PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KINERJA GURU EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2015/ 2016.
PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN KINERJA GURU
EKONOMI TERHADAP PRESTASI BELAJAR
EKONOMI SISWA KELAS XI SMA
NEGERI 10 MEDAN
T.P 2015/ 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
HATIANNA MUNGKUR
NIM: 7122141039
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Hatianna Mungkur, NIM 7122141039, Pengaruh Kompetensi Guru Dan Kinerja Guru Ekonomi Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2016.
Permasalahan yang dibahas pada penelitian ini ialah apakah kompetensi guru dan kinerja guru ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 10 Medan dengan populasi sebanyak 110 siswa dengan sampel sebanyak 55 siswa. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan tehnik proporsional random sampling dengan cara undian.
Hasil penelitian menunjukkan secara parsial (uji t) bahwa ada pengaruh kompetensi guru (X1) terhadap prestasi belajar siswa (Y) dengan membandingkan thitung =3.683 ≥ttabel = 2,006 ( 2.246≥2.006). Dengan nilai signifikansi 0.001≤ 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi (Y). Uji t kinerja guru (X2) dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel dimana diperoleh thitung=2.246≥ttabel =2.006. Dengan nilai signifikansi 0.029≤ 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi (Y).
secara simultan (uji F) bahwa kompetensi guru (X1) dan kinerja guru (X2) berpengaruh terhadap prestasi belajar (Y) di lihat dengan membandingkan Fhitung=
24.842 ≥Ftabel =3.18 (24.842 ≥ 3.18). dengan nilai signifikansi signifikansi
0,000 ≤ 0,05. Dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi guru dan kinerja guru berpengaruh secara simultan terhadap prestasi belajar siswa.
Kesimpulan penelitian ini adalah ada pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru ekonomi secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016.
(6)
v ABSTRACT
HatiannaMungkur , NIM 7122141039 , The Effect of Competence Teacher and Teacher Performance Against Learning Achievement Economic Of Student Class XI SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016 . Thesis, Department of Economic Education, Studies Program Economic Education, Faculty of Economics , State University of Medan , 2016.
The problems in this research is whether influential the competence of teachers and teacher performance on learning achievement of economic grade XI SMA Negeri 10 Medan on 2015/ 2016.This research was conducted in SMA Negeri 10 Medan with population totaled 110 students and sample is 55 students , Selection of the sample in this study is using by proportional random sampling technique by means of a lottery .
The results showed partially ( t test ) found effect of teacher competence (X1) on student achievement (Y) by comparing
= 3683 ≥ = 2.006 (2.246≥2.006) . with significant value 0,001≤ 0,05 It can be concluded that the variable competence of teachers has a positive and significant impact on the learning achievement of the economy (Y). The t-test the performance of teachers ( X2 ) by comparing the with which gained = 2.246 ≥ = 2,006.with significant value 0,029≤0,05. It can be concluded that the variable performance of teachers has a positive and significant impact on the learning achievement of the economy (Y) .
Simultaneously (Ftest) that teacher competence (X1) and the performance of teachers ( X2 ) effect on learning achievement (Y) seen by comparing ≥ = ( 24,842 ≥ 3,18). with a significance value 0,000 ≤ 0.05 . It can be concluded that the variables of teacher competence and teacher performance simultaneous effect on student achievement .
Conclution of this reaseach is there is an influence of teacher competence and teacher performance economy positively and significantly to the achievement of learning economics class XI student of SMAN 10 Medan T.P 2015/2016 .
Keywords : Teacher Competence , Teacher Performance and Learning Achievement.
(7)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... vi
BAB I : PENDAHULUAN ... .1
1.1Latar Belakang ... ..1
1.2Identifikasi Masalah ... 7
1.3Pembatasan Masalah ... .7
1.4Rumusan Masalah ... .8
1.5Tujuan Penelitian ... .8
1.6 Manfaat Penelitian ... .9
BAB II: KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Prestasi Belajar ... 10
2.1.2 Kompetensi Guru ... 15
2.1.3 Kinerja Guru ... 26
2.2Penilaian Yang Relevan ... 35
2.3Kerangka Berpikir ... 38
2.4Hipotesis Penelitian ... 39
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ... 41
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 41
(8)
vii
3.3Variabel Peneltian dan Defenisi Operasional ... 42
3.4Tehnik Pengumpulan Data ... 44
3.5Uji Instrumen Penelitian ... 46
3.6Uji Asumsi Klasik... 48
3.7 Metode Analisis Data ... 50
3.8 Uji Hipotesis ... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 54
4.1Hasil Penelitian ... 54
4.1.1 Validitas dan Reliabelitas Instrumen Penelitian ... 54
4.1.2 Deskripsi Variabel Penelitian ... 57
4.1.3 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 68
4.1.4 Hasil Analisis Linear Berganda ... 71
4.1.5 Uji Hipotesis ... 73
4.2Hasil Pembahasan Penelitian... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80
4.1Kesimpulan... 80
4.2Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Ujian Siswa Semester Ganjil ... 3
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ... 42
Tabel 3.3 Layout Angket ... 45
Tabel 4.1 Uji Validitas Angket Kompetensi Guru ... 55
Tabel 4.2 Uji Reliabelitas Angket Kompetensi Guru ... 56
Tabel 4.3 Layout Uji Validitas Angket Kinerja Guru... 56
Tabel 4.4 Uji Reliabelitas Angket Kinerja Guru ... 57
Tabel 4. 5 Interval Kompetensi Guru ... 58
Tabel 4.6 Frekuensi Jawaban Angket Kompetensi Guru ... 59
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Interval Kompetensi Guru ... 63
Tabel 4.8 Interval Kinerja Guru ... 63
Tabel 4.9 Frekuensi Jawaban Angket Kinerja Guru ... 64
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Interval Kinerja Guru ... 67
Tabel 4.11 Distribusi Variabel Prestasi Belajar... 68
Tabel 4. 12 Uji Asumsi Klasik Normalitas ... 69
Tabel 4.13 Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas ... 59
Tabel 4.14 Tabel Analsis Regresi Linear Berganda ... 72
Tabel 4.15 Koefisien Regresi Parsial ... 73
Tabel 4.16 Koefisien Regresi Simultan ... 74
(10)
ix
LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Kompetensi Guru Lampiran 2 Angket Kinerja Guru
Lampiran 3 Tabulasi Angket Kompetensi Guru SMA N 6 Lampiran 4 Tabulasi Angket Kinerja Guru SMA N 6 Lampiran 5 Tabulasi Angket Kompetensi Guru SMA N 10 Lampiran 6 Tabulasi Angket Kinerja Guru SMA N 10 Lampiran 7 Validitas Angket Kompetensi Guru SMA N 6 Lampiran 8 Validitas Angket Kinerja Guru SMA N 6 Lampiran 9 Validitas Angket Kompetensi Guru SMA 10 Lampiran 10 Validitas Angket Kinerja Guru SMA N 10 Lampiran 11 Daftar Kumpulan Nilai Responden Lampiran 12 Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 13 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Lampiran 14 Hasil Uji Hipotesis Parsial
Lampiran 15 Hasil Uji Hipotesis Simultan
Lampiran 16 Data Hasil Uji Koefisien Determinasi Lampiran 17 Tabel r Product Moment
Lampiran 18 Tabel t Lampiran 19 Tabel F
(11)
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alam dan juga masyarakatnya yang beranekaragam. Jika dilihat dari komposisi penduduk dan kekayaan alam yang dimiliki sudah sepantasnya Indonesia diperhitungkan di mata dunia. Namun pada kenyataannya, hingga saat ini negara Indonesia masih tergolong ke dalam negara yang sedang berkembang dan membutuhkan sokongan dari negara tetangga untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Jika dikaji lebih dalam, tersedianya kekayaan alam bukan faktor utama kemakmuran suatu bangsa namun salah satu faktor yang paling penting ialah tersedianya tenaga kerja yang berkualitas. Untuk itu pemerintah mengadakan berbagai pembaharuan di berbagai bidang untuk menciptakan tenaga kerja yang berkualitas salah satunya di bidang pendidikan. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup setiap individu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kemajuan jaman yang semakin canggih, karena pendidikan menggambarkan kualitas bangsa (widiastuti,ISSN:2252-4975). Pendidikan Nasional adalah usaha secara sadar dan terencana untuk menwujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kebiasaan kecerdasan, keterampilan yang
(12)
2
diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Undang-Undang No.20 tahun 2003).
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989, tentang Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa:
”Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, mempunyai rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Salah satu contoh nyata yang dilakukan pemerintah dalam dunia Pendidikan ialah pembaharuan dan peninjauan kembali kurikulum yang akan di terapkan di Indonesia, Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas para guru, serta diberlakukannya sistem Ujian Nasional tingkat SMA sederajat berbasis komputer. Segala Upaya yang dilakukan oleh pemerintah tersebut dilaksanakan di sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar bagi peserta didik karena lembaga formal ini merupakan wadah yang menampung dan membentuk tenaga kerja melalui keberhasilan proses belajar. Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk melihat keberhasilan proses belajar mengajar adalah prestasi belajar yang diperoleh oleh peserta didik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti, prestasi belajar Ekonomi di SMA Negeri 10 Medan tidak tergolong rendah namun masih banyak siswa yang Nilai nya di bawah KKM (Kriteria Kertuntasan Minimal) padahal mata pelajaran Ekonomi merupakan Mata Pelajaran Jurusan dan akan di Ujian Nasionalkan pada tingkat SMA. Sekitar 28% siswa memperoleh nilai di bawah
(13)
3
KKM dan sekitar 24.5% siswa yang memperoleh nilai cukup. Untuk lebih jelasnya di uraikan pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Nilai Ujian Semester Ganjil T.P 2015/2016
Nilai Jumlah Siswa
XI IPS 1 Persentase (%) XI IPS 2 Persentase (%)
XI IPS 3 Persentase (%) 90-100 15
siswa
37.5 7
siswa
17.5 4 siswa 13.3
80-89 5 siswa 12.5 13 siswa
32.5 8 siswa 26.3
70-79 7 siswa 17.5 14 siwa 35 6 siswa 20
<70 13 siswa
32.5 6 siswa 15 12
siswa
40
Jumlah 40 siswa
100 40
siswa
100 30
Siswa
100
Sumber: Daftar Kumpulan Nilai SMA Negeri 10 Medan
Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. Menurut Kunandar(2007:6)ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran, salah satunya ialah peranan guru. Sedangkan menurut Mulyasa (2007:35) menyatakan bahwa “minat,bakat, kemampuan, prestasi, dan potensi -potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal
tanpa adanya guru yang berkualitas”. Guru yang berkualitas ialah guru yang
mempunyai kinerja yang baik serta mampu mengamalkan empat kompetensi yang di tetapkan oleh Undang-Undang.
(14)
4
Guru dalam proses pembelajaran di kelas dipandang dapat memainkan peran penting terutama dalam membantu peserta didik untuk membangun sikap positif dalam belajar, membangkitkan rasa ingin tahu, mendorong kemandirian dan ketepatan logika intelektual, serta menciptakan kondisi-kondisi untuk sukses dalam belajar.
Peran guru sebagai penggerak, pelaku dan pengarah dalam proses belajar mengajar sangat menentukan keberhasilan para peserta didik sekaligus mutu pendidikan. Mengingat keberadaan guru yang sangat berpengaruh, maka sudah semestinya kualitas guru harus diperhatikan. Peningkatan kualitas guru dapat dilihat dari penerapan kompetensi dan kinerja guru.
Seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru dalam BAB II tentang Kompetensi dan
Sertifikasi Pasal 2,yakni “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik,sehat jasmani dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”.
Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah guru dituntut harus memiliki dan menguasai kompetensi guru sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No.14
Tahun 2005 Pasal 10 Tentang Guru dan Dosen yakni “Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian dan Kompetensi Sosial supaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena baik tidaknya pendidikan dilihat
dari prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah”.
Adapun pengertian kompetensi menurut UU No.14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, yakni sebagaimana tercantum dalam BAB I Ketentuan Umum
(15)
5
pasal 1 ayat (1) sebagai berikut bahwa “Kompetensi Guru merupakan seperangkat
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati,dikuasai dan
diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya”.
Selain penerapan keempat kompetensi yang telah di tetapkan oleh Undang-Undang, kinerja guru juga harus di perhatikan untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Guru yang mempunyai kinerja yang baik ialah guru yang mampu mempertanggunngjawabkan hasil kerjanya baik secara kualitas ataupun kuantitas dengan efektif dan efisien.
Mantan Menteri Pendidikan daan Kebudayaan Republik Indonesia Fuad
Hasan berpendapat bahwa, “sebaik apapun kurikulum jika tidak dibarengi oleh guru yang berkualitas, maka semuanya akan sia-sia. Sebaliknya, kurikulum yang
kurang baik akan dapat ditopang oleh guru yang berkualitas”.(Kompas online di
akses Maret 2016). Hal senada dipertegas lagi oleh Mulyasa(2007:57) bahwa
“betapapun bagusnya suatu kurikulum, tetapi hasilnya sangat tergantung pada apa
yang dilakukan oleh guru dan juga siswa dalam kelas”. Bila dicermati kedua
pernyataan di atas, maka keduanya menunjukkan bahwa berhasil tidaknya pelaksanaan kurikulum di sekolah sangat tergantung pada kinerja guru.
Dengan meningkatkan kualitas guru baik dari penerapan kompetesi dan kinerja guru maka mutu pendidikan di Indonesia juga dapat ditingkatkan dengan peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah. Karena selain faktor dari dalam diri peserta didik, kemampuan guru dalam mengarahkan siswa untuk menggali potensi dan kemampuan yang dimiliknya juga sangat berperan penting.
(16)
6
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMA Negeri 10 Medan, Para Staf guru masih kurang menerapkan keempat kompetensi yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang, serta kinerja guru yang masih kurang maksimal. Informasi itu diperoleh peneliti berdasarkan wawancara dari beberapa guru dan siswa di SMA Negeri 10 Medan. Beberapa guru mengatakan bahwa kompetensi guru tidak semudah teori dalam mempraktekkannya, dibutuhkan kesadaran dan kesabaran penuh untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, adanya persepsi guru yang mengatakan bahwa kompetensi itu hanya sekedar formalitas dan tugas guru hanya berbagi ilmu kepada siswa saat di lingkungan sekolah saja menjadikan penerapan kompetensi tidak berjalan maksimal.
Selain melakukan wawancara dengan guru, peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa yang membahas tentang guru yang baik di mata para siswa. Menurut beberapa siswa, guru yang baik dan di sukai itu ialah guru yang tidak pernah marah, lupa memeriksa tugas, jarang masuk kelas atau terlambat datang. Tanpa mereka sadari tindakan guru tersebut memberikan kerugian bagi siswa itu sendiri. Hadi(2011) menyatakan bahwa kompetensi guru berpengaruh dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan Nadeak(2010) Menyatakan bahwa kinerja guru berpengaruh dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa.
Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan ini menjadi suatu
penelitian yang berjudul: “Pengaruh Kompetensi Guru dan Kinerja Guru
Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016”
(17)
7
1.2Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana Kompetensi Guru Ekonomi di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/ 2016?
2. Bagaimana Kinerja Guru Ekonomi di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016?
3. Adakah Pengaruh Kompetensi Guru dan Kinerja Guru Ekonomi di SMA Negeri 10 Medan T.P 215/2016?
1.3Batasan Masalah
Untuk menghindari penfsiran yang berbeda dan pembahasan yang terlalu luas mengenai masalah yang akan diteliti, maka perlu dibuat adanya pembatasan masalah untuk mempermudah penelitian dan tercapainya hasil penelitian yang baik. Oleh sebab itu, penelitian itu hanya dibatasi pada:
1. Kompetensi guru yang di kaji dalam penelitian ini ialah: a. Kompetensi pedagogik
b. Kompetensi kepribadian c. Kompetensi sosial d. Kompetensi profesional
2. Kinerja Guru yang di bahas dalam penelitian ini adalah kinerja guru elonomi yang dilihat dari:
a. Efektivitas guru dalam mempertanggungjawabkan tugasnya b. Efisiensi guru dalam menjalankan tugasnya
(18)
8
3. Prestasi Belajar Ekonomi yang dinilai ialah prestasi belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ekonomi yang di peroleh dari Daftar Kumpulan Nilai Siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016”
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada pengaruh kompetensi guru ekonomi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016?
2. Apakah ada pengaruh kinerja guru ekonomi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016? 3. Apakah ada pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru ekonomi
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016?
1.6Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini ialah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015 / 2016. 2. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar
(19)
9
3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI di SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016.
1.7Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan penulis dengan melaksanakan penelitian ini adalah:
1. Untuk Peneliti : memberikan pengalaman bermakna kepada peneliti sebab mampu mengembangkan wawasan dan pengetahuan tentang kompetensi dan kinerja guru.
2. Untuk Sekolah: sebagai bahan masukan kepada pihak sekolah untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan prestasi siswa melalui peningkatan kualitas para guru.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya. .
(20)
80 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Untuk persamaan regresi berganda yang dihasilkan yaitu sebagai berikut: koefisien regresi kompetensi guru (b1) = 0,372, koefisien regresi kinerja
guru (b2) = 0,201 dan koefisien konstanta regresi = 31,057 sehingga
bentuk persamaan analisis regresi linear berganda adalah:
Koefisien regresi linear berganda di atas menuntukkan arah pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Jika variabel kompetensi guru dan kinerja guru bernilai nol, maka prestasi belajar siswa ialah sebesar 31,057. Jika kompetensi guru mengalami peningkatan satu satuan dan kinerja guru dianggap tetap, maka peningkatan itu akan menaikkan prestasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,372. Dan jika kinerja guru mengalami peningkatan satu satuan dan kompetensi guru dianggap tetap maka peningkatan itu akan menaikkan prestasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,201. Dengan demikian, bahwa arah pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa adalah positif.
2. Uji tkompetensi guru dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel.
Dari perbandingan tersebut diperoleh nilai thitung=3,683 sedangkan ttabel
(21)
81
statistika). Dengan membandingkan thitung dengan ttabel diperoleh data thitung
≥ ttabel atau 3.683 ≥2,006. Dengan nilai signifikansi 0.001≤ 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar sekonomi (Y).
3. Uji t kinerja guru (X2) dilakukan dengan membandingkan antara thitung
dengan ttabel. Dari tabel di atas diperoleh nilai thitung=2.246 sedangkan ttabel
dengan taraf signifikan α=0.05 diperoleh nilai ttabel =2.006(tabel statistika). Dengan membandingkan thitung dengan ttabel diperoleh data thitung ≥ ttabel
atau 2.246≥2.006. Dengan nilai signifikansi 0.029≤ 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi (Y).
4. Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Dari hasil
analisis di peroleh Fhitung =24.842 sedangkan Ftabel dengan taraf signifikan
α = 0.05 diperoleh nilai Ftabel =3.18 (tabel statistika). Dengan membandingkan Fhitung ≥Ftabel, Yakni 24.842 ≥ 3.18 dengan nilai
signifikansi 0,000 ≤ 0,05 yang berarti hipotesis tiga (3) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi guru dan kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
5. Uji determinasi yang telah dilakukan diketahui R2 ialah sebesar 0.489 yang
menjelaskan pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar 48.9% (R2 x 100% atau 0.489 x100% = 48.9%)
(22)
82
sedangkan sisanya yakni 51% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari penelitian ini.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dirangkum di atas, maka penulis memberikan saran kepada beberapa pihak yang terkalit dalam penelitian ini yaitu:
1. Kepada para guru supaya mengamalkan kompetensi guru serta meningkatkan kualitas kinerjanya. Menghukum siswa yang tidak mengerjakan PR, menggunakan media elektronik maupun non elektronik untuk membantu proses belajar mengajar, menggunakan contoh terbaru dan yang mudah dipahami peserta didik,seorang guru juga harus mendukung penyuluhan yang diadakan lembaga-lembaga tertentu yang bertujuan untuk kebaikan bersama serta menaati peraturan sekolah yang telah ditetapkan.
2. Kepada kepala sekolah dan sekolah yang terkait supaya lebih mengawasi dan mengontrol lebih baik lagi kinerja para guru dengan memberikan sosialisasi ataupun penyuluhan kepada para guru-guru demi kebaikan bersama.
3. Kepada Peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan judul yang sama disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan pokok bahasan yang lain dan mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi.
(23)
DAFTAR PUSTAKA
Azwar,Khairul Dkk.2015.Jurnal Administrasi Pendidikan:Pengaruh Sertifikasi Dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Banda Aceh.ISSN: 2302-0156.3(2).2015
Badan Standar Nasional Pendidikan(2006). http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.pdf (diakses pada 18 ferbruari 2016)
Barinto.2012.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED:Hubungan Kompetensi Guru dan Supervisi Akademik Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Medan.2(9).2012
Barnawi dan Arifin Mohammad.2012. kinerja guru professional. Jogjakarta.Ar- Ruzz Media
Djamarah, Sayful bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ghozali,Imam.2005.aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.Semarang: Universitas Diponegoro Express.
Hadi. (2011)“pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi
belajar siswa MI Muhammadiyah Cekkelan Desa Kauman Kecamatan
Kemusu Kabupaten Boyolali tahun 2010/2011”. Skripsi Universitas
Negeri Medan
Indrawati..2006.Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika Dalam Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang. Universitas Sriwijaya,Palembang.ISSN0215-9643 7(4).2006
Juniva.(2008)“Hubungan Kinerja Guru dengan Prestasi Belajar siswa di SMP
Negeri 26 Medan T.P 2007/2008”.Universitasn Negeri Medan
Kunandar.2007. Guru Profesional implementasi kurikulum KTSP dan sukses dalam sertifikasi guru.jakarta:Raja grafindo persada.
Kompas Online:http//kompas-kinerja-guru-dimata-menteri-pendidikan (diakses maret 2016)
(24)
Manullang.2006 Kepemimpinan dan kependidikan. Jakarta. Raja Grafindopersada.Musa
Mompang,Kali.(2011)“persepsi mengajar guru dan hubungannya dengan prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI SMK BM Yayasan Perguruan Sinar Harapan Kecamatan Beringin Deli Serdang T.P 2010/2011”. Skripsi Universitas Negeri Medan.
Mulyasa,E.2007. Standar Kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: Rosdakarya Musafah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta Kencana Mustika,Indria dkk.2014. Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan: Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Team Teaching Pada Pada Mata Diklat Produktif Di Sekolah Menengah Kejuruan. Semarang. ISSN 2355-9683.2(1).2014
Nadeak, H.Rianton.(2010)“Pengaruh Kinerja guru terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS MS N 12 Medan T.P 2009/2010”. Skripsi Universitas Negeri Medan.
Nuchiyah.2007.Jurnal Pendidikan Dasar:Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa.Serang.ISSN1410-4946.7(5).2007
Peraturan Pemerintah No.16/ Tahun2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik. http://www.bintangbangsaku.com/artikel/standar-kualifikasi-akademik-dan-kompetensi-guru (diakses pada 18 februari 2016)
Ricky.(2014)“pengaruh kompetensi dan kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa SMK SWASTA BUDISATRYA MEDAN T.P 2013/2014”.Skripsi Universitas Negeri Medan
Sagala, Syaiful.2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.. Bandung:Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Santoso,Singgih.2001.statistik multivariate. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sarimaya. 2008. Serifikasi Guru. Bandung: Yrama Wydia Slameto.2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.jakarta: Rineka
(25)
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sugyono. 2010. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Suharini..2009. Studi Tentang Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Bagi Guru
Geografi Di SMA Negeri Kabupaten Pati. Semarang: UNNES.2(6).2009
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka Cipta.
Suprihatiningrum,Jamil.2013. Guru Profesional: Pedoman kinerja, kualifikasi,dan kompetensi guru. Yokjakarta: Ar-Ruz media
Suyanto, jihad Asep. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008
Undang-Undang RI No.14/Tahun 2005 Pasal 10.
http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UUNo142005(Guru%20&%20Dosen). pdf (diakses pada 20 februari 2016)
Widiastuty,Anik.2012. Jurnal ilmiah pendidikan.:Kompetensi Mengajar Guru IPS di kabupaten Sleman.ISSN:2252-4975.1(1).2012
Yasa.2016.Http://lib.unnes.ac.id/duniabaca.com/hubungan-kinerja-guruterhadap-prestasi-belajar-siswa.html.Medan.
(1)
80 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Untuk persamaan regresi berganda yang dihasilkan yaitu sebagai berikut: koefisien regresi kompetensi guru (b1) = 0,372, koefisien regresi kinerja guru (b2) = 0,201 dan koefisien konstanta regresi = 31,057 sehingga bentuk persamaan analisis regresi linear berganda adalah:
Koefisien regresi linear berganda di atas menuntukkan arah pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent. Jika variabel kompetensi guru dan kinerja guru bernilai nol, maka prestasi belajar siswa ialah sebesar 31,057. Jika kompetensi guru mengalami peningkatan satu satuan dan kinerja guru dianggap tetap, maka peningkatan itu akan menaikkan prestasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,372. Dan jika kinerja guru mengalami peningkatan satu satuan dan kompetensi guru dianggap tetap maka peningkatan itu akan menaikkan prestasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,201. Dengan demikian, bahwa arah pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa adalah positif.
2. Uji tkompetensi guru dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Dari perbandingan tersebut diperoleh nilai thitung=3,683 sedangkan ttabel dengan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh nilai ttabel =2,007 (tabel
(2)
81
statistika). Dengan membandingkan thitung dengan ttabel diperoleh data thitung ≥ ttabel atau 3.683 ≥2,006. Dengan nilai signifikansi 0.001≤ 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar sekonomi (Y).
3. Uji t kinerja guru (X2) dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel. Dari tabel di atas diperoleh nilai thitung=2.246 sedangkan ttabel dengan taraf signifikan α=0.05 diperoleh nilai ttabel =2.006(tabel statistika). Dengan membandingkan thitung dengan ttabel diperoleh data thitung ≥ ttabel atau 2.246≥2.006. Dengan nilai signifikansi 0.029≤ 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kinerja guru memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi (Y).
4. Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Dari hasil analisis di peroleh Fhitung =24.842 sedangkan Ftabel dengan taraf signifikan α = 0.05 diperoleh nilai Ftabel =3.18 (tabel statistika). Dengan membandingkan Fhitung ≥Ftabel, Yakni 24.842 ≥ 3.18 dengan nilai signifikansi 0,000 ≤ 0,05 yang berarti hipotesis tiga (3) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kompetensi guru dan kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa.
5. Uji determinasi yang telah dilakukan diketahui R2 ialah sebesar 0.489 yang menjelaskan pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar 48.9% (R2 x 100% atau 0.489 x100% = 48.9%)
(3)
82
sedangkan sisanya yakni 51% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain di luar dari penelitian ini.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dirangkum di atas, maka penulis memberikan saran kepada beberapa pihak yang terkalit dalam penelitian ini yaitu:
1. Kepada para guru supaya mengamalkan kompetensi guru serta meningkatkan kualitas kinerjanya. Menghukum siswa yang tidak mengerjakan PR, menggunakan media elektronik maupun non elektronik untuk membantu proses belajar mengajar, menggunakan contoh terbaru dan yang mudah dipahami peserta didik,seorang guru juga harus mendukung penyuluhan yang diadakan lembaga-lembaga tertentu yang bertujuan untuk kebaikan bersama serta menaati peraturan sekolah yang telah ditetapkan.
2. Kepada kepala sekolah dan sekolah yang terkait supaya lebih mengawasi dan mengontrol lebih baik lagi kinerja para guru dengan memberikan sosialisasi ataupun penyuluhan kepada para guru-guru demi kebaikan bersama.
3. Kepada Peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan judul yang sama disarankan untuk melakukan penelitian ini dengan pokok bahasan yang lain dan mengembangkan penelitian ini dengan lebih baik lagi.
(4)
DAFTAR PUSTAKA
Azwar,Khairul Dkk.2015.Jurnal Administrasi Pendidikan:Pengaruh Sertifikasi Dan Kinerja Guru Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Banda Aceh.ISSN: 2302-0156.3(2).2015
Badan Standar Nasional Pendidikan(2006). http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/kompetensi/Panduan_Umum_KTSP.pdf (diakses pada 18 ferbruari 2016)
Barinto.2012.Jurnal Tabularasa PPS UNIMED:Hubungan Kompetensi Guru dan Supervisi Akademik Dengan Kinerja Guru SMP Negeri Se-Kecamatan Percut Sei Tuan. Medan.2(9).2012
Barnawi dan Arifin Mohammad.2012. kinerja guru professional. Jogjakarta.Ar- Ruzz Media
Djamarah, Sayful bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Ghozali,Imam.2005.aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS.Semarang: Universitas Diponegoro Express.
Hadi. (2011)“pengaruh kompetensi guru dan kinerja guru terhadap prestasi
belajar siswa MI Muhammadiyah Cekkelan Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali tahun 2010/2011”. Skripsi Universitas Negeri Medan
Indrawati..2006.Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Matematika Dalam Melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Pada Sekolah Menengah Atas Kota Palembang. Universitas Sriwijaya,Palembang.ISSN0215-9643 7(4).2006
Juniva.(2008)“Hubungan Kinerja Guru dengan Prestasi Belajar siswa di SMP
Negeri 26 Medan T.P 2007/2008”.Universitasn Negeri Medan
Kunandar.2007. Guru Profesional implementasi kurikulum KTSP dan sukses dalam sertifikasi guru.jakarta:Raja grafindo persada.
Kompas Online:http//kompas-kinerja-guru-dimata-menteri-pendidikan (diakses maret 2016)
(5)
Manullang.2006 Kepemimpinan dan kependidikan. Jakarta. Raja Grafindopersada.Musa
Mompang,Kali.(2011)“persepsi mengajar guru dan hubungannya dengan prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI SMK BM Yayasan Perguruan Sinar
Harapan Kecamatan Beringin Deli Serdang T.P 2010/2011”. Skripsi Universitas Negeri Medan.
Mulyasa,E.2007. Standar Kompetensi dan sertifikasi guru. Bandung: Rosdakarya Musafah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta Kencana Mustika,Indria dkk.2014. Jurnal Penelitian Tindakan Sekolah dan Kepengawasan: Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Team Teaching Pada Pada Mata Diklat Produktif Di Sekolah Menengah Kejuruan. Semarang. ISSN 2355-9683.2(1).2014
Nadeak, H.Rianton.(2010)“Pengaruh Kinerja guru terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS MS N 12 Medan T.P
2009/2010”. Skripsi Universitas Negeri Medan.
Nuchiyah.2007.Jurnal Pendidikan Dasar:Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa.Serang.ISSN1410-4946.7(5).2007
Peraturan Pemerintah No.16/ Tahun2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik. http://www.bintangbangsaku.com/artikel/standar-kualifikasi-akademik-dan-kompetensi-guru (diakses pada 18 februari 2016)
Ricky.(2014)“pengaruh kompetensi dan kinerja guru terhadap prestasi belajar
siswa SMK SWASTA BUDISATRYA MEDAN T.P 2013/2014”.Skripsi Universitas Negeri Medan
Sagala, Syaiful.2013. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.. Bandung:Alfabeta
Sanjaya, Wina. 2008. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Santoso,Singgih.2001.statistik multivariate. Jakarta: Elex Media Komputindo. Sarimaya. 2008. Serifikasi Guru. Bandung: Yrama Wydia Slameto.2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.jakarta: Rineka
(6)
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Sugyono. 2010. Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta Suharini..2009. Studi Tentang Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Bagi Guru
Geografi Di SMA Negeri Kabupaten Pati. Semarang: UNNES.2(6).2009
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik): Jakarta: Rineka Cipta.
Suprihatiningrum,Jamil.2013. Guru Profesional: Pedoman kinerja, kualifikasi,dan kompetensi guru. Yokjakarta: Ar-Ruz media
Suyanto, jihad Asep. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008
Undang-Undang RI No.14/Tahun 2005 Pasal 10.
http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UUNo142005(Guru%20&%20Dosen). pdf (diakses pada 20 februari 2016)
Widiastuty,Anik.2012. Jurnal ilmiah pendidikan.:Kompetensi Mengajar Guru IPS di kabupaten Sleman.ISSN:2252-4975.1(1).2012
Yasa.2016.Http://lib.unnes.ac.id/duniabaca.com/hubungan-kinerja-guruterhadap-prestasi-belajar-siswa.html.Medan.