PENYAJIAN DATA Implementasi Peraturan Wali Kota No 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan

62

BAB IV PENYAJIAN DATA

Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan, maka diperoleh data yang terdapat kaitannya dengan Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan. Data yang diperoleh selama penelitian disajikan dalam bentuk analisis data dan dengan menggunakan tabel frekuensi yang kemudian akan diinterpretasikan. Penyajian data didapatkan melalui hasil wawancara, penyebaran kuesioner yang dijawab oleh responden dan juga hasil dari data-data sekunder. Pihak-pihak yang diwawancarai sebanyak dua orang yaitu dengan Kepala Bidang Dinas Pendapatan Kota Medan dan Kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan, peneliti mengambil sebanyak 40 orang responden yang berasal dari masyarakat penanggung jawab tempat hiburan yang terlibat didalm kepengurusan pajak hiburan. Adapun data-data yang disajikan terdiri dari bagian 2 bagian, yaitu data identitas informan dan data hasil penelitian. Data-data tersebut disajikan sebagai berikut. 4.1. Hasil Wawancara 4.1.1Karakteristik Informan Penyajian data karakteristik informan bertujuan untuk mengidentifikasi ciri-ciri khusus yang dimiliki informan, sehingga memudahkan penulis dalam mengadakan analisis penelitian. Karakteristik informan dapat dilihat di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 63

4.1.1.1 Identitas Informan Kunci

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Berikut adalah identitas informan kunci dalam penelitian: 1. BapakDrs. Nawawi Kepala Bidang Dinas Pendapatan Kota Medan, 2. Bapak Fahmi Harahap Kepala Bidang Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Medan.

4.1.1.2 Identitas Informan Utama

Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Mereka adalah masyarakat pengusaha atau pemilik atau penanggung jawab tempat hiburan yang sudah mengurus pajak hiburan. Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas informan utama dalam penelitian ini yang disajikan dalam bentuk tabel frekuensi: Tabel 4. 1. Identitas Informan Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Orang Persentase Laki-laki 36 83.72 Perempuan 7 16.23 Jumlah 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Dari data kuesioner yang diperoleh, maka dapat diketahui bahwa informan penelitian yang dilibatkan dalam penelitian ini sebanyak 43 orang yang terdiri dari 36 orang laki-laki 83,72 dan 7 orang perempuan 16,23. Universitas Sumatera Utara 64 Tabel 4. 2. Identitas Informan Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Orang Persentase SD 3 6.97 SMA 31 72.1 Diploma 4 9.3 S1 5 11.63 Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 4.2Penyajian Data Tentang Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan

4.2.1 Deskripsi Hasil Wawancara dengan Informan Kunci

Penelitian dilakukan di Dinas Pendapatan Kota Medan selama ± 3 bulan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian, ada beberapa tahap yang dilakukan peneliti, yang pertama penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen tertulis , profil Dinas Pendapatan Kota Medan dan data lain yang berkaitan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan. Kedua, peneliti melakukan observasi, melihat kondisi dan keadaan Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan tersebut. Ketiga, peneliti melakukan Universitas Sumatera Utara 65 wawancara kepada informan kunci sebanyak dua orang yaitu dengan Kepala Bidang Dinas Pendapatan Kota Medan, dan Kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan. Tipe wawancara yang dipilih peneliti yaitu wawancara terstruktur dimana sebelum memulai wawancara terlebih dahulu peneliti menyusun draft pertanyaan yang hendak diajukan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun jelas berhubungan dengan proses Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Nomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan. Namun di dalam prosesnya sendiri peneliti tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan- pertanyaan baru yang dapat menggali informasi lebih dalam dari para informan. Adapun indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi kebijakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Disposisi implementor

Disposisi implementor adalah kecenderungan sikap maupun pemahaman yang dimiliki oleh implementor yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan dari implementasi kebijakan. Pemahaman serta dukungan terhadap kebijakan Peraturan Walikota Nomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan ini sangat ditunjukan oleh para pegawai Dinas Pendapatan Kota Medan. Menurut informan kunci, respon atau sikap implementor terhadap hadirnya kebijakan Peraturan Walikota No 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan adalah baik dan sangat mendukung. Informan menambahkan, sebagai instansi pemerintahan sudah seharusnya mendukung setiap kebijakan dan program dari pemerintah, terlebih kebijakan tersebut memiliki tujuan yang sangat baik. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan akan tercipta kerja sama antara pemerintah dan pengusaha dalam hal pajak hiburan. Universitas Sumatera Utara 66

2. Komunikasi dan koordinasi

Komunikasi merupakan sarana untuk menyebarluaskan informasi, baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya. Komunikasi dilakukan untuk menghindari distorsi implementasi. Sementara itu koordinasi menyangkut persoalan bagaimana praktik pelaksanaan kekuasaan. Koordinasi berarti adanya kerjasama yang saling terkait dan saling mendukung antar pelaksana kebijakan dalam guna pencapaian tujuan implementasi kebijakan. Menurut informan, komunikasi yang dilakukan oleh masing masing bidang atau satuan kerja di lingkungan Dinas Pendapatan Kota Medan sudah berjalan dengan baik, baik secara vertikal maupun horizontal. Pentingnya komunikasi dalam pelaksanaan peraturan wali kota ini akan sangat berpengaruh agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara pelaksana kebijakan. Masing-masing bidang atau satuan kerja juga saling bekerjasama untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Walikota Medan Nomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan di Kota Medan tersebut, mulai dari pendataan, proses sosialisasi,pengembangan dan pengawasanmelakukan teguran langsung kelapangan maupun melalui surat maupun proses pemberian ijin usaha hiburan. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan juga berkoordinasi dan menjalin kerjasama dengan pihak lain seperti Kejaksaan, DemPom Satpol PP, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Bagian Bidang Hukum Lainnya serta BPKPdan masyarakat guna mendukung pelaksanaan Peraturan Walikota Nomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan tersebut. Adapun koordinasi dan kerjasama yang dilakukan dengan instansi lain seperti Satpol PP, Polisi, Denpom, Kejaksaan dan Bidang Hukum Lainnya adalah berkaitan dengan pembentukan tim yang diberi nama tim penegakan peraturan daerah, yang didalam membantu Dinas Pendapatan Kota Medan setiap melakukan penagihan bagi yang melanggar PeraturanNomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan, sedangkan kerjasama Universitas Sumatera Utara 67 yang dilakukan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk kepengurusan pemberian izin usaha yang akan dilakukan, sedangkan koordinasi dengan BPKP yang merupakan ahli audit yang membantu dalam hal memeriksa pajak. Informan menambahkan bahwa selain komunikasi antara para agen implementor, komunikasi terhadap target group atau kelompok sasaran juga sangat penting dilakukan, dalam hal ini yang menjadi kelompok sasaran atas peraturan walikota ini adalah masyarakat Kota Medan khususnya pengusahapemilik dan penanggung jawab tempat hiburan. Adanya komunikasi kepada masyarakat ini sangat penting, supaya masyarakat mengerti mengenai apa yang menjadi hak dan tanggungjawabnya dalam menjalankan usaha tempat hiburan yang tertib dan aman. Menurut beliau komunikasi yang dilakukan kepada masyarakatkhususnya pengusahapemilik dan penanggung jawab tempat hiburan sudah dilakukan memalui pertemuan pengusaha dengan Mentri Keuangan RI di sebuah Hotel Garuda Medan, melalui web online dan melalui surat pos, UPT dengan door to door.

3. Struktur birokrasi

Struktur birokrasi, menunjuk bahwa struktur birokrasi menjadi penting dalam implementasi kebijakan. Aspek struktur birokrasi ini mencakup dua hal penting pertama adalah mekanisme dan struktur organisasi pelaksana sendiri. Mekanisme implementasi program biasanya sudah ditetapkan melalui standar operating procedur SOP yang dicantumkan dalam guideline programkebijakan. Menurut informan dari hasil lapangan Dinas Pendapatan Kota Medan SOP Dinas Pendapatan Kota Medan yang baru belum dapat di berikan dikarenakan belum di sahkan oleh Wali Kota Medan hingga penulis selesai mengerjakan penelitian.Prosedur yang harus diikuti dalam melaksanakan Peraturan Walikota No 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Universitas Sumatera Utara 68 Medan tidak ada diatur secara baku melainkan dilaksanakan sesuai dengan kebiasaan yang sewajarnya. Sedangkan untuk struktur organisasi, menurut para informan rentang kendali antara staff dan pengambil keputusan, sudah baik dilihant dari struktur organisasi yang ada sudah mempermudah staff untuk menyelesaikan masalah yang ada, hal ini dapat dilihat dari setiap staff sudah mendapat bidang nya masing-masing untuk masalah yang terfokus juga. Sehingga ketika ada permasalahan yang rumit, dibutuhkan waktu yang tidak terlalu lama untuk menyelesaikannya.

4. Sumber daya

Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Sumber daya yang dibutuhkan dalam Implementasi Peraturan Walikota Nomor 35 tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan di Kota Medan dibedakan menjadi tiga yaitu sumber daya manusia, finansial dan fasilitas. a. Sumber Daya Manusia Menurut keterangan informan, sumber daya manusia yang dimiliki oleh Dinas Pendapatan Kota Medan sudah cukup siap dan mampu untuk melaksanakan kebijakan tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada. Lebih lanjut informan menambahkan bahwa pegawai yang mengarah pada Bidang yang menangani Implementasi Peraturan Walikota Nomor 35 tahun 2011 Trntang Pajak Hiburan di Kota Medan tersebut sudah ada dan baik adanya karena sudah di lakukan training dan mereka berkoordinasi dengan bidang lainnya dalam mendukung pelaksanaan kebijakan tersebut. Berdasarkan data sekunder yang ada dapat dilihat pegawai pada Dinas Pendapatan Kota Medan berjumlah 428 orang dan di dominasi oleh lulusan sarjana Universitas Sumatera Utara 69 diharapkan mampu untuk mengimplementasian Peraturan Walikota No.35 tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan di Kota Medan tersebut. b. Sumber Daya Finansial Informan menyatakan bahwa dana yang digunakan dalam Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota No.35 tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan di Kota Medan berasal dari anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD Kota Medan, tepatnya sudah tercantum di dalam APBD. c. Fasilitas Menurut keterangan informan, fasilitas yang terdapat pada Dinas Pendapatan Kota Medan, sudah cukup memadai untuk mendukung pelaksanaan Peraturan Walikota No.35 tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan di Kota Medan. Memiliki gedung perkantoran yang permanen, ruang kantor setiap bidang atau satuan kerja sudah terpenuhi, adanya lapangan parkir, tersedianya akses internet, ketersediaan komputer untuk mendukung kelancaran tertib administrasi, mesin fotocopy dan printer serta memiliki mading informasi. Universitas Sumatera Utara 70

4.2.2 Deskriptif Data Kuesioner 1. Disposisi Implementor

Tabel 4.3. Distribusi Jawaban Informan mengenai sikap yang ditunjukkan petugas dalamproses pengurusan pajak hiburan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Baik - - Baik 21 48.84 Cukup Baik 17 39.53 Kurang Baik 5 11.63 Tidak Baik - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 21 orang informan 48.84 menyatakan sikap yang ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan izin adalah baik, dan 17 orang informan 39.53 menyatakan sikap yang ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan izin cukup baik, 5 orang informan 11.63 menyatakan sikap yang ditunjukkan petugas dalam proses pengurusan izin kurang baik. Universitas Sumatera Utara 71 Tabel 4.4. Distribusi Jawaban Informan mengenai pungutan biaya tambahan dalam melakukan pengurusan izin usaha hiburan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Selalu - - Sering - - Cukup Sering - - Jarang 13 30.23 Tidak Pernah 30 69.77 Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 13 orang informan 30.23 menyatakan jarang dipungut biaya tambahan dalam melakukan pengurusan izin usaha hiburan, dan 30 orang informan 69.77 menyatakan tidak dipungut biaya tambahan dalam melakukan pengurusan izin usahahiburan. Universitas Sumatera Utara 72 Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Informan mengenai kendala dalampelaksanaan Kebijakan Peraturan Walikota Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Banyak 2 4.65 Banyak 15 34.89 Sedikit 18 41.86 Sangat Sedikit 8 18.60 Tidak Ada - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 orang informan 4.65 menyatakan sangat banyak kendala dalam pelaksanaan kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2011 tersebut, dan 15 orang informan 34.89 menyatakan banyak kendala dalam pelaksanaan kebijakan, 18 orang informan 41.86 menyatakan sedikit kendala dalam pelaksanaan kebijakan, dan 8 orang informan 18.60 menyatakan sangat sedikit kendala dalam pelaksanaan kebijakan. Universitas Sumatera Utara 73 2. Komunikasi dan Koordinasi Tabel 4. 6. Distribusi Jawaban Informan mengenai sosialisasi atau penyuluhan yangdilakukan pemerintah mengenai kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Sering - - Sering 9 20.93 Cukup Sering 16 37.21 Jarang 18 41.86 Tidak Pernah - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 9 orang informan 20.93 menyatakan bahwa sosialisasi sering dilakukan pihak Dinas Pendapatan Kota Medan, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan sosialisasi cukup sering dilakukan, dan 18 orang informan 41.86 menyatakaan sosialisasi jarang dilakukan. Adapun sosialisi yang dimaksudkan oleh informan adalah kegiatan pemberian arahan mengenai peraturan jam buka dan tutup usaha, dan yang berhubungan dengan bulan suci atau hari besar melalui pembagian selebaran yang di bagikan di tiap tempat hiburan. Universitas Sumatera Utara 74 Tabel 4. 7. Distribusi Jawaban Informan mengenai pengaruh bagi kegiatanusaha hiburan informan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Berpengaruh - - Berpengaruh 11 25.58 Cukup Berpengaruh 18 41.86 Kurang Berpengaruh 14 32.56 Tidak Berpengaruh - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 11 orang informan 25.58 menyatakan bahwa peraturan tersebut berpengaruh bagi kegiatan usaha, dan 18 orang informan 41.86 menyatakan peraturan tersebut cukup berpengaruh bagi kegiatan usaha, dan 14 orang informan 32.56 menyatakan peraturan tersebut kurang berpengaruh bagi kegiatan usaha. Universitas Sumatera Utara 75 3. Struktur Birokrasi Tabel 4.8. Distribusi Jawaban Informan mengenai pelaksanaan kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Baik 2 4.65 Baik 19 44.19 Cukup Baik 16 37.21 Kurang Baik 6 13.95 Tidak Baik - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 orang informan 4.65 menyatakan bahwa pelaksanaan kebijakan tersebut sangat baik, dan 19 orang informan 44.19 menyatakan pelaksanaan kebijakan tersebut baik, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan pelaksanaan kebijakan tersebut cukup baik, dan 6 orang informan 13.95 menyatakan pelaksanaan kebijakan tersebut kurang baik. Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 4.9. Distribusi Jawaban Informan mengenai tepatkah tindakan pemerintah dengan dibentuknya kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan Di Kota Medan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Tepat 2 4.65 Tepat 15 34.89 Cukup Tepat 18 41.86 Kurang Tepat 8 18.60 Tidak Tepat - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 2 orang informan 4.65 menyatakan bahwa tindakan pemerintah sangat tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut, dan 15 orang informan 34.89 menyatakan tindakan pemerintah sudah tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut, dan 18 orang informan 41.86 menyatakan tindakan pemerintah cukup tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut, dan 8 orang informan 18.60 menyatakan tindakan pemerintah kurang tepat dengan dibentuknya kebijakan tersebut. Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Informan mengenaitata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin usaha hiburan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Mudah - - Mudah 19 44.19 Cukup Mudah 16 37.21 Sulit 8 18.60 Sangat Sulit - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 19 orang informan 44.19 menyatakan bahwa tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin usaha mudah, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin rekomendasi usaha cukup mudah, 8 orang informan 18.60 menyatakan tata cara prosedur untuk mendapatkan surat izin rekomendasi usaha sulit. Universitas Sumatera Utara 78 4. Sumber Daya Tabel 4.11. Distribusi Jawaban Informan mengenai pelayanan yang diberikan oleh petugas selama proses pengurusan izin hiburan Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Memuaskan - - Memuaskan 22 51.16 Cukup Memuaskan 16 37.21 Kurang Memuaskan 5 11.63 Tidak Memuaskan - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 22 orang informan 51.16 menyatakan pelayanan yang diberikan memuaskan, dan 16 orang informan 37.21 menyatakan pelayanan yang diberikan cukup memuaskan, 5 orang informan 11.63 menyatakan pelayanan yang diberikan kurang memuaskan. Universitas Sumatera Utara 79 Tabel 4.12. Distribusi Jawaban Informan mengenai waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan izin usaha Kategori Jawaban Jumlah Orang Persentase Sangat Cepat - - Cepat 8 18.60 Cukup Cepat 14 32.56 Lama 21 48.84 Sangat Lama - - Total 43 100.00 Sumber : kuesioner penelitian tahun 2014 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa sebanyak 8 orang informan 18.60 menyatakan waktu yang dibutuhkan cepat dalam pengurusan izin rekomendasi usaha hiburan tersebut, dan 14 orang informan 32.56 menyatakan waktu yang dibutuhkan cukup cepat dalam pengurusan izin rekomendasi usaha hiburan tersebut, dan 21 orang informan 48.84 menyatakan waktu yang dibutuhkan lama dalam pengurusan izin rekomendasi usahahiburan. Adapun konfirmasi dari pihak pelaksana kebijakan menyatakan bahwa tidak ada standart waktu dalam pengurusan izin tersebut. Hanya saja cepat atau lamanya pengurusan izin tersebut dikarenakan jumlah permohonan izin yang masuk ke Dinas Pendapatan Kota Medan.

4.3. Data Sekunder

Selain dari hasil penyebaran kuesioner kepada responden dan wawancara kepada informan kunci, peneliti juga memperoleh data-data pendukung yang berasal dari kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan mengenai data jumlah usaha hiburan yang sudah Universitas Sumatera Utara 80 mengurus izin rekomendasi usahanya. Dari data yang peneliti peroleh ditemukan bahwa hingga pada akhir tahun 2013 ada sekitar 214 yang sudah mengurus izin rekomendasi usaha yang terdata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Medan. Dari data yang diperoleh diatas dapat dilihat bahwa masyarakat Kota Medan, belum mengalami perubahan yang berarti dalam pengembangan usahanya dan memiliki rasa kewajiban untuk mau mengurus izin rekomendasi usahanya. Hal inilah yang belum dimiliki oleh masyarakat lainnya dan juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan lebih banyak jumlah hiburan yang belum memiliki izin rekomendasi usaha hiburan pada di Kota Medan. Data lain yang peneliti peroleh dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu contoh formulir permohonan pendaftaran Usaha untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran. Data lain yang peneliti peroleh dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata yaitu jumlah , jenis, alamat dan nama penanggung jawab usaha hiburan yang sudah memiliki izin untuk kategori diseluruh Kota Medan untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran. Data lainnya yang diperoleh peneliti dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah contoh surat dan lampiran syarat-syarat yang diperlukan dalam proses pengurusan izin rekomendasi usaha; contoh surat keterangan telah melunasi pajak daerah, Peraturan Walikota Medan Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Kota Medan; Peraturan daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Pajak Hiburan untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran. Data lain yang peneliti peroleh adalah data realisasi penerimaan pajak hiburan tahun 2012 dan 2013 untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada lampiran. Universitas Sumatera Utara 81 Selain dokumen-dokumen tersebut, peneliti juga memperoleh foto-foto yang dapat diperoleh saat di lapangan untuk mendukung penelitian ini. foto-foto tersebut meliputi lokasi penelitian, ruang kerja staf pegawai dan ruang kerja kepala bidang Dispenda, gambar bagan striktur organisasi Dispenda Kota Medan, fasilitas kantor dan pelayanan terhadap masyarakat. Adapun foto-foto dan dokumen yang dimaksudkan oleh peneliti yakni sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 82 Gambar 4.3.1 Fasilitas Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan Universitas Sumatera Utara 83 Gambar 4.3.2 R uang kerja staf pegawai dan ruang kerja kepala bidang Data dan Penetapan Dinas Pendapatan Kota Medan Gambar 4.3.3 Bagan striktur organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan Universitas Sumatera Utara 84

BAB V ANALISIS DATA