1.2. Perumusan Masalah
Pada 21 kecamatan yang terdapat di kota Medan, terdapat enam kecamatan yang merupakan daerah endemis DBD, dan di antara keenam kecamatan tersebut
Kecamatan Medan Denai adalah daerah yang paling endemis DBD. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah apakah ada
hubungan keberadaan jentik Aedes aegypti dan pelaksanaan 3M Plus dengan kejadian penyakit DBD di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan tahun 2012.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan keberadaan jentik Aedes aegypti dan pelaksanaan 3M Plus dengan kejadian penyakit DBD di
Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan tahun 2012. 1.3.2.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui jenis-jenis tempat perindukan dan kepadatan populasi jentik nyamuk Aedes aegypti berdasarkan pengukuran House Index HI dan Container
Index CI di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan tahun 2012.
2. Untuk mengetahui nilai dan kategori dari tindakan pelaksanaan 3M Plus dan distribusi kejadian penyakit DBD di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota
Medan tahun 2012.
3. Untuk mengetahui hubungan keberadaan jentik Aedes aegypti dengan kejadian
penyakit DBD di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan tahun 2012.
4. Untuk mengetahui hubungan pelaksanaan 3M Plus dengan kejadian penyakit DBD
di Lingkungan XVIII Kelurahan Binjai Kota Medan tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain: 1. Sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan untuk menentukan
kebijakan serta perencanaan kesehatan pada masyarakat untuk penanggulangan penyakit DBD.
2. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat di Kelurahan Binjai Kota Medan tahun 2012, khususnya di Lingkungan XVIII untuk dapat berpartisipasi dalam
penanggulangan penyakit DBD. 3. Sebagai bahan masukan atau referensi bagi peneliti lain dalam melakukan
pengembangan ilmu pengetahuan dan menyelesaikan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karakteristik Nyamuk Aedes aegypti
2.1.1. Klasifikasi Nyamuk Aedes aegypti
Menurut Richard dan Davis 1977 yang dikutip oleh Seogijanto 2006, kedudukan nyamuk Aedes aegypti dalam klasifikasi hewan adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Animalia Filum
: Arthropoda
Kelas :
Insecta Bangsa
: Diptera
Suku :
Culicidae Marga
: Aedes
Jenis :
Aedes aegypti L. Soegijanto, 2006
2.1.2. Morfologi Nyamuk Aedes aegypti
Menurut Gillot 2005, nyamuk Aedes aegypti Diptera: Culicidae disebut black-white mosquito, karena tubuhnya ditandai dengan pita atau garis-garis putih
keperakan di atas dasar hitam. Panjang badan nyamuk ini sekitar 3-4 mm dengan bintik hitam dan putih pada badan dan kepalanya, dan juga terdapat ring putih pada
bagian kakinya. Di bagian dorsal dari toraks terdapat bentuk bercak yang khas berupa dua garis sejajar di bagian tengah dan dua garis lengkung di tepinya. Bentuk abdomen
nyamuk betinanya lancip pada ujungnya dan memiliki cerci yang lebih panjang dari cerci pada nyamuk-nyamuk lainnya. Ukuran tubuh nyamuk betinanya lebih besar
dibandingkan nyamuk jantan Gillot, 2005.
Universitas Sumatera Utara