Kongres ketiga tahun 1957 Metamorfosa Gerwis menjadi Gerwani: Kongres-kongres Gerwani

Irian Barat dari Belanda. Pada awal Januari 1957 pimpinan pusat Gerwani menyelenggarakan konferensi kerja, yang menghasilkan berbagai tuntutan sosial- ekonomi kepada pemerintah, termasuk penurunan harga bahan pokok. Pada Maret 1957 Gerwani melancarkan kampanye besar-besaran, menyokong pidato “Konsepsi Presiden”, yang di dalamnya pertama-tama Sukarno menguraikan pokok-pokok perubahan undang-undang dasar, yang selanjutnya akan melahirkan Demokrasi Terpimpin. Selama periode ini Gerwani tetap berusaha menjadi juru bicara petani miskin. 124 Beberapa bulan terakhir 1957 dilakukan kegiatan besar- besaran mempersiapkan kongres III, termasuk aksi bersama mengumpulkan dana kongres. 125

d. Kongres ketiga tahun 1957

Kongres III Gerwani dinamakan oleh Umi Sarjono dalam pidato pembukaannya sebagai “Kongres Konsolidasi”. Dua puluh tujuh butir program perjuangannya yang baru, dimulai dengan sembilan butir tentang hak-hak sama bagi wanita dalam perkawinan, hukum adat dan perburuhan. Beberapa butir 124 Membantu kegiatan kerumahtanggaan, misalnya membantu distribusi beras bagi warga miskin, mengunjungi kelahiran dan kematian, mengadakan arisan untuk tetangga sekitar, mengadakan penitipan anak di kampung, membantu anak-anak cacat, dsb. Kemudian berusaha menyelesaikan permasalahan perkawinan, dengan cara mengajak berbicara dengan pihak terkait. Misalnya jika terjadi kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan suami terhadap istrinya, maka anggota Gerwani mendatangi dan berbicara dengan suami tersebut. Jika suami itu tidak mau menghentikan perbuatannya, maka anggota Gerwani membantu istri untuk perceraian dengan suaminya. Wawancara dengan Ibu Tumini Khadim mantan pengurus Gerwani Cabang Semarang, Semarang, tanggal 8 Juni 2009. 125 Wierenga, op.cit., hlm. 308-313. berikutnya mengenai pelayanan sosial, seperti sekolahan, penitipan anak, dan layanan kesehatan. Butir-butir lainnya lebih beragam antara lain; larangan film porno, pencabutan IGOB, masalah pedesaan yang menyangkut bagi hasil dan riba, pajak tinggi, dan kenaikan harga bahan pokok, pembasmian gerombolan- gerombolan subversif seperti gerakan Darul Islam, dan menuntut agar percobaan nuklir semata-mata demi tujuan-tujuan perdamaian. Selain itu kongres menetapkan resolusi-resolusi seperti: “pembebasan” Irian Barat, dan tuntutan untuk undang-undang perkawinan yang demokratis, buku-buku sekolah dengan harga murah, kesetiaan pada Pancasila, hukuman berat untuk pemerkosa, usaha mengatasi kenakalan anak-anak misalnya dengan menyediakan fasilitas rekreasi dan pelarangan film porno, dan mengubah berbagai peraturan yang diskriminatif dalam IGOB, untuk disesuaikan dengan Undang-Undang Dasar 126 .

e. Kongres keempat tahun 1961