3-2 Kurva endap.
Gambar 2-3-2 Kurva endap.
Waktu t
Pemisahan dengan aglomerasi
Semua partikel yang tersuspensi di air limbah, yang berukuran sampai 10 μm dapat dipisahkan dengan proses pengendapan biasa atau disaring, tetapi kalau partikel sudah berukuran < 1 μm, maka tidak bisa dipisahkan secara mekanik kalau tidak memakai metoda aglomerasi. Selain itu, partikel dengan diameter < 0.001 μm terdispersi dalam bentuk molekul, karena itu dipakailah metoda pemisahan aglomerasi setelah partikel dipresipitasi dahulu dengan metoda kimia. Artinya, partikel berukuran 0.001 ~ 1μm berbentuk koloid (disebut dengan koloid), akan jadi obyek pengolahan aglomerasi.
Terkait dengan penjernihan air limbah, tidak ada cara lain selain dengan eksperimen dalam memilih obat aglomerasi. Tabel 2-3-1 menunjukkan jenis dan sifat obat aglomerasi. Selain itu, Terkait dengan penjernihan air limbah, tidak ada cara lain selain dengan eksperimen dalam memilih obat aglomerasi. Tabel 2-3-1 menunjukkan jenis dan sifat obat aglomerasi. Selain itu,
(b) Menghasilkan flock yang mudah diolah (besarnya flock, karakter endap dll). (c) Tekan seminimal mungkin jenis & volume obat yang dipakai, untuk menekan biaya operasi. (d) Pilih obat unggul dalam hal pemekatan – endap, dehidrasi dll. (e) Pilih yang mudah dalam pengangkutan, penyimpanan, pelarutan, penambahan dll.
Tabel 2-3-1 Jenis-jenis dan sifat obat aglomerasi.
Kategori Istilah
Referensi Aluminium Sulfat
Rumus Kimia
pH
Al 2 (SO 4 ) 3 ・ 18H 2 Paling umum. Natrium Alumina
NaAlO 2 Bila dicampur Al, dikatakan efek aglomerasinya akan naik
Aluminium
Chlorida Polimer
Ada efek eliminasi unsur
Aluminium
Basic
warna, dan ada juga Garam
Al n (OH) m Cl 3n-m
kelebihannya yakni tidak begitu banyak mengubah nilai pH di malam hari.
Iron Sulfat (II)
FeSO 4 ・ 7H 2 O
Iron Chlorida (III)
FeCl ・ 6H O
Bila pemakaiannya buruk, 3 2 kadar besi akan tersisa di air
Besi Iron Sulfida (III)
Fe 2 (SO 4 ) 3 ・ nH 2 O
yang diolah, dan timbul multi Copperas Chloride
Fe 2 (SO 4 ) 3 ・ FeCl 3
masalah.
Iron Polysica
(SiO 2 ) n ・
(Fe 2 Cl 3 )
Distribusi partikel senyawa suspensi asal tidak jadi masalah pada metoda aglomerasi – pengendapan, dimana laju endap flock yang merupakan aglomerasi partikel ini menentukan efisiensi pemisahan. Sehingga, metoda ini cocok diterapkan pada air limbah tipe dispersi koloid yang sulit dipisahkan. COD, warna, kandungan minyak sedikit, logam berat dan lainnya yang tidak bisa dipisahkan pada metoda umum pun apabila unsurnya terdispesi dalam bentuk koloid, pemisahannya dapat dilakukan dengan efisiensi yang bagus melalui metoda aglomerasi. Dengan catatan, lumpur yang mengendap juga mengandung obat aglomerasi, sehingga perlu pertimbangan dengan melihat metoda mengolah lumpur secara bertahap.
Pemisahan dengan mengapungkan
Bila densitas senyawa suspensi di dalam air limbah lebih kecil dari air, senyawa itu akan mengapung, sehingga dapat dipisahkan dengan diapungkan. Senyawa yang densitasnya lebih kecil dari air adalah minyak. Berikut ini dijelaskan tentang oil separator tipe gravitasi, yang obyeknya adalah minyak bebas bersifat apung.
Air limbah pabrik PKS banyak mengandung minyak sawit, dimana bila kondisinya berupa minyak bebas bersifat apung, maka teknologi ini dapat diterapkan. Namun seperti dijelaskan sebelumnya, air limbah CPO banyak mengandung zat padat organik selain dari minyak, sehingga tidak hanya minyak sulit terapung, tetapi diperkirakan pemisahan minyak – air sulit dilakukan karena jadi scam. Oleh karena itu, sebisa mungkin gunakan alat pengutip minyak terhadap minyak bebas.
Efisiensi pemisahan berbeda menurut kondisi tetesan minyak di dalam air limbah, dan menurut hasil aktual pabrik purifikasi BBM Jepang, konsentrasi kadar minyak yang tersisa di dalam air hasil pengolahan (senyawa ekstrak normal hexan) adalah berkisar 10 – 20 mg/L.