Kerugian Head Akibat Perlengkapan Instalasi Analisa Kavitasi pada Pompa Sentrifugal dengan Gate Valve closed

4.3.3 Tinggi Tekan pada Pipa Tekan a. Kerugian Head Akibat Gesekan Pipa

Karena bahan dan diameter pipa tekan ini sama dengan pipa isap, maka bilangan Reynold Re = 53773,72 dengan factor gesekan f = 0,0334 dan panjang pipa isap 460 cm adalah sama besarnya dengan perhitungan pada pipa isap. Sehingga: h fd = = 0,0334 = 1,2517 m

b. Kerugian Head Akibat Perlengkapan Instalasi

Adapun kelengkapan yang ada pada pada pipa tekan lebih lengkapnya dapat dilihat pada table dibawah ini. Jenis perlengkapan Jumlah n K nk Elbow 90 o regular 5 1.5 7.5 Pipa keluar 1 1 1 Total koefisien kerugian 8.5 Sehingga dapat dihitung besarnya kerugian head akibat kelengkapan pipa pada pipa tekan adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara h md = 8,5 = 1,842 m Maka total tinggi tekan head pada pipa tekan yaitu: h ld = h fd + h md = 1,2517 + 1,842 = 3,0991 m Maka kerugian head gesekan total adalah: h L = h ls + h ld = 0,9238 m + 3,0991 m = 4,0229 m Dari perhitungan sebelumnya maka dapat ditentukan head total yang dibutuhkan melayani instalasi pemipaan dengan gate vale closed 25, yaitu H gate closed 25 = H V + H S + H L = 0 + 2 + 4,0229 = 6,0229 m Maka dalam perencanaannya head pompa perlu ditambah 10 ÷ 25 [ pump handbook, hal 248 ]. Dalam perencanaan ini dipilih 15, maka besarnya head pompa dengan gate valve closed 25 yang akan dirancang adalah: H gate closed 25 = 6,0229 x 1 + 0.15 = 6,9263 m

4.4 Analisa Kavitasi pada Pompa Sentrifugal dengan Gate Valve closed

25 Universitas Sumatera Utara Kavitasi adalah peristiwa terbentuknya gelembung-gelembung uap di dalam cairan yang terjadi akibat turunnya tekanan cairan sampai di bawah tekanan uap jenuh cairan pada suhu operasi pompa. Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini mempunyai siklus yang sangat singkat. Knapp Karassik dkk, 1976 menemukan bahwa mulai terbentuknya gelembung sampai gelembung pecah hanya memerlukan waktu sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi sehingga mengakibatkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebabkan terjadinya kerusakan mekanis pada pompa. Gambar 4.1 Kerusakan pada permukaan sudu impeller akibat kavitasi Satu gelembung memang hanya akan mengakibatkan bekas kecil pada dinding namun bila hal itu terjadi berulang-ulang maka bisa mengakibatkan terbentuknya lubang-lubang kecil pada dinding. Bahkan semua material bisa rusak oleh kavitasi bila dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Adanya benda asing yang masuk ke dalam pompa akan lebih memperparah kerusakan sebab akan menyebabkan erosi pada dinding impeller. Bagian dari pompa sentrifugal yang paling rawan terkena kavitasi adalah sisi impeller dekat sisi isap yang bertekanan Universitas Sumatera Utara rendah juga tutup impeller bagian depan yang berhubungan dengan sisi isap. Kavitasi pada pompa dengan gate valve closed 25 akan dianalisa dengan menghitung harga NPSH.

4.4.1 Net Positive Suction Head NPSH

Kavitasi akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Untuk menghindari kavitasi diusahakan agar tidak ada satu bagianpun dari aliran didalam pompa yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekan uap jenuh cairan pada temperatur yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu diperhatikan dua macam tekanan yang memegang peran penting.Pertama,tekanan yang ditentukan oleh kondisi lingkungan dimana pompa dipasang,dan kedua,tekanan yang ditentukan oleh keadaan aliran didalam pompa. Berhubungan dengan dua hal diatas maka didefinisikanlah suatu Net Positive Suction Head NPSH atau Head Isap Positif Neto yang dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap kavitasi. Ada dua macam NPSH, yaitu NPSH yang tersedia pada sistem instalasi , dan NPSH yang diperlukan oleh pompa. Pompa terhindar dari kavitasi jika NPSH yang tersedia lebih besar daripada NPSH yang dibutuhkan.

4.4.1.1 Net Positive Suction Head Available NPSH yang tersedia

NPSH valve closed 25 yang tersedia adalah head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa dikurangi dengan tekanan uap jenuh zat cair ditempat tersebut yang mana gate valve closed 25. Dalam hal pompa yang mengisap zat cair dari tempat terbuka, maka besarnya NPSH valve closed 25 yang tersedia dapat dituliskan sebagai berikut: = Dimana: Universitas Sumatera Utara = NPSH yang tersedia m P a = tekanan atmosfir P v = tekanan uap jenuh air pada temperatur 20 C = 2340 Nm 2 γ = berat zat cair per satuan volume = 9790 Nm 3 h s = head isap statis m , h s adalah positif bertanda + jika pompa terletak diatas permukaan zat cair,dan negatif bertanda - jika dibawah. = 0,78 m h ls = kerugian head didalam pipa isap = 1,8996 m Sehingga NPSH yang tersedia sesuai dengan persamaan diatas adalah: = 0,78 1,8996 = 7,431 m

4.4.1.2 Net Positive Suction Head Required NPSH yang diperlukan

Tekanan terendah didalam pompa biasanya terdapat disuatu titik dekat setelah sisi masuk sudu impeller. Ditempat tersebut, tekanan adalah lebih rendah dari pada tekanan pada lubang isap pompa. Hal ini disebabkan oleh kerugian head dinosel isap, kenaikan kecepatan aliran karena luas penampang yang menyempit, dan kenaikan kecepatan aliran karena tebal sudu setempat. Agar tidak terjadi pengupan zat cair, maka tekanan pada lubang masuk pompa dikurangi dengan penurunan tekanan didalam pompa harus lebih tinggi dari pada tekanan uap zat cair. Head tekanan yang besar sama dengan penurunan tekanan ini disebut NPSH yang diperlukannet positive suction head required. Universitas Sumatera Utara Besarnya NPSH yang diperlukan berbeda untuk setiap pompa.Untuk suatu pompa tertentu, NPSH yang diperlukan berubah menurut kapasitas dan putarannya. Agar pompa dapat bekerja tanpa mengalami kavitasi, maka harus dipenuhi syarat NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan. Harga NPSH yang diperlukan harus diperoleh dari pabrikan pompa yang bersangkutan. Namun untuk penaksiran secara kasar, NPSH yang diperlukan dapat dihitung dengan persamaan Sularso, Haruo Tahara, Pompa dan Kompresor, Hal 46 : = Dimana: σ = Koefisien kavitasi Thoma H = Head total pompa pada instalasi m Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Grafik hubungan antara kecepatan spesifik, efesiensi hidrolis serta koefisien kavitasi Thoma. Sumber: Igr J karasik. Pump HandBook. hal 380 Sehingga besarnya NPSH yang diperlukan adalah: NPSH R = 0,051 x 6,9263 m = 0,3532 m Universitas Sumatera Utara Maka dari perhitungan diatas tampak bahwa NPSH yang tersedia ≥ NPSH yang diperlukan dengan gate valve closed 25, sehingga pompa yang digunakan untuk melanyani instalasi yang dirancang dapat beroperasi tanpa kavitasi.

4.5 Permodelan Geometri dan Hasil Analisa Numerik

Dokumen yang terkait

Simulasi Pengaruh NPSH Terhadap Terbentuknya Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal Dengan Menggunakan Program Komputer Computational Fluid Dyanamic Fluent

15 132 124

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT 6.1.22 Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve Open 100 %

15 75 132

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Perangkat Komputer CFD Fluent 6.1.22 Pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 50%

10 83 120

Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal dan Analisa Numerik Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22 pada Pompa Sentrifugal Dengan Suction Gate Valve closed 75%

10 94 119

Analisa Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Pada Putaran 3000 RPM Dengan Menggunakan Software CFD Fluent 6.1.22

12 66 119

Analisa Perancangan Instalasi Pompa Sentrifugal Pada Putaran 1500 RPM Dengan Menggunakan Software CFD Fluent 6.1.22

27 137 102

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal Pada Instalasi Hotel Aryaduta Medan Dengan Menggunakan Program Komputer CFD Fluent 6.1.22

5 53 195

Simulasi Perancangan Pompa Sentrifugal pada Instalasi Rumah Sakit G.L.Tobing Tj.Morawa dengan Menggunakan Program Komputer CFD FLUENT versi 6.1.22

9 67 187

ANALISIS PERUBAHAN JUMLAH SUDU IMPELLER TERHADAP KECEPATAN DAN TEKANAN FLUIDA PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23.26 PADA POMPA SENTRIFUGAL MENGGUNAKAN FLUENT 6.23

1 8 18

Optimasi Desain Impeller Pompa Sentrifugal Menggunakan Pendekatan CFD

1 1 6