Masukan untuk Strategi 3M

5.3.1. Masukan untuk Strategi 3M

Dampak langsung dari perubahan pola konsumsi media adalah berkurangnya jumlah edar surat kabar. Perubahan ini dipengaruhi oleh makin berkembangnya internet dan makin mudahnya sumber informasi diakses oleh masyarakat. Industri media khususnya surat kabar, harus melakukan perubahan jika tidak ingin terpinggirkan. Salah satunya adalah perubahan strategi harus dilakukan agar surat kabar dapat tetap eksis.

Industri media cetak memiliki dua peran dalam menghadapi berbagai perubahan yang tengah terjadi, khususnya di bidang teknologi informasi. Pertama, menjadikan perubahan itu untuk mengembangkan eksistensi media cetak. Kedua, memanfaatkan perubahan itu untuk memberikan informasi yang sekarang bersifat global dan serentak kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan tenaga terampil, cerdas, dan terutama berkomitmen tinggi. Jakob Oetama (2007) pendiri dan Pemimpin Umum Harian Kompas menuturkan, untuk menghadapi berbagai perubahan yang tengah terjadi, industri media juga harus melakukan konvergensi.

Untuk menjawab perubahan tersebut, kata Jakob (2007) dibutuhkan tenaga terampil, cerdas, dan terutama berkomitmen tinggi. Setiap pekerjaan membutuhkan komitmen, tetapi bekerja di media membutuhkan komitmen yang lebih besar. Melihat fakta di atas, surat kabar sebesar dan sekuat Kompas pun tidak mampu melawan arus perubahan yang terjadi khususnya di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Sejumlah parameter yaitu oplah atau tiras, pendapatan iklan, readership yang turun menjadi indikator makin kuatnya penetrasi media baru dalam kehidupan masyarakat.

Disadari sepenuhnya bahwa, perubahan apapun itu akan selalu membawa dampak baik bagi pembiayaan maupun sumber daya manusianya. Salah satu konsekuensi dengan adanya proses perubahan ini adalah makin terfokusnya pada budaya kompetensi dan kompetisi. Tingkat atau kondisi perubahan yang dilakukan akan menentukan pendekatan strategi perubahan yang diterapkan pada setiap kondisi.

Perubahan adalah jati diri media. Perubahan tidak saja demi survival, tetapi juga demi pelayanan yang lebih baik, dipicu oleh kondisi sosial ekonomi budaya masyarakat, tetapi juga terutama oleh perkembangan pesat teknologi informasi. Media yang menyadari jati diri tersebut akan selalu membaca perkembangan zaman dan beradaptasi untuk mempertahankan dirinya. (Oetama:Sularto, 2011)

Kompas Gramedia. Kompas cetak bersama Kompas.com, dan Kompas TV menjadi salah satu unit media nasional yang diharapkan mampu mengimplementasikan Strategi 3M. Intinya bagaimana konten yang dimiliki Kompas cetak itu dapat diperkaya platformnya agar pembaca

tentang itu. Kenapa pikiran kita gak kita balik saja? Kalau seandainya new media ini berkembang, lalu bagi Kompas apakah tidak berarti bahwa itu pilar baru. Istilahnya sebuah meja saya punya kaki satu, kemudian punya dua atau bahkan tiga atau empat itukan harusnya lebih kuat yang

CEO Kompas Gramedia menegaskan bahwa, perdebatan tentang masa depan media cetak tidak akan pernah berakhir. Begitu pula perdebatan mengenai strategi apa yang harus dilakukan media cetak menghadapi revolusi teknologi informasi ini. Mau tidak mau media cetak harus melakukan antisipasi. Dengan CEO Kompas Gramedia menegaskan bahwa, perdebatan tentang masa depan media cetak tidak akan pernah berakhir. Begitu pula perdebatan mengenai strategi apa yang harus dilakukan media cetak menghadapi revolusi teknologi informasi ini. Mau tidak mau media cetak harus melakukan antisipasi. Dengan

harus melakukan semua yang baik. Sehingga surga itu ada kita masuk saja ke surga, tapi seandainya surga itu gak ada ya gak papa kan melakukan hal yang baik gak ada salahnya. Daripada kita hari ini gak melakukan apa-apa, atau kita bejajikan (red. ribut) gak karu-karuan eh ternyata

Bagi industri media khususnya cetak, perubahan itu tidak dapat ditawar lagi. Perubahan adalah suatu keharusan yang harus dilakukan saat ini juga. Tidak ada waktu untuk menunda. Gelombang perubahan ini terjadi di semua industri media. Termasuk penerbitan buku. Maka bagi Kompas, implementasi strategi 3M sangat tepat, sebab sejalan dengan fokus tema pengembangan bisnis di Grup Kompas Gramedia yang salah satunya berbunyi bahwa transformasi bisnis media ditetapkan untuk menghadapi perubahan industri yang luar biasa.

³Gini, apa gelombang ini terjadi untuk semua industri media. Perusahaan ini punya percetakan, penerbitan buku, punya medianya, punya distribusinya, seharusnya ketika kita mau membangun pilar yang baru itu kita akan lebih cepat dan kuat. Ketika Kompas mengelola konten, teman- teman di Kompas berkeyakinan, valuenya bisa berkali-kali lipat bila tidak hanya menggunakan satu media. Orang hanya membaca di koran ya sudah begitu. Tapi kalau sekarang nature manusia gambar melihat tulisan panjang-panjang dia phobia, melihat grafis itu sangat penting, maka dari itu dari mencoba untuk mencocokkan maka Kompas sendiri mencoba mencocokan dan memakai strategi 3M. Memang kemudian ketika Kompas mengimplementasikan 3M, unit lain yang mengelola konten seperti majalah itu melihat, kayaknya cocok juga, apalagi ketika infrastukturnya sudah dibangunkan satu oleh perusahaan. Jadi rumah besarnya, rumah infrastukrurnya sudah dibangunkan oleh perusahaan jadi saya tinggal mengelola konten jadi saya kan melihat bahwa beberapa teman unit lain ini merasa cocok begitu.

³Saya menyakini bahwa setiap koran itu memiliki roh tertentu. Orang mengambil Kompas karena merasa cocok. Kenapa? Karena Kompas

independen, gak partisan, karena Kompas kredibel, karena Kompas itu selalu balance selalu cover both side gitu. Nah roh ini bisa saja dibawa ke media lain entah ke online, entah itu ke tv bahwa ketika saya lihat di tv dan di situ ada logonya Kompas maka itu namanya Kompas televisi. Kalau saya harus dapat yang ini, bisa di mana saja maka saya harus dapat itu. Sekarang visi besarnya adalah from news paper to news brand. Jadi yang menjadi bagian dari hidup saya adalah brand. Medianya apapun juga gak masalah yang penting rohnya, yaitu kebenaran, kepercayaan, balance, tidak partisan segala macam itu harus terbawa

Tahun 2007, visi dan misi Kompas tidak dipisah, namun disatukan dan

komunitas Indonesia yang lebih harmonis, toleran, aman, dan sejahtera dengan mempertahankan Kompas sebagai market leader secara nasional melalui op merevisi visi dan misi ini, Kompas sekaligus mencanangkan target di akhir 2012 yaitu memantapkan Kompas sebagai sumber referensi, trendsetter, dan sumber informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya. (Sularto, 2007)