KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DI AREA INDUSTRI TEPUNG AREN DESA DALEMAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

INDUSTRI TEPUNG AREN DESA DALEMAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012 SKRIPSI

Oleh : RINA WIDYANINGSIH K5408046 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

INDUSTRI TEPUNG AREN DESA DALEMAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

Oleh : RINA WIDYANINGSIH K5408046

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Rina Widyaningsih. KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DI

AREA INDUSTRI TEPUNG AREN DESA DALEMAN KECAMATAN TULUNG KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012.

Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2012.

Tujuan penelitian adalah : (1) mengetahui arah aliran air tanah dangkal di area Industri Tepung Aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012. (2) mengetahui kualitas air tanah dangkal untuk air minum di area Industri Tepung Aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012. (3) mengetahui kelayakan air tanah dangkal untuk air minum di area Industri Tepung Aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012.

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan strategi penelitian deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh air tanah dangkal di area Industri Tepung Aren di Desa Daleman. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan memperhatikan kondisi serta keadaan daerah penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis dokumentasi, observasi lapangan, wawancara, analisis data sekunder, dan analisis laboratorium. Teknik analisis data yang digunakan meliputi (1) analisis arah aliran air tanah dangkal dengan metode Three Point Problem, (2) Analisis kualitas air tanah dangkal dengan metode STORET, (3) Analisis kelayakan airtanah dangkal untuk air minum dengan mencocokkan hasil

laboratorium dengan PERMENKES RI NO:492/MENKES/PER/IV/2010 dan PP RI NO. 82 Tahun 2001 kelas I. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) arah aliran air tanah dangkal di area industri tepung aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012 mengarah ke Kali Bendo. (2) kualitas air tanah dangkal di area industri tepung aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012 diklasifikasikan menjadi 2 kelas kualitas air diantaranya kualitas air Kelas C (sedang) dengan tingkat tercemar sedang meliputi air tanah Sampel 9, Sampel 6 dan Sampel 7; serta kualitas air Kelas D (buruk) dengan tingkat tercemar berat, meliputi air tanah Sampel 1, Sampel 2 Sampel 3, Sampel 4, Sampel 5, Sampel 8. (3) Berdasarkan kelayakan kualitas air tanah dangkal untuk air minum di area industri tepung aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012 berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 dan Peraturan Pemerintah Nomer 82 Tahun 2001 Kelas I menunjukkan bahwa air tanah yang diambil sampelnya tidak layak dikonsumsi sebagai air minum.

Kata Kunci: Air Tanah Dangkal, Kualitas Air, Industri Tepung Aren

Rina Widyaningsih. THE ANALYSIS OF THE QUALITY OF THE SHALLOW

GROUND WATER IN THE AREA OF SUGAR PALM FLOUR INDUSTRY AT DALEMAN, TULUNG, KLATEN IN 2012.

Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, December 2012.

The purpose of the study are: (1) To know the stream direction of shallow ground water in the area of sugar palm flour industry at Daleman, Tulung, Klaten in 2012. (2) To know the quality of shallow ground water to drink in the area of sugar palm flour in Daleman, Tulung, Klaten in 2012. (3) To know the appropriatness of the shallow ground water to drink in the area of sugar palm flour in Daleman, Tulung, Klaten in 2012.

Based on the objectives of the study, this research use the strategy of qualitative descriptive. The population of the study is the entire ground water in the area of sugar palm flour industry in Daleman. The sampling technique used in this study is purposive sampling by observing the condition of the place for study. The sampling technique used are documentation analysis, field observation, interview, secondary data analysis, and laboratory analiysis. The technique of data analysis used are: (1) The analysis of the stream direction of shallow ground water using Three Point Problem Methode , (2) The analysis of shallow ground water quality using STORET method, (3) The appropreatness analysis of the shallow ground water to drink by matching the result of laboratory with PERMENKES RI NO: 492/MENKES/PER/IV/2010 and PP RI NO: 82 in 2001 Class I.

Based on the result of the study, it can be concluded that: (1) the stream direction of shallow the ground water in the area of sugar palam flour industry at Daleman,Tulung, Klaten 2012 goes to Bendo river (2) The quality of shallow ground water from the well in the area of sugar palam flour industry at Daleman,Tulung, Klaten 2012is classified into 2 classes of water quality, those are water quality of C class (medium) which is contaminated in middle level consists of ground water sample 9, samle 6, and sample 7; as well as the water quality of D class (bad) which is contaminated in high level, consists of ground water sample 1, sample 2, sample 3, sample 4, sample 5,and sample 8. (3) based on the appropriatness of ground water quality to drink in the area of sugar palam flour industry at Daleman,Tulung, Klaten 2012 based on PERMENKES RI NO: 492/MENKES/PER/IV/2010 and PP RI NO: 82 in 2001 Class I, show that the ground water taken as sample is not appropriate to drink.

Key words: shallow ground water, water quality, palm sugar industry.

sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmu-lah hendaknya kamu berharap (Q.S. Insyirah : 6-8)

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu dapat menjaga pemiliknya, sedangkan harta memerlukan penjagaan dari pemiliknya. Harta akan habis jika dibelanjakan, sedangkan ilmu akan bertambah jika diberikan kepada orang lain. (Ali Bin Abu Tholib)

Hidup adalah kegelapan jika tanpa hasrat dan keinginan. Dan semua hasrat serta keinginan adalah buta, jika tidak disertai pengetahuan. Dan pengetahuan adalah

hampa jika tidak diikuti pelajaran. Dan setiap pelajaran akan sia-sia tidak disertai cinta (Kahlil Gibran)

Setitik noda akan mempengaruhi alam, alam tidak akan bergejolak tanpa ada

yang mendahuluinya, alam akan lestari jika kita merawatnya dengan baik (Penulis)

Karya ini penulis persembahkan kepada: Bapak Triwaluyo & Ibu Nani G tercinta yang telah mendidikku dengan kasih sayang, kerja keras dan agama.

(Rita & Reza)

Mas Rohmad Dwi Kristanto, terimakasih dengan cinta yang tulus telah membantuku dan selalu memotivasi aku untuk terus maju dan

berani mengahadapi kenyataan. Sahabatku RANDELA (Ambar, Nurul, Dewi, Ernika, Lintang, Aisa), Dian M, Yoga W, terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

Teman-

melembur skripsi Almamaterku

Assalamualaikum Warahmatullohi Wabarakaatuh, Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Selama penyusunan skripsi ini penulis senantiasa mendapat bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian.

2. Bapak Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian.

3. Bapak Dr. Gamal Rindarjono, MSi, Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin melaksanakan penelitian.

4. Ibu Dr. Ch. Muryani, M.Si, selaku pembimbing I yang telah bersabar untuk memberikan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Danang Endarto ST, M.Si, selaku pembimbing II yang juga telah memberikan waktunya dalam membimbing dan mengarahkan penulis dengan penuh kesabaran serta bijaksana sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Rahning Utomowati, S.Si, M.Si, selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama masa kuliah di Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

memberikan bekal ilmu selama penulis menempuh studi

8. Kepala BAPPEDA Kabupaten Klaten, Kepala KESBANGPOLINMAS Kabupaten Klaten, Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Klaten yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

9. Kepala Desa Daleman yang telah membantu memberikan informasi dan data kepada penulis dalam melaksanakan penelitian ini.

10. Sahabat Geografi 2008, terimakasih atas kebersamaan selama ini, semoga persahabatan kita tetap terjalin.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah dengan ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan beliau mendapatkan balasan dari Allah yang Maha Kuasa. Masih kurangnya penyajian dalam tulisan ini karena sedikitnya pengalaman dan kurangnya latihan, namun penulis mengharapkan skripsi ini bermanfaat dalam penambahan wawasan ilmu pengetahuan.

Surakarta, 27 Oktober 2012

Penulis

Rina Widyaningsih NIM. K5408046

4. Pencemaran Air ................................................................................. 28

a.

b.

5. Industri Tepung Aren ........................................................................ 32

H. Penelitian yang Relevan ................................................................................ 35

I. Kerangka Berpikir. ........... .............................................................................40 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................44

A. Tempat dan Waktu Penelitian

B. Bentuk dan Strategi

C. Sumber Data Pen

D. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

E. Teknik Pengump

F. Validitas

G. Teknik Anal

H. Prosedur Pene

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................68

A. Deskripsi

1. Letak, Luas, d

2. Curah

4. Hid

5. Geomo

6. Geol

7. Penggun

8. Keadaan

2. Limbah Indust

a. Kondisi Pembuangan Limbah Industri Tepung Aren di Ka

b. Kondisi Saluran/ Selokan Air Pembuangan Limbah Cair

C. Pembah

1. Mengetahui Arah Aliran A

a. Pengukuran Kedalaman dan Elevasi Muka Arah Aliran Air Tanah Dangkal

b. Analisis Arah Aliran

2. Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal di Area Industri Tepung Aren .106

3. Analisis Kelayakan Air Minum di Area Industri Tepung Aren Desa Dale

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN..............................................144

A. Kesimpulan..................................................................................................144

B. Implikasi......................................................................................................144

C. Saran............................................................................................................145 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................146 LAMPIRAN...........................................................................................................150

Halaman Gambar 1.

Limbah Industri Tepung Aren................................................. 4 Gambar 2.

Aktifitas Industri tepung aren dan kondisi air sumur penduduk.................................................................................

Gambar 3. Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Aren........................ 11 Gambar 4.

Siklus Hidrologi....................................................................... 18 Gambar 5.

Pembagian Air Dekat Permukaan............................................ 21 Gambar 6.

Akuifer Bebas.......................................................................... 22 Gambar 7.

Akuifer Setengah Bebas........................................................... 23 Gambar 8.

Akuifer Tertekan...................................................................... 23 Gambar 9.

Akuifer Setengah Tertekan...................................................... 24

Gambar 10. Pergerakan Air Tanah...........................................................

Gambar 11. Akuifer Air Tanah.................................................................... 25 Gambar 12. Skema Kerangka Berpikir........................................................ 43 Gambar 13. Pengukuran Ketinggian Muka Air Tanah Dangkal pada

Sampel Sumur Gali..................................................................

Gambar 14. Penentuan Arah Aliran dengan Metode Three Point Problem

55 Gambar 15. Diagram Alir Penelitian........................................................... 59 Gambar 16. Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan di Kecamatan Tulung Tahun 2002-

Gambar 17. Tipe Curah Hujan Menurut Schmidt dan Ferguson di Kecamatan Tulung Tahun 2002-

66 Gambar 18. Diagram Penggunaan Lahan di Desa Daleman Tahun 2011... 73 Gambar 19. Diagram Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok

76 Gambar 20. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

Desa Daleman Tahun 2011

78 Gambar 22. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Daleman Tahun

80 Gambar 23. Potongan Batang Aren............................................................. 83 Gambar 24. 83 Gambar 25. Bak untuk penyaringan Tepung Aren...................................... 84 Gambar 26. 85 Gambar 27. Proses Pemutihan Tepung Aren dengan Kaporit dan Proses

Gambar 28. Limbah Industri Tepung Aren di Kali Bendo

.............. 89 Gambar 29. Konstruksi Saluran/ Selokan Air Tidak Permanen dan

90 Gambar 30. Sumur Gali yang Tercemar di Lokasi Penelitian..................... 97

Gambar 31. Sumur Sampel 1 dan Saluran Pembuangan Limbah Cair

Industri Tepung Aren Dukuh Margoluwih

98 Gambar 32.

108 Gambar 33.

110 Gambar 34. Grafik Nilai Parameter Besi (Fe) pada

112 Gambar 35. Grafik Nilai Parameter Nitrit (NO 2- )

114 Gambar 36.

116 Gambar 37. Grafik Nilai Parameter Kesadahan (CaCO 3 ) pada Air Sumur. 118 Gambar 38. Grafik Nilai Parameter Sulfat

122 Gambar 39. Grafik

123 Gambar 40. Grafik Nilai Parameter Zat Organik (KMnO 4 ) pada Air

125 Gambar 41. Grafik Nilai Parameter BOD 5 126 Gambar 42.

Gambar 43. Grafik Nilai Parameter Minyak dan Lemak pada Air Sumur.. 129

Halaman Tabel 1.

Jenis Penyakit Menular dan penyakit Tidak Menular Dampak Dari Pencemaran Air.................................................

16 Tabel 2.

Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air............................................ 27 Tabel 3.

Warna Endapan Bahan Pencemar yang Mempengaruhi Kesehatan Manusia..................................................................

28 Tabel 4.

Penelitian yang Relevan........................................................... 39 Tabel 5.

Alokasi Waktu Kegiatan Penelitian......................................... 45 Tabel 6.

Jenis dan Sumber Data Primer................................................. 46 Tabel 7.

Jenis dan Sumber Data Sekunder............................................. 47 Tabel 8.

Data curah hujan di stasiun Cokro Tulung, UPTD Jatinom, Kecamatan Tulung Periode Tahun 2002-2011........................

63 Tabel 9.

Kriteria Curah Hujan menurut Schmidt-

65 Tabel 10.

73 Tabel 11.

Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Pendidikan Desa

76 Tabel 12.

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Desa

77 Tabel 13.

Jumlah Penduduk Menurut Usia Kelompok Tenaga Kerja

78 Tabel 14.

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Daleman

79 Tabel 15.

Data Jenis Penyakit Penduduk Kecamatan Tulung Tahun 2011

81 Tabel 16.

Arah Aliran Air Tanah Dangkal di Area Industri Tepung

96 Tabel 17.

103 Tabel 18.

Parameter Bau pada Air

Tabel 20. 106 Tabel 21.

107 Tabel 22.

Nilai Parameter Zat Padat Terlarut (TDS/Total Disolved Solid

108 Tabel 23.

Nilai Parameter pH pada Air Sumur

110 Tabel 24.

Nilai Parameter Besi pada Air Sumur

112 Tabel 25.

Nilai Parameter Mangan pada Air Sumur

113 Tabel 26.

Nilai Parameter Nilai Parameter

114 Tabel 27.

Nilai Parameter Khlorida (Cl) pada Air Sumur

115 Tabel 28.

Nilai Parameter Fluorida pada Air Sumur

116 Tabel 29.

Nilai Parameter Kesadahan (CaCO 3 ) pada Air Sumur 118 Tabel 30.

Nilai Parameter Tembaga pada Air Sumur

120 Tabel 31.

Nilai Parameter Sianida pada Air Sumur

121 Tabel 32.

Nilai Parameter Sulfat pada Air Sumur

122 Tabel 33.

Nilai Parameter Kadmium pada Air

123 Tabel 34.

Nilai Parameter Zat Organik (KMnO 4 124 Tabel 35.

Nilai Parameter BOD 5 pada Air Sumur

126 Tabel 36.

Nilai Parameter COD pada Air Sumur

127 Tabel 37.

Nilai Parameter Minyak dan Lemak

128 Tabel 38.

Peta 1. Peta Sampel Air Tanah Dangkal Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Tahun 2012.....................................

49 Peta 2.

Peta Sampel Kualitas Air Tanah Dangkal Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012..............................

50 Peta 3.

Peta Administrasi Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012............................................................

61 Peta 4

Peta Tanah Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012...............................................................................

68 Peta 5.

Peta Geologi Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012...............................................................................

72 Peta 6.

Peta Penggunaan Lahan Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012............................................................

74 Peta 7.

Peta Sebaran Industri Tepung Aren Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012..............................

87 Peta 8.

Peta Elevasi muka Air Tanah Dangkal Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012 .............................

93 Peta 9.

Peta Kontur Arah Aliran Air Tanah Dangkal Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012..............................

95 Peta 10.

Peta Kualitas Air Tanah Dangkal Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten 2012.................................................

Halaman

1. Permohonan Analisis Air Kepada Kepala Laboratorium Pusat MIPA Universitas Sebelas Maret Dan Laboratorium Dinas Kesehatan Surakarta

145

2. Hasil Analisis Sampel Air Tanah 146

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air, serta Peraturan Menteri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum

147

4. Perhitungan Kedalaman dan Elevasi Muka Air Tanah; Tabel Kedalaman dan Elevasi Muka Air Tanah; Perhitungan Arah Aliran Air Tanah

148

5. Daftar Isian Data Penelitian 149

6. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi; Surat Permohonan Ijin Penelitian

150

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia jumlah air yang tersedia cukup tinggi, yakni sekitar 15.500 m 2 per kapita per tahun, jumlah ini cukup tinggi dibandingkan ketersediaan secara global yang kira-kira kurang dari setengahnya (Mil dalam Kompas, 2012: 34). Hal tersebut bukan berarti Indonesia akan terbebas dari permasalahan air. Terlebih apabila mengingat jumlah penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat, terutama di Pulau Jawa dan Bali. Di sisi lain, masyarakat kurang menyadari betapa pentingnya kebutuhan air bersih. Berbagai aliran air seperti sungai, laut, dan danau justru menjadi lokasi pembuangan sampah atau limbah rumah tangga, maupun limbah industri.

Air yang merupakan salah satu sumber daya alam bagi makhluk hidup perlu dijaga kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi makhluk hidup lainnya. Air tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup karena air termasuk salah satu kekayaan alam yang mempunyai pengaruh penting bagi kehidupan makhluk hidup, dengan kata lain bahwa tanpa air tidaklah mungkin ada kehidupan.

Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang potensial, karena air tanah dimanfaatkan sebagai sumber pemasok kebutuhan air, khususnya sebagai air minum di suatu daerah. Travis and Etner (1984:103) mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan air tanah antara lain: kualitasnya relative lebih baik dibandingkan air permukaan dan tidak terpengaruh musim, cadangan air tanah lebih besar dan mudah diperoleh, dan tidak memerlukan tandon dan jaringan tranmisi untuk mendistribusikannya, sehingga biayanya murah. Potensi kualitas air tanah didasarkan pada gambaran yang jelas mengenai berbagai sifat kualitas air yang dimilikinya. Adapun sifat air tanah dapat digolongkan ke dalam sifat fisik, kimia dan biologi (bakteriologi). Water sources available for drinking and other domestic purpose must possess high degree of purity, free from chemical contamination and microorganisms. (G. Raja and P. Ventkatesan, 2010: Vol 7(2), 473) Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang potensial, karena air tanah dimanfaatkan sebagai sumber pemasok kebutuhan air, khususnya sebagai air minum di suatu daerah. Travis and Etner (1984:103) mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan air tanah antara lain: kualitasnya relative lebih baik dibandingkan air permukaan dan tidak terpengaruh musim, cadangan air tanah lebih besar dan mudah diperoleh, dan tidak memerlukan tandon dan jaringan tranmisi untuk mendistribusikannya, sehingga biayanya murah. Potensi kualitas air tanah didasarkan pada gambaran yang jelas mengenai berbagai sifat kualitas air yang dimilikinya. Adapun sifat air tanah dapat digolongkan ke dalam sifat fisik, kimia dan biologi (bakteriologi). Water sources available for drinking and other domestic purpose must possess high degree of purity, free from chemical contamination and microorganisms. (G. Raja and P. Ventkatesan, 2010: Vol 7(2), 473)

Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Hal ini terbukti dengan adanya industri dan teknologi yang semakin modern dan maju berdampak pada kehidupan yang lebih baik. Dampak positif dari kemajuan industri dan teknologi terhadap lingkungan hidup adalah meningkatkan kualitas hidup manusia. Akan tetapi pada satu sisi yang lain, manusia juga mulai mencemaskan akan adanya pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi yang ada. Hal tersebut merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh kemajuan industri dan teknologi.

Salah satu contoh dampak negatif kemajuan industri adalah ancaman bagi eksistensi air sebagai sumber kehidupan seluruh makhluk hidup, dapat berupa timbulnya pencemaran pada sumur-sumur penduduk di sekitar aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah industri. Hal ini mudah dipahami karena apabila lingkungan telah tercemar maka daya dukung alam bagi kelangsungan hidup manusia akan terganggu. Dampak pencemaran lingkungan dapat mempengaruhi keadaan lingkungan baik kehidupan tanaman, hewan maupun manusia. Apabila lingkungan alam telah tercemar sudah tentu tanaman yang tumbuh di lingkungan ikut tercemar, demikian pula dengan hewan yang masih hidup di situ. Pada akhirnya manusia sebagai makhluk hidup omnivora akan ikut pula merasakan dampak pencemaran tersebut.

Desa Daleman merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Propinsi Jawa Tengah. Desa Daleman dikenal dengan adanya Obyek Wisata yaitu OMAC (Obyek Mata Air Cokro), Pasar Percontohan

aren masih berproduksi sampai sekarang, adapun hasil produksinya adalah tepung aren maupun mie soun yang diolah dari tepung aren. Industri tepung aren mendapatkan pasokan bahan baku batang aren dari Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara dan Purwokerto (Bud. Joglo Pos. 30 Januari 2012: 5). Industri tepung aren banyak tersebar di Dukuh Bendo, Dukuh Margoluwih, dan Dukuh Tuban, hal ini mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi penduduk. Salah satu dampak positif antara lain: 1). Terbukanya lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar sehingga mengurangi tingkat pengangguran dan menambah pendapatan penduduk; 2). Tercukupinya kebutuhan tepung aren bagi masyarakat yang memanfaatkan tepung aren dalam pembuatan bakso, cendol dan makanan yang lainnya.

Adapun dampak negatifnya adalah pencemaran lingkungan. Selama proses produksi berlangsung, Industri Tepung Aren menghasilkan tiga limbah, yaitu limbah cair (air sisa dari proses pemarutan atau pelepasan pati dari serat dan pengendapan tepung aren dalam wujud cair dan berminyak), limbah padat (lindi atau ampas sisa dari pemarutan atau pelepasan pati dari serat), limbah gas (bau yang berasal dari limbah padat maupun cair). Banyak limbah padat maupun cair ditemukan di Kali Bendo maupun di pinggir jalan lingkungan. Tidak adanya IPAL

Limbah Padat

Limbah Cair

Gambar 1. Limbah Industri Tepung Aren

(Sumber: Data Pribadi April 2012) (Sumber: Data Pribadi April 2012)

Pencemaran terhadap air tanah dangkal yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pencemaran yang berasal dari limbah cair industri tepung aren. Hal ini diasumsikan bahwa limbah cair akan lebih berpengaruh terhadap pencemaran air tanah daripada limbah padat. Banyak sumur yang sudah tercemar oleh aktifitas industri tepung aren yaitu warna air sumur kekuning-kuningan dan bau anyir, namun ada juga sumur yang belum tercemar dan masih di konsumsi untuk air minum. Berikut salah satu kondisi air sumur penduduk yang sudah mengalami pencemaran dari aktifitas industri tepung aren tersaji pada Gambar 2.

Batasan daerah penelitian di konsentrasikan pada area industri tepung aren, hal ini dikarenakan ± 80% penduduk masih menggunakan air sumur gali untuk kebutuhan domestik termasuk sebagai air minum. Selain itu juga jumlah industri tepung aren terbanyak yang ada di Kecamatan Tulung terdapat di Desa Daleman yang meliputi Dukuh Bendo, Dukuh Tuban, Dukuh Margaluwih. Area industri tepung aren di batasi oleh area persawahan, karena mayoritas penggunaan lahan Desa Daleman adalah sawah. Sebagai akibat dari aktifitas industri tepung aren, diduga telah berdampak terhadap penurunan kualitas air tanah di wilayah ini.

Gambar 2. Aktifitas Industri Tepung Aren dan Kondisi Sumur Gali Penduduk

(Sumber: Data Pribadi April 2012) (Sumber: Data Pribadi April 2012)

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis tertarik untuk mengkaji kualitas air tanah dangkal di area Industri Tepung Aren Desa Daleman apakah ada dampak negatif terhadap kualitas air tanah dangkal milik penduduk. Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul:

KAJIAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DI AREA INDUSTRI TEPUNG AREN DESA DALEMAN, KECAMATAN TULUNG, KABUPATEN KLATEN TAHUN 2012

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas dapat diidentifikasi permasalahan antara lain :

1. Mayoritas penduduk di area industri tepung aren dalam mengkonsumsi air

sumur untuk air minum hanya melihat kejernihan airnya saja.

2. Tidak adanya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) di area Industri Tepung Aren, sehingga limbah cair dari industri tepung aren di buang langsung ke lingkungan sekitar baik melalui saluran/ selokan air dan berakhir di Kali Bendo.

3. Terjadi pencemaran air tanah yang berupa air sumur gali milik penduduk, yaitu air terasa bau anyir dan terjadi perubahan warna air yang semula jernih menjadi kekuning-kuningan.

Permasalahan yang diteliti oleh peneliti adalah air tanah yang ada di area Industri Tepung Aren Desa Daleman dengan fokus masalah:

1. Ruang lingkup yang akan diteliti adalah kualitas air tanah dangkal di Area Industri Tepung Aren Desa Daleman.

2. Kelayakan air tanah untuk air minum berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI NO : 492/MENKES/PER/IV/2010 dan Peraturan Pemerintah RI NO. 82 Tahun 2001.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, rumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana arah aliran air tanah dangkal di Area Industri Tepung Aren Desa

Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012?

2. Bagaimana kualitas air tanah dangkal di Area Industri Tepung Aren Desa

Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012?

3. Bagaimana kelayakan air tanah dangkal untuk air minum di Area Industri Tepung Aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian sangat penting karena dengan ini dapat diketahui tingkat keberhasilan dalam penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui arah aliran air tanah dangkal di area Industri Tepung Aren

Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012.

2. Untuk mengetahui kualitas air tanah dangkal di Area Industri Tepung Aren

Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten Tahun 2012.

3. Untuk mengetahui kelayakan kualitas air tanah dangkal untuk air minum di Area Industri Tepung Aren Desa Daleman, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten tahun 2012.

Dalam penelitian tentunya diharapkan adanya manfaat dan kegunaan yang dapat diambil. Adapun manfaat dalam penulisan ini dapat dikelompokkan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini sebagai langkah penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah berupa teori teori yang kemudian diaplikasikan dengan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan. Bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai geografi fisik khususnya hidrologi tentang kualitas air tanah dangkal, ekologi maupun kelestarian lingkungan. Untuk lebih lanjut penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi pengembangan penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat Desa Daleman

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas air tanah dangkal di Desa Daleman Kecamatan Tulung yang telah di sesuaikan dengan peraturan baku mutu air minum.

b. Bagi Pengelola Industri Tepung Aren Desa Daleman

Memberikan masukan kepada pengelola pabrik tentang pengaruh air limbah buangan terhadap kualitas air tanah dangkal penduduk di sekitarnya.

c. Bagi Pemerintah Desa Daleman/ Kabupaten Klaten

Memberikan manfaat kepada Pemerintah Desa Daleman/ Kabupaten Klaten untuk membuat kebijakan penanganan operasional Industri Tepung Aren mengenai kinerja pengolahan dan perencanaan sistem pembuangan limbah cair maupun padat bagi industri-industri.

d. Bagi Akademisi

Dalam pembelajaran geografi di sekolah dapat digunakan sebagai contoh materi pembelajaran Geografi SMA kelas XI semester 2 pada standar kompetensi Dalam pembelajaran geografi di sekolah dapat digunakan sebagai contoh materi pembelajaran Geografi SMA kelas XI semester 2 pada standar kompetensi

e. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk peningkatan ilmu pengetahuan khususnya geografi, karena hasil tersebut saling terkait satu dengan yang lain sehingga dapat disosialisasikan kepada masyarakat agar lebih peduli dengan masalah pencemaran, kesehatan lingkungan dan kualitas hidup.

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Air Tanah

a. Pengertian Air Tanah Air yang berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah (Asdak, 2004: 228). Wilayah jenuh ini merupakan lapisan batuan yang memiliki rongga-rongga atau celah, dan celah tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya sehingga air di dalamnya dapat bergerak mengalir.

air

tanah adalah curah hujan yang masuk ke dalam tanah dan meresap kelapisan yang

Air merupakan kebutuhan utama manusia, sehingga banyak ilmu pengetahuan yang dikembangkan untuk mempelajari keberadaan air, menjaga keberlangsungan suatu aquifer air. Apabila air terlalu banyak diambil dari suatu aquifer maka akan terjadi penurunan muka air tanah, dalam waktu yang lama keberadaan air dalam aquifer tersebut bisa habis dan tidak dapat di konsumsi langsung. Air akan masuk ke aquifer berdasarkan imbuhan yang ada di muka bumi, semakin sulit masuknya air masuk ke dalam tanah, maka imbuhan air yang masuk juga semakin kecil.

Air tanah merupakan sumber air tawar terbesar di planet bumi, mencakup kira-kira 30% dari total air tawar atau 10,5 juta km 3 (Suripin, 2004: 141).

Pemanfaatan air tanah pada akhir-akhir ini meningkat dengan cepat, bahkan di beberapa tempat tingkat eksploitasinya sudah mencapai tingkat yang membahayakan. Berdasarkan hal tersebut, maka ketergantungan aktivitas manusia pada air tanah semakin terasakan. Menurut Suripin (2004: 141), kecenderungan memilih air tanah sebagai sumber air bersih, dibanding air permukaan, mempunyai keuntungan sebagai berikut:

1) Tersedia dekat dengan tempat yang memerlukan, sehingga kebutuhan bangunan pembawa/distribusi lebih murah.

3) Lebih bersih dari bahan cemaran (polutan) permukaan.

4) Kualitasnya lebih seragam.

5) Bersih dari kekeruhan, bakteri, lumut, atau tumbuhan dan binatang air.

Seiring bertambahnya pemenuhan kebutuhan akan air tanah, banyak menuai permasalahan, sebagai contohnya cara pengambilan air tanah seringkali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologi yang baik, sehingga menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap kelangsungan dan kualitas sumberdaya air tanah. Dampak negatif pemanfaatan air tanah (yang berlebihan) dapat dibedakan menjadi 2 (Asdak, 2004: 229) yaitu:

a. Dampak yang bersifat kualitatif Dampak ini mulai dirasakan dengan ditemuinya kasus-kasus pencemaran sumur-sumur penduduk, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai yang menjadi sarana pembuangan limbah pabrik.

b. Dampak yang bersifat kuantitatif (pasokan air tanah) Dampak yang berkaitan dengan dengan kuantitas air tanah yaitu tinggi permukaan air yang semakin menjauh dari permukaan sumur. Amblasan- amblasan (subsidences) yang terjadi di sepanjang ruas jalan atau bangunan juga dapat dijadikan indikator semakin berkurangnya jumlah airtanah.

b. Asal Air Tanah Jumlah air tanah yang besar memerankan peranan penting dalam sirkulasi air alami. yang ada di bumi, sekitar 95 persen merupakan air laut yang rasanya asin dan kurang layak dikonsumsi. Jumlah air tawar di seluruh permukaan bumi adalah sekitar persen saja. Dari jumlah ini, lebih dari 60 persen air telah membeku dan menjadi gunung es dan gletser di daerah kutub. Sekitar 30 persen air di antaranya berada di dalam perut bumi. Barulah sisanya, yaitu sekitar 0,3 persen adalah

Gerakan air di permukaan bumi ini merupakan perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer, kemudian dari permukaan tanah kembali lagi ke laut Gerakan air di permukaan bumi ini merupakan perjalanan air dari permukaan laut ke atmosfer, kemudian dari permukaan tanah kembali lagi ke laut

Gambar 3. Siklus Hidrologi (Sumber: Asdak, 2004: 8) Evaporasi dan evapotranspirasi akibat adanya energi panas matahari dapat menyebabkan air yang ada di permukaan, dalam vegetasi, dalam lengas tanah serta laut mengalami penguapan dan menjadi uap air di atmosfer yang akan menyebabkan terjadinya hujan. Uap air yang jatuh sebagai hujan akan menempati ruang-ruang dipermukaan. Air hujan sebagian akan menjadi aliran permukaan (runoff), meresap kedalam tanah (infiltrasi), tertahan pada vegetasi, dan langsung pada tubuh air (sungai/laut).

Air hujan yang ada di permukaan akan mengalir sesuai dengan topografi dari tempat yang tinggi menuju pada tempat yang rendah. Aliran permukaan tersebut ada yang mengalir secara bebas (overlandflow) dan mengalir secara langsung (runoff). Apabila pada permukaan terdapat suatu cekungan maka aliran Air hujan yang ada di permukaan akan mengalir sesuai dengan topografi dari tempat yang tinggi menuju pada tempat yang rendah. Aliran permukaan tersebut ada yang mengalir secara bebas (overlandflow) dan mengalir secara langsung (runoff). Apabila pada permukaan terdapat suatu cekungan maka aliran

Menurut Seyhan (1990: 256), asal air tanah juga digunakan sebagai konsep dalam menggolongkan air tanah ke dalam empat tipe yaitu:

1) Air meteorik yaitu air tanah yang berasal dari atmosfer dan mencapai mintakat kejenuhan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung oleh infiltrasi pada permukaan tanah yaitu air hujan yang jatuh ke permukaan tanah, sedangkan secara tidak langsung oleh perembesan influen (dimana kemiringan muka air tanah menyusup di bawah air permukaan kebalikan dari influen) dari danau, sungai, saluran buatan dan lautan.

2) Air juvenile yaitu air tanah yang baru ditambahkan pada mintakat kejenuhan dari kerak bumi yang dalam. Selanjutnya air ini dibagi lagi menjadi air magmatik, air gunung api, dan air kosmik yaitu air yang dibawa oleh meteor.

3) Air diremajakan (rejuvenated) adalah air tanah yang untuk sementara dikeluarkan dari daur hidrologi oleh pelapukan, maupun oleh sebab-sebab lain, kemudian kembali ke daur hidrologi dengan proses-proses metamorfisme, pemadatan atau proses yang serupa.

4) Air konat yaitu air tanah yang dijebak pada beberapa batuan sedimen atau gunung pada asal mulanya. Air tersebut biasanya sangat bermineralisasi dan mempunyai salinitas yang lebih tinggi dari air laut.

c. Keterdapatan Air Tanah Faktor yang ikut mempengaruhi proses terbentuknya air tanah adalah formasi geologi (Asdak, 2004: 230). Formasi geologi yang dimaksud disini adalah formasi batuan atau material lain yang memiliki fungsi untuk menyimpan air c. Keterdapatan Air Tanah Faktor yang ikut mempengaruhi proses terbentuknya air tanah adalah formasi geologi (Asdak, 2004: 230). Formasi geologi yang dimaksud disini adalah formasi batuan atau material lain yang memiliki fungsi untuk menyimpan air

Hal serupa dikemukakan oleh Seyhan, (1990: 256) bahwa air tanah ditemukan pada formasi geologi permeable (tembus air) yang disebut dengan aquifer yang merupakan formasi pengikat air yang memungkinkan jumlah air yang cukup besar untuk bergerak melaluinya pada kondisi lapisan yang biasa.

Pendapat lain dikemukakan oleh Martha dan Wenny (1994: 252), bahwa sifat-sifat geologi yang mempengaruhi keberadaan air tanah, dibagi menjadi 3, yaitu:

1) Aquifer Merupakan formasi batuan yang dapat mengandung serta melepaskan air dalam jumlah yang cukup, atau formasi geologi yang dapat ditembus oleh air (permeabel).

2) Aquiclude Merupakan formasi geologi yang dapat menampung air tetapi tidak dapat melepaskan air dalam jumlah yang cukup, atau formasi geologi yang sama sekali tidak dapat ditembus air (impermeabel). Formasi ini mengandung air tetapi tidak dimungkinkan adanya gerakan air yang melaluinya misalnya tanah liat, shale, tuf halus, silt, batu ukuran lempung.

3) Aquifuge Merupakan formasi geologi yang tidak dapat menampung maupun melepaskan air dalam jumlah yang cukup atau formasi kedap air yang tidak mengandung atau mengalirkan air, misalnya granit yang keras, padat, kompak.

Todd (1989: 35) membagi keberadaan air tanah dalam zone aerasi menjadi tiga bagian, yaitu :

1) Zona kelengasan tanah, merupakan zona yang berupa tanah atau berbagai material yang di dekat permukaan bumi, dan dapat memberikan air ke atmosfer melalui evapotranspirasi.

2) Zona antara, merupakan zona yang berada diantara zona kelengasan tanah dan 2) Zona antara, merupakan zona yang berada diantara zona kelengasan tanah dan

3) Zona kapiler, merupakan zona yang terjadi di atas lapisan jenuh air yang tebalnya terbatas setinggi naiknya air secara kapiler.

Gambar 4. Pembagian Air Dekat Permukaan (Sumber: Tood, 1985: 35 dengan modifikasi)

Seyhan (1990: 256 260) membagi akuifer menjadi empat tipe utama, yaitu:

1) Akuifer tidak tertekan disebut juga akuifer bebas, freatik, atau non artesis yang batas atasnya adalah muka air tanah. Kedalaman muka air tanah bebas beragam bergantung pada kondisi permukaan, luas pengisian kembali, debit pemompaan dari sumur, dan permeabilitas.

2) Akuifer tertekan disebut juga akuifer artesis. Air tanah ini tertutup antara dua strata yang relative kedap air. Kawasan yang memasok air ke akifer tertekan adalah pengisian kembali (recharge).

3) Akuifer melayang merupakan akuifer dalam hal khusus, karena tubuh air tanah dipisahkan dari tubuh utama air tanah oleh stratum yang relative kedap air dengan luasan kecil.

4) Akuifer semi tertekan merupakan akuifer bertekanan yang dibatasi oleh lapisan-lapisan semu permeable.

macam, yaitu :

1) Akuifer bebas (Unconfined Aquifer/ Phretic Aquifer/ Water Table Aquifer) merupakan akuifer yang berada di bagian atas dibatasi oleh muka air tanah, sedang di bagian bawah dibatasi oleh lapisan batuan yang mempunyai sifat impermeabel atau kedap air. Akuifer ini hanya sebagian yang terisi oleh air dan terletak pada suatu dasar yang kedap. Pada akifer demikian, permukaan air didalam sumur merupakan bebas atau permukaan phreativ. Untuk mudahnya tubuh batuan ini tidak mempunyai rumbai-rumbai kapiler dimana sebenarnya tebal tubuh air tanah bervariasi dari sati titik ke titik lainnya.

Gambar 5. Akuifer Bebas (Sumber: http://pondokfebri.blogspot.com/air-bawah-tanah// )

2) Akuifer Setengah Bebas (Semi Unconfined Aquifer) merupakan akuifer yang dibagian atas dilapisi oleh batuan yang permeabelitasnya antara semi confined dan confined, sedang dibagian bawah dibatasi oleh lapisan impermeabel/ kedap air.

Gambar 6. Akuifer Setengah Bebas (Sumber: http://pondokfebri.blogspot.com/air-bawah-tanah// )

(Sumber: http://pondokfebri.blogspot.com/air-bawah-tanah// )

dan bawah dibatasi oleh lapisan batuan yang mempunyai sifat impermeabel kedap air.

Gambar 7. Akuifer Tertekan (Sumber: http://pondokfebri.blogspot.com/air-bawah-tanah// )

4) Akuifer Setengah Tertekan (Semi Confined Aquifer) merupakan akuifer yang dibagian atas dilapisi oleh batuan yang semi impermeabel, sedang dibagian bawah dilapisi oleh lapisan batuan yang impermeabel/kedap air.

Gambar 8. Akuifer Setengah Tertekan

d. Pergerakan Air Tanah Groundwater moves downward due to the pull of gravity. But it can also move up because it will flow from higher- pressure areas to lower pressure areas. The rate of groundwater flow is controlled by two properties of the rock: porosity and permeability (Karmegan, 2010. Vol 2(4): 170). Gerakan secara vertikal dipengaruhi oleh gaya grafitasi yang menyebabkan air bergerak keatas. Gerakan secara horizontal dipengaruhi oleh kemiringan lapisan, mengingat biasanya muka air tanah mengikuti kontur permukaan topografi. Permukaan air tanah selalu d. Pergerakan Air Tanah Groundwater moves downward due to the pull of gravity. But it can also move up because it will flow from higher- pressure areas to lower pressure areas. The rate of groundwater flow is controlled by two properties of the rock: porosity and permeability (Karmegan, 2010. Vol 2(4): 170). Gerakan secara vertikal dipengaruhi oleh gaya grafitasi yang menyebabkan air bergerak keatas. Gerakan secara horizontal dipengaruhi oleh kemiringan lapisan, mengingat biasanya muka air tanah mengikuti kontur permukaan topografi. Permukaan air tanah selalu

Gambar 9. Pergerakan Air Tanah (Sumber: http://pondokfebri.blogspot.com/air-bawah-tanah// )

Model aliran air tanah itu sendiri akan dimulai pada daerah resapan air tanah atau sering juga disebut sebagai daerah imbuhan air tanah (recharge zone). Daerah ini adalah wilayah dimana air yang berada di permukaan tanah baik air hujan ataupun air permukaan mengalami proses penyusupan (infiltration) secara gravitasi melalui lubang pori tanah/batuan atau celah/rekahan pada tanah/batuan. Proses penyusupan ini akan berakumulasi pada satu titik dimana air tersebut menemui suatu lapisan atau struktur batuan yang bersifat kedap air (impermeabel). Titik akumulasi ini akan membentuk suatu zona jenuh air (saturated zone) yang seringkali disebut sebagai daerah luapan air tanah (discharge zone). Perbedaan kondisi fisik secara alami akan mengakibatkan air dalam zonasi ini akan bergerak/mengalir baik secara gravitasi, perbedaan tekanan, kontrol struktur batuan dan parameter lainnya. Kondisi inilah yang disebut sebagai aliran air tanah. Daerah aliran air tanah ini selanjutnya disebut sebagai daerah aliran (flow zone).

Gambar 10. Akuifer Air Tanah (Sumber: Asdak, 2004: 247)

Aliran air tanah yang seringkali melewati suatu lapisan akifer yang berada di atasnya, memiliki lapisan penutup yang bersifat kedap air (impermeabel) . Hal ini mengakibatkan perubahan tekanan antara air tanah yang berada di bawah lapisan penutup dan air tanah yang berada di atasnya. Perubahan tekanan inilah yang didefinisikan sebagai air tanah terkekang (confined aquifer) dan air tanah bebas (unconfined aquifer) seperti terlihat pada Gambar 9. Dalam kehidupan sehari-hari pola pemanfaatan air tanah bebas sering dijumpai dalam penggunaan sumur gali oleh penduduk, seperti halnya di area industri tepung aren, sedangkan air tanah terkekang dalam hal ini adalah sumur bor.

2. Kualitas Air

a. Pengertian Kualitas Air Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan, dimana kualitas air dapat berubah-ubah, dipengaruhi baik oleh kegiatan manusia maupun proses alam

(Marganingrum Dyah, Robert M. Delinom, 2007: 146). Air dipakai untuk

berbagai keperluan dan harus memenuhi beberapa persyaratan baik dari sisi kuantitas dan kualitasnya.

Kualitas air adalah mutu yang dimiliki air berhubungan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi air pada suatu daerah (Asdak, 2004: 526). Kualitas air yang dianggap baik untuk pengairan belum tentu baik untuk keperluan lain, Kualitas air adalah mutu yang dimiliki air berhubungan dengan faktor- faktor yang mempengaruhi air pada suatu daerah (Asdak, 2004: 526). Kualitas air yang dianggap baik untuk pengairan belum tentu baik untuk keperluan lain,

b. Mutu Air Air yang jernih bukan berarti air yang baik untuk suatu penggunaan karena kejernihan hanyalah salah satu parameter dari kualitas air tersebut. Jadi kualitas menunjukkan mutu air tersebut. Mutu air dinilai dalam pengertian ciri-ciri fisik, kimiawi dan biologisnya serta tujuan penggunaannya. Bila air dinilai berdasarkan kandungan pencemar fisik, kimiawi dan biologisnya maka mutu tersebut akan tergantung pada sejarah.

Mutu air ini digunakan untuk mengukur kualitas air berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metode tertentu berdasarkan undang-undang yang berlaku. Secara umum untuk berbagai pemanfaatan ditetapkan adanya Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 Bab 2 Pasal 8 ayat 1 tentang Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air dibagi menjadi 4 kelas seperti yang tertera di dalam Tabel 1. Tabel 1. Klasifikasi dan Kriteria Mutu Air

Mutu Air

Keterangan

Kelas I Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

Kelas II Air yang peruntukkannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukkan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.