X
2
=   motivasi kerja b
2
=   koefisien regresi variabel motivasi kerja e
= error kesalahanpengganggu, asumsi e = 5. Analisis Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi yang dilambangkan R
2
berupa proporsi dari variasi total Y yang dijelaskan oleh hubungan antara X dan Y.
Pada penelitian ini analisis koefisien determinasi R
2
menggunakan nilai  Adjusted R Square. Menurut Priyatno 2013: 56 nilai koefisien determinasi R
2
dapat diketahui dari output tabel Model Summary pada program SPSS.
Uji Hipotesis Uji Statistik dengan menggunakan Uji t Uji parsial. Kriteria pengujian:
Ho ditolak, bila t
hitung
t
tabel
dan -t
hitung
-t
tabel
Ho diterima, bila -t
tabel
t
hitung
t
tabel
Uji Secara Serentak Uji F. Kriteria uji: Ho diterima jika  Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak jika Fhitung   Ftabel
D. Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Hasil uji validitas pernyataan kuesioner tentang profesionalisme guru, motivasi kerja,   dan   kinerja   guru   SMK   PGRI   Wonoasri   tahun   pelajaran   20162017   dengan
menggunakan korelasi pearson menunjukkan bahwa nilai r
hitung
lebih besar dari nilai r
tabel
0,288; berarti bahwa semua pernyataan untuk mengukur variabel  penelitian  adalah valid. Hasil uji reliabilitas instrument menunjukkan bahwa semua variabel memiliki
nilai  cronbach alpha  di atas 0,60, sehingga semua variabel adalah reliabel dan bisa dilanjutkan untuk uji hipotesis.
Deskripsi Variabel Penelitian
Berdasarkan   hasil   perhitungan   analisis   deskriptif   diketahui  guru   SMK   PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017 yang berjenis kelamin
wanita mempunyai proporsi yang lebih besar dibandingkan
guru pria. Jumlah guru pria adalah 19 orang 40,4
sedangkan guru wanita sebanyak 28 orang 59,6. Guru SMK PGRI Wonoasri yang
terbanyak berusia antara 25 tahun hingga 35 tahun, yaitu sebanyak 22 orang 46,8. Guru senior atau yang berusia lebih dari 35 tahun adalah sebanyak 18 orang 38,3,
sedangkan   guru   yang   berusia   kurang   dari   25   tahun   hanya   sebanyak   7   orang   saja 14,9. Dilihat dari tingkat pendidikan terakhir, rata-rata guru SMK PGRI Wonoasri
berpendidikan terakhir Sarjana S1, S2 dengan jumlah 29 orang 61,7. Guru yang masih berpendidikan terakhir Diploma, yaitu sebanyak 15 orang 31,9, sedangkan
guru yang berpendidikan terakhir SLTAsederajat ada sebanyak 3 orang 6,4. Namun, guru yang berpendidikan terakhir SLTAsederajat tersebut saat ini masih aktif mengikuti
perkuliahan untuk menempuh jenjang Sarjana Strata 1. Dengan demikian, dilihat dari pendidikan terakhir, guru-guru di SMK Wonoasri menunjang kualitas proses belajar
mengajar di sekolah. Dilihat dari masa kerja masaing-msing guru, kelompok terbesar dari   responden   penelitian   ini   adalah   guru   SMK   PGRI   Wonoasri   tahun   pelajaran
20162017 yang sudah bekerja di sekolah ini selama lebih dari 10 tahun, yaitu sebanyak 27 orang 57,4. Terbanyak kedua adalah guru yang sudah bekerja di SMK PGRI
Wonoasri selama 5-10 tahun, yaitu sebanyak 16 orang 34,4, sedangkan guru yang baru
11
bekerja kurang dari 5 tahun adalah sebanyak 4 orang 8,5. Dilihat dari masa kerja masing-masing guru, maka data di atas mencerminkan bahwa rata-rata guru SMK PGRI
Wonoasri merasa betah bekerja atau mengajar di sekolah tersebut.
Berdasarkan nilai  mean  dan standar deviasi pada masing-masing variabel dapat diketahui bahwa keseluruhan nilai standar deviasi tidak ada yang melebihi dua kali nilai
mean. Hal ini menandakan bahwa sebaran data sudah baik. Nilai mean mencerminkan tendensi pusat dari distribusi data yang digunakan dalam penelitian ini. Nilai standar
deviasi mencerminkan variabilitas dari data terhadap pusatnya.
Hasi Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data
Uji   normalitas   data   dilakukan   untuk   memastikan   bahwa   semua   data   dalam penelitian ini berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data ini dapat dilakukan
melalui olah data dengan program SPSS,  dengan hasil sebagai berikut:
Gambar 2 Normal P-P Plot Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar  2, dapat dilihat bahwa tingkat penyebaran data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi
asumsi   normalitas.  Sedangkan   hasil   uji   normalitas   menggunakan   uji  Kolmogorov- Smirnov adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 47
Normal Parameters
a,b
Mean
0,0000000
Std. Deviation
6,78455910
Absolute
0,074
Positive
0,074
Negative
-0,067
Test Statistic
0,074
Asymp.Sg. 2-tailed
0,200
c. d
a. Test distribution is Normal b. Calculated from data
12
Berdasarkan hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnov, diperoleh nilai sig. 0,200 0,05, yang artinya data tersebut berdistribusi normal. Dengan demikian, data tentang
profesionalisme guru, motivasi kerja, dan kinerja guru di SMK PGRI Wonoasri  yang
disampaikan responden penelitian terdistribusi normal. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah ditemukan adanya korelasi yang sangat kuat antar variabel bebas independen. Berdasarkan uji multikolinieritas
yang dilakukan dengan program SPSS, diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3.
Nilai Tolerance dan VIF
Variabel Bebas Penelitian
Variance Influence Factor VIF
Tolerance
 Profesionalisme guru X
1
1,026 0,975
Mot ivasi kerja X
2
1,026 0,975
Berdasarkan  hasil   uji  multikolinearitas,   dapat   diketahui  bahwa   nilai  Variance Influence Factor VIF kedua variabel lebih kecil dari 10. Variabel profesionalisme guru
X
1
maupun variabel motivasi kerja X
2
masing-masing  memiliki nilai VIF = 1,026. Dari nilai VIF kedua variabel tersebut, berarti tidak terdapat korelasi yang kuat di antara
salah   satu   variabel   bebas   dengan   variabel   bebas   lainnya.   Artinya,   persoalan multikolinearitas di antara semua variabel bebas masih dapat ditolerir. Sedangkan nilai
tolerance  variabel  profesionalisme   guru  X
1
maupun   variabel   motivasi   kerja   X
2
masing-masing adalah sebesar 0,975. Nilai tolerance kedua variabel menunjukkan lebih besar dari 0,1. Artinya, di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas untuk memastikan bahwa tidak terjadi varians yang berbeda di   antara   responden   penelitian   dalam   memberikan   jawaban   atas   kuesioner   yang
diberikan. Untuk memastikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dilakukan dengan uji korelasi Spearman’s Rho, dengan hasil sebagai berikut
: Tabel 4.
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Korelasi Spearman’s Rho
Correlations
Profesionalisme Guru
Motivasi Kerja
Unstandardized Residual
Spearman’ s
rho Profesionalism
e Guru Correlation
Coefficient Sig. 2-tailed
N 1,000
. 47
0,152 0308
47 0,137
0,359 47
Motivasi Kerja
Correlation Coefficient
Sig. 2-tailed N
0,152 0,308
47 1,000
. 47
-0,011 0,942
47 Unstandardize
d Residual Correlation
Coefficient Sig. 2-tailed
N 0,137
0,359 47
-0,011 0,942
47 1,000
. 47
Berdasarkan  output   SPSS  di   atas,   dapat   diketahui   bahwa   nilai   korelasi   kedua variabel bebas dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikansi Sig. lebih
13
dari 0,05. Oleh karena signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.
Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dengan menggunakan pengujian Durbin–Watson DW test.
Hasil perhitungan uji autokorelasi dengan program SPSS diperoleh nilai Durbin–Watson sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
N = 47, k = 2
du DW
4-du Interpretasi
Nilai 1,4435 2,301 2,3796 du  DW  4 – du
Tidak terdapat autokorelasi Nilai DW adalah 2,301. Nilai DW sebesar 2,301 ini selanjutnya dibandingkan nilai
tabel DW dengan α = 5, jumlah sampel n = 47, dan jumlah variabel bebas k = 2, maka didapat nilai d
l
= 1,4435; d
u
= 1,6204. Nilai DW sebesar 2,301 terletak di antara dU  dan   4-dU,   hal   tersebut   menjelaskan   bahwa   t
idak   ada   autokorelasi,   positif   atau negatif.   Dengan   demikian,   dapat   disimpulkan   bahwa
model   regresi   yang  dihasilkan tidak terdapat autokorelasi, positif atau negatif.
Analisis Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan regresi antara profesionalisme guru X
1
dan motivasi kerja X
2
sebagai variabel independen terhadap kinerja guru
sebagai variabel dependen Y dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error
Beta 1 Constant
18,252 10,042
Profesionalisme Guru 0,704
0,252 0,366
Motivasi Kerja 0,513
0,224 0,300
a. Dependent Variable: Kinerja Guru
Hasil  perhitungan  regresi  antara  profesionalisme  guru  X
1
dan  motivasi  kerja sebagai variabel independen terhadap
terhadap kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017
sebagai variabel dependen Y  dapat diformulasikan persamaan regresi Y = 18,252 + 0,704X
1
+ 0,513X
2
. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka dapat dijelaskan bahwa jika profesionalisme guru meningkat, maka kinerja guru
SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017  akan meningkat pula. Begitu pula pengaruh   yang   ditimbulkan   pada   variabel  motivasi   kerja,   jika   motivasi   kerja   yang
dimiliki   guru   meningkat,   maka  kinerja   guru   SMK   PGRI   Wonoasri   tahun   pelajaran 20162017 juga akan meningkat.
Analisis Koefisien Determinasi Uji R
2
Besarnya Adjusted R
Square
R
2
adalah 0,226 atau 22,6 yang berarti 22,6 kinerja
guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017 dapat dijelaskan oleh variabel
14
profesionalisme   guru   dan   motivasi   kerja  sedangkan   sisanya,   yaitu   sebesar  77,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis Berdasarkan perhitungan data tentang  profesionalisme guru,  diperoleh nilai t
hitung
sebesar 2,789 lebih besar dari t
tabel
1,68023 dan p
value
0,008 lebih kecil dari  0,05,
maka   H
1
diterima.   Hasil   uji   regresi   diperoleh   nilai   konstanta   dari   variabel profesionalisme guru X
1
adalah sebesar 0,704 positif. Hal ini berarti profesionalisme guru
berpengaruh positif  dan signifikan  terhadap kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017.
Dari   hasil   perhitungan   data   tentang   motivasi   kerja  diperoleh   nilai   t
hitung
sebesar 2,286 lebih besar dari t
tabel
1,68023 dan p
value
0,027 lebih kecil dari  0,05, maka H
2
diterima. Hasil uji regresi diperoleh nilai konstanta dari variabel motivasi kerja X
2
adalah sebesar 0,513 positif. Hal ini berarti motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017 .
Berdasarkan   hasil   perhitungan   data   tentang   pengaruh   profesionalisme   guru   dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja guru karyawan, diperoleh nilai F
hitung
sebesar 7,713 lebih besar dari F
tabel
3,20 dan  p
value
0,001 lebih kecil dari   0,05,
maka H
3
diterima. Artinya, profesionalisme guru
dan motivasi kerja  secara simultan
berpengaruh positif dan signifikan  terhadap
kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017.
Hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R
Square
R
2
adalah 0,226 atau 22,6 yang berarti 22,6 kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun
pelajaran 20162017 dapat dijelaskan oleh variabel profesionalisme guru dan motivasi
kerja sedangkan sisanya, yaitu sebesar 77,4 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Pembahasan
P
engaruh Profesionalisme Guru terhadap Kinerja Guru
Hasil  uji hipotesis dan uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa H
ditolak dan   H
1
diterima.  Artinya,   profesionalisme   guru berpengaruh   positif  dan   signifikan
terhadap kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017. Hasil penelitian ini didukung temuan penelitian yang  dilakukan Yustiyawan dan
Nurhikmayanti   2014,   yang  menemukan   bahwa   profesionalisme   guru   berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Semakin tinggi profesionalisme guru maka
semakin baik kinerja guru.
Berdasarkan   hasil   penelitian  jawaban   kuesioner   yang   disampaikan   responden, diketahui   bahwa   guru
SMK   PGRI  Wonoasri   Kabupaten   Madiun  telah   menjalankan tugas   secara   profesional.   Hal   ini   dapat   diindikasikan   dari   kemampuan   guru   dalam
m enguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu. Guru juga sudah menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu, mampu mengembangkan materi pembelajaran yang
diampu secara kreatif, sanggup mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif, serta dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mengembangkan diri.
Profesionalisme   guru   mempunyai   pengaruh   cukup   erat   dengan   kinerja   guru. Kemampuan   profesional   guru   merupakan   bentuk   kemampuan   dalam   melaksanakan
tugas yang dibekali dengan kompetensi atau kemampuan dasar. Guru yang profesional dapat   menguasai   materi   pembelajaran   secara   luas   dan   mendalam,   yang   mencakup
15
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya.
Berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa setelah pelaksanaan penelitian ini,   kedisiplinan   guru   semakin   meningkat.   Jumlah   guru  di
SMK   PGRI   Wonoasri Kabupaten Madiun
yang sering datang terlambat ke sekolah semakin berkurang. Saat mengajar, guru juga menyusun rencana pembelajaran RPP dengan baik, penyampaian
materi pembelajaran sudah didukung dengan pemanfaatan media pembelajaran yang relevan dengan materi yang disampaikan, serta secara rutin melaksanakan evaluasi atas
kemampuan siswa dalam penguasaan materi. Guru di
SMK PGRI Wonoasri Kabupaten Madiun secara terjadwal juga terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran MGMP dan penddikan serta pelatihan-pelatihan untuk peningkatan profesionalisme guru.
P engaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan hasil uji hipotesis dan uji regresi linier berganda, diketahui bahwa H
ditolak   dan   H
2
diterima.  Artinya,   motivasi   kerja berpengaruh   positif  dan   signifikan
terhadap kinerja guru SMK PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017. Hasil penelitian ini didukung temuan penelitian yang dilakukan
Dewi 2015, yang juga   menemukan   bahwa   m
otivasi   kerja   memiliki   pengaruh   positif   dan   signifikan terhadap   kinerja   guru.   Motivasi   kerja   guru   perlu   sangat   diperhatikan   karena   dapat
mempengaruhi   baik   atau   tidaknya   guru   dalam   melaksanakan   tugasnya   dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau bisasa disebut dengan kinerja guru, dan pada
akhirnya secara keseluruhan dapat berdampak kepada tujuan pendidikan secara luas.
Berdasarkan   hasil   penelitian  jawaban   kuesioner   yang   disampaikan   responden, diketahui   bahwa   motivasi   kerja   guru   di   SMK   PGRI  Wonoasri   terdiri   dari   motivasi
internal   dan   eksternal.   Motivasi   kerja   internal   guru   SMK   PGRI   Wonoasri   dapat ditunjukkan dari adanya tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas, keinginan
untuk melaksanakan tugas dengan target yang jelas, memiliki tujuan yang jelas dan menantang, adanya umpan balik atas hasil pekerjaannya, adanya perasaan senang dalam
bekerja,   serta   keinginan   untuk   selalu   berusaha   untuk   mengungguli   orang   lain. Sedangkan   motivasi   eksternal   yang   ada   pada   guru   SMK   PGRI  Wonoasri   meliputi:
keingingan   untuk  selalu   berusaha  untuk   memenuhi  kebutuhan  hidup  dan   kebutuhan kerja, perasaan senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakan, bekerja dengan
harapan ingin memperoleh insentif, serta bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan.
Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa motivasi kerja guru di SMK PGRI
Wonoasri Kabupaten Madiun juga sudah meningkat dibandingkan sebelum pelaksanaan penelitian. Guru semakin memiliki
tanggung jawab dalam melaksanakan tugas, bekerja dengan senang hati, serta memiliki keinginan untuk semakin maju. Pihak sekolah juga
telah melaksanakan beberapa program peningkatan motivasi kerja, seperti peningkatan besar   uang   penghargaan   atas   kinerja   guru.   Kepala   sekolah   dan   pihak   yayasan   juga
semakin memperhatikan kesejahteraan guru. P
engaruh Profesionalisme Guru dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
Berdasarkan hasil uji hipotesis secara simultan , diketahui bahwa H
ditolak dan H
3
diterima. Hasil penelitian  ini  membuktikan  bahwa profesionalisme guru
dan motivasi
kerja secara   simultan  berpengaruh   signifikan  terhadap
kinerja   guru   SMK   PGRI Wonoasri tahun pelajaran 20162017.
Hal   ini   relevan   dengan   temuan   penelitian Dewi   2015:   31-32,  bahwa
profesionalisme guru dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
16
kinerja guru. Semakin tinggi profesionalisme guru dan motivasi kerja guru maka makin baik kinerja guru. Begitu pula, penelitian
Widiastuti, dkk. 2014: 11 juga menunjukkan bahwa   k
ompetensi   profesionalisme   guru   dan   motivasi   kerja   berpengaruh   secara serempak terhadap kinerja guru.
Menurut jawaban angket,  diketahui bahwa  kinerja  guru dapat  ditemukan dalam
penyusunan rencana pembelajaran,  pelaksanaan interaksi belajar mengajar,  penilaian prestasi   belajar   peserta     didik,   serta  pelaksanaan   tindak   lanjut   hasil   penilaian.
Berdasarkan   pernyataan   yang   disampaikan,   dapat   diketahui   bahwa   selama   ini   guru
SMK PGRI Wonoasri telah m empersiapan diri sebelum mengajar, membuat rencana
pengajaran,   menyesuaikan   metode   pengajaran,   serta   mempersiapkan   metode pengajaran. Guru juga telah memberikan motivasi pada siswa,  memberikan tugas  dan
ujian, mampu memanfaatkan fasilitas pengajaran, khususnya melalui penggunaan  alat bantu.   Berkaitan   dengan   pengukuran   keberhasilan   pembelajaran   yang   disampaikan
kepada siswa, guru telah membuat penilaian terhadap tugas dan ujian, serta melakukan pembahasan terhadap tugas dan soal-soal ujian sebagai upaya untuk pengayaan materi.
Guru juga telah melaksanakan program perbaikan pembelajaran.
Keberadaan   guru   yang   profesional   dan   memiliki   kinerja   yang   baik   sangat diperlukan   untuk   dapat   menciptakan   pembelajaran   yang   efektif.  Berkaitan   dengan
perlunya   seorang   guru   untuk   bekerja   secara   profesional   serta   untuk   meningkatkan motivasi kerja, SMK PGRI Wonoasri Kabupaten Madiun perlu mengevaluasi hal-hal
yang berkaitan dengan  profesionalisme dan  motivasi  kerja  demi  tercapainya  kinerja guru yang maksimal.
Pada pelaksanaan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dibatasi pada pengaruh profesionalisme guru
dan motivasi kerja
terhadap kinerja , masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kinerja guru.
2. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini hanya berasal dari jawaban kuesioner. Kinerja   guru   diukur   oleh   guru   sendiri.   Oleh   karena   itu,   jawaban   yang   diberikan
responden   penelitian   terkadang   tidak   menunjukkan   keadaan   sesungguhnya. Berkaitan dengan hal tersebut maka diperlukan teknik pengumpulan data yang lain,
seperti wawancara dan observasi yang dapat digunakan untuk mendukung analisis terhadap hasil penelitian.
E. Kesimpulan dan Saran