Analisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

(1)

ANALISIS PENERIMAAN DENDA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) MELALUI LAYANAN SAMSAT GERAI TEMBUNG

TERHADAP PENDAPATAN DENDA PKB KANTOR UPT SAMSAT MEDAN UTARA

PUTRI HIJAU MEDAN

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh: IRFAN H S SIREGAR

112101035

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA :IRFAN HALIM SYAHPUTRA SIREGAR

NIM :112101035

PROGRAM STUDI :DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN

JUDUL :ANALISIS PENERIMAAN DENDA PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) MELALUI LAYANAN SAMSAT GERAI TEMBUN TERHADAP PENDAPATAN DENDA PKB KANTOR UPT SAMSAT MEDAN UTARA PUTRI HIJAU MEDAN

Tanggal ...2014 Dosen Pembimbing

(Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si NIP.1976902140 200501 1 002

)

Tanggal...2014 Ketua Program Studi D-III Manajemen Keuangan

(Dr. Yeni Absah, SE, M.Si) NIP. 19741123 200012 2 001

Tanggal...2014 Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(Prof.Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak,CA.) NIP. 19560407 198002 1 001


(3)

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkat, dan karunia serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini berjudul “ Analisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan ”.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa masih jauh dari kata sempurna baik dari segi tata bahasa ataupun dari tata cara penulisannya karena kemampuan dan keterbatasan yang penulis miliki. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan moril maupun materil dari banyak pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan dan bimbingan yang diberikan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada Ibunda penulis Hj. Misnawarni Nasution terkasih yang tidak henti-hentinya mencurahkan perhatian, kasih sayang, nasehat dan doanya kepada penulis. Serta kepada saudara – saudara penulis yang selalu mendukung dan mendoakan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA selaku Dekan Fakultas


(4)

ii

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, Msi selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Dosen dan staf pengajar serta pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Seseorang yang sangat spesial bagi penulis Astria Maharani Saragih, dan teman-teman seperjuangan terimakasih atas doa, dukungan, waktu, motivasi yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.

6. Bapak Muhammadin Lubis selaku Kepala dan Bapak Ibrahim Ichsan Hrp. S.Sos selaku Kasubag Tata Usaha UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau yang telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini dan penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita semua.

Medan, Juli 2014 Penulis,


(5)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Singkat UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau ... 10

B. Struktur Organisasi UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau ... 17

C. Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara . 19 D. Kinerja Terkini Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara ... 21

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Pajak ... 26

B. Sumber Pendapatan Daerah ... 27

C. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ... 29

D. Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) ... 33

E. Sistem Penerimaan Layanan SAMSAT Gerai Tembung ... 34


(6)

iv BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 45 B. Saran ... 46


(7)

Tabel 1.1 Penerimaan Denda PKB SAMSAT Bus Keliling ... 4

Tabel 1.2 Penerimaan Denda PKB SAMSAT Corner ... 5

Tabel 1.3 Penerimaan Denda PKB SAMSAT Drive Thru ... 6

Tabel 1.4 Penerimaan Denda PKB SAMSAT Gerai ... 7

Tabel 3.1 Realisasi Penermiaan Denda PKB SAMSAT Gerai Tembung ... 35

Tabel 3.2 Hasil Uji SPSS ... 36

Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan Denda PKB SAMSAT Medan Utara ... 37

Tabel 3.4 Realisasi Penerimaan Denda PKB SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Realisasi Pendapatan Denda PKB SAMSAT Medan Utara Tahun 2013 ... 38

Tabel 3.5 Hasil Uji SPSS (Model Summary) ... 43


(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UPT SAMSAT Medan Utara Putri

Hijau Medan ... 17

Gambar 2.2 UPT SAMSAT Medan Utara ... 22

Gambar 2.3 Layanan SAMSAT Corner ... 22

Gambar 2.4 SAMSAT Gerai Tembung ... 23

Gambar 2.5 Layanan SAMSAT Bus Keliling... 24


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia akan diikuti pula dengan kebijakan-kebijakan di bidang pajak. Oleh karena itu, pajak merupakan fenomena yang selalu berkembang di masyarakat, khususnya pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan bila berbicara mengenai pajak, maka terdapat dua pihak yang selalu bersinggungan yaitu pemerintah di satu pihak dan masyarakat di pihak lain. Secara umum pajak masih kurang popular di kalangan masyarakat Hal ini bisa dimaklumi karena pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor privat ke sektor publik, yang mana masyarakat merasa terbebani oleh pengenaan pajak tersebut. Pemerintah maupun masyarakat mempunyai posisi yang sama kuatnya untuk menentukan bagaimana sebaiknya pajak harus ditetapkan, sehingga pemenuhan kewajiban perpajakan dapat dilaksanakan dengan taat asas, dalam hal ini siapa yang dikenakan pajak, apa yang dikenakan pajak, kapan dikenakan pajak, berapa jumlah pajak yang harus dibayar sesuai tarif pajak yang ditentukan berdasarkan Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Khususnya Pajak Kendaraan Bermotor.

Adanya perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat, bukanlah hal yang mudah untuk menyamakan persepsi tersebut, agar pengenaan dan penarikan pajak dapat berjalan sebagaimana mestinya harus didukung oleh suatu sistem yang baik pula, sesuai dengan sistem pemerintahan yang berlaku di Negara


(10)

2

kita, pajak dikelola oleh Pemerintah Pusta dan Pemerintah Daerah Pajak yang dikelola.

Pemerintah Pusat merapakan Sumber Penerimaan Negara (APBN) sedangkan pajak yang dikelola Pemerintah Daerah sebagai Penerimaan Daerah (APBD). Berdasarkan Undang-undang, masing-masing jenis pajak telah ditetapkan dengan jelas siapa yang menjadi Subjek Pajak dan apa yang menjadi Objek Pajaknya dan berapa Tarif Pajak yang berlaku sesuai dengan aturan yang ada. Dalam hal ini, aturan yang ditetapkan dalam UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diubah.

Pajak daerah merupakan salah satu sumbangsih terbesar terhadap penerimaan kas daerah, diantaranya yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor (http: dispenda.go.id/9 April 2014/17.30). Pemungutan pajak daerah adalah usaha pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dasar hukum pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor tercantum di dalam Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Untuk menarik minat masyarakat membayar pajak dan untuk meningkatkan PAD, Pemerintah Daerah melakukan program yang dinilai memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan PAD. Untuk melaksanakan pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor, Pemerintah tidak selalu berhasil karena terjadi suatu kendala, seperti banyaknya kendaraan bermotor yang


(11)

tidak taat pajak dan adanya kepemilikan kendaraan secara tidak sah (kepemilikan kendaraan tanpa surat-surat yang lengkap).

Dengan demikian, sering kali para wajib pajak menunda membayar pajak yang menyebabkan terjadinya denda pajak. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia “ Denda ” adalah hukuman/ uang yang harus dibayarkan dalam jumlah tertentu (http: www.bimbingan.org/9 April 2014/17.45). Pengertian denda menurut Hukum adalah bentuk hukuman yang melibatkan uang yang harus dibayarkan dalam jumlah tertentu (http: www.anneahira.com/9 April 2014/18.05). Dalam hal ini yang dimaksud adalah Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang terjadi apabila wajib pajak terlambat dalam membayar pajak. Keterlambatan pembayaran pajak yang melampaui saat jatuh tempo yang ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dikenakan denda sebesar 25% dari pokok pajak.

Untuk memungut Pajak Kendaraan Bermotor, pemerintah daerah Kota Medan menyelenggarakan pelayanan kepada wajib pajak melalui Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) yang meliputi beserta data penerimaan denda pajak kendaraan bermotor melalui layanan – layanan tersebut :

1. SAMSAT Bus Keliling

Pada layanan SAMSAT Bus Keliling ini terdapat dua jenis operasi layanan, yaitu layanan SAMSAT Bus Keliling 1 dan layanan SAMSAT Bus Keliling 2, berikut adalah tabel data penerimaan layanan SAMSAT Bus Keliling 1 dan 2 pada tahun 2013 yang dimulai dari bulan Januari sampai dengan Desember 2013.


(12)

4

Tabel 1.1

Data Penerimaan Denda PKB SAMSAT Bus Keliling Tahun 2013

No Bulan

Penerimaan Denda PKB (Rp)

1 Januari 50.218.852

2 Februari 58.416.020

3 Maret 206.343.000

4 April 231.271.000

5 Mei 72.758.739

6 Juni 298.019.000

7 Juli 58.471.656

8 Agustus 38.751.681

9 September 1.706.213.860

10 Oktober 27.403.337

11 Nopember 49.272.840

12 Desember 86.439.538

Jumlah 2.883.579.523

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara 2. SAMSAT Corner

Layanan SAMSAR Corner ini salah satu bentuk layanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang disediakan oleh SAMSAT Medan Utara sebagai cara mudah bagi masyarakat dalam membayar pajak mereka tanpa harus jauh – jauh datang ke UPT SAMSAT Medan Utara yang terletak di Jalan Putri Hijau Medan dan layanan SAMSAT Corner ini berlokasi di Gedung Plaza Medan


(13)

Fair. Berikut data penerimaan dari layanan tersebut mulai dari Januari sampai Desember Tahun 2013.

Tabel 1.2

Data Penerimaan Denda PKB SAMSAT Corner Tahun 2013

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara 3. SAMSAT Drive Thru

Pada layanan ini terdapat 2 jenis layanan, yaitu SAMSAT Drive Thru dan layanan SAMSAT Drive Thru Bank Sumut. Berikut data penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor dari kedua layanan tersebut pada Tahun 2013.

No Bulan Penerimaan Denda

PKB (Rp)

1 Januari 77.120.180

2 Februari 86.156.994

3 Maret 545.882.000

4 April 630.272.000

5 Mei 134.101.539

6 Juni 574.670.000

7 Juli 133.421.834

8 Agustus 91.512.722

9 September 5.048.335.220

10 Oktober 157.562.210

11 Nopember 147.665.415

12 Desember 162.909.093


(14)

6

Tabel 1.3

Data Penerimaan Denda PKB SAMSAT Drive Thru Tahun 2013

No Bulan Penerimaan Denda

PKB (Rp)

1 Januari 52.760.186

2 Februari 40.722.277

3 Maret 361.037.000

4 April 368.310.000

5 Mei 68.611.561

6 Juni 360.765.000

7 Juli 74.469.544

8 Agustus 96.553.927

9 September 4.293.796.426

10 Oktober 116.877.045

11 Nopember 93.800.791

12 Desember 83.409.463

Jumlah 6.011.113.220

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara

4. SAMSAT Gerai

SAMSAT Gerai merupakan salah satu layanan yang populer di kalangan masyarakat karena mudahnya akses untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tanpa harus datang ke kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) SAMSAT MEDAN UTARA. Layanan SAMSAT Gerai yang dihimpun oleh UPT SAMSAT


(15)

MEDAN UTARA terdiri dari 2 lokasi, yaitu: SAMSAT Gerai Tembung dan SAMSAT Gerai Marelan. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin menganalisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung terhadap Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara. Berikut data penerimaan dari kedua layanan SAMSAT Gerai Tembung dan layanan SAMSAT Gerai Marelan pada tahun 2013, mulai dari bulan Januari sampai bulan Desember 2013.

Tabel 1.4

Data Penerimaan Denda PKB SAMSAT Gerai Tahun 2013

No Bulan Penerimaan Denda

PKB (Rp)

1 Januari 80.303.845

2 Februari 56.075.358

3 Maret 352.170.000

4 April 410.801.000

5 Mei 93.515.794

6 Juni 307.187.000

7 Juli 108.849.367

8 Agustus 78.910.017

9 September 2.784.062.246

10 Oktober 153.072.131

11 Nopember 126.053.183

12 Desember 147.080.261

Jumlah 4.698.080.202


(16)

8

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Sistem Penerimaan Denda PKB melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung?

2. Seberapa Besar Pendapatan Denda PKB pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Putri Hijau Medan?

3. Apakah Sistem Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Layanan SAMSAT Gerai Tembung berpengaruh terhadap Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau? .

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan pelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis dan mengevaluasi penerimaan Denda PKB yang diperoleh melalui salah satu layanan SAMSAT yaitu Layanan SAMSAT Gerai Tembung terhadap realisasi pendapatan Denda PKB pada Kantor SAMSAT Putri Hijau Medan.

2. Untuk dapat mengetahui bagaimana penetapan Pajak Kendaraan Bermotor dan Denda Pajak Kendaraan Bermotor yang menunjukkan seberapa besar keberhasilan program pemerintah menarik minat masyarakat untuk membayar pajak.


(17)

3. Untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Bagi Penulis

Penulisan ini bermanfaat dalam mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh oleh penulis.

2. Bagi Instansi

Hasil penulisan ini untuk memberikan masukan mengenai penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor SAMSAT Putri Hijau Medan.

3. Bagi Akademisi

Hasil penulisan ini diharapkan dapat disajikan sebagai bahan referensi dalam melanjutkan penelitian yang berkaitan dengan judul tugas akhir ini.


(18)

10

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Singkat UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada awalnya mengurusi pengelolaan pajak dan pendapatan daerah di bawah Biro Keuangan pada Sekretariat Wilayah Tingkat I Sumatera Utara. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang Susunan Organisasi dan Tata Cara Kerja Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara maka Biro Keuangan ditingkatkan menjadi “Direktorat Keuangan”.

Dengan demikian, tentu bagian Pajak Pendapatan Daerah berubah menjadi Sub Direktorat Keuangan Pendapatan Daerah. Dengan terbitnya Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU, maka terhitung sejak 1 April 1975 Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi “Direktorat Pendapatan Daerah”. Pada tanggal 1 September 1975 Nomor KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah tingkat II di seluruh Indonesia, maka dengan demikian Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi “Dinas Pendapatan Daerah”.

Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan tugas serta pelayanan kepada masyarakat, maka diperlukan pengembangan organisasi Dinas Pendapatan Daerah dengan membentuk cabang dinas. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam


(19)

NegeriKUP 7/7/39-26 pada tanggal 31 Maret 1978 dibentuklah cabang Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Tingkat I diseluruh Kabupaten/Kotamadya tingkat II di Sumatera Utara.

Semula pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang kemudian ditetapkan dengan peraturan daerah provinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1967, yang mulai diberlakukan 31 Maret 1976 setelah Otonomi Daerah. Kemudian berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 061/2743/S tanggal 22 Nopember 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka terhitung sejak tanggal keluarnya surat tersebut sebutan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara dirubah menjadi “Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”. Cabang Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I Sumatera Utara dirubah menjadi “Cabang Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara”.

Mengingat luasnya wilayah pengelolaan pajak Provinsi Sumatera Utara, maka sejak dibentuk tanggal 1 September 1975 dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, secara bertahap dilakukan pembentukan/pengembangan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Corner, dan Gerai atau yang sebelumnya disebut cabang dinas, yaitu:

a. UPTD/SAMSAT

1.UPTD / SAMSAT Medan Utara 2.UPTD / SAMSAT Medan Selatan 3.UPTD / SAMSAT Binjai

4.UPTD / SAMSAT Stabat


(20)

12

6.UPTD / SAMSAT ebing Tinggi 7.UPTD / SAMSAT Kabanjahe 8.UPTD / SAMSAT Sidikalang 9.UPTD / SAMSAT Kisaran

10.UPTD / SAMSAT Rantau Prapat

11.UPTD / SAMSAT Pematang Siantar

12.UPTD / SAMSAT Balige

13.UPTD / SAMSAT Nias

14.UPTD / SAMSAT Sibolga

15.UPTD / SAMSAT Padang Sidempuan

16.UPTD / SAMSAT Panyabungan

17.UPTD / SAMSAT Tarutung

18.UPTD / SAMSAT Tanjung Balai

19.UPTD / SAMSAT Pangkalan Brandan

20.UPTD / SAMSAT Kota Pinang

21.UPTD / SAMSAT Sibuhuan

22.UPTD / SAMSAT Serdang Bedagai

23.UPTD / SAMSAT Aek Kanopan

24.UPTD / SAMSAT Barus

25.UPTD / SAMSAT Natal

26.UPTD / SAMSAT Gunung Tua

27.UPTD / SAMSAT Perdagangan

28.UPTD / SAMSAT Pangururan


(21)

30.UPTD / SAMSAT Teluk Dalam

31.UPTD / SAMSAT Dolok Sanggul

32.UPTD / SAMSAT Lima Puluh

b. SAMSAT CORNER

1. SAMSAT Corner Sun Plaza (25/08/2008)

2. SAMSAT Corner Plaza Medan Fair (19/05/2009) c. SAMSAT GERAI

1. SAMSAT Gerai Marelan

2. SAMSAT Gerai Indrapura

3. SAMSAT Gerai Perbaungan

4. SAMSAT Gerai Pinang Sori

5. SAMSAT Gerai Kampung Pajak

6. SAMSAT Gerai Tembung

7. SAMSAT Gerai Tanjung Morawa

d. SAMSAT BUS KELILING

1. SAMSAT Bus Keliling Medan Utara 2. SAMSAT Bus Keliling Medan Selatan 3. SAMSAT Bus Keliling Lubuk Pakam 4. SAMSAT Bus Keliling Stabat

5. SAMSAT Bus Keliling Pematang Siantar 6. SAMSAT Bus Keliling Tebing Tinggi 7. SAMSAT Bus Keliling Aek Kanopan 8. SAMSAT Bus Keliling Lima Puluh


(22)

14

9. SAMSAT Bus Keliling Kisaran 10.SAMSAT Bus Keliling Rantau Prapat 11.SAMSAT Bus Keliling Padang Sidempuan 12.SAMSAT Bus Keliling Binjai

13.SAMSAT Bus Keliling P. Brandan 14.SAMSAT Bus Keliling Kabanjahe

e. SAMSAT DRIVE THRU

1. SAMSAT Drive Thru Bank Sumut

Dalam perkembangannya, pada beberapa UPTD ini terdapat organisasi SAMSAT. SAMSAT merupakan singkatan dari “Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap” yang dibentuk pada tahun 1976. Keputusan pembentukan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan tindak lanjut atas Surat Keputusan Bersama Tiga Menteri yaitu Menhankam, Menteri Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri tertanggal 28 September 1976 tentang Peningkatan Kerjasama antar Daerah Provinsi, Komando Daerah Kepolisian dan Aparat Departemen Keuangan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta pendapatan daerah khususnya mengenai Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sehingga terbentuklah Penyelenggaraan Sistem Baru Pendaftaran Kendaraan Bermotor yang disebut dengan Sistem Administrasi Satu Atap (SAMSAT).

Dalam operasionalisasi secara koordinatif dan intergratif dilakukan oleh tiga instansi yang mempunyai tugas dan fungsi yang berbeda tetapi mempunyai objek dana yang sama yaitu kendaraan bermotor yang berdomisili di daerah


(23)

Provinsi Sumatera Utara dengan kode “BK”.Instansi yang terkait dalam kantor bersama SAMSAT yaitu:

1. Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Utara yaitu DITLANTAS POLDA; 2. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yaitu Dinas Pendapatan Provinsi;

3. Departemen Keuangan yaitu PT. Jasa Raharja Cabang Sumatera Utara (persero).

Berdirinya Kantor Bersama SAMSAT ditujukan sebagai pelaksana dengan tugas membuat atau merancang konsep-konsep untuk memberdayakan segala kemampuan agar dapat melaksanakan tugas dalam Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) secara efektif dengan tujuan sebagai berikut:

1. Sebagai usaha untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang berdomisili di Provinsi Sumatera Utara; 2. Meningkatkan pendapatan Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan dari

sektor PKB dan penerimaan dari sektor BBN-KB;

3. Meningkatkan pendapatan Provinsi Sumatera Utara melalui penerimaan Asuransi Kerugian Kecelakaan Jasa Raharja Cabang Utama Sumatera Utara yang merupakan Aparat Departemen Keuangan Provinsi Sumatera Utara; 4. Sebagai usaha menyeragamkan tindakan, ketertiban, dan kelancaran

pengadaan Administrasi Kendaraan Bermotor.

Adapun visi UPT SAMSAT Medan Utara ialah Terwujudnya Pelayanan

yang Berorientasi Good Governance dan Berbasis Teknologidengan motto Profesional Kerjaku dan Kepuasan Masyarakat Tujuanku. Misi UPT SAMSAT

Medan Utara ialah:


(24)

16

2. Meningkatkan keamanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor 3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

5. Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung terwujudnya pelayanan berkualitas

Sumber : UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau(2014)

Dalam mencapai misinya, strategi yang dijalankan UPT SAMSAT Medan Utara adalah:

1. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat a. Menyederhanakan sistem dan prosedur

b. Menerapkan pelayanan prima secara konsisten c. Sosialisasi yang berkesinambungan

d. Menindaklanjuti setiap keluhan masyarakat

2. Meningkatkan keamanan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor

a. Meningkatkan pelayanan pengarsipan dan keamanan data kendaraan bermotor

b. Meningkatkan teknologi dan pengarsipan dan kendaraan bermotor c. Tertib pemungutan, tertib pembukuan, dan tertib laporan

3. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan penerimaan negara a. Melaksanakan pemungutan secara efektif dan efesien

b. Tertib pemungutan, tertib pembukuan, dan tertib laporan 4. Meningkatkan sumber daya manusia

a. Meningkatkan disiplin dan etos kerja b. Meningkatkan kompetensi


(25)

UPT SAMSAT Medan Utara berkomitmen secara terus-menerus memperbaiki dan mengembangkan sistem manajemen mutu dengan tujuan pelayanan untuk kepuasan masyarakat.

Sumber : UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau(2014)

B. Struktur Organisasi UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

Agar dapat memberikan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang seimbang maka perlu dibentuk struktur organisasi yang baik, sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan secara efisien, sistematis, dan terkoordinir. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan antar individu-individu dalam suatu kelompok. Struktur ini kemudian digambarkan dalam bagan organisasi atau diagram. Diagram ini akan memperlihatkan garis-garis besar hubungan antara fungsi-fungsi dalam organiasasi, arus tanggung jawab dan wewenang.

Dalam pengertian luas, dapat diartikan bahwa struktur organisasi itu tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan oleh individu-individu dari kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kantor UPT SAMSAT Medan Utara menerapkan sruktur lini dan staf. UPT SAMSAT Medan Utara ini dipimpin oleh seorang kepala UPT, dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha. Kepala UPT secara operasional bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendapatan Daerah. UPT SAMSAT Medan Utara terdiri dari 5 seksi. Masing-masing seksi dipimpin oleh kepala seksi. Adapun seksi-seksi itu terdiri dari:


(26)

18

2. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)/ Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB),

3. Seksi Pendapatan Lain-lain (PLL), 4. Seksi Retribusi, dan

5. Seksi Pajak Angkutan di Atas Air (PA3)/Bea Balik Nama Angkutan di Atas Air (BBNA3).

Gambar 2.1

Struktur Organisasi UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

Kasi Retribusi Kasi

PLL

Kasi ABT/APU

Kasi PA3/BBNA3 Ka. UPT

Kasubag Tata Usaha

Kasi PKB


(27)

C. Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah untuk mengoptimalkan sumber pemasukan dan sumber dana terhadap pendapatan daerah untuk keperluan pembiayaan pemerintah daerah maka Dinas Pendapatan mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian kewenangan pemerintah provinsi dan tugas tersebut adalah dekonsentrasi di bidang pendapatan.

Dalam melaksanakan kegiatannya, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Membantu segala kegiatan-kegiatan dan fungsi Dinas pendapatan Provinsi Sumatera Utara yang berada dalam wilayah kabupaten/ kota yang bersangkutan;

2. Memberi laporan kepada Kepala Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara dan tembusan disampaikan kepada Kas Daerah Provinsi Sumatera Utara; 3. Memberikan data dan informasi serta saran-saran yang berhubungan dengan

upaya peningkatan pendapatan daerah Provinsi Sumatera Utara yang berada di dalam wilayah kerja yang bersangkutan;

4. Menyelesaikan koordinasi dan kerja sama dengan Bupati/Walikota serta instansi terkait lainnya dalam wilayah kerja yang bersangkutan.


(28)

20

Dalam menghasilkan tugas-tugas pokok tersebut, maka sesuai dengan struktur organisasi UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara antara lain telah ditentukan tata kerja serta tugas di lingkungan UTP Medan Utara yang terdiri dari:

1. Kepala UnitPelaksana Teknis Tugas dan Fungsi:

a. Melaksanakan koordinasi, pembinaan pengendalian dan pemberdayaan sumber daya manusia

b. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya masing-masing

c. Menyempurnakan konsep standar-standar pendapatan potensi, penadministrasian, pengutipan dan pelaporan hasil PKB, PKDA, Pajak ABT/APU, Retribusi dan Pendapatan Lain-laindari masing-masing seksi. 2. Seksi Sub Bagian Tata Usaha

Tugas dan Fungsi:

a. Menyimpan surat-surat dengan bidang tugas masing-masing

b. Mencatat dalam pembukuan pemasukan telah ditentukan inventaris kantor 3. Seksi Pajak Kendaraan Bermotor

Tugas dan Fungsi:

a. Menghubungi penunggak pajak b. Membuat laporan penunggak pajak

c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala unit 4. Seksi Pendapatan Lain-lain


(29)

a. Menerima laporan bulanan dari masing-masing seksi b. Menerima, menyalurkan SPT dan materai leges c. Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi

5. Seksi Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan (ABT/APU)

Tugas dan Fungsi:

a. Melaksanakan pendataan, penetapan, dan penagihan b. Membuat daftar jumlah tagihan dan tunggakan

c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada teknis 6. Seksi Retribusi

Tugas dan Fungsi:

a. Menyempurnakan dan menyusun konsep standar teknis retribusi b. Mengumpulkan, mengolah data yang ditetapkan secara standar

c. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala dinas Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

D. Kinerja Terkini Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara

UPT Medan Utara/Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam meningkatkan pelayanannya terhadap masyarakat telah membentuk: 1. SAMSAT UPT MEDAN UTARA, melayani pengesahan STNK setiap tahun,

pembayaran PKB, BBN dan SWDKLLJ, pemblokiran kendaraan, perubahan identitas, perpanjangan STNK 5 (lima) tahun, serta melayani angkutan umum yang berlokasi di Jl. Putri Hijau No. 14 Medan dengan jam operasional mulai pukul 08.30 s/d 15.00 WIB.


(30)

22

Gambar 2.2

UPT SAMSAT Medan Utara

2. SAMSAT CORNER, melayani pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang berlokasi di Jl. K.H. Zainal Arifin No.7 Medan (SAMSAT dan SIM CORNER SUN PLAZA) dan di Jl. Gatot Subroto Lantai 3 Unit 63 (SAMSAT CORNER PLAZA MEDAN FAIR) dengan jam operasional mulai pukul 10.00 s/d 21.00 WIB setiap hari (kecuali libur nasional).

Gambar 2.3


(31)

3. SAMSAT GERAI, melayani pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang beroperasi di wilayah, Marelan, Indrapura, Perbaungan, Pinang Sori, Kampung Pajak, Tembung, dan Tanjung Morawa.

Gambar 2.4

SAMSAT Gerai Tembung

4. SAMSAT BUS KELILING, merupakan layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang beroperasi di wilayah Medan Utara, Medan Selatan, Lubuk Pakam, Stabat, Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Aek Kanopan, Lima Puluh, Kisaran, Rantau Prapat, Padang Sidempuan, Binjai, P. Brandan, dan Kabanjahe.


(32)

24

Gambar 2.5

Layanan Samsat Bus Keliling

5. SAMSAT DRIVE THRU, merupakan layanan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran PKB dan SWDKLLJ yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 18 Medan (pelataran parkir Bank SUMUT) dengan jam operasional mulai pukul 10.00 s/d 15.00 WIB setiap hari (kecuali libur nasional).

Gambar 2.6

Layanan SAMSAT Drive Thru

Kegiatan tersebut tidak lain adalah untuk mempermudah masyarakat dalam pengurusan PKB, STNK, dan SWDKLLJ sehingga instansi pemerintah


(33)

tersebut telah melaksanakan tugas yang menjadi prioritas yaitumelayani masyarakat.


(34)

26

BAB III PEMBAHASAN

E. Pengertian Pajak

Pengertian pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2002:01). Pajak adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah (Kurniawan, 2004:41). Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai

public investment (Santosa, 1987:05). Sedangkan pengertian pajak berdasarkan

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Secara umum pajak adalah pungutan oleh pejabat pajak kepada wajib pajak tanpa tegenprestasi secara langsung dan bersifat memaksa sebagaimana tersirat dalam Pasal 23A UUD 1945. Sifat yang dimiliki oleh pajak adalah


(35)

memaksa yang terjelma dari aspek penagihannya dengan ancaman hukuman berupa sanksi administrasi maupun sanksi kepidanaan. (Marihot, 2005:07)

F. Sumber Pendapatan Daerah 1. Pajak Daerah

Berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 34 Tahun 2004, disebutkan bahwa Pemerintah Daerah memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang berasal dari Hasil Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah. Dengan demikian, Pendapatan Daerah digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan yang melaksanakan otonomi daerah yaitu hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, pembangunan secara berkesinambungan, dan pelayanan pada masyarakat.

Pajak Daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang dan dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. (Purwanto, 2004:47)


(36)

28

2. Jenis Pajak Daerah

Menurut Purwanto (2004:48) wilayah pemungutannya Pajak Daerah dibagi menjadi dua jenis, yaitu Pajak Provinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Pajak Provinsi terdiri dari:

1. Pajak Kendaraan Bermotor

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

4. Pajak Air Bawah Tanah dan Air Permukaan Umum 5. Pajak Rokok

Sedangkan Pajak Kabupaten dan Kota terdiri dari: 1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran 3. Pajak Hiburan 4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan 6. Pajak Parkir

7. Pajak Mineral Bahan Logam dan Batuan 8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10.Pajak Bumi Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 11.BPHTB


(37)

G. Pajak Kendaraan Bermotor

1. Pengertian Kendaraan Bermotor dan Pajak Kendaraan Bermotor

Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih, beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat dan digerakkan oleh peralatan listrik, berupa motor atau peralatan lain yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang bergerak dan alat-alat berat atau alat-alat besar yang menggerak menggunakan roda dan motor(http:

pajak yang dipungut atas kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor (http:

dispenda.go.id/9 April 2014/1730).

2. Dasar Hukum

Dasar hukum pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor adalah sebagai berikut:

a. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah.

b. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Kendaraan Bermotor (PKB).

c. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. d. Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi


(38)

30

e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik (Pajak Daerah dan Retribusi Daerah)

f. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 2011 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

g. Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah Provinsi Sumatera Utara.

h. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 26 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tata Cara Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan, Ketetapan Pajak dan Pengurangan, Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak serta Penghapusan Piutang Pajak Kadaluarsa Atas Pajak Daerah.

i. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 11 Tahun 2012 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2012.

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

3. Objek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Objek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor yang digunakan di semua jenis jalan darat, antara lain: di kawasan bandara, pelabuhan laut, perkebunan, kehutanan, pertanian, pertambangan, industri, perdagangan, sarana olahraga dan rekreasi.

Dikecualikan dari pengertian Kendaraan Bermotor adalah: a. Kereta Api.


(39)

b. Kendaraan Bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan Negara.

c. Kendaraan Bermotor yang dimiliki dan.atau dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah. d. Pabrikan atau importer Kendaraan Bermotor Baru yang tersedia untuk

keperluan dalam lalu lintas biasa.

e. Turis asing yang berada di daerah untuk jangka waktu enam puluh hari. f. Kendaraan pemadam kebakaran.

g. Kendaraan bermotor yang disegel atau disita oleh Negara. Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

4. Subjek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Subjek Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. Yang bertanggung jawab atas pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yaitu:

a. WajibPajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah orang pribadi atau badan yang memiliki kendaraan bermotor.

b. Dalam hal Wajib Pajakbadan, kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa badan tersebut.

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

5. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Dasar pengenaan pajak merupakan ukuran atau pengakuan nilai tertentu yang digunakan sebagai dasar pengenaan pajak.Nilai yang menjadi dasar


(40)

32

pengenaan pajak tersebut harus dikukur.Ukuran nilai objektif adalah nilai jual beli kendaraan bermotor.Sebagaimana yang tertera pada pasal 6 Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2003 bahwa Dasar Pengenaan Tarif dan Penghitungan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dihitung melalui perkalian 2 (dua) unsur pokok, yaitu:

5.1Nilai jual kendaraan bermotor

Nilai jual kendaraan bermotor ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum atas suatu Kendaraan Bermotor dan berdasarkan faktor-faktor berikut: a. Isi silinder dan/atau satuan daya

b. Penggunaan kendaraan bermotor c. Jenis kendaraan bermotor

d. Merek kendaraan bermotor

e. Tahun pembuatan kendaraan bermotor

f. Berat total kendaraan bermotor dan banyaknya penumpang yang diizinkan g. Dokumen impor untuk jenis kendaraan bermotor

5.2Bobot yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan pencemaran akibat penggunaan kendaraan bermotor

Unsur bobot adalah unsur yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor, berarti kendaraan bermotor tersebut membawa pengaruh terhadap kerusakan jalan dan pencemaran lingkungan. Bobot dihitung berdasarkan, antara lain:

a. Tekanan gandar, yang dibedakan atas dasar jumlah sumbu/as, roda, dan berat Kendaraan Bermotor.


(41)

b. Jenis bahan bakar Kendaraan Bermotor yang dibedakan, yaitu: solar, bensin, gas, listrik, tenaga surya, atau jenis bahan bakar lainnya.

c. Jenis, penggunaan, tahun pembuatan, dan cirri-ciri mesin Kendaraan Bermotor.

Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

H. Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

1. Pengertian Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan dalam jumlah tertentu apabila wajib pajak terlambat dalam membayar pajak sebagaimana yang tertera di dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). (http: dispenda.go.id/9 April 2014/15.30)

2. Pengenaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

Dasar pengenaan denda Pajak Kendaraan Bermotor telah ditetapkan dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yaitu, keterlambatan pembayaran pajak yang melampaui saat jatuh tempo maka dikenakan denda sebesar 25% per tahun dari pokok pajak.

a. Terlambat 3 bulan: PKB x 25% x 3/12 b. Terlambat 6 bulan: PKB x 25% x 6/12 c. Terlambat 12 bulan: PKB x 25% x 12/12

Penghitungan denda PKB sekaligus dengan denda Sumbangsih Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) karena pada dasarnya pembayaran


(42)

34

PKB sekaligus dengan pembayaran SWDKLLJ. Denda atas SWDKLLJ akan terlihat sama antara terlambat 3 hari atau 1 tahun, karena telah ditetapkan untuk mobil sebesar Rp 100.000 dan untuk sepeda motor sebesar Rp 32.000

Rumus total denda:

Contoh kasus:

Tuan Amir memiliki sebuah sepeda motor dan terlambat membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) selama 6 bulan. Diketahui jumlah PKB tertera di STNK sebesar Rp 232.000 dan SWDKLLJ sebesar Rp 35.000. Maka Tuan Amir dikenakan denda keterlambatan membayar PKB sebesar:

(Rp 232.000 x 25% x 6/12) + Rp 32.000 = Rp 61.000

Rumus Total Bayar:

Jadi, total keseluruhan yang harus dibayar adalah sebesar: Rp 232.000 + Rp 35.000 + Rp 61.000 = Rp 328.000 Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

I. Sistem Penerimaan Layanan SAMSAT Gerai Tembung 1. Lokasi dan Kinerja Terkini

SAMSAT Gerai tembung berlokasi di Jl. Besar Tembung No. 05 Percut Sei Tuan dengan jam operasional mulai pukul 10.00 s/d 15.00 WIB setiap hari (kecuali libur nasional). SAMSAT Gerai ini melayani pengesahan STNK setiap

PKB + SWDKLLJ + DENDA = TOTAL BAYAR


(43)

tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan SWDKLLJ. Layanan ini merupakan layanan yang populer di kalangan masyarakat karena mudahnya akses untuk membayar PKB khususnya untuk masyarakat yang tinggal diwilayah Tembung tanpa harus datang ke kantor Unit Pelaksana Teknis (SAMSAT).

2. Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui SAMSAT Gerai Tembung

Berikut data dan hasil uji SPSS realisasi penerimaan melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung selama satu tahun terakhir.

Tabel 3.1

Realisasi Penerimaan melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Tahun 2013

No Bulan Penerimaan Denda

PKB (Rp)

1 Januari 41.403.919

2 Februari 19.298.043

3 Maret 174.183.000

4 April 216.495.000

5 Mei 47.900.316

6 Juni 130.934.000

7 Juli 62.197.614

8 Agustus 36.205.781

9 September 848.382.580

10 Oktober 57.972.706

11 Nopember 59.978.483

12 Desember 63.670.987

Jumlah 1.758.622.429


(44)

36

Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa realisasi penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung, yaitu: penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Gerai Tembung mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember Tahun 2013.

Naik turunnya penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) disebabkan oleh tingkat kesadaran para wajib pajak untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) mereka serta tingkat wajib pajak yang membayar pada setiap bulannya tingkat pembayarannya berbeda.

Sedangkan berdasarkan hasil uji SPSS, maka dapat kita lihat pada table berikut .

Tabel 3.2

Hasil Uji SPSS Mengenai Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Melalui SAMSAT Gerai Tembung Tahun 2013

Gerai Tembung

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.000.000-25.000.000 1 8.3 8.3 8.3

26.000.000-50.000.000 3 25.0 25.0 33.3

51.000.000-75.000.000 4 33.3 33.3 66.7

> 100.000.000 4 33.3 33.3 100.0

Total 12 100.0 100.0

Sumber : SPSS Application, Statistik Deskriptip Frekuensi

Berdasarkan data hasil uji SPSS di atas dapat diketahui bahwa peneremiaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor melalui SAMSAT Gerai


(45)

Tembung pada tahun 2013 bahwa persentasi terbesar diraih pada penerimaan yang berkisar antara Rp. 51.000.000 - 75.000.000 dan lebih dari Rp.100.000.000.

J. Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Medan Utara

1. Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Putri Hijau medan

Berikut data realisasi pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara mulai bulan Januari sampai bulan Desember Tahun 2013.

Tabel 3.3

Realisasi Pendapatan Denda PKB Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Tahun 2013

Pendapatan Target Realisasi Persentase Jumlah 46.031.843.031 70.325.999.673 152 % Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

Dari data di atas dapat diperoleh informasi bahwa Pendapatan SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan adalah realisasi yang didapat jauh diatas dari yang ditargetkan pada tahun 2013, sehingga target yang diberikan sebesar Rp. 46.031.843.031 dapat dicapai dengan realisasi sebesar Rp. 70.325.999.673 dengan persentase sebesar 152%.


(46)

38

2. Analisis Penerimaan Denda PKB melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara

Berikut data dan hasil uji SPSS realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung dan data realisasi pendapatan denda UPT SAMSAT Medan Utara pada tahun 2013.

Tabel 3.4

Realisasi Penerimaan Denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung dan Realisasi Pendapatan Denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara

Tahun 2011-2013 Bulan Samsat Gerai

Tembung

UPT SAMSAT Medan Utara

Persentase (%)

Januari 41.403.919 1.349.181.414 3,07 %

Februari 19.298.043 1.298.488.702 1,49 %

Maret 174.183.000 4.577.415.500 3,80 %

April 216.495.000 5.266.987.900 4,11 %

Mei 47.900.316 1.424.583.586 3,36 %

Juni 130.934.000 4.365.293.500 3,00 %

Juli 62.197.614 1.406.304.279 4,42 %

Agustus 36.205.781 952.202.918 3,80 %

September 848.382.580 44.792.256.112 1,89 %

Oktober 57.972.706 1.662.566.638 3,48 %

Nopember 59.978.483 1.608.371.026 3,72 %

Desember 63.670.987 1.622.348.080 3,92 %

Jumlah 1.758.622.429 70.325.999.673 2,50 % Sumber: UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau (2014)

Dari data di atas diperoleh informasi bahwa penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung maupun pendapatan denda PKB pada UPT


(47)

SAMSAT Medan Utara tidak stabil. Penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung tidak memiliki target seperti halnya pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara. Karena pada SAMSAT Gerai ini tidak mengirimkan Surat Pemberitahuan Tagihan (SPT) kepada para wajib pajak yang tertunggak, melainkan mengharapkan kesadaran para para wajib pajak untuk membayar pajak dengan pelayanan terbaik mereka. Dan penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai ini tentunya berpengaruh terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara.Berikut analisnya:

1. Pada bulan Januari, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 41.403.919, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.349.181.414, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,07%.

2. Pada bulan Februari, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 19.298.043, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.298.488.702, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 1,49%.

3. Pada bulan Maret, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 174.183.000, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 4.577.415.500, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui


(48)

40

SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,80%.

4. Pada bulan April, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 216.495.000, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 5.266.987.900, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 4,11%.

5. Pada bulan Mei, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 47.900.316, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.424.583.586, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,36%.

6. Pada bulan Juni, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 130.934.000, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 4.365.293.500, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,00%.

7. Pada bulan Juli, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 62.197.614, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.406.304.279, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui


(49)

SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 4,42%.

8. Pada bulan Agustus, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 36.205.781, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 952.202.918, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,80%.

9. Pada bulan September, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 848.382.580, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 44.792.256.112, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 1,89%.

10.Pada bulan Oktober, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 57.972.706, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.662.566.638, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,48%.

11.Pada bulan Nopember, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 59.978.483, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.608.371.026, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui


(50)

42

SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,72%.

12.Pada bulan Desember, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 63.670.987, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.622.348.080, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,92%.

13.Pada tahun 2013, penerimaan melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung dan pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) UPT SAMSAT Medan Utara tiap bulannya tidak stabil, dapat kita lihat dari tabel 3.3 di atas grafik penerimaan tiap bulannya naik turun.

14.Penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung tidak begitu berpengaruh terhadap pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) UPT SAMSAT Medan Utara, karena hanya 2,50% saja tingkat pengaruh penerimaan melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT SAMSAT Medan Utara.

Sesuai data di atas dapat disimpulkan bahwa dari 8 (delapan) penerimaan denda PKB SAMSAT yang dihimpun oleh UPT SAMSAT Medan Utara, penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara karena jumlah persentase yang tidak lebih dari 10% yaitu, paling rendah adalah sebesar 1,49% dan paling tinggi adalah sebesar 4,42%. Sehingga dapat dilihat bahwa


(51)

SAMSAT Gerai Tembung cukup baik dalam melayani masyarakat khususnya wajib pajak yang ingin membayar pajak, akibatnya tunggakan-tunggakan yang dapat menimbulkan denda PKB tidak terlalu banyak. Pengaruh yang tidak begitu signifikan tersebut dapat dilhat pada table hasil uji SPSS berikut.

Tabel 3.5

Hasil Uji SPSS Mengenai Realisasi Penerimaan SAMSAT Gerai Tembung dan Pendapatan Denda PKB Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Tahun 2013 (Model

Summary) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .837a .700 .670 .38414

a. Predictors: (Constant), geraitembung

Dapat dilihat dari data diatas, R = 0.873 berarti hubungan antara Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor melalui SAMSAT Gerai Tembung dan Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Medan Utara sebesar 83,7 %. Artinya hubungan diantara keduanya sangat erat. Sedangkan untuk R Square sebesar 0.700 berarti 70% Pendapatan SAMSAT Medan Utara dari Layanan lainnya dan 30% dari SAMSAT Gerai Tembung.


(52)

44

Tabel 3.6

Hasil Uji SPSS Mengenai Realisasi Penerimaan SAMSAT Gerai Tembung dan Pendapatan Denda PKB Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Tahun 2013

(Coefficients) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .139 .287 .483 .640

geraitembung .393 .081 .837 4.829 .001

a. Dependent Variable: medanutara Sumber : Uji SPSS Application Regresion Linear

Pada table diatas terlihat nilai signifikan 0.640 < 0.05 berarti penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Gerai Tembung berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Medan Utara. Persamaan Regresi yang didapatkan adalah :

Y = 0.139 + 0.393

SAMSAT Medan Utara = 0.139 + 0.393 SAMSAT Gerai Tembung

Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan jika ditingkatkan penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Gerai Tembung sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Medan Utara sebesar 0.393.


(53)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari keseluruhan isi penulisan ini, maka penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan di UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau, sebagai berikut:

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

2. Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan apabila wajib pajak terlambat dalam membayar pajak melampaui saat jatuh tempo.

3. Diketahui bahwa UPT Medan Utara Putri Hijau mengadakan 8 (delapan) layanan SAMSAT untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak. 4. Layanan SAMSAT Gerai Tembung merupakan salah satu layanan yang

penerimaannya dihimpun oleh UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau.

5. Realisasi penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung mengalami naik turun pada tahun 2013, yang disebabkan karena tingkat masyarakat yang membayar kewajiban Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berbeda – beda pada tiap bulannya.

6. Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau melebihi target yang ditentukan pada tahun 2013, sehingga upaya yang dilakukan sangat maksimal pada tahun tersebut.


(54)

46

F. Saran

Sebagai akhir dari isi penelitian ini, penulis ingin memberikan saran yang mungkin bermanfaat serta membangun dan memotivasi semua pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau dapat lebih meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengadakan publikasi dan sosialisasi tentang Pajak Kendaraan Bermotor, serta menyadarkan masyarakat pentingnya peran dan fungsi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pembangunan daerah.

2. Setiap layanan/kantor SAMSAT, salah satunya Layanan SAMSAT Gerai Tembung hendaknya melakukan peningkatan pelayanan setiap tahunnya, agar masyarakat merasa puas dan tidak merasa rugi dalam membayar pajak, misalnya ruang tunggu yang memadai, petunjuk tata cara membayar pajak yang jelas, proses pembayaran pajak yang cepat, serta sistem informasi dan teknologi yang memadai.

3. Pihak UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau diharapkan lebih gencar lagi untuk mendata para wajib pajak dan lebih rajin mengirimkan Surat Pemberitahuan Tagihan (SPT) kepada wajib pajak yang menunggak.

4. Untuk mencapai hasil yang terbaik bagi mahasiswa perlu diadakan kerja sama dan pengaturan yang baik dengan pihak instansi, misalnya dengan tidak membatasi data-data yang diperlukan oleh mahasiswa untuk keperluan penyelesaian Tugas Akhir.


(55)

DAFTAR PUSTAKA

Siahaan, Marihot P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2005.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Lufti, Muslich. Analisis Data :Untuk Riset

Manajemen dan Bisnis . Medan: USU Press. 2012.

Brontodihardjo, R. Santoso . Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: Eresco. 1987.

Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Yogya. 2002.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2000, tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah.

Undang – undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009, tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan.

http: dispenda.go.id/ 9 April 2014/17.30.


(1)

42

SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,72%.

12.Pada bulan Desember, realisasi penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung adalah sebesar Rp. 63.670.987, sedangkan realisasi pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara adalah sebesar Rp. 1.622.348.080, dan persentase pengaruh penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT Medan Utara adalah sebesar 3,92%.

13.Pada tahun 2013, penerimaan melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung dan pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) UPT SAMSAT Medan Utara tiap bulannya tidak stabil, dapat kita lihat dari tabel 3.3 di atas grafik penerimaan tiap bulannya naik turun.

14.Penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung tidak begitu berpengaruh terhadap pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) UPT SAMSAT Medan Utara, karena hanya 2,50% saja tingkat pengaruh penerimaan melalui layanan SAMSAT Gerai Tembung terhadap pendapatan denda PKB UPT SAMSAT Medan Utara.

Sesuai data di atas dapat disimpulkan bahwa dari 8 (delapan) penerimaan denda PKB SAMSAT yang dihimpun oleh UPT SAMSAT Medan Utara, penerimaan denda PKB melalui SAMSAT Gerai Tembung tidak berpengaruh besar terhadap pendapatan denda PKB pada UPT SAMSAT Medan Utara karena jumlah persentase yang tidak lebih dari 10% yaitu, paling rendah adalah sebesar 1,49% dan paling tinggi adalah sebesar 4,42%. Sehingga dapat dilihat bahwa


(2)

SAMSAT Gerai Tembung cukup baik dalam melayani masyarakat khususnya wajib pajak yang ingin membayar pajak, akibatnya tunggakan-tunggakan yang dapat menimbulkan denda PKB tidak terlalu banyak. Pengaruh yang tidak begitu signifikan tersebut dapat dilhat pada table hasil uji SPSS berikut.

Tabel 3.5

Hasil Uji SPSS Mengenai Realisasi Penerimaan SAMSAT Gerai Tembung dan Pendapatan Denda PKB Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Tahun 2013 (Model

Summary) Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .837a .700 .670 .38414

a. Predictors: (Constant), geraitembung

Dapat dilihat dari data diatas, R = 0.873 berarti hubungan antara Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor melalui SAMSAT Gerai Tembung dan Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) SAMSAT Medan Utara sebesar 83,7 %. Artinya hubungan diantara keduanya sangat erat. Sedangkan untuk R Square sebesar 0.700 berarti 70% Pendapatan SAMSAT Medan Utara dari Layanan lainnya dan 30% dari SAMSAT Gerai Tembung.


(3)

44

Tabel 3.6

Hasil Uji SPSS Mengenai Realisasi Penerimaan SAMSAT Gerai Tembung dan Pendapatan Denda PKB Kantor Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Utara Tahun 2013

(Coefficients) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .139 .287 .483 .640

geraitembung .393 .081 .837 4.829 .001 a. Dependent Variable: medanutara

Sumber : Uji SPSS Application Regresion Linear

Pada table diatas terlihat nilai signifikan 0.640 < 0.05 berarti penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Gerai Tembung berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Medan Utara. Persamaan Regresi yang didapatkan adalah :

Y = 0.139 + 0.393

SAMSAT Medan Utara = 0.139 + 0.393 SAMSAT Gerai Tembung

Dari persamaan regresi diatas dapat diartikan jika ditingkatkan penerimaan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Gerai Tembung sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan pendapatan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada SAMSAT Medan Utara sebesar 0.393.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

E. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari keseluruhan isi penulisan ini, maka penulis akan menguraikan beberapa kesimpulan dan saran sebagai hasil dari penelitian yang dilakukan di UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau, sebagai berikut:

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah pajak yang dipungut atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.

2. Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan apabila wajib pajak terlambat dalam membayar pajak melampaui saat jatuh tempo.

3. Diketahui bahwa UPT Medan Utara Putri Hijau mengadakan 8 (delapan) layanan SAMSAT untuk memudahkan masyarakat dalam membayar pajak. 4. Layanan SAMSAT Gerai Tembung merupakan salah satu layanan yang

penerimaannya dihimpun oleh UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau.

5. Realisasi penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung mengalami naik turun pada tahun 2013, yang disebabkan karena tingkat masyarakat yang membayar kewajiban Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) berbeda – beda pada tiap bulannya.

6. Pendapatan Denda Pajak Kendaraan Bermotor pada UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau melebihi target yang ditentukan pada tahun 2013, sehingga


(5)

46

F. Saran

Sebagai akhir dari isi penelitian ini, penulis ingin memberikan saran yang mungkin bermanfaat serta membangun dan memotivasi semua pihak yang berkaitan dengan hasil penelitian ini.

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau dapat lebih meningkatkan kesadaran masyarakat dengan mengadakan publikasi dan sosialisasi tentang Pajak Kendaraan Bermotor, serta menyadarkan masyarakat pentingnya peran dan fungsi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam meningkatkan pendapatan daerah dan pembangunan daerah.

2. Setiap layanan/kantor SAMSAT, salah satunya Layanan SAMSAT Gerai Tembung hendaknya melakukan peningkatan pelayanan setiap tahunnya, agar masyarakat merasa puas dan tidak merasa rugi dalam membayar pajak, misalnya ruang tunggu yang memadai, petunjuk tata cara membayar pajak yang jelas, proses pembayaran pajak yang cepat, serta sistem informasi dan teknologi yang memadai.

3. Pihak UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau diharapkan lebih gencar lagi untuk mendata para wajib pajak dan lebih rajin mengirimkan Surat Pemberitahuan Tagihan (SPT) kepada wajib pajak yang menunggak.

4. Untuk mencapai hasil yang terbaik bagi mahasiswa perlu diadakan kerja sama dan pengaturan yang baik dengan pihak instansi, misalnya dengan tidak membatasi data-data yang diperlukan oleh mahasiswa untuk keperluan penyelesaian Tugas Akhir.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Siahaan, Marihot P. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2005.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Lufti, Muslich. Analisis Data :Untuk Riset

Manajemen dan Bisnis . Medan: USU Press. 2012.

Brontodihardjo, R. Santoso . Pengantar Ilmu Hukum Pajak. Bandung: Eresco. 1987.

Mardiasmo. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Yogya. 2002.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 34 Tahun 2000, tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah.

Undang – undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2009, tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan.

http: dispenda.go.id/ 9 April 2014/17.30.


Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Pajak Progresif Kendaraan Bermotor Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Medan Selatan

23 224 72

Pengaruh Pelayanan Pengurusan Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Kepuasan Masyarakat Di Kantor UPT SAMSAT Aek Kanopan Labuhan Batu Utara

7 144 95

Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Pada Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Medan Utara

17 122 48

Analisis Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (Pkb) Pada Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Putri Hijau Medan

32 183 53

Tata Cara Pelaksanaan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Bersama Samsat UPT Binjai

2 86 49

Peran Tata Usaha dalam Upaya Memaksimalkan Pajak Kendaraan Bermotor pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Medan Selatan

3 59 77

Analisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

0 0 8

Analisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

0 0 9

Analisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

0 1 16

Analisis Penerimaan Denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui Layanan SAMSAT Gerai Tembung Terhadap Pendapatan Denda PKB Kantor UPT SAMSAT Medan Utara Putri Hijau Medan

0 1 1