Pengakuan dan Pengukuran Dasar Kas menuju Dasar Akrual

1. Pengakuan dan Pengukuran Dasar Kas menuju Dasar Akrual

Aspek pertama perubahan akuntansi pemerintahan adalah perubahan dari dasar kas menjadi dasar akrual. Untuk menuju dasar akrual, maka diperlukan masa transisi atau penyesuaian dengan kondisi masing-masing entitas dimana akuntansi pemerintahan diaplikasikan. Studi International Federation of Accountant (IFAC) dan Public Sector Committee (PSC) mengidentifikasi bahwa antara dasar kas dan dasar akrual terdapat 2 modifikasi yang dipakai, yaitu 1) dasar modifikasi kas (modified cash basis) dan 2) dasar modifikasi akrual (modified accrual basis). Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Cash Accrual

Accrual

Gambar 2.2 Skema Dasar Akuntansi

Transisi antara masing-masing dasar akuntansi berbeda dari satu negara ke negara lain. Hal ini tergantung dari:

a. Kondisi sosial dan politik negara yang bersangkutan.

b. Dasar akuntansi yang digunakan sekarang.

c. Kualitas dan jangkauan informasi yang tersedia.

d. Sumber daya yang dialokasikan untuk transisi tersebut.

e. Periode waktu yang disediakan untuk transisi menuju dasar akrual.

Secara teoritis, manfaat dari dasar akrual jauh lebih besar daripada dasar kas. Oleh karena itu, mengaplikasikan dasar akrual merupakan tujuan dari Secara teoritis, manfaat dari dasar akrual jauh lebih besar daripada dasar kas. Oleh karena itu, mengaplikasikan dasar akrual merupakan tujuan dari

Dasar Kas (Cash Basis) adalah dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan kejadian pada saat kas diterima atau dibayarkan. Fokus pengukurannya ada pada saldo kas dan perubahan saldo kas, yaitu mengukur hasil-hasil keuangan untuk satu periode dengan membedakan antara kas yang diterima dan kas yang dikeluarkan. Dasar ini meliputi pembahasan mengenai saldo kas, penerimaan kas, dan pengeluaran kas. Keterbatasan dasar kas, antara lain adalah:

• Pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi yang lebih kompleks yang tidak dapat disediakan oleh akuntansi dasar kas. • Informasi dasar kas kurang relevan bagi para pengambil keputusan, karena dasar kas hanya berfokus pada aliran kas dan mengabaikan aliran sumber daya lainnya.

• Akuntansi dasar kas tidak dapat memberikan informasi modal (aktiva) secara akurat.

• Publik mempunyai keterbatasan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah atas penggunaan sumber daya. Informasi dasar kas berarti pemerintah mempertanggungjawabkan kas yang digunakan, tetapi tidak disebutkan pertanggungjawaban atas aktiva dan kewajiban.

Dasar Kas Modifikasian (Modified Cash Basis) pada dasarnya mirip dengan dasar kas dalam mengakui transaksi dan kejadian pada saat kas diterima atau dibayarkan, hanya saja diantara keduanya terdapat beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut antara lain karena pada dasar kas modifikasian:

• Pembukuan masih dibuka pada akhir periode dengan ditambah suatu jangka waktu tertentu setelah tahun buku. • Penerimaan dan pengeluaran yang terjadi selama periode perpanjangan tersebut, namun berasal dari transaksi periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan dan pengeluaran dari tahun fiskal sebelumnya.

• Arus kas pada awal periode pelaporan yang telah dipertanggungjawabkan pada periode sebelumnya, dikurangkan dari aliran kas periode saat ini.

Terdapat persamaan antara dasar kas dan dasar kas modifikasian, yaitu dalam hal pengakuan dan pelaporan saldo kas. Hanya saja, dalam dasar kas modifikasian masih dibuka pembukuan untuk mengakui suatu jumlah yang diterima dan dibayar selama periode perpanjangan tertentu. Pos- pos dasar kas modifikasian dan dasar kas adalah pos-pos dasar kas modifikasian termasuk saldo neto jumlah diterima dan dibayar selama periode tertentu yang terjadi di periode sebelumnya.

Dasar Akrual Modifikasian (Modified Accrual Basis) mengakui transaksi dan peristiwa pada saat transaksi atau peristiwa terjadi, dan bukan pada saat kas diterima atau dibayarkan. Perbedaan utama dasar akrual modifikasian dari dasar akrual adalah:

• Aset fisik dibiayakan (expensed) pada waktu pembelian. • Seluruh aset dan kewajiban lainnya diakui seperti dasar akrual.

Elemen-elemen yang diakui dalam dasar akrual modifikasian, adalah: • Aset-aset Keuangan • Kewajiban • Kewajiban Bersih/ Aset-aset Keuangan Bersih • Pendapatan dan Biaya Modifikasi Akrual Dasar akrual modifikasian menyediakan informasi mengenai sumber daya, alokasi sumber daya dan penggunaan sumber-sumber keuangan bagi para pemakai laporan keuangan.

Dasar Akrual (Accrual Basis) mengakui transaksi dan peristiwa pada saat transaksi atau peristiwa terjadi, dan bukan saat kas diterima atau dibayarkan. Elemen dasar akrual adalah aset, kewajiban, laba bersih, pendapatan dan biaya. Pengukuran akuntansi akrual berfokus pada pengukuran sumber daya ekonomis dan perubahan sumber daya tersebut pada suatu entitas. Model pelaporan pada dasar akrual yaitu Laporan Posisi Keuangan (Neraca), Laporan Kinerja Keuangan dan Laporan Arus Kas.

Secara skematis elemen adopsi dasar kas menuju dasar akrual dapat digambarkan sebagai berikut:

Elemen Adopsi Dasar Kas menuju Dasar Akrual

Dasar

Dasar

Dasar Keterangan

Perbedaan pengukuran

Seragam Jangkauan elemen laporan

Banyak perbedaan

keuangan: Lebih • Definisi elemen Sederhana kompleks

• Rincian definisi elemen Pentingnya pertimbangan

Sangat

Tidak penting

(judgements) dalam akuntansi penting Biaya untuk pengembangan

dan monitoring sistem

Mahal akuntansi (dapat ditentukan

Murah

secara tepat).

Biaya dan manfaat dari masing-masing dasar akuntansi berbeda tergantung kepada:

• karakteristik dan hakikat suatu entitas • tipe dan tujuan laporan • nilai informasi bagi pemakai • biaya (cost) pengembangan dan pemeliharaan system

Manfaat-manfaat adopsi dasar kas menjadi akrual, dapat digambarkan sebagai berikut:

Manfaat Adopsi Dasar Kas menjadi Dasar Akrual

Dasar

Dasar

Dasar Keterangan

more benefits Improved Decision Making

Incremental Benefits

less benefits

less quality of f.i.? more quality of f.i.? Obligation to be Accountable

more obligation Opportunity Cost

less obligation

not having info

having info

Cash toward accruals adalah suatu basis yang menyatakan bahwa mengakui pendapatan dan belanja pada saat dikeluarkan kas; serta mengakui aset, kewajiban dan ekuitas dana dengan dasar akrual (pada saat terjadinya peristiwa atau transaksi). Pengertian dari berbagai variasi transisi antara cash dan accrual adalah relatif, tergantung pihak yang mengeluarkan definisinya. Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, maka pembahasan cash toward accruals akan menjadi lebih relevan. Hal ini dikarenakan di Indonesia menggunakan istilah ini sebagai transisi menuju penerapan akrual di tahun 2009.

Jika pengertian dasar kas dan dasar akrual tidak diperdebatkan lagi oleh para ahli akuntansi, lain halnya dengan modifikasi kas dan modifikasi akrual. Beberapa penulis dan referensi menunjukkan penggunaan istilah modifikasi kas dan modifikasi akrual dengan pengertian yang sangat bervariasi antara satu dengan yang lain, tergantung penerapannya masing-masing.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Dinamika Perjuangan Pelajar Islam Indonesia di Era Orde Baru

6 75 103

Perspektif hukum Islam terhadap konsep kewarganegaraan Indonesia dalam UU No.12 tahun 2006

13 113 111

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157