PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH DASAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2017/2018.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR RIAS WAJAH

DASAR SISWA KELAS X

SMK NEGERI 8 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh:

ISMAWATI SORMIN

NIM. 5123144015

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PENDIDIKAN TATA RIAS

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Ismawati Sormin, NIM. 5123144015. “Pengaruh penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan Tahun Pembelajaran 2017/2018”. Skripsi Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Program Studi Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 2017.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit Semester Genap yang bejumlah 64 siswa. Sampel penelitian ini ada 2 kelas berjumlah 64 siswa. Tehnik pengambilan sampel yaitu dengan tehnik total sampling. Desain penelitian yang digunakan adalah Pre test- Post test Control Group Design. Instrumen atau pengumpulan data dalam penelitian ini adalah, tes hasil belajar dalam bentuk multiple choice sebanyak 42 soal yang valid. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji validitas reabilitas tes, tingkat kesukaran dan daya pembeda soal sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji homogenitas, data.

Dari pengujian ini diperoleh bahwa sampel berasal dari populasi yang memiliki varians yang homogen dan berdistribusi normal. Dari analisa data diperoleh skor rata-rata kontrol diperoleh sebesar 34,00 dengan Standar Deviasi 9,37. Dan pre-test pada kelas eksperimen dipeoleh sebesar 34,23 dengan Standar Deviasi 7,47. Dan analisa data pada kelas kontrol diperoleh sebesar 67,26 dengan Standar Deviasi 7,05 . Dan skor rata-rata post test pada kelas eksperimen (Model Pembelajaran Inkuiri) diperoleh sebesar 77,16 dengan Standar Deviasi 5,32 dari hasil analisis data dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 1,32 diperoleh thitung = 19,41 sedangkan ttabel =1,67. Ternyata thitung > ttabel (19,41>1,67) maka H0 ditolak dan Ha diterima atau hipotesis alternatif (Ha) diterima

Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran Dasar Kecantikan Kulit siswa yang diberi pengajaran dengan penerapan model pembelajaran Inkuiri lebih baik daripada menggunakan model konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan Tahun Ajaran 2017/2018

Kata kunci: Model pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan.


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi pendidikan dijurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”.

Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar–besarnya kepada Ayahanda Pangondian Sormin dan Ibunda Tirame br. Hutajulu yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, doa, motivasi, semangat dan pengorbanan yang tak ternilai. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Unimed dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang banyak meluangkan waktu, pikirannya memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi. 4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku ketua program studi Pendidikan Tata Rias 5. Ibu Dra. Marnala Tobing, M.Pd, Selaku dosen Pembimbing Akademik

sekaligus dosen penguji yang telah membimbing selama menjalani program akademik.

6. Ibu Dra. Riana Friska Siahaan, M.Pd, dan Ibu Dr. Farihah M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran.


(7)

iv

7. Bapak/ibu dosen staff pegawai jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. 8. Bapak Hidup Simanjuntak, M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 8 Medan,

dan seluruh bapak/ibu beserta staff pegawai SMK Negeri 8 Medan.

9. Teristimewa abang dan adik tersayang Asvian Prengky Sormin, Mistar Kudus Sormin, Betesdabaru Sormin, Melati Elfather Sormin, dan keluarga besar Op. Moka Sormin yang selalu memberi doa, dan semangat yang tak ternilai. 10.Terkhusus untuk keluarga besar Op. Andre Pasaribu / Porman Tobing, Tante

Mentari, Uda Mentari, Mentari, Okio, Dini, Raja dan Samuel, terimakasih untuk segala dukungan, motivasi, semangat, kasih sayang, dan doa.

11.Teman – teman istimewa Nurdiana, Anum, Intan Sinaga, Anggre, Yaki, Elen, Sanni, Santy, Rini, Maria Ohana Purba , Dahlia Pardede, Siti, Lisma Pasaribu, Chandra Sarumpaet, Loli Hutapea, Roni.B, Sudarman Situmorang, Lolita Sitohang yang telah memberi semangat dan bantuan serta dukungan. 12.Teman – teman PPLT SMP Negeri 6 Kisaran ( Khairul Sipahutar, S.Pd,

Nurdiana Nasution, S.Pd, Siti Khalifah, Latifah Anum, Dewi Ratna Sitepu, Desi Nasution, Onny Samosir, S.Pd, Janita Sembiring, S.Pd, Yosa Sitepu, Dhila Siregar, Nova Nasution, Nidawati, S.Pd yang sama – sama berjuang dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, dan kebaikan. Kiranya Tuhan membalas semua kebaikan.

Medan, Januari 2017 Penulis, Ismawati Sormin Nim. 5123144015


(8)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR……… vii

DAFTAR TABEL……… ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I (PENDAHULUAN) 1. Latar Belakang ... 1

2. Identifikasi Masalah ... 5

3. Pembatasan Masalah ... 6

4. Rumusan Masalah ... 6

5. Tujuan Penelitian... 7

6. Manfaat Penelitian... 7

BAB II (KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN) A. Kerangka Teoritis ... 8

1. Hakikat Model Pembelajaran ... 8

a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri ... 9

b. Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 11

c. Sintak Pembelajaran Inkuiri ... 15

d. Prinsip – prinsip Penggunaan Model Inkuiri ... 16

2. Hakikat Hasil Belajar Rias Wajah... 18

a. Hasil Belajar ... 18

b. Materi Pembelajaran Rias Wajah Dasar ... 24


(9)

vi

1). Macam – macam Bentuk Wajah ... 26

2). Rias Wajah Koreksi ... 30

3). Jenis Kosmetik dan Peralatan Rias Wajah ... 38

B. Kerangka Berpikir ... 48

C. Penelitian yang Relevan ... 50

D. Hipotetsis Penelitian ... 52

BAB III (METODOLOGI PENELITIAN) A. Desain Penelitian ... 53

B. Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 54

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 55

D. Prosedur Penelitian ... 56

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 59

F. Teknik Analisis Data ... 66

BAB IV (HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN) A. Deskripsi data penelitian ... 73

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 75

C. Uji Persyaratan Analisis ... 77

D. Pengujian Hipotesis ... 78

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V (KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN) A. Kesimpulan………..82 B. Implikasi………..82 C. Saran………83 DAFTAR PUSTAKA ... 84


(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bentuk Wajah Oval ... 26

2. Bentuk Wajah Bulat ... 27

3. Bentuk Wajah Persegi ... 27

4. Bentuk Wajah Pear ... 28

5. Bentuk Wajah Panjang ... 28

6. Bentuk Wajah Heart ... 29

7. Bentuk Wajah Diamond ... 29

8. Wajah Bentuk Oval ... 31

9. Wajah Bentuk Diamond ... 32

10. Wajah Bentuk Heart ... 33

11. Wajah Bentuk Pear ... 34

12. Wajah Bentuk Bulat ... 35

13. Wajah Bentuk Panjang ... 36

14. Wajah Bentuk Persegi ... 37

15. Milk Cleanser ... 38

16. Face Tonic ... 38

17. Moisturizer ... 39

18. Foundation Stick ... 39

19. Bedak Tabur ... 40

20. Bedak Padat ... 40


(11)

viii

Gambar Halaman

22. Eyeliner ... 41

23. Maskara ... 42

24. Blush On ... 42

25. Pensil Bibir ... 43

26. Lipstik ... 43

27. Lipgloss ... 44

28. Spons Bedak ... 44

29. Power Puff ... 44

30. Kuas Eyeshow ... 45

31. Kuas Blush On ... 45

32. Kuas Powder ... 46

33. Kuas Liner ... 46

34. Sikat Alis ... 46

35. Kuas Lipstik ... 47

36. Pisau Cukur Alis ... 47

37. Pinset ... 48

38. Gunting ... 48


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri... 14

3. Tahap Pembelajaran Inkuiri ... 15

4. Bagan Prosedur Penelitian ... 53

5. Sampel Penelitian ... 54

6. Kisi – kisi tes Hasil Belajar Rias Wajah Dasar ... 64

7. Deskripsi Data Hasil Belajar Siswa Pada kelas Eksperimen dan Kontrol……73

8. Distribusi Frekuensi Postes Kelas Eksperimen (X1)……… ... ………..74

9. Distribusi Frekuensi Postes Kelas Kontrol (X2) ... ………..75

10. Tingkat Kecenderungan Data Postes Hasil Belajar ... ………..76

11. Uji Normalitas Data ... ……….78

12. Uji Homogenitas ... ……….79


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.

Silabus ... 85

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Konvensional ... 88

3.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri ... 108

4.

Struktur Kurikulum ... 123

5.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ... 125

6.

Soal ... 127

7.

Perhitungan Uji Validitas, Reliabilitas ... 138

8.

Rekapitulasi Nilai Pretes dan Postes ... 146

9.

Perhitungan rata- rata, Simpangan Baku, Varians ... 147

10.

Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian ... 153

11.

Uji Normalitas Data ... 156

12.

Uji Homogenitas ... 162

13.

Uji Hipotesis Pretes Eksperimen dan Kontrol ... 164

14.

Uji Hipotesis Postes Eksperimen dan Kontrol ... 166

15.

Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 168

16.

Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 169

17.

Perhitungan rata – rata Hasil Belajar Siswa ... 170

18.

Uji Normalitas Data ... 174

19.

Perhitungan Homogenitas Data ... 178


(14)

xi

21.

Uji Hipotesis Nilai Postes Eksperimen dan Kontrol ... 182

22.

Dokumentasi Penelitian ... 183


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai berbagai tujuan dalam rangka memenuhi berbagai standar kompetensi yang harus dicapai peserta didik. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda – beda berdasarkan kemampuan yang akan dikembangkan, sesuai dengan ketentuan umum UU RI No.12 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa “Jenjang Pendidikan adalah tahapan pendidikan yang diterapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan di capai, dan kemampuan yang dikembangkan”.

Pendidikan menengah diselengggarakan untuk menyiapkan peserta didik melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi atau siap memasuki lapangan pekerjaan. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK) mengutamakan penyiapan peserta didik untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional dalam bidang tertentu.

SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga pendidikan dan latihan untuk tingkat menengah kejuruan memiliki tujuan, yaitu menghasilkan lulusan yang berakhak mulia, memiliki kompetensi dan professional dibidang kecantikan rambut dan kulit. Demi terwujudnya tujuan tersebut, SMK Negeri 8 Medan memiliki visi, yaitu mewujudkan SMK Negeri 8 Medan sebagai lembaga diklat yang unggul dalam menghasilkan lulusan dibidang keahlian, terutama bidang tata


(16)

2

kecantikan yang mampu bersaing dibidang keahlian, terutama bidang tata kecantikan yang mampu bersaing dipasar global.

SMK Negeri 8 Medan terdiri dari kejuruan tata kecantikan. Jurusan kecantikan terbagi 2 yaitu kecantikan kulit dan kecantikan rambut. Pada kelas X untuk jurusan tata kecantikan kulit terdapat salah satu mata pelajaran yang berkaitan dengan jurusan produktif yaitu Rias Wajah Pagi Hari.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bidang studi Dasar Kecantikan Kulit yang dilakukan bulan Mei 2016 di SMK Negeri 8 Medan yang terletak di Jalan Dr.Mansyur/SMTK menunjukkan bahwa hasil belajar Rias Wajah Pagi hari siswa masih di bawah standart rata-rata yang di tetapkan oleh Depdiknas untuk mata diklat Produktif yaitu 70 dan nilai rata- rata yang di peroleh siswa berdasarkan dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan. Khususnya Koreksi Rias Wajah. Hal ini dikarenakan sebagian siswa berada di bawah standart kompetensi. Dan pada saat guru menerangkan tentang materi pembelajaran peserta didik kurang bersemangat untuk mempelajari materi pelajaran sehingga pada saat guru menerangkan peserta didik kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan guru dan malu untuk bertaya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Pada saat menjelaskan koreksi wajah rias wajah pagi hari, peserta didik terlihat kurang percaya diri dalam mengajukan pendapatnya dan peserta didik kurang percaya dirinya dalam mengaplikasikan pemakaian alas bedak dan pemakaian shade dan tint untuk rias wajah pagi hari.


(17)

3

Berdasarkan data dokumentasi terlihat nilai belajar siswa 3 tahun terakhir yaitu ajaran 2013/2014 dari 36 siswa yang mendapat nilai kategori baik hanya 3 siswa, tahun 2014/2015 dari 36 siswa yang mendapat nilai kategori baik hanya 3 siswa dan di tahun 2015/2016 dari 36 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik hanya 3 siswa. Pada pelaksanaan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru bidang studi yaitu pembelajaran konvensional sehingga siswa cenderung merasa jenuh dan kurang tertarik.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dengan guru sebagai fasilitator tidak hanya menerapakan pembelajaran yang awalnya hanya mengedepankan interaksi satu arah menjadi pembelajaran yang mempunyai interaksi dua arah, yaitu ada timbal balik antara guru dan siswa, serta suasana belajara yang menyenangkan dan menarik sehinggga siswa mampu mengembangkan ide – ide atau gagasan dan mereka dan berani untuk mempersentasekan didepan kelas.

Oleh sebab itu, diperlukan adanya variasi model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar rias wajah pagi hari siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan. Karena, dalam pembelajaran Rias Wajah Pagi Hari diketahui bahwa model mengajar yang digunakan adalah ceramah, dan mengerjakan soal dan pembelajaran hanya berlangsung satu arah, sehingga siswa menjadi kurang efektif dalam belajar. Kalaupun siswa diberi kesempatan untuk bertanya, sedikit sekali yang melakukanya hal ini dikarenakan siswa takut ataupun bingung mengenai apa yang ditanyakan. Selain itu siswa kurang terlatih untuk mengembangkan ide -


(18)

4

idenya didalam memecahkan masalah. Siswa masih minder atau pasif, belum mampu berpikir kritis dan berani mengemukakan pendapat.

Salah satu model pembelajaran yang mampu menggiatkan siswa untuk berpikir kritis di dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri. Model pembelajaran inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan pengembangan keterampilan. Pembelajaran inkuiri akan melatih siswa berani mengemukakan pendapat dan menemukan sendiri pengetahuannya yang berguna untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, upaya yang dilakukan untuk melibatkan keterampilan, pemahaman, minat, dan hasil belajar Rias Wajah Pagi Hari, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian denngan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Rias Wajah Dasar Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Medan”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1) Pemanfaatan model pembelajaran masih kurang bervariasi, sehingga guru masih mengajar dengan konvensional.

2) Hasil belajar Rias wajah pagi hari siswa SMK Negeri 8 Medan masih cenderung rendah.


(19)

5

3) Siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan, masih kurang aktif belajar

4) Model pembelajaran yang bervariasi masih sangat jarang dimanfaatkan guru yang menarik dan meningkatkan keaktifan siswa

5) Proses pembelajaran dasar kecantikan kulit masih dilakukan dengan cara menulis materi yang disalin oleh guru dan menjelaskan materi pelajaran tersebut dengan ceramah.

6) Model pembelajaran inkuiri belum pernah digunakan oleh guru 7) Guru masih sering melakukan remedial.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya pembahasan pada identifikasi masalah diatas, serta keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti untuk meneliti secara keseluruhan permasalahan yang ada, maka perlu dibatasan masalah sebagai berikut :

1. Model Pembelajaran yang digunakan yaitu Model Inkuiri untuk kelas Eksperimen

2. Materi yang di ajarkan dalam Penelitian ini adalah Koreksi Rias Wajah Pagi Hari pada Shade dan Tint kelas X semester 1 SMK Negeri 8 Medan 3. Hasil Belajar Rias Wajah Pagi Hari pada siswa kelas X di SMK Negeri 8

Medan.


(20)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah hasil belajar rias wajah pagi hari yang diajar dengan menggunakan model konvensional siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan? 2) Bagaimana hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan dengan

model inkuiri siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?

3) Apakah ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar rias wajah pagi hari siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan dengan model konvensional siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.

2. Untuk mengetahui hasil belajar rias wajah pagi hari yang dibelajarkan dengan model inkuiri siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 8 Medan.


(21)

7

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas di harapkan hasil penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Penelitian Untuk Siswa:

1) Untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam penggunaan kosmetik dan teknik koreksi rias wajah mata pelajaran dasar kecantikan kulit.

2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar kecantikan kulit.

2. Manfaat Penelitian Untuk Instansi yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi tata rias Universitas Negeri Medan Untuk menambah wawasan.

2. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Prodi Tata Rias Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana Pendidikan di Jurusan PKK Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 3. Manfaat Penelitian Untuk Guru:

1. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah dan para Guru di SMK Negeri 8 Medan Menggunakan Model yang bervariasi salah satunya Model pembelajaran Inkuiri guna Meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Untuk memberikan masukan pada Guru di SMK Negeri 8 Medan, dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri diterapkan disekolah guna meningkatkan hasil belajar merias wajah pagi hari.


(22)

82

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan model pembelajaran konvensional cenderung cukup dengan rata-rata 67,26. 2. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi dengan rata-rata 77,16.

3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Rias Wajah Pagi Hari Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Dengan demikian, bahwa hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional.

B.Implikasi

Implementasi model pembelajaran inkuiri pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK Negeri 8 Medan ini sangat efektif karena dapat meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa di dalam meningkatkan kompetensi yang akan dicapai. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan metode ceramah, yang menyebabkan suasana belajar menjadi pasif dan mononton. Proses belajar akan lebih baik jika para guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya. Guru tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilisator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri. Dengan


(23)

83

pembelajaran inkuiri diharapkan mampu meningkatkan kompetensi menguraikan rias wajah pagi hari.

C.Saran

1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi, maka diharapkan model inkuiri ini bisa menjadi salah satu alternative model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa sehingga diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas dengan model pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik dan hasil yang memuaskan.


(24)

84

DAFTAR PUSTAKA

Aunurahman, 2009. Belajaran dan Pembelajaran. Bandung: Alpabeta Cipta

Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara . (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta . (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang – undang No. 12 Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Hakim. (2009). The Make Over Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik. (2007). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.

Hutagalung. 2014. Hubungan Pemakaian Kosmetik dengan Hasil Rias Ibu- ibu

Koor Ina HKBP Pardamean. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan.

Jihat. (2012). Pengertian Model Konvensional. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali

Pers.

Kusumawardhani, Reni. 2009. Let’s Make – Up. Jakarta : PT . Gramedia Pustaka

Utama

Kusumadewi. (2002). Rambut Anda, Masalah, Perawatan Dan Penataannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusantati, Herni. 2008. Tata kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Nafiah. 2008. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar

Siswa pada materi pokok getaran dan gelombang kelas VII SMP Negeri 4 Binjai T.P 2007/2008. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan.


(25)

85

Narni. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Sikap Ilmiah Dan

Hasil Belajar Keterampilan. Skripsi, Univerasitas Negeri Medan.

Samosir . 2012. Hubungan Penguasaan Rias Wajah dengan Penampilan Rias

Wajah pada Polisi Wanita di Polresta Medan. Skripsi, Universitas Negeri

Medan. Medan.

Sagala. 2003. Konsef dan Makna Pembelajaran . Bandung: Alpabeta

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2005). Belajar dan Faktor- factor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. . (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

. (2012), Metode Penelitian Pendekatan Kuantatif, Kualitatif. Bndung: Alfabeta

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Tilaar, Martha. (2009). Make-up 101: Basic Personal Make-up. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Tresna, Pipin. 2010. Modul Tata Rias Wajah Sehari – Hari. Bandung: Alfabeta.

Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistis.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Jakarta:

Kencana Prenada Media.

Pattayasa. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Uno. H. B. (2010). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara


(26)

86

Yohana. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tife Student

Team-Achievement Devisions ( STAD) Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Dasar Kecantikan Kulit Siswa SMK Negeri 8 Medan. Skripsi, Universitas

Negeri Medan.

Wati. 2000. Pembelajaran Learning Cycle 5 E Berbantuan Model Pada Materi

Reaksi Oksidasi Reduksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas

X SMAN 3 Malang. (online) Diakses pada 28 juli 2016 dari http://repository.umum.edu/skripsiview.php?no. skrip

Dewi. 2012. Jurnal Rias Praktis (online). http://riaspraktis.dewi blogspot.co.id/2012_07_01_archive.html. Diakses pada 30 juni 2016. Donna, fujii. 2010. Jurnal Warna Kulit Manusia (online).

http://beautymomcorner.blogspot.com/2010/07/ mengenal-jenis-dan-warna-kulit.html. Diakses pada 30 juni 2016


(1)

7

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas di harapkan hasil penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Manfaat Penelitian Untuk Siswa:

1) Untuk meningkatkan aktivitas dan kreatifitas siswa dalam penggunaan kosmetik dan teknik koreksi rias wajah mata pelajaran dasar kecantikan kulit.

2) Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar kecantikan kulit.

2. Manfaat Penelitian Untuk Instansi yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi tata rias Universitas Negeri Medan Untuk menambah wawasan.

2. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan Prodi Tata Rias Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana Pendidikan di Jurusan PKK Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 3. Manfaat Penelitian Untuk Guru:

1. Untuk memberikan masukan kepada pihak sekolah dan para Guru di SMK Negeri 8 Medan Menggunakan Model yang bervariasi salah satunya Model pembelajaran Inkuiri guna Meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

82

1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan model pembelajaran konvensional cenderung cukup dengan rata-rata 67,26. 2. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi dengan rata-rata 77,16.

3. Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Rias Wajah Pagi Hari Kelas X SMK Negeri 8 Medan. Dengan demikian, bahwa hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model konvensional.

B.Implikasi

Implementasi model pembelajaran inkuiri pada kegiatan belajar mengajar yang ada di SMK Negeri 8 Medan ini sangat efektif karena dapat meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa di dalam meningkatkan kompetensi yang akan dicapai. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 8 Medan masih menggunakan metode ceramah, yang menyebabkan suasana belajar menjadi pasif dan mononton. Proses belajar akan lebih baik jika para guru melibatkan siswa dalam kegiatan belajarnya. Guru tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi sebagai fasilisator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka sendiri. Dengan


(3)

83

pembelajaran inkuiri diharapkan mampu meningkatkan kompetensi menguraikan rias wajah pagi hari.

C.Saran

1. Hasil belajar siswa pada materi rias wajah pagi hari dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri cenderung tinggi, maka diharapkan model inkuiri ini bisa menjadi salah satu alternative model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa sehingga diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas dengan model


(4)

84

Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara . (2013). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta . (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

. (2009). Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Depertemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang – undang No. 12 Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Hakim. (2009). The Make Over Rahasia Rias Wajah Sempurna. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik. (2007). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.Jakarta: Bumi Aksara.

Hutagalung. 2014. Hubungan Pemakaian Kosmetik dengan Hasil Rias Ibu- ibu Koor Ina HKBP Pardamean. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan. Jihat. (2012). Pengertian Model Konvensional. Jakarta: Bumi Aksara

Kunandar. 2010. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Kusumawardhani, Reni. 2009. Let’s Make – Up. Jakarta : PT . Gramedia Pustaka Utama

Kusumadewi. (2002). Rambut Anda, Masalah, Perawatan Dan Penataannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kusantati, Herni. 2008. Tata kecantikan Kulit untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Nafiah. 2008. Pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar Siswa pada materi pokok getaran dan gelombang kelas VII SMP Negeri 4 Binjai T.P 2007/2008. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan.


(5)

85

Narni. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Keterampilan. Skripsi, Univerasitas Negeri Medan.

Samosir . 2012. Hubungan Penguasaan Rias Wajah dengan Penampilan Rias Wajah pada Polisi Wanita di Polresta Medan. Skripsi, Universitas Negeri Medan. Medan.

Sagala. 2003. Konsef dan Makna Pembelajaran . Bandung: Alpabeta

Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2005). Belajar dan Faktor- factor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. . (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

. (2012), Metode Penelitian Pendekatan Kuantatif, Kualitatif. Bndung: Alfabeta

Suprijono, A. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Tilaar, Martha. (2009). Make-up 101: Basic Personal Make-up. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Tresna, Pipin. 2010. Modul Tata Rias Wajah Sehari – Hari. Bandung: Alfabeta. Trianto. 2007. Model – Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistis.

Jakarta: Kencana Prenada Media.

. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif . Jakarta: Kencana Prenada Media.

Pattayasa. (2009). Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Uno. H. B. (2010). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara


(6)

Yohana. 2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tife Student Team-Achievement Devisions ( STAD) Terhadap Hasil Belajar Bidang Studi Dasar Kecantikan Kulit Siswa SMK Negeri 8 Medan. Skripsi, Universitas Negeri Medan.

Wati. 2000. Pembelajaran Learning Cycle 5 E Berbantuan Model Pada Materi Reaksi Oksidasi Reduksi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMAN 3 Malang. (online) Diakses pada 28 juli 2016 dari http://repository.umum.edu/skripsiview.php?no. skrip

Dewi. 2012. Jurnal Rias Praktis (online). http://riaspraktis.dewi blogspot.co.id/2012_07_01_archive.html. Diakses pada 30 juni 2016. Donna, fujii. 2010. Jurnal Warna Kulit Manusia (online).

http://beautymomcorner.blogspot.com/2010/07/ mengenal-jenis-dan-warna-kulit.html. Diakses pada 30 juni 2016


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

2 10 41

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KANCING GEMERINCING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG

0 4 10

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN MODEL ELABORASI TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 57

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X SMA YP UNILA TAHUN AJARAN 2012/2013

1 7 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERKELOMPOK DAN MODEL PEMBELAJARAN PERSEORANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR TENDANGAN DEPAN PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X SMA YP UNILA TAHUN AJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MAPPING DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 77

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT ATTAINMENT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD

1 1 9

PENGARUH MODEL INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

0 2 8

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8