KESIMPULAN dan SARAN

BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan.

Berdasarkan pembahasan mengemai beberapa aspek dalam studi kelayakan pembiayaan industri kecil dan menengah dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Aspek-aspek nonfinancial yang digunakan untuk mengembangkan usaha kerajinan ukir tembaga Mudatama antara lain yang pertama yaitu Aspek Pasar dan Pemasaran dengan cara: Penjualan Pribadi (Personal Selling) yaitu dengan cara menerima pesanan dari pihak konsumen dari luar kota maupun mancanegara dengan cara menghubungi pemilik kerajinan ukir tembaga Mudatama melalui telepon maupun mengirimkan e-mail dengan memesan barang sesuai yang diinginkan; Promosi Penjualan (Sales Promotion) yaitu dengan cara menitipkan produk kerajinan untuk dipajang di hotel maupun restoran yang ternama; Publisitas (Publicity) yaitu dengan cara bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengenalkan produk kerajinan logam melalui pameran baik skala lokal maupun internasional. Kedua yaitu Manajemen Operasional Perusahaan yaitu dengan melakukan pengarahan (Directing) dan pengawasan 1. Aspek-aspek nonfinancial yang digunakan untuk mengembangkan usaha kerajinan ukir tembaga Mudatama antara lain yang pertama yaitu Aspek Pasar dan Pemasaran dengan cara: Penjualan Pribadi (Personal Selling) yaitu dengan cara menerima pesanan dari pihak konsumen dari luar kota maupun mancanegara dengan cara menghubungi pemilik kerajinan ukir tembaga Mudatama melalui telepon maupun mengirimkan e-mail dengan memesan barang sesuai yang diinginkan; Promosi Penjualan (Sales Promotion) yaitu dengan cara menitipkan produk kerajinan untuk dipajang di hotel maupun restoran yang ternama; Publisitas (Publicity) yaitu dengan cara bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengenalkan produk kerajinan logam melalui pameran baik skala lokal maupun internasional. Kedua yaitu Manajemen Operasional Perusahaan yaitu dengan melakukan pengarahan (Directing) dan pengawasan

2. Dilihat dari analisis keuntungan yang diperoleh usaha kerajinan ukir tembaga mudatama selama lima tahun sebesar Rp 2.186.688.000,00. Nilai ini merupakan hasil selisih dari penerimaan dikurangi biaya. Nilai ini merupakan keuntungan yang diperoleh setelah pengurangan biaya penyusutan.

3. Dilihat dari Aspek Keuangan menunjukkan bahwa usaha kerajinan ukir tembaga Mudatama dinyatakan layak untuk mengembangkan usahanya. Rencana pengembangan usaha yang akan dilakukan usaha kerajinan ukir tembaga Mudatama dikaji dengan 5 metode kelayakan investasi dengan hasil sebagai berikut:

a. Metode (PBP) Payback Period menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk menutup pengeluaran rutin sebesar Rp 165.232.000,00 adalah 3 tahun 5 bulan.

b. Metode NPV (Net Present Value) didapat nilai yang positif sebesar Rp 756.740.000,00

c. Metode IRR (Internal Rate of Return) diperoleh tingkat bunga sebesar 24%.

d. Metode BCR (Benefit Cost Ratio) menunjukkan hasil sebesar 1,8.

dilaksanakan dapat direkomendasikan kepada pemilik Usaha Kerajianan Ukir Tembaga Mudatama yaitu:

1. Dari Aspek Pasar dan Pemasaran sebaiknya pemilik usaha kerajinan ukir tembaga mudatama bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk aktif dalam mempromosikan produknya melalui even-even yang diselenggarakan oleh Departemen Koperasi dan UKM baik didalam maupun diluar negeri serta melalui media elektronik antara lain internet agar lebih dikenal masyarakat luas sehingga bisa menaikkan penjualan.

2. Dilihat dari Analisis Keuangan bahwa rencana pengembangan usaha tersebut layak dan dapat diterima. Sebaiknya usaha kerajinan ukir tembaga Mudatama melaksanakan pengembangan usaha tersebut sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Selain itu penulis juga menyarankan kepada pemilik usaha kerajianan ukir tembaga Mudatama untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada bahkan meningkatkannya serta lebih memperhatikan biaya yang dikeluarkan agar laba yang akan diperoleh perusahaan dapat meningkat.

3. Penulis juga menyarankan kepada pemilik kerajinan ukir tembaga Mudatama untuk lebih memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan cara memberikan tunjangan gaji atau bonus apabila itu diperlukann sehingga dapat membuat karyawan bisa bekerja dengan baik.