16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan deskripsi mengenai
situasi-situasi atau kejadian-kejadian Sumadi Suryabrata, 2011:76. Penelitian ini termasuk ke dalam Geografi Pertanian dan Geografi Ekonomi. Penelitian ini
menggunakan konsep lokasi, konsep keterjangkauan, konsep jarak dan konep keterkaitan ruangan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan keruangan. Dengan melihat aktivitas yang dilakukan oleh petani hortikultura di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar dan Kecamatan Karangreja
Kabupaten Purbalingga. Pendekatan keruangan merupakan suatu metode untuk memahami gejala tertentu agar mempunyai pengetahuan yang lebih mendalam
melalui media ruang Hadi Sabari Yunus, 2010:44.
B. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor fisik yang mempengaruhi syarat rumbuh tanaman hortikultura, yaitu
a. iklim b. tanah
c. topografi d. air
2. Faktor non fisik yang mempengaruhi usahatani hortikultura a. modal
b. tenaga kerja c. pasar
d. transportasi e. teknologi dan komunikasi
3. Pengelolaan usahatani hortikultura a. persiapan lahan
b. penanaman bibit c. pemeliharaan tanaman
d. panen dan pascapanen
4. Hambatan yang di alami oeh petani hortikultura 5. Pendapatan petani hortikultura
16
17
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan pada bulan April –
Oktober 2015, di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar dan Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.
D. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010: 173. Populasi dalam penelitian ini ada dua yaitu :
1. Populasi fisik Populasi fisik dalam penelitian ini adalah semua lahan kering yang
dimanfaatkan untuk usaha tani hortikultura di Kecamatan Binangun, dan Kecamatan Karangreja. Data yang digunakan berupa data sekunder.
2. Populasi non fisik Populasi nonfisik dalam penelitian adalah rumah tangga petani lahan
kering di Kecamatan Binangun yang mengusahakan tanaman hortikultura berjumlah 1.283 KRT, yang tersebar di dua desa yaitu di Desa Sumber Kembar
dan Salamrejo. Sementara di Kecamatan Karangreja, populasi petani hortikultura berjumlah 760 petani yang tersebar di dua desa, yaitu Desa Kutabawa dan Desa
Siwarak.
E. Sampel