Kelemahan Algoritma Asimetris: •
Kecepatan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan algoritma simetris •
Untuk tingkat keamanan sama, kunci yang digunakan lebih panjang dibandingkan dengan algoritma simetris.
Kriptografi kunci-publik mempunyai kontribusi yang luar biasa dibandingkan dengan sistem kriptografi simetri. Kontribusi yang paling penting adalah tandatangan
digital pada pesan untuk memberikan aspek keamanan otentikasi, integritas data, dan nir-penyangkalan. Tandatangan digital adalah nilai kriptografis yang bergantung pada
isi pesan dan kunci yang digunakan. Pengirim pesan mengenkripsi pesan yang sudah diringkas dengan kunci private nya, kemudian hasil enkripsi inilah yang dinamakan
tandatangan digital. Tandatangan digital dilekatkan pada pesan asli. Penerima pesan
memverifikasi tandatangan digital dengan menggunakan kunci publik. Andi Kristanto, 2003
2.4 Probabilistic Encryption
Probabilistic encryption adalah penggunaan keadaan acak pada sebuah algoritma kriptografi, sehingga ketika mengenkripsi pesan yang sama beberapa
kali, secara umum, akan menghasilkan ciphertext yang berbeda. Bentuk ‘probabilistic encryption’ secara khusus digunakan pada algoritma kriptografi
kunci publik. Ide dari probabilistic encryption pertama kali ditemukan oleh Shafi Goldwasser dan Silvio Micali.
Inti dari metode probabilistic encryption adalah untuk mengeliminasi kebocoran informasi dengan kriptografi kunci publik, karena metode ini
menerapkan konsep acak dalam proses enkripsinya sehingga setiap kali proses enkripsi terhadap pesan yang sama akan menghasilkan nilai ciphertext yang
berbeda. Hal ini menyebabkan seorang cryptanalyst tidak dapat menerka bentuk pesan dari ciphertext yang diperolehnya, karena setiap kali proses percobaan akan
selalu menghasilkan nilai yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
Algoritma enkripsi kunci publik probabilistic yang ditemukan oleh Shafi Goldwasser dan Silvio Micali ini memiliki teori yang membuatnya menjadi
kriptosistem yang paling aman, yaitu berdasarkan pada kesulitan dari problema kuadratik residu dan memiliki sebuah faktor ekspansi pesan yang sama dengan
ukuran kunci publik. Problema ini adalah untuk menemukan apakah x merupakan kuadrat modulo sebuah bilangan integer n. Problema ini dapat diselesaikan jika
faktor dari n diketahui, tetapi tidak dapat diselesaikan jika tidak diketahui. Shafi Goldwasser and Silvio Micali, 1993
Algoritma probabilistic encryption memiliki proses kerja yang sama dengan algoritma kriptografi lainnya, dimana dapat dibagi menjadi tiga bagian
besar, yaitu: 1.
Proses pembentukan kunci, yang berfungsi untuk menghasilkan kunci yang akan digunakan pada proses enkripsi dan dekripsi.
2. Proses enkripsi, yang berfungsi untuk menghasilkan ciphertext dari pesan
dengan menggunakan kunci publik. 3.
Proses dekripsi, yang berfungsi untuk mengubah ciphertext menjadi pesan semula dengan menggunakan kunci private.
2.5 RSA