Definisi dan Etiologi Penggunaan Graft Cartilaginous Septum Nasalis Untuk Memperbaiki Fraktur Dinding Inferior Orbital

9 BAB II FRAKTUR DINDING INFERIOR ORBITAL

2.1 Definisi dan Etiologi

Fraktur dinding orbital adalah terputusnya kontinuitas antara jaringan-jaringan pada dinding orbital dengan atau tanpa penglibatan tulang-tulang di daerah sekitarnya. 8-10 Faktor penyebab bervariasi. Kecelakaan lalu lintas merupakan faktor etiologi yang dominan yang bertanggungjawab menyebabkan terjadinya fraktur dinding inferior orbital. Faktor lain fraktur dinding inferior orbital adalah akibat perkelahian. Selain itu, bisa juga diakibatkan karena senjata yang tumpul atau tajam. Faktor etiologi lain yang mengakibatkan fraktur dinding inferior orbital adalah kecelakaan pekerjaan, contohnya jatuh dari tempat yang tinggi atau alat yang jatuh ke kepala, atau kecelakaan ketika berolahraga terutamanya olahraga seperti tinju, kriket, hoki serta sepak bola, tembakan serta gigitan hewan. 7-9 Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan terjadinya fraktur dinding inferior orbital, atau fraktur blow-out. Teori yang predominan mengatakan bahwa fraktur ini disebabkan kenaikan tekanan intraorbital yang terjadi secara mendadak apabila suatu objek yang lebih besar dari diameter orbital rim memukul bola mata. Pada tahun 1957, Smith dan Regan melakukan suatu eksperimen yang menegakkan teori ini. Oleh karena kecederaan ini tidak melibatkan orbital rim, ianya disebut fraktur pure Universitas Sumatera Utara 10 orbital blow-out . Pada tahun 1974, Fujino mendemonstrasikan bahwa tipe fraktur ini juga bisa terjadi pada mayat. 13,14 Fraktur pure blow-out biasanya terjadi apabila suatu objek tumpul yang lebih besar dari diameter orbital rim seperti tinju, siku, bola baseball , bola tenis, atau bola hoki. Isi orbital akan terkompresi ke posterior, mengarah ke arah apeks orbita. Oleh karena bagian posterior orbita tidak bisa mengakomodasi peningkatan volume jaringan ini, tulang orbital akan patah di titik yang paling lemah yaitu pada dinding inferiornya. Jika daya terjadi dari objek yang lebih kecil dari diameter orbital rim, bebola mata akan ruptur atau isi orbital mengalami kerusakan, tanpa terjadinya fraktur. Gambar 1 : Tekanan yang menyebabkan fraktur dinding inferior orbital. University of Washington Radiology : Facial and mandibular fractures www.rad.washington.edufacial-and- mandibular-fractures 2007 Universitas Sumatera Utara 11 Teori yang kedua menyatakan bahwa suatu objek yang mengenai orbita dengan keras akan mengakibatkan daya yang menekan pada inferior orbital rim dan seterusnya akan merusak dinding inferior orbital. Teori ini juga menjelaskan bagaimana fraktur blow-in terjadi. Fujino dan Makino menyokong teori ini. Mereka percaya bahwa penyebab utama mekanisme terjadinya fraktur adalah daya yang mengenai orbital rim. Derajat peningkatan tekanan orbital kemudiannya yang menentukan jaringan orbital didorong ke dalam orbita atau ke sinus maksila. 13,14

2.2 Anatomi Dinding Orbital