Kompas Mentransformasikan Diri Menuju Konvergensi Media

5.4.1. Kompas Mentransformasikan Diri Menuju Konvergensi Media

Strategi dipahami sebagai cara untuk mencapai tujuan jangka panjang yang dapat berupa perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi, dan joint venture (David, 2004). Strategi juga dapat diartikan sebagai proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. (http://jurnal-sdm, 2009).

Kompas dengan sadar telah mengambil sebuah keputusan untuk melakukan perubahan dengan mentransformasikan dirinya menuju konvergensi media. Keyakinan Kompas untuk berubah ini didasarkan pada pendapat Fidler (2003) yang mengatakan ketika bentuk-bentuk media komunikasi yang lebih baru muncul, bentuk-bentuk terdahulu biasanya tidak mati, terus berkembang dan beradaptasi.

Faktor lain yang melatarbelakangi Kompas melakukan perubahan adalah adanya visi misi perusahaan yang ingin mencapai Enlightening People dengan melakukan sinergi bisnis dan sumber daya, produk dan layanan inovatif bagi pelanggan, dan transformasi dan ekspansi bisnis. Filosofi yang dianut adalah dari Faktor lain yang melatarbelakangi Kompas melakukan perubahan adalah adanya visi misi perusahaan yang ingin mencapai Enlightening People dengan melakukan sinergi bisnis dan sumber daya, produk dan layanan inovatif bagi pelanggan, dan transformasi dan ekspansi bisnis. Filosofi yang dianut adalah dari

Meski melakukan perubahan, Kompas yakin bahwa setiap koran itu memiliki roh tertentu yang membuat masyarakat memilih media yang tepat. Akurasi, kredibilitas, dan kepercayaan dari masyarakat merupakan roh media yang oleh Kompas akan dijadikan roh setiap brand Kompas, baik cetak, dot com, maupun televisi. (Adiprasetyo, 2012). Kompas harus berani keluar dari zona nyaman dengan cara berubah.

Perubahan yang dilakukan Kompas demi survival dan demi pelayanan kepada masyarakat yang lebih baik. Perubahan itu harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi dengan melakukan adaptasi dan mengedepankan karya inovatif dan kreatif. Jakob Oetama mengatakan, Kompas harus melakukan konvergensi.

Pada hakekatnya sebuah transformasi tidak meniadakan produk terdahulu. Dengan kata lain produk terdahulu terus berkembang bersamaan dengan produk baru. Artinya, produk baru media tidak menggantikan produk lama. Filosofi ini mendasari Kompas untuk melakukan perubahan. Dan upaya Kompas melakukan transformasi ini benar-benar dilandasi semangat bahwa media baru yang dimanfaatkan untuk transformasi ini justru harus mampu memperkuat media atau produk lama. Pemimpin Redaksi Kompas, Rikard Bagun menyebut, produk baru Kompas menjadi ekstensa produk Kompas cetak.

Pergeseran perilaku masyarakat bermedia, menjadi pemicu bagi Kompas untuk melakukan terobosan, tanpa meninggalkan produk lama. Kompas berupaya Pergeseran perilaku masyarakat bermedia, menjadi pemicu bagi Kompas untuk melakukan terobosan, tanpa meninggalkan produk lama. Kompas berupaya

Semangat inilah yang membawa Kompas akhirnya memutuskan untuk mengimplementasikan strategi MMM atau Tripple M atau 3M, yaitu multimedia, multichannel, multiplatform. Artinya produk Kompas cetak dapat dilengkapi dengan foto, grafis, video, teks dan dapat diakses melalui koran maupun internet dengan menggunakan media komputer, internet, kertas, radio, televisi, laptop dan gadget lainnya.

Setelah mengimplementasikan strategi 3M, muncullah berbagai peluang untuk lebih maju dan berkembang. Apalagi Kompas memiliki harta karun berupa konten dan Kompas memiliki media baik itu elektronik maupun digital yang sangat berpotensi dapat mendeliver konten kepada masyarakat luas. Transformasi yang dilakukan Kompas didasari semangat kerjasama antarplatform. Sinergi, sinkronisasi, dan koordinasi selalu hadir dan melekat dalam setiap perubahan menuju kesempurnaan mencapai enlightening people.

Kompas memahami, konvergensi dapat dilakukan dalam kondisi apapun tanpa harus melakukan perubahan radikal yang mensyaratkan adanya single newsroom. Dengan kata lain konvergensi sudah dilaksanakan di Kompas dan disesuaikan dengan visi misi lembaga untuk meraih enlightening people. Bagi Kompas, konvergensi media diimplementasikan dan disesuaikan dengan kemampuan berinvestasi dan kebutuhan dan tidak terjebak pada persoalan teknis Kompas memahami, konvergensi dapat dilakukan dalam kondisi apapun tanpa harus melakukan perubahan radikal yang mensyaratkan adanya single newsroom. Dengan kata lain konvergensi sudah dilaksanakan di Kompas dan disesuaikan dengan visi misi lembaga untuk meraih enlightening people. Bagi Kompas, konvergensi media diimplementasikan dan disesuaikan dengan kemampuan berinvestasi dan kebutuhan dan tidak terjebak pada persoalan teknis

Dari berbagai pendapat dan teori, Kompas sudah mencapai konvergensi dengan mengimplementasikan strategi 3M. Implementasi strategi 3M ini secara langsung membuat Kompas sudah mencapai konvergensi kontinum yang di antaranya berupa cross promotion, cloning, content sharing, dan konvergensi repackaging.

Implementasi strategi 3M mendorong Kompas melakukan diversifikasi dan memperbaiki kualitas produk disesuaikan dengan kebutuhan pembaca. Pola ini sangat memungkinkan berkembang, karena Kompas memiliki harta karun berupa konten yang setiap saat dapat dimanfaatkan bersama Kompas.com dan Kompas TV.

Dampak implementasi strategi ini membuahkan hasil. Penghargaan atas pencapaian itu diperoleh dalam kurun waktu 2010 ± 2012. Entah berhubungan langsung atau tidak, readership Kompas naik peringkat dari kedua menjadi pertama dengan tingkar readershipnya 1.402.000 menurut Nielsen Media Indeks 2012.

Belajar dari apa yang dilakukan oleh Kompas, konvergensi media menjadi kenyataan ketika industri media melakukan sinergi, koordinasi, dan sinkronisasi antarplatform yang berbeda dalam satu kepemilikan. Sehingga yang dihasilkan dari pola kerjasama tersebut adalah konvergensi utuh, karena konvergensi yang dilakukan bukan parsial. Kalaupun mau disebut dengan kata lain adalah konvergensi dengan skala besar, sedang, atau kecil. Jadi apa yang dikatakan sebagai konvergensi partial (Ariyanti, 2011) adalah konvergensi by project. Jika Belajar dari apa yang dilakukan oleh Kompas, konvergensi media menjadi kenyataan ketika industri media melakukan sinergi, koordinasi, dan sinkronisasi antarplatform yang berbeda dalam satu kepemilikan. Sehingga yang dihasilkan dari pola kerjasama tersebut adalah konvergensi utuh, karena konvergensi yang dilakukan bukan parsial. Kalaupun mau disebut dengan kata lain adalah konvergensi dengan skala besar, sedang, atau kecil. Jadi apa yang dikatakan sebagai konvergensi partial (Ariyanti, 2011) adalah konvergensi by project. Jika