30
Demikian juga pada Pasal 6 yang berbunyi : “Setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama
tanpa diskriminasi dari pengusaha.”
Pengusaha harus memberikan hak dan kewajiban pekerja tanpa membedakan jenis kelamin, suku, ras, agama, warna kulit
dan aliran politik.
C. PERENCANAAN TENAGA KERJA DAN INFORMASI
KETENAGA-KERJAAN PERENCANAAN KETENAGAKERJAAN :
Diatur dalam Pasal 7 yang berisi antara lain : 1.
Pemerintah menetapkan kebijakan dan menyusun perencanaan tenaga kerja.
Perencanaan tenaga kerja yang disusun dan ditetapkan oleh pemerintah tersebut dilakukan melalui pendekatan perencanaan
tenaga kerja nasional, daerah dan sektoral. 2.
Perencanaan tenaga kerja meliputi : a.
Perencanaan tenaga kerja makro. Yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kerja makro
adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang memuat pendayagunaan tenaga kerja secara
optimal dan produktif guna mendukung pertumbuhan ekonomi, sosial baik secara nasional, daerah maupun
sektoral, sehingga dapat membuka kesempatan kerja seluas-
31
luasnya, meningkatkan produktivitas kerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
b. Perencanaan tenaga kerja mikro
Yang dimaksud dengan perencanaan tenaga kerja mikro adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara
sistematis dalam suatu instansi, baik instansi pemerintah maupun swasta dalam rangka meningkatkan pendayagunaan
tenaga kerja secara optimal dan produktif untuk mendukung pencapaian kinerja yang tinggi pada instansiperusahaan yang
bersangkutan. 3.
Dalam penyesuaian kebijakan, strategi dan pelaksanaan program
pembangunan ketenagakerjaan
yang berkesinambungan, pemerintah harus berpedoman pada
perencanaan tenaga kerja makro dan mikro.
INFORMASI KETENAGAKERJAAN : Informasi ketenagakerjaan dikumpulkan dan diolah sesuai
dengan maksud disusunnya perencanaan tenaga kerja nasional, perencanaan tenaga kerja daerah, propinsi atau kabupatenkota.
Dalam hal ini partisipasi swasta diharapkan dapat memberikan informasi ketenagakerjaan.
Informasi ketenagakerjaan ini diatur dalam pasal 8 yang antara lain meliputi :
a. Penduduk dan tenaga kerja.
b. Kesempatan kerja.
c. Pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja.
d. Produktivitas tenaga kerja.
32
e. Hubungan industrial.
f. Kondisi lingkungan kerja.
g. Pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja.
h. Jaminan sosial tenaga kerja.
D. PELATIHAN KERJA