Rancangan Penelitian
E. Rancangan Penelitian
Secara umum, terdapat empat langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Kegiatan penelitian ini dilakukan berdasarkan pra siklus dan siklus. Dalam penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari
4 tahap, yaitu : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut gambaran siklus yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini: 2
Pelaksanaan K
I Alternatif
Permasalahan
Tindakan 1 L
Analisis data
I baru dari siklus 1
Tindakan 2 K
pemecahan
U Refleksi 2
Observasi 2 S
Analisis data
Berhasil
Selesai
Belum terselesaikan Siklus berikutnya
2 Suyadi, Panduan Penelitian Tindakan Kelas (Buku Panduan Wajib Bagi Para Pendidik ), (Jogjakarta: Diva Press, 2010), Cet I, hlm. 49
Adapun uraian kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pra Siklus
Dalam pra siklus ini, peneliti mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan guru matematika yang pernah mengajar di MTs. Uswatun Hasanah khususnya materi pecahan. Sesuai hasil wawancara, pelaksanaan pembelajaran pada materi pecahan di kelas tersebut tahun pelajaran sebelumnya masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional (ceramah) yaitu belum menggunakan model pembelajaran problem posing bernuansa Islami pada materi tersebut.
Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem posing bernuansa Islami pada siklus I dan siklus II dalam rangka mengukur kemampuan komunikasi matematika peserta didik.
2. Siklus I
a. Rencana tindakan
1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan masalah.
2) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan seperti;
a) membuat rencana pembelajaran (RPP), sesuai materi pokok yang diambil,
b) membuat lembar observasi peserta didik,
c) membuat lembar observasi guru,
d) membuat kisi-kisi soal tes siklus I,
e) membuat soal-soal tes untuk siklus I dan membuat kunci jawaban,
3) Menyiapkan alat dokumentasi.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Guru memberi salam kepada peserta didik dilanjutkan dengan berdo’a.
2) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
3) Guru memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran dengan model pembelajaran problem posing bernuansa Islami.
4) Guru memberikan motivasi belajar matematika dengan nilai-nilai keislamaan.
5) Guru menyampaikan materi pokok pecahan yang harus dipelajari peserta didik secara mandiri.
6) Guru memberi contoh soal kepada peserta didik terkait materi yang disampaikan.
7) Guru meminta peserta didik mengajukan soal berikut dengan penyelesaiannya.
8) Guru mengoreksi hasil pekerjaan peserta didik, selanjutnya mencatat sejumlah peserta didik yang benar dalam mengajukan soal.
9) Guru menyuruh beberapa peserta didik (sebagai wakil peserta didik yang benar dalam mengajukan soal) untuk memberikan pemasalahan atau soal dan menguraikan jawabanya di depan kelas. Dan peneliti bertindak sebagai fasilitator, nara sumber dan pengarah.
10) Setelah selesai presentasi, dengan metode tanya jawab, guru mengungkapkan kembali materi sajian secara singkat, untuk melihat tingkat pemahaman peseta didik yang lain.
11) Guru memberikan tugas/PR secara individu kepada peserta didik.
12) Guru melakukan tes evaluasi siklus I
c. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu .
1) Pengamatan kepada peserta didik, meliputi:
a) Mengamati komunikasi peserta didik, keberhasilan dan hambatan peserta didik dalam melaksanakan tugas.
b) Memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keberhasilan.
2) Pengamatan terhadap guru, meliputi:
a) Penampilan guru di depan kelas.
b) Mengamati guru saat menyajikan materi.
c) Mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran problem posing bernuansa Islami.
3) Pengamatan secara kolaboratif, meliputi:
a) Mengamati jalannya proses pembelajaran.
b) Mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah mengalami peningkatan rata-rata.
c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan harapan penelitian.
d. Refleksi Refleksi merupakan langkah untuk mengevaluasi hasil kerja peserta didik. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada siklus I. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan selama berlangsungnya proses pembelajaran dianalisis dan dikaji keberhasilan dan kekurangannya untuk perbaikan pada siklus II.
3. Siklus II
a. Rencana tindakan Setelah merefleksi dari hasil pembelajaran pada siklus I, diperoleh beberapa kekurangan. Untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I maka ditindak lanjuti perencanaan siklus II.
Kegiatan perencanaan tahap siklus II sebagai berikut :
1) Identifikasi masalah dan observasi masalah berdasarkan refleksi pada siklus I.
2) Merancang kembali pembelajaran dengan membentuk kelompok.
3) Mempersiapkan instrumen yang dibutuhkan, seperti;
a) membuat rencana pembelajaran (RPP), sesuai materi pokok yang diambil,
b) membuat lembar observasi peserta didik,
c) membuat lembar observasi guru, c) membuat lembar observasi guru,
e) membuat soal-soal tes untuk siklus II dan membuat kunci jawaban.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Guru memberi salam kepada peserta didik dilanjutkan dengan berdo’a.
2) Guru melakukan presensi kehadiran peserta didik.
3) Guru memberikan informasi tentang jalannya pembelajaran tugas yang harus dikerjakan peserta didik secar singkat
4) Guru menyampaiakn ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan bilangan pecahan. (QS. An- Nisa’: 12)
5) Guru menyampaikan materi pokok pecahan berupa operasi bilangan pecahan dan penyelesaian soal cerita.
6) Guru memberi contoh soal kepada peserta didik terkait materi yang disampaikan.
7) Guru meminta peserta didik bekerja kelompok
8) Guru meminta masing-masing kelompok mengajukan soal berikut dengan penyelesaiannya.
9) Guru mengoreksi hasil pekerjaan masing-masing kelompok selanjutnya mencatat sejumlah kelompok yang benar dalam mengajukan soal.
10) Guru menyuruh beberapa peserta didik (sebagai wakil kelompok) untuk mengajukan soal/pemasalahan dan menguraikan jawabanya di depan kelas. Dan peneliti bertindak sebagai fasilitator, nara sumber dan pengarah.
11) Setelah selesai presentasi, dengan metode tanya jawab, guru mengungkapkan kembali materi sajian secara singkat, untuk melihat tingkat pemahaman peseta didik yang lain.
12) Guru melakukan tes evaluasi siklus II.
13) Guru memberikan tugas/PR secara individu kepada peserta didik.
c. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan beberapa aspek, yaitu .
1) Pengamatan kepada peserta didik, meliputi:
a) Mengamati komunikasi peserta didik, keberhasilan dan hambatan peserta didik dalam melaksanakan tugas.
b) Memberikan penilaian untuk masing-masing peserta didik tentang indikator keberhasilan.
2) Pengamatan terhadap guru, meliputi:
a) Penampilan guru di depan kelas.
b) Mengamati guru saat menyajikan materi.
c) Mengamati jalannya pembelajaran apakah sudah sesuai dengan langkah-langkah dalam model pembelajaran problem posing bernuansa Islami.
3) Pengamatan secara kolaboratif, meliputi:
a) Mengamati jalannya proses pembelajaran.
b) Mengamati hasil evaluasi akhir apakah sudah mengalami peningkatan rata-rata pada siklus II.
c) Peneliti mengamati keberhasilan dan hambatan-hambatan yang dialami selama proses pembelajaran
d. Refleksi Refleksi merupakan evaluasi yang berkaitan dengan pelaksanan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran problem posing bernuansa Islami pada tahap siklus II yang dilakukan peneliti bersama kolaborator, meliputi:
1) Menganalisis hasil pengamatan siklus II untuk membuat simpulan terhadap pelaksanaan pengajaran di siklus II.
2) Mendiskusikan hasil analisis dalam pelaksanaan siklus II untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Pada siklus II ini melalui model pembelajaran problem posing bernuansa diharapkan mampu 2) Mendiskusikan hasil analisis dalam pelaksanaan siklus II untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Pada siklus II ini melalui model pembelajaran problem posing bernuansa diharapkan mampu