Organik Π
1
= Y
1
. Py
1
– Σ
n i=1
Xi
1
. Pxi
1
– BTT
1
Keterangan : Π
1
= Keuntungan usahatani padi organik Rp Y
1
= Hasil produksi padi organik Kg Py
1
= Harga GKG hasil produksi padi organik Rp Xi
1
= Faktor produksi padi organik i = 1,2,3,…. ,n Pxi
1
= Harga faktor produksi padi organik ke-i Rp BTT
1
= Biaya tetap total padi organik Rp 2
Keuntungan Usahatani Padi Anorganik Π
2
= Y
2
. Py
2
– Σ
n i=2
Xi
2
. Pxi
2
– BTT
2
Keterangan : Π
2
= Keuntungan usahatani padi anorganik Rp Y
2
= Hasil produksi padi anorganik Kg
Py
2
= Harga GKG hasil produksi padi anorganik Rp Xi
2
= Faktor produksi padi anorganik i = 1,2,3,…. ,n Pxi
2
= Harga faktor produksi padi anorganik ke-i Rp BTT
2
= Biaya tetap total padi anorganik Rp
Untuk mengetahui apakah usahatani padi organik menguntungkan atau tidak bagi petani maka digunakan analisis nisbah penerimaan dan biaya
dirumuskan: 1.
Perhitungan analisis nisbah penerimaan dan biaya padi organik RC
1
=PT
1
BT
1
Keterangan : RC
1
= Nisbah antara penerimaan dengan biaya padi organik PT
1
= Penerimaan total padi organik BT
1
= Biaya total yang dikeluarkan oleh petani padi organik 2.
Perhitungan analisis nisbah penerimaan dan biaya padi anorganik RC
2
=PT
2
BT
2
Keterangan : RC
2
= Nisbah antara penerimaan dengan biaya padi anorganik PT
2
= Penerimaan total padi anorganik BT
2
= Biaya total yang dikeluarkan oleh petani padi anorganik Kriteria pengukuran pada analisis nisbah penerimaan dengan biaya total :
Jika RC 1, maka usahatani yang diusahakan menguntungkan. Jika RC = 1, maka usahatani yang diusahakan impas.
Jika RC 1, maka usahatani yang diusahakan mengalami kerugian Untuk mengetahui perbandingan keuntungan antara usahatani padi organik
dengan usahatani padi anorganik, dilakukan uji beda dengan hipotesis sebagai berikut: