Kriptografi Kunci Simetris dan Asimetris

Kriptanalisis adalah ilmu dan seni untuk memecahkan ciphertext menjadi plainteks tanpa mengetahui kunci yang digunakan dan pelakunya disebut Kriptanalis. Jika seorang kriptografer mentransformasikan plainteks menjadi ciphertext dengan suatu algoritma dan kunci maka sebaliknya seorang kriptanalis berusaha untuk memecahkan ciphertext tersebut untuk menemukan plainteks atau kunci. Kriptologi adalah studi mengenai kriptografi dan kriptanalisis. Baik kriptografi maupun kriptanalisis keduanya saling berkaitan.

2.3 Kriptografi Kunci Simetris dan Asimetris

Selain berdasarkan sejarah yang membagi kritografi menjadi kriptografi klasik dan kriptografi modern, maka berdasarkan kunci yang digunakan untuk enkripsi dan dekripsi, kriptografi dapat dibedakan lagi menjadi kriptografi Kunci- Simetris Symmetric-key Cryptography dan kriptografi Kunci-Asimetris Asymmetric-key Cryptography. a. Kriptografi Kunci-Simetris Algoritma ini mengasumsikan pengirim dan penerima pesan sudah berbagi kunci yang sama sebelum bertukar pesan. Algoritma simetris symmetric algorithm adalah suatu algoritma dimana kunci enkripsi yang digunakan sama dengan kunci dekripsi, sehingga algoritma ini disebut juga sebagai single-key algorithm. Algoritma ini sering juga disebut dengan algoritma klasik karena memakai kunci yang sama untuk kegiatan enkripsi dan dekripsi. Algoritma ini sudah ada sejak lebih dari 4000 tahun yang lalu. Semua algoritma kriptografi klasik termasuk kedalam sistem kriptografi simetri. Keamanan dari pesan yang menggunakan algoritma ini tergantung pada kunci. Jika kunci tersebut diketahui oleh orang lain maka orang tersebut akan dapat melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap pesan. Algoritma yang memakai kunci simetris diantaranya adalah : 1. Data Encryption Standard DES Universitas Sumatera Utara 2. RC2, RC4, RC5, RC6 3. International Data Encrytion Algorithm IDEA 4. Advanced Encryption Standard AES 5. One Time Pad OTP 6. Dan lain-lain Berikut ilustrasi penggunaan algoritma simetris : Gambar 2.3 Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma simetris Sebelum melakukan pengiriman pesan, pengirim dan penerima harus memilih suatu kunci tertentu yang sama untuk dipakai bersama, dan kunci ini haruslah rahasia bagi pihak yang tidak berkepentingan sehingga algoritma ini disebut juga algoritma kunci rahasia secret-key algorithm. Kelebihan Algoritma Simetris: • Kecepatan operasi lebih tinggi bila dibandingkan dengan algoritma asimetrik. • Karena kecepatannya yang cukup tinggi, maka dapat digunakan pada sistem real-time Kelemahan Algoritma Simetris : • Untuk tiap pengiriman pesan dengan pengguna yang berbeda dibutuhkan kunci yang berbeda juga, sehingga akan terjadi kesulitan dalam manajemen kunci tersebut. • Permasalahan dalam pengiriman kunci itu sendiri yang disebut “key distribution problem” Plainteks P Enkripsi E P = Cipherteks C Dekripsi D C = Plainteks P Kunci Privat K Kunci Privat K Universitas Sumatera Utara Contoh algoritma : TwoFish, Rijndael, CamelliaIDEA b. Kriptografi Kunci-Asimetris Kriptografi asimetris juga disebut dengan kriptografi kunci-publik. Dengan arti kata kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi adalah berbeda. Pada kriptografi jenis ini, setiap orang yang berkomunikasi mempunyai sepasang kunci yaitu: 1. Kunci umum publik key : yaitu kunci yang boleh semua orang tahu. Pengirim mengenkripsi pesan dengan menggunakan kunci publik si penerima pesan. 2. Kunci rahasia private key : yaitu kunci yang dirahasiakan atau diketahui oleh satu orang saja. Hanya penerima pesan yang dapat mendekripsi pesan, karena hanya ia yang mengetahui kunci private nya sendiri Kunci-kunci tersebut berhubungan satu sama lain. Walau kunci publik telah diketahui namun akan sangat sukar mengetahui kunci private yang digunakan. Contoh algoritma kriptografi kunci-publik diantaranya RSA, Elgamal, DSA dll. Berikut ilustrasi penggunaan algoritma Asimetris : Gambar 2.4 Diagram proses enkripsi dan dekripsi algoritma asimetris Kelebihan Algoritma Asimetris: • Masalah keamanan pada distribusi kunci dapat lebih baik • Masalah manajemen kunci yang lebih baik karena jumlah kunci yang lebih sedikit Plainteks P Enkripsi E k1 P = C Cipherteks C Dekripsi D k2 C = P Plainteks P Kunci Privat K1 Kunci Privat K2 Universitas Sumatera Utara Kelemahan Algoritma Asimetris: • Kecepatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan algoritma simetris • Untuk tingkat keamanan sama, kunci yang digunakan lebih panjang dibandingkan dengan algoritma simetris. Kriptografi kunci-publik mempunyai kontribusi yang luar biasa dibandingkan dengan sistem kriptografi simetri. Kontribusi yang paling penting adalah tandatangan digital pada pesan untuk memberikan aspek keamanan otentikasi, integritas data, dan nir-penyangkalan. Tandatangan digital adalah nilai kriptografis yang bergantung pada isi pesan dan kunci yang digunakan. Pengirim pesan mengenkripsi pesan yang sudah diringkas dengan kunci private nya, kemudian hasil enkripsi inilah yang dinamakan tandatangan digital. Tandatangan digital dilekatkan pada pesan asli. Penerima pesan memverifikasi tandatangan digital dengan menggunakan kunci publik. Andi Kristanto, 2003

2.4 Probabilistic Encryption