Analisis Terhadap Kondisi Objektif Mutu Guru PAI di MTs N Kendal

A. Analisis Terhadap Kondisi Objektif Mutu Guru PAI di MTs N Kendal

Tugas utama seorang pimpinan madrasah ialah membina dan mengembangkan sekolahnya agar pendidikan dan pengajaran makin menjadi efektif dan efisien. Hal ini hanya dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar apabila ada kerja sama yang harmonis dengan seluruh staf sekolah. Oleh karena itu yang harus dilakukan ialah membina kerjasama dengan seluruh staf sehingga terjadi hubungan yang harmonis. Jadi inilah esensi dari tugas

pimpinan madrasah yang utama dalam bidang personalia. 1 Staf yang dimaksud disini adalah para guru dan karyawan pada madrasah yang perlu dibina dan

dikembangkan kualitas atau mutu yang sudah dimiliki untuk lebih ditingkatkan.

Yang dimaksud dengan mutu guru PAI disini yaitu pendidik atau guru yang mengajar Pendidikan Agama Islam yang profesional dalam agama Islam yang memiliki tugas utama yaitu mentransformasikan, mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan dan juga mampu mencetak peserta didik yang beramal sholeh, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Di MTs N Kendal khususnya guru PAI sudah dapat dikatakan sebagai guru profesional artinya mereka sudah mampu melaksanakan tugas mengajarnya dengan baik dan semua guru PAI di MTs N Kendal sudah S1 atau sudah sesuai dengan kualifikasi akademik sebagai guru MTs dan bahkan ada juga yang sudah S2.

1 Sulipan, “Pengembangan Sekolah”, http://www.geocities.com/23112008.

Sementara itu dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru untuk mengetahui mutu seorang guru apakah dapat dikatakan baik, cukup atau kurang, sebagaimana tercantum dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun

2005 tentang standar nasional pendidikan, yaitu: 2

1. Kompetensi pedagogik yaitu merupakan kemampuan dalam mengelola peserta didik. Kompetensi pedagogik ini sendiri dalam MTs N Kendal sudah termasuk tugas wajib bagi para guru termasuk guru PAI yang meliputi: (a) pemahaman wawasan atau landasan kependidikan; (b) pemahaman terhadap peserta didik; (c) pengembangan kurikulum/silabus; (d) perancangan pembelajaran; (e) evaluasi hasil belajar. Secara keseluruhan dari kompetensi pedagogik ini sudah cukup baik terutama dalam memahami perilaku peserta didik.

2. Kompetensi kepribadian yaitu merupakan kemampuan kepribadian. Para guru PAI rata-rata atau mayoritas memiliki kepribadian baik karena memang mereka dituntut untuk berkepribadian sesuai dengan apa yang mereka ajarkan sebagai guru PAI. Di antaranya yaitu: (a) dewasa; (b) arif dan bijaksana; (c) berwibawa; (d) berakhlak mulia; (e) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan salah satu dari 5 prinsip yang sudah diterapkan di MTs N Kendal yaitu berakhlakul karimah.

3. Kompetensi sosial, yaitu merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk: (a) berkomunikasi lisan dan tulisan; (b) menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (c) bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik; dan (d) bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar. Kompetensi ini sudah dilaksanakan dengan

2 Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta: Depag RI, 2006), hlm. 131.

baik karena memang sudah termasuk dari 5 prinsip MTs N Kendal yaitu ukhuwah islamiyah. Adapun kendala yang dihadapi sebagian guru PAI yaitu pada penggunaan teknologi.

4. Kompetensi profesional yaitu merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran yang luas dan mendalam yang meliputi; (a) konsep, struktur dan metode keilmuwan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan materi ajar; (b) materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; (c) penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi ini sudah dimiliki oleh para guru PAI di MTs N Kendal karena memang mereka dalam kenyataannya sudah menerapkan ketiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga mereka langsung mempraktekkan apa yang telah mereka ajarkan, contoh berwudlu dan manasik haji. Adapun kendala yang dihadapi sebagian guru PAI yaitu pada penggunaan teknologi.

Sesuai dengan Peraturan Mentri Pendidikan (Permendiknas) No.16 tahu 2007 tentang Setandar Kualifikasi Akademik Guru melalui pendidikn formal pada poin (c) tentang kualifikasi akademik guru SMP/MTs bahwa ”Guru pada SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kealifikasi akademik pendidikan minimum diplom empat (D-IV) atau sarjana (S1) program studi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan/diampu,

dan diperoleh dari program studi yang terakreditasi”. 3

MTs N Kendal sudah melaksanakan sesuai dengan Permendiknas No.16 bahwa seluruh guru PAI di MTs N Kendal sudah memiliki kualifikasi akademik D-IV atau S1, bahkan sudah ada yang S2 yaitu guru Qur’an Hadis dan Akidah Akhlak.

Untuk mengetahui bermutu tidaknya guru PAI di MTs N Kendal selain dari 4 kompetensi guru juga dapat dilihat melalui penilaian dari 10 komponen portofolio baik yang sudah sertifikasi ataupun belum. Hasil yang

3 Permendiknas No.16 dalam Undang-Undang Guru dan Dosen (UURI No.14 Th.2005),(Jakarta:Sinar Grafika,2008),hlm.129.

penulis peroleh dari beberapa dokumen portofolio sebagian guru yang sudah sertifikasi dan wawancara dengan Kepala Madrasah, maka para guru PAI di MTs N Kendal sudah dapat dikatakan sebagai guru yang bermutu sesuai dengan tujuan yang diinginkan.