Para istri nabi termasuk ahlul bait juga?

8. Para istri nabi termasuk ahlul bait juga?

Terdapat perbedaan terkait siapa ahlul bait nabi antara pendapat sunni dan syiah . Pihak sunni menyatakan bahwa istri para nabi juga termasuk ahlul bait, sedangkan di pihak syiah tidaklah demikian. Diantara kedua belah pihak masing – masing mempunyai dalil yang kuat atas hal tersebut. Namun yang menyedihkan itu jika ada pihak anti syiah yang berburuk sangka dengan menganggap perbedaan tersebut sebagai penghinaan yang dilakukan oleh pihak syiah terhadap para istri nabi, padahal jika mau dipelajari, ternyata pendapat dari pihak sunni pun sebenarnya terdapat khilafiyah juga yang menunjukkan persamaannya terhadap

pendapat syiah ini. Saya tunjukkan beberapa buktinya dari hadits – hadits sunni: آ

Ya Allah, berilah kebahagiaan kepada Muhammad dan kepada Ahlul baitnya dan kepada istri-istrinya serta keturunannya sebagaimana Engkau telah memberikan kebahagiaan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Dan berikanlah barakah kepada Muhammad dan kepada Ahli Baitnya, istri-istrinya, serta keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan barakah kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia .” [Musnad Ahmad 5/374 no 23221 dishahihkan oleh Syaikh Syu‟aib Al Arnauth]

Akbar Nur Hasan

Coba direnungkan, jika para istri nabi adalah termasuk ahlul bait juga, lantas kenapa dalam hadits musnad Ahmad diatas malah memisahkan penyebutan antara istri – istrinya, ahlul baitnya dan keturunannya? Hal ini dikuatkan juga dari hadits :

“Kami berkata “Siapa Ahlul Bait? Apakah istri -istri Nabi? . Kemudian Zaid menjawab ” Tidak, Demi Allah seorang wanita (istri) hidup dengan suaminya

dalam masa tertentu jika suaminya menceraikannya dia akan kembali ke orang tua dan kaumnya. Ahlul Bait Nabi adalah keturunannya yang diharamkan untuk menerima sedekah ”. [Shahih Muslim no 2408]

“ Telah menceritakan kepada kami Hasan bin Ahmad bin Habib Al Kirmani yang berkata telah menceirtakan kepada kami Abu Rabi‟ Az Zahrani yang berkata telah menceritakan kepada kami Umar bin Muhammad dari Sufyan Ats Tsawri

dari Abi Jahhaf Daud bin Abi „Auf dari Athiyyah Al „Aufiy dari Abu Said Al Khudri RA bahwa firman Allah SWT [Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan menyucikanmu sesuci-

sucinya] turun untuk lima orang yaitu Rasulullah SAW, Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radiallahuanhum. ” [Mu‟jam As Shaghir Thabrani 1/231 no 375]

Akbar Nur Hasan

Dari Umar bin Abi Salamah, anak tiri Nabi SAW yang berkata “Ayat ini turun kepada Nabi SAW (Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari

kamu wahai Ahlul Bait dan menyucikanmu sesuci-sucinya) di rumah Ummu Salamah, kemudian Nabi SAW memanggil Fatimah, Hasan dan Husain dan menutup Mereka dengan kain dan Ali berada di belakang Nabi SAW, Beliau juga

menutupinya dengan kain. Kemudian Beliau SAW berkata “ Ya Allah Merekalah Ahlul Baitku maka hilangkanlah dosa dari mereka dan sucikanlah Mereka sesuci-

su cinya. Ummu Salamah berkata “Apakah Aku bersama Mereka, Ya Nabi Allah?”. Beliau berkata “Kamu tetap pada kedudukanmu sendiri dan kamu dalam kebaikan”. [Shahih Sunan Tirmidzi, No 3205]

Hadits Sunan Tirmidzi di atas menyebutkan bahwa ketika ayat tersebut turun, Rasulullah SAW langsung memanggil Sayyidah Fatimah, Ali, Hasan dan Husein, bukannya memanggil istri - istri Beliau. Hal ini telah membuktikan bahwa ayat tersebut sejatinya ditujukan untuk mereka, bukan untuk istri - istri Nabi SAW. Lagipula Ummu Salamah sendiri tidak merasa atau setidaknya meragukan bahwa dirinya adalah Ahlul Bait yang dimaksud. Karena jika saja benar bahwa QS al- Ahzab ayat 33 tersebut diturunkan juga untuk para istri Nabi SAW, maka tentu saja Ummu Salamah pada hadits tersebut tidak perlu mengajukan pertanyaan kepada Nabi: “Apakah Aku bersama Mereka, Ya Nabi Allah?” bahkan dalam riwayat lain Ummu Salamah bertanya: “Apakah Aku termasuk Ahlul Bait?”.

Perhatikan juga beberapa riwayat dari Ummu Salamah lainnya berikut ini:

Akbar Nur Hasan

Dari Hakim bin Sa‟ad yang berkata “kami menyebut - nyebut Ali bin Abi Thalib RA di hadapan Ummu Salamah. Kemudian ia (Ummu Salamah) berkata

“Untuknya lah ayat (Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait dan menyucikanmu sesuci - sucinya) turun. Ummu

Salamah berkata “Nabi SAW datang ke rumahku dan berkata “jangan izinkan seorangpun masuk”. Lalu datanglah Fathimah maka aku tidak dapat menghalanginya menemui Ayahnya, kemudian datanglah Hasan dan aku tidak

dapat melarangnya menemui kakeknya dan Ibunya”. Kemudian datanglah Husain dan aku tidak dapat mencegahnya. Maka berkumpulah mereka di sekeliling Nabi SAW di atas hamparan kain. Lalu Nabi SAW menyelimuti mereka dengan kain

tersebut kemuian bersabda “Merekalah Ahlul Bait ku, maka hilangkanlah dosa dari mereka dan sucikanlah mereka sesuci - sucinya”. Lalu turunlah ayat tersebut

ketika mereka berk umpul di atas kain. Ummu Salamah berkata “Wahai Rasulullah SAW dan aku?”. Demi Allah, beliau tidak mengiyakan. Hanya berkata “sesungguhnya engkau dalam kebaikan”. [Tafsir At Thabari 22/12 no 21739]

Dari Ummu Salamah RA berkata “Turun dirumahku ayat (Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait) kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali, Fathimah, Hasan dan Husain RA ajma‟in dan berkata “Ya Allah merekalah Ahlul Bait k u”. Ummu Salamah berkata “wahai Rasulullah apakah aku termasuk Ahlul Bait?”. Rasul SAW menjawab “kamu keluargaku yang baik dan Merekalah Ahlul Baitku Ya Allah keluargaku yang

haq”. [al-Mustadrak 2/451 no 3558 dishahihkan oleh al-Hakim dan adz-Dzahabi]

Akbar Nur Hasan

“Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Isma‟il bin Abi Samiinah yang berkata telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Dawud dari Fudhail dari

Athiyah dari Abu Sa‟id dari Ummu Salamah bahwa Nabi [shallallahu „alaihi wasallam] menutupi Ali, Fathimah, Hasan dan Husain dengan kain kemudian

berkata: „mereka adalah ahlul baitku, kepadamu [ya Allah] jangan masukkan ke dalam neraka‟. Ummu Salamah berkata „wahai Rasulullah, apakah aku bersama

mereka?‟ Beliau [shallallahu „alaihi wasallam] menjawab „tidak dan engkau di atas kebaikan‟” [Musnad Abu Ya‟la, 12/313, No 6888]