Keadaan Geografi Keadaan Wilayah

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA SEMARANG TAHUN 1950 – 1955

A. Keadaan Wilayah

1. Keadaan Geografi

Kota Semarang pada tahun 1950 terletak di pesisir pantai utara pulau Jawa dengan posisi 110’23’57” BT dan 110’27’70” BT, serta 6’55’6” LS dan 6’58’18” LS. 25 Dari laut Jawa membujur ke Selatan seluas 9.940 kilometer persegi dengan batasan wilayah di sebelah utara yaitu laut Jawa, sebelah timur adalah kabupaten Demak, sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Kendal dan sebelah selatan yaitu kabupaten Semarang. 26 Letak kota Semarang yang demikian mempengaruhi perkembangan Gerwani di wilayah Kota Semarang maupun wilayah sekitarnya. Gelar Venezia dari timur diberikan pada kota Semarang oleh orang-orang “tempoe doeloe” karena keindahan dan keunikan geologisnya yang jarang dimiliki oleh kota lain. Dari segi topografi, kota Semarang memiliki dua tipologi, yaitu wilayah perbukitan kota atas dan lembah atau daratan kota bawah yang berbatasan langsung dengan laut. Kota bawah memiliki ketinggian diukur dari permukaan 25 Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Semarang, Sejarah Kota Semarang Semarang: Pemda Kotamadya Semarang, 1979, hlm. 5. 26 Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Semarang, Kotamadya Semarang Dalam Angka 1971 Semarang: Pemda Kotamadya Semarang, 1971, hlm. 4. laut 0,75 m. 27 Daerah bawah meliputi daerah sepanjang garis pantai utara melebar kearah pedalaman sampai di perbatasan daerah perbukitan. Di kota bawah inilah terdapat bangunan gaya modern. 28 Sama seperti daerah pantai lainnya, maka iklim daerah ini panas dengan rata-rata suhu udara 37º - 39º Celcius. Tingginya antara 0,75 – 3,49 meter diatas permukaan air laut. Tiap tahun dataran rendah ini semakin meluas, garis pantai semakin maju ke arah utara sebagai akibat endapan lumpur yang dibawa terus menerus oleh sungai Semarang, sehingga letak kota Semarang berada di sekitar daerah Bubakan di tepi sungai Semarang. 29 Kota atas mempunyai hawa yang segar, dengan ketinggian diukur dari permukaan laut sekitar 90,56 meter untuk daerah Candi, 136 meter untuk daerah Jatingaleh, dan 270 meter untuk daerah tertinggi yaitu Gombel. 30 Semarang merupakan salah satu kota yang terletak di pantai utara Jawa Tengah dan termasuk dalam wilayah eks karesidenan Semarang. Kota Semarang sangat strategis letaknya, karena merupakan wilayah yang dilewati jalur lalu lintas utara jawa, baik jalur kereta api maupun jalan raya, baik lalu lintas yang datang dari arah Jakarta, Semarang, Surabaya maupun sebaliknya. 31 27 Ibid ., 28 Pemerintah Daerah Kotamadya Dati II Semarang, Semarang Masa Lalu, Masa Sekarang, dan Masa Mendatang Semarang: Pemda Dati II Semarang, 1979, hlm. 5. 29 Departemen P dan K, Geografi Budaya Daerah Jawa Tengah Semarang: Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Departemen P dan K, 1977, hlm. 84. 30 Ibid ., hlm. 5. 31 Hasan Shadily, Ensiklopedi Indonesia Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 1982, hlm. 1737. Menilik sejarahnya, keberadaan kota Semarang sebagai daerah kotapraja sudah berlangsung sejak awal abad 20, yaitu dengan dikeluarkannya Staatsblad No. 120 Gemeente Van Semarang pada tanggal 1 April 1906 tentang penetapan Semarang sebagai sebuah “gemeente” kotapraja. 32 Staatgemeente Semarang memiliki kewenangan pemerintahan selaku kotapraja yang sejajar dengan wilayah kabupaten lain di lingkungan karesidenan Semarang. 33 Mula-mula wilayah ini terdiri dari lima kecamatan, yaitu kecamatan Semarang Barat, Semarang Timur, Semarang Utara, Semarang Selatan, dan Semarang Tengah dengan luas 391 km². Kecamatan Semarang Barat terdiri dari 37 desa, Semarang Timur 20 desa, Semarang Utara 15 desa, Semarang Selatan 25 desa, dan Semarang Tengah 16 desa. 34 Batas-batas kecamatan dan desa, pada waktu itu hanya berupa jalan-jalan kecil dan ada pula yang berupa tanah pekarangan. Batas-batas tersebut dulu ditetapkan oleh tuan-tuan tanah untuk pelaksanaan pemungutan sewa tanah. Ada desa yang mempunyai wilayah di tengah-tengah desa yang lain dan ini mengakibatkan sulitnya pelaksanaan tugas-tugas pemerintah desa. 35 Pada periode tahun 1950 – 1965 wilayah kota Semarang terdiri dari lima kecamatan, yaitu kecamatan Semarang Barat, Semarang Timur, Semarang Utara, 32 Anonim, Republik Indonesia: Propinsi Jawa Tengah Semarang: Kementrian Penerangan RI, 1953, hlm. 67. 33 Anonim, 1984., op.cit., hlm. 21. 34 Soekirno, Semarang Semarang: Departemen Penerangan Kota Besar Semarang, 1956, hlm. 60. 35 Desa yang mempunyai wilayah di tengah-tengah desa yang lain yaitu Desa Genuk terletak di tengah-tengah Desa Lempongsari, lihat R. Soenaryo, et al. Mengenal Kotamadya Semarang II. Semarang: Pemerintah Daerah, 1972, hlm. 7. Semarang Selatan, dan Semarang Tengah. Dengan demikian wilayah kerja Gerwani pada waktu itu juga meliputi semua wilayah kecamatan yang ada di kota Semarang tersebut.

2. Keadaan Demografi