b. Biaya Modal cost of capital
Konsep biaya modal tidak terlepas dari perhitungan EVA. Biaya modal adalah semua biaya yang secara riil dikeluarkan oleh
perusahaan dalam rangka mendapatkan sumber dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk
membiayai investasi perusahaan. Konsep biaya modal hanya relevan untuk keputusan jangka panjang yang menyangkut masalah keputusan
investasi pada aktiva tetap atau masalah capital budgeting. Komponen sumber dana yang digunakan dalam analisis cost of
capital adalah beberapa permanent investment, yaitu : 1. Biaya hutang cost of debt
Biaya hutang adalah besarnya tingkat keuntungan yang diminta oleh investor. Besarnya tingkat keuntungan ini sama dengan
tingkat bunga yang menyamakan present value penerimaan di masa datang dan pembayaran pokok pinjaman. Sartono,
1996:222 2. Biaya saham preferen cost of preferred stock
Biaya saham preferen yang dimaksud di sini adalah biaya sebesar tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh investor saham preferen
Sartono, 1996 : 221. Biaya modal saham preferen adalah gabungan hutang dan saham biasa, saham preferen membebani
kewajiban tetap kepada perusahaan untuk melakukan pembayaran secara periodik.
3. Biaya modal saham biasa cost of common stock Saham biasa adalah surat bukti kepemilikan perusahaan yang tidak
memiliki hak-hak istimewa seperti saham preferen. Perhitungan cost of capital dipengaruhi oleh komponen pajak.
Pengaruhnya terhadap komponen sumber dana adalah : 1. Untuk cost of debt, karena bunga dibayar atas dasar sebelum pajak,
maka perlu dilakukan tax adjusment. 2. Untuk cost of preferred dan common stock tidak perlu
diperhitungkan, karena dividen dibayar setelah laba dipotong pajak. Biaya modal suatu perusahaan tidak hanya tergantung dari biaya
hutang dan pembiayaan ekuitas tetapi juga seberapa banyak dari masing- masing komponen modal tersebut dimiliki dalam struktur modal.
Hubungan ini digabungkan dalam biaya modal rata-rata tertimbang weighted average cost of capital.
o
Keterkaitan Economic Value Added terhadap return saham
EVA adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah value added bagi perusahaan. Asumsinya
adalah bahwa jika kinerja manajemen baikefektif dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan, maka akan tercermin pada
peningkatan harga saham perusahaan. EVA dihitung dengan mengurangkan keuntungan operasi perusahaan dengan biaya modal
perusahaan, baik untuk biaya utang cost of debt maupun modal sendiri Cost of equity. Biaya modal perusahaan sangat dipengaruhi
oleh hubungan antara risiko risk dan tingkat pengembalian return, dimana semakin besar risiko yang ditanggung oleh investor semakin
tinggi pula tingkat pengembalian yang dikehendaki. EVA mampu menghitung laba ekonomi yang sebenarnya atau true
economic profit suatu perusahaan pada tahun tertentu. EVA memberikan pengukuran yang lebih baik atas nilai tambah yang
diberikan perusahaan kepada pemegang saham. Oleh karena itu manajer yang menitik beratkan pada EVA dapat diartikan telah
beroperasi pada cara-cara yang konsisten untuk memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Dengan demikian EVA merupakan
salah satu kriteria yang lebih baik dalam penilaian kebijakan manajerial dan kompensasi. Nilai perusahaan akan meningkat jika
perusahaan membiayai investasi dengan net present value yang positif, karena net present value yang positif akan memberikan economic
value added kepada pemegang saham. Oleh karena itu, dengan memberikan nilai tambah kepada pemegang saham maka dapat
menarik investor untuk menanamkan sahamnya ke perusahaan. Banyaknya investor yang menanamkan sahamnya diharapkan
berpengaruh terhadap meningkatnya harga saham yang diikuti dengan peningkatan return saham kepada pemegang saham. Maka, diharapkan
hubungan economic value added dengan return saham berpengaruh positif.
6. Return Saham