Motivasi Berprestasi

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi

  Ada berbagai sebab yang membuat orang termotivasi untuk berprestasi. Menurut Griessman (1994: 94-117) dorongan tersebut antara lain disebabkan oleh:

  1. Kebutuhan akan pemenuhan ekonomi

  Suatu asumsi yang seringkali dibuat dalam masyarakat kita, bahwa ekonomi adalah perangsang yang sepenuhnya dapat dipercaya, yang merupakan suatu cara yang pasti akan membangunkan orang dari kelesuan untuk menjadi giat secara produktif. Banyak orang berprestasi tinggi mengakui bahwa pertimbangan Suatu asumsi yang seringkali dibuat dalam masyarakat kita, bahwa ekonomi adalah perangsang yang sepenuhnya dapat dipercaya, yang merupakan suatu cara yang pasti akan membangunkan orang dari kelesuan untuk menjadi giat secara produktif. Banyak orang berprestasi tinggi mengakui bahwa pertimbangan

  2. Kebutuhan penghargaan oleh orang lain

  Semua orang membutuhkan penilaian yang tinggi dan mantap dan dengan dasar yang kokoh tentang diri mereka sendiri, untuk harga diri, dan untuk rasa hormat dari orang lain. Setiap orang yang mengerjakan sesuatu dengan hasil yang luar biasa, akan mengatakan sesuatu dan memiliki kebutuhan mendasar untuk didengarkan dan diperhatikan hasil karyanya oleh orang lain.

  3. Harga diri

  Selain penghargaan dari orang lain, seseorang juga termotivasi berprestasi karena kebutuhan menaikkan harga dirinya, dimana hasil prestasinya tersebut akan menjadi sesuatu yang akan menaikkan harga dirinya dan mendapatkan penghargaan dari orang lain.

  4. Menentang perasaan rendah diri

  Beberapa dari orang-orang berprestasi tinggi mengakui mempunyai perasaan rendah diri, khususnya dalam bentuk takut akan kegagalan, namun hal itu malah menjadi suatu energi positif yang mendorong diri agar jangan sampai mengalami kegagalan.

  5. Kebutuhan neurotis

  Ada beberapa orang yang berbakat cemerlang, namun tidak sehat secara emosional, contohnya seseorang yang berjuang untuk melawan serangan depresi, kesepian dan frustasi, mengalihkan serangan-serangan tersebut dengan cara Ada beberapa orang yang berbakat cemerlang, namun tidak sehat secara emosional, contohnya seseorang yang berjuang untuk melawan serangan depresi, kesepian dan frustasi, mengalihkan serangan-serangan tersebut dengan cara

  6. Pengembangan diri atau pemenuhan diri

  Orang-orang berprestasi tinggi menyadari bahwa mereka mencapai suskses dengan mengasah ketrampilan dan kekhususan mereka. Mereka belajar dan berlatih serta mendengarkan kritik dari penasehat dan pelatih serta melakukan seribu satu tugas yang diperlukan untuk meningkatkan kecepatan. Mereka selalu berharap untuk mendapatkan imbalan yang kelihatan, untuk menjadi orang yang lebih baik dan merasa terpenuhi keinginannya.

  7. Kebutuhan untuk menciptakan sesuatu yang akan bertahan

  Beberapa orang berprestasi tinggi mempunyai keinginan untuk mengabadikan prestasi yang telah didapatkannya, seperti tokoh-tokoh ilmu pengetahuan yang mencurahkan segala pengetahuannya dengan pengarang buku, agar nantinya dapat bermanfaat untuk generasi berikutnya.

  8. Kesenangan atau bersenang-senang

  Sebuah prestasi beberapa diantaranya diawali oleh hobbi atau kesenangan, dimana seseorang mempunyai sebuah kesenangan akan suatu hal, dan termotivasi untuk terus mengerjakannya sampai menghasilkan sesuatu yang berbentuk prestasi.