UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK SWASTA TELADAN MEDAN T.A 2015/2016.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK
SWASTA TELADAN MEDAN
T.A 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Oleh :
INDRA HENDRAWAN PULUNGAN
NIM. 5113121024
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
(2)
(3)
(4)
i ABSTRAK
Indra Hendrawan Pulungan, NIM. 5113121024. Upaya Meningkatan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization di Kelas X SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin di kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan melalui model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar dan lembar observasi. Berdasarkan evaluasi hasil belajar dan aktivitas belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada siklus I nilai rata-rata pretest siswa 33,5 lalu pada pelaksanaan
posttest meningkat menjadi 70,5. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan
model kooperatif tipe team assisted individualization pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 81,13. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 17 orang siswa (56,7%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 24 orang siswa (80%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 6 orang siswa (20%) belum tuntas. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I dengan jumlah skor 36,4 siswa tergolong cukup aktif dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II diperoleh jumlah skor 37,9 siswa tergolong aktif. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization dapat meningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik dan elemen mesin di kelas X SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Hasil Belajar Mekanika Teknik dan Elemen Mesin, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization
(5)
ii
ABSTRACT
Indra Hendrawan Pulungan, NIM .5113121024. Improve Learning Outcomes
Engineering Mechanics and Machine Elements By Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization In Class X SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016. Thesis, Faculty Of Engineering , University of Medan, 2016.
This research aims to improve learning outcomes subjeck Engineering Mechanics and Machine Elements in class X Mechanical Engineering State SMK Swasta Teladan Medan by Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization. This research is a classroom action research conducted in the first semester of the academic year 2015/2016 the number of students 30. This research was conducted in two cycles, each sycles consisting of two meetings. Each cycles consists of stages of planning (planning), action (acting). Observations (observating) and reflection (reflecting). The technique of collecting data through observation and achievement test. Based on teh evaluation learning outcomes and learning activities. Based evaluation process and results in each learning is based on success criteria that have been established in this study, it was fount in the firstcycle the average value of 33,5 student pretest and postest on implementation increased to 70,5. Then, after the corrective action problem based learning model in the second cycle an increase in the average value posttest students, the average value increased to 81,13 posttest. Likewise with mastery learning student the fist cycle were 17 student (56,7%) declared complete and corrective action after the second cycle a total 24 student (80%) stated have been completed, while 6 student (20%) was not finished. Result of observation of student activitity in the first cicle with an number score 36,4 of the student enught active, and after the second cycle corrective action gained an number score 37,9 of student classified as active. Thus the results of this study concluded that the implementation of Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization can improve learning outcomes and learning activities Engineering Mechanics and Machine Elements subjects in Class X Mechanical Engineering State SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016. Keywords: Learning Outcomes Engineering Mechanics and Machine Elements, Cooperative Learning Tipe Team Assisted Individualization
(6)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatNya yang telah memberikan pengetahuan, kesehatan, kekuatan dan kesempatan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Adapun judul skripsi ini adalah “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization di Kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016” yang
disusun untuk melengkapi tugas-tugas dalam menempuh ujian meja hijau pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
Dalam pembuatan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd selaku Rektor UNIMED.
2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M. Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik UNIMED.
4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNIMED.
5. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNIMED.
6. Bapak Janter P. Simanjuntak, ST, MT, Ph. D, selaku Ketua Program Studi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNIMED.
(7)
iv
7. Bapak Drs. Hidir Efendi, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi. 8. Bapak Drs. Rusman Manurung selaku Kepala Sekolah SMK Swasta
Teladan Medan serta Guru dan Staf Pegawai SMK Swasta Teladan Medan. 9. Bapak T Sitohang selaku guru Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin SMK
Swasta Teladan Medan.
10.Teristimewa kepada Ayah, Ibu, dan Keluarga yang telah memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis.
11.Mahasiswa seperjuangan di Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, khususnya Stambuk 2011.
12.Serta semua pihak yang telah memberikan dukungan dan semangat.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak luput dari kesalahan dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan tutur saran dan kritik yang bersifat membangun yang suatu saat dapat berguna untuk mencapai yang lebih baik.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Medan, Juni 2016 Penulis
Indra Hendrawan Pulungan 5113121024
(8)
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 8
B. Penelitian Yang Relevan ... ... 21
C. Kerangka Berfikir ... ... 26
D. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
(9)
vi
B. Subjek Penelitian ... 30
C. Rancangan Penelitian ... 30
D. Presedur Penelitian ... 33
E. Metode Pengumpulan Data ... 38
F. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 41
B. Temuan Penelitian ... 60
C. Pembahasan ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68 LAMPIRAN
(10)
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berfikir ... 28
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 30
Gambar 3. Diagram Siklus I... 45
Gambar 4. Diagram Siklus II ... 53
(11)
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Siswa ... 3
Tabel 2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 16
Tabel 3. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pada Tes Awal ... 39
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Tes Awal ... 41
Tabel 5. Hasil Perolehan Nilai Pos-tes Pada Siklus I... 43
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus I ... 45
Tabel 7. Hasil Observasi Siswa Siklus I ... 46
Tabel 8. Hasil Perolehan Nilai Siswa Pos-tes Pada Siklus II ... 51
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Siklus II ... 52
Tabel 10. Hasil Observasi Akitivitas Belajar Siswa Siklus II ... 54
Tabel 11. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 58
Tabel 12. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 60
Tabel 13. Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa ... 62
Tabel 14. Hasil belajar Siswa Pada Kegiatan Belajar ... 63
(12)
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 71
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 87
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 94
Lampiran 4. Daftar Hadir Siswa …... 101
Lampiran 5. Soal Pre Test, Post Test Siklus I dan Post Test Siklus II ... 102
Lampiran 6. Kunci Jawaban ... 105
Lampiran 7. Daftar Nilai siswa ... 111
Lampiran 8. Daftar Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 117
Lampiran 9. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 121
(13)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku individu kearah kedewasaan dan kematangan. Arti kedewasaan dalam konotasi ini sangat luas tidak terbatas hanya pada usia kalender, melainkan lebih menekankkan pada mental – spiritual, sikap nalar, baik intelektual maupun emosional, sosial dan spiritual. Bobot kedewasaan ini akan terungkap dalam kematangannya dalam berfikir, berucap, berperilaku, dan membuat keputusan. Sudah tentu kedewasaan dan kematangan yang dimiliki seseorang merupakan hasil dari kinerja pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya, pendidikan yang tidak hanya terbatas pada pendidikan persekolahan (pendidikan formal).
Pendidikan merupakan pemberdayaan sumber daya manusia. Makna pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada seseorang untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai potensi yang dimiliki. Kekakuan harus ditembus dengan memberikan kebebasan pada peseta didik. Namun kebebasan yang dilakukan bukan kebebasan tanpa kendali, kebebasan itu harus dibarengi dengan tanggung jawab, sehigga kebebasan yang bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah lembaga pendidikan formal yang diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki olah peserta didik dan melahirkan lulusan-lulusan yang professional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif, tangguh, dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. dan kurang bisa
(14)
2
mengembangkan diri. Gambaran untuk lulusan sekolah, khususnya untuk SMK (tenaga siap pakai) tidak bisa diserap dilapangan kerja , karena kompetensi yang mereka miliki belum sesuai dengan tuntutan dunia kerja (Trianto, 2011:2).
Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan peserta didik sehingga tercipta komunikasi yang intens dan terarah menuju target yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini sebagian besar pola pembelajaran masih bersifar transmisif, yakni pengajar mentransfer konsep-konsep secara langsung kepada peserta didik. Siswa secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang diberikan guru atau yang didapat dari buku pelajaran. Pembelajaran dilakukan dengan hanya sekedar menyampaikan fakta, konsep, prinsip, dan ketarampilan kepada siswa (Clements dan Battista dalam Trianto, 2011:18). Pada pembelajaran dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini, terdapat masalah utama yang perlu dengan segera dicari solusinya. Misalnya, hasil belajar peserta didik masih memprihatinkan dikarenakan kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional yang tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yakni bagaimana belajar itu. Dalam arti bahwa proses pembelajaran masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui proses berpikirnya (Trianto, 2011).
Salah satu lembaga pendidikan formal adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menguasai keterampilan tertentu untuk memasuki lapangan kerja sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. Guna mencapai tujuan tersebut, pemerintah indonesia telah banyak melakukan upaya untuk
(15)
3
peningkatan kualitas pendidikan. Upaya yang telah diperbaiki diantaranya adalah (1) Kurikulum, (2) peningkatan kualitas guru, (3) Perbaikan metode pengajaran, (4) Penyediaan bahan-bahan pengajaran, (5) Pengembangan media, (6) Pengadaan alat-alat Laboratorium.
Hasil observasi yang dilakukan penulis di SMK Swasta Teladan Medan, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin masih belum cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini.
Tabel 1. Rekapitulasi Nilai Siswa Kelas X-TP di SMK Swasta Teladan Medan T.A 2013/2014 dan 2014/2015
Sumber : Daftar nilai kompetensi dasar menerapkan perhitungan poros pada mata pelajaran elemen mesin
Hasil belajar formatif Elemen Mesin kompetensi dasar menerapkan perhitungan roda gigi pada kelas X TP tahun pelajaran 2013/2014 yang memenuhi KKM (nilai 75) sekitar 63,6% atau 21 orang siswa dari jumlah siswa 33 dan tahun pelajaran 2014/2015 yang memenuhi KKM (nilai 75) sekitar 65,3 % atau 17 orang dari jumlah siswa 26 orang.
Kurikulum yang diterapkan di SMK Swasta Teladan Medan adalah kurikulum 2013, dimana kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut
No Kelas
Tahun Ajaran Juml ah siswa KKM Siswa yang memperoleh nilai ≤ KKM Dalam % Siswa yang memperole h nilai ≥ KKM Dalam %
1 X-TP 2013/
2014 33 75 12 36,4 21 63,6 2 X-TP 2014/
(16)
4
untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Kurikulum ini menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak 2006 lalu. Hal ini berarti siswa diarahkan untuk membangun pengetahuannya sendiri secara individual ataupun kerjasama dengan teman dalam kelompok belajar. Di sini guru diarahkan hanya sebagai fasilitator dan motifator bagi para siswanya.
Untuk memenuhi hal tersebut perlu dilakukan perubahan orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat pada siswa (student centered), yaitu dengan cara menggunakan pembelajaran kooperatif, karena pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi. Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum menguasai materi pelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang termasuk dalam tipe kooperatif adalah model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization. Dalam pembelajaran di ruangan kelas, model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization merupakan suatu cara untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar dan menitik beratkan pada proses belajar kerja sama dalam kelompok, karena model pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization mengakomodasi usaha-usaha tiap individu anggota dalam
(17)
5
kelompok dan juga memberikan penilaian terhadap usaha-usaha kerja kelompok. Proses belajar kerjasama dalam kelompok membantu siswa menentukan dan membangun sendiri pemahaman mereka tentang suatu materi pelajaran. Selain terbentuknya kerjasama antar siswa, siswa juga akan merasa adanya tanggung jawab bersama dalam mencapai nilai kelompok yang maksimal. Pembelajaran ini dilakukan dengan menerapkan berbagai metode seperti ceramah, diskusi, post test. Prioritas rencana pembelajaran ini adalah ada pada penyusunan strategi belajar, sehingga diperlukan guru yang kreatif dan banyak ide.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Dan Elemen Mesin dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization Di Kelas X SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Guru belum menerapkan model pembelajaran secara maksimal, sesuai dengan rpp yang telah disusun.
2. Kurang kerjasama siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, cenderung individualis.
3. Suasana pembelajaran yang cenderung hanya berpusat pada guru.
4. Sebagian besar hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan elemen Mesin belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
(18)
6
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan beberapa masalah yang teridentifikasi diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization untuk meningkatkan hasil belajar mekanika teknik dan elemen mesin siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa menerima materi pelajaran menerapkan perhitungan roda gigi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin khususnya kompetensi dasar menerapkan perhitungan roda gigi di kelas X TP SMK Swasta Teladan Medan?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
(19)
7
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Mekanika Teknik dan Elemen Mesin siswa di kelas X TP SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016 melalui metode pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization sehingga dapat menerapkannya.
2. Sebagai masukan bagi sekolah atau guru agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization, guna meningkatkan hasil belajar.
3. Sebagai bahan masukan untuk bahan referensi penelitian dikemudian hari yang sejenis.
4. Bagi Siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar sehingga semakin aktif dalam proses belajar mengajar.
(20)
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 33,5 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%,
2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran kooperatif diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5, persentase ketuntasan klasikal 56,7% dan aktivitas siswa kategori cukup aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar.
3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,47 persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 86,7%, dan nilai observasi aktivitas siswa meningkat dari 33,4 hingga mencapai 37,9 dari kategori cukup aktif menjadi aktif.
4. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin di kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran 2015/2016.
(21)
67
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada guru agar dapat menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin, karena melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization proses pembelajaran akan menyenangkan.
2. Kepada Siswa agar pada saat pembelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin hendaknya membawa kertas buram agar perhitungan dapat dikerjakan dengan baik dan benar.
3. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaiknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini atau mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Diharapkan kepada peneliti dibidang pendidikan selanjutnya agar tidak hanya meneliti siswa, tetapi Guru juga perlu diteliti dalam menerapkan model pembelajaran.
(22)
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Agus, Suprijono. (2009). Cooperatif Learning PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen dan Kauchak. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Hutapea, Alessandro. (2012). Model TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA N 8 Medan T.P 2012/2013. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
Isnaini, Muhammad. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe
Team Asisted Individualization (TAI) untuk menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli serdang
Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri
Medan. Medan
Istarani. (2011). Model – Model Pembelajaran.Medan: Media Persada.
Ibrahim, Muhsin dkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka Setia
Muhibbin, Syah. (2003). Psikologi Pendidikan. Solo: Tiga serangkai.
Panjaitan, Daniel. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team
Asissted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Dasar
– dasar Kopetensi Kejuruan siswa kelas X Program Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2010/2011”.
Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Panjaitan, Thoga. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Pardede, Yanti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Kewirausahaan Pada Siswa kelas XI AP Smk Putra Anda Binjai T.P 2012/2013. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
(23)
69
Pasaribu, Zord D. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa kelas X Smk N 2 Medan T.A 2014/2015. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sanjaya, wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: kencana prenda media group.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.
Sinaga, Franky Tomi. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI
Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Gambar Teknik Pada Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Air Joman Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi
Fakultas Teknik Unimed.
Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Admnistrasi. Bandung: Alfabeta
Sugiyanto. (2008). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Guru Rayon 13
Sukardi, H.M. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara
Slavin, Robert E. (2005). Kooperatif Learning. Jakarta: Nusa Media.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.
Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka Belajar
Tricahyo, Gustus. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si
SMK Piri Sleman”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Waltiyah, Eka. (2012). “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Asisted Individualization) dengan Learning Start With A Question
Terhadap peran aktif dan Hasil belajar Matematika Siswa. Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Zebua, Suka Nikmat. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya dikelas VII smp METHODIS LUBUK PAKAM T.P 2007/2008. Skripsi Fakultas Teknik
(1)
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan beberapa masalah yang teridentifikasi diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada penerapan model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization untuk meningkatkan hasil belajar mekanika teknik dan elemen mesin siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa menerima materi pelajaran menerapkan perhitungan roda gigi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin khususnya kompetensi dasar menerapkan perhitungan roda gigi di kelas X TP SMK Swasta Teladan Medan?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
(2)
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Mekanika Teknik dan Elemen Mesin siswa di kelas X TP SMK Swasta Teladan Medan T.A 2015/2016 melalui metode pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat, diantaranya sebagai berikut:
1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization sehingga dapat menerapkannya.
2. Sebagai masukan bagi sekolah atau guru agar dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization, guna meningkatkan hasil belajar.
3. Sebagai bahan masukan untuk bahan referensi penelitian dikemudian hari yang sejenis.
4. Bagi Siswa, penelitian ini dapat memberikan motivasi dan semangat belajar sehingga semakin aktif dalam proses belajar mengajar.
(3)
66 A. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa kesimpulan:
1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 33,5 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 10%,
2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model pembelajaran kooperatif diperoleh nilai rata-rata kelas 70,5, persentase ketuntasan klasikal 56,7% dan aktivitas siswa kategori cukup aktif. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal baik dari segi rata-rata kelas, maupun ketuntasan belajar.
3. Pada tingkatan siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif diperoleh nilai rata-rata kelas semakin meningkat menjadi 82,47 persentase ketuntasan klasikal juga semakin meningkat hingga mencapai 86,7%, dan nilai observasi aktivitas siswa meningkat dari 33,4 hingga mencapai 37,9 dari kategori cukup aktif menjadi aktif.
4. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin di kelas X Teknik Pemesinan SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran 2015/2016.
(4)
B. Saran
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada guru agar dapat menerapkan model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin, karena melalui model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Assisted Individualization proses pembelajaran akan menyenangkan.
2. Kepada Siswa agar pada saat pembelajaran Mekanika Teknik dan Elemen Mesin hendaknya membawa kertas buram agar perhitungan dapat dikerjakan dengan baik dan benar.
3. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama sebaiknya dilaksanakan dengan memperbaiki tahapan-tahapan model ini atau mengkombinasikannya dengan model pembelajaran lain sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Diharapkan kepada peneliti dibidang pendidikan selanjutnya agar tidak hanya meneliti siswa, tetapi Guru juga perlu diteliti dalam menerapkan model pembelajaran.
(5)
Abdurrahman, Mulyono. (2003). Pendidikan bagi anak berkesulitan belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Agus, Suprijono. (2009). Cooperatif Learning PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar
Arikunto, Suharsimi. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.. Jakarta: Rineka Cipta.
Eggen dan Kauchak. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Hutapea, Alessandro. (2012). Model TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA N 8 Medan T.P 2012/2013. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
Isnaini, Muhammad. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Asisted Individualization (TAI) untuk menigkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar membaca dan mengidentifikasi komponen Elektronika siswa kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Istarani. (2011). Model – Model Pembelajaran.Medan: Media Persada.
Ibrahim, Muhsin dkk. (2010). Unsur Pembelajaran Kooperatif. Bandung: Pustaka Setia
Muhibbin, Syah. (2003). Psikologi Pendidikan. Solo: Tiga serangkai.
Panjaitan, Daniel. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team Asissted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Dasar – dasar Kopetensi Kejuruan siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Panjaitan, Thoga. (2014). “Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Team
Accelerated Instruction (TAI) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ilmu statika dan tegangan pada kelas X Bidang Keahlian Teknik
Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan. Medan
Pardede, Yanti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Kewirausahaan Pada Siswa kelas XI AP Smk Putra Anda Binjai T.P 2012/2013. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
(6)
Pasaribu, Zord D. (2015). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Mekanik Pada Siswa kelas X Smk N 2 Medan T.A 2014/2015. Skripsi Fakultas Teknik Unimed
Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sanjaya, wina. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: kencana prenda media group.
Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Pers.
Sinaga, Franky Tomi. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Gambar Teknik Pada Kelas X Teknik Kendaraan Ringan SMK N 1 Air Joman Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi Fakultas Teknik Unimed.
Sugiyono, (2003). Metode Penelitian Admnistrasi. Bandung: Alfabeta
Sugiyanto. (2008). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Guru Rayon 13
Sukardi, H.M. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara
Slavin, Robert E. (2005). Kooperatif Learning. Jakarta: Nusa Media.
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta. Rineka Cipta.
Sudjana. (2009). Metode Statistika. Bandung: Tarsito
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran. Bandung: Pustaka Belajar Tricahyo, Gustus. (2012). “Keefektifan penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam Meningkatkan Minat Belajar Dalam Pembelajaran PKM Kelas XI Mesin Si
SMK Piri Sleman”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Waltiyah, Eka. (2012). “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Asisted Individualization) dengan Learning Start With A Question Terhadap peran aktif dan Hasil belajar Matematika Siswa. Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Zebua, Suka Nikmat. (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Pokok Cahaya dikelas VII smp METHODIS LUBUK PAKAM T.P 2007/2008. Skripsi Fakultas Teknik Unimed