15 seperti itu kemungkinan besar akan membagikan keuntunannya dalam
bentuk dividen dengan persentase yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.
8. Pasar modal
Perusahaan besar dengan profitabilitas yang tinggi dan keuntungan yang teratur, dengan mudah dapat masuk ke pasar modal atau mudah memperoleh
macam-macam dana dari luar untuk pembiayaannya. 9.
Kendali perusahaan Jika perusahaan hanya memperluas usahanya dari pembiayaan intern maka
pembayaran dividen akan berkurang. Kebijakan ini dijalankan atas pertimbangan bahwa menambah modal dengan menjual saham biasa akan
mengurangi pengendalian atas perusahaan itu oleh golongan pemegang saham. Selain itu, penjualan saham tambahan akan memperbesar resiko
berfluktuasinya keuntungan bagi para pemegang saham. 10.
Keputusan kebijakan dividen Hampir semua perusahaan ingin mempertahankan dividen per saham pada
tingkat yang konstan. Tetapi naiknya dividen selalu terlambat dibandingkan dengan naiknya keuntungan. Artinya dividen itu baru akan dinaikkan jika
sudah jelas bahwa meningkatnya keuntungan itu benar-benar tampak cukup permanen.
2.2. Dividend Payout Ratio
Dividend Payout Ratio menurut Brigham dan Houston 2001:69 adalah persentase dari laba bersih yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai kepada
16
pemegang saham. Dividend Payout Ratio merupakan perbandingan antara Dividend per Share DPS dengan Earning per Share EPS.
Debt to equity ratio merupakan rasio antara jumlah hutang dengan modal sendiri Syamsuddin, 2013:54.
Persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend laba yang dibagikan disebut dividend payout ratio
Riyanto, 2001:266.Menurut Husnan 2001 : 316, perusahaan hanya dapat membagikan dividen semakin besar jika perusahaan mampu menghasilkan laba
yang semakin besar, jika laba yang dihasilkan besarnya tetap, perusahaan tidak bisa membagikan dividen yang makin besar karena hal ini berarti perusahaan akan
membagikan modal sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dividend payout ratio merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk kas dibagi dengan laba
yang tersedia untuk pemegang saham. Semakin tinggi tingkat DPR yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin besar jumlah laba yang dibagikan dalam bentuk
dividen kepada para pemegang saham.
2.3 Struktur Kepemilikan
MenurutSugiarto 2009:59 strukur kepemilikanadalah proporsi kepemilikan institusionaldan kepemilikan manajemen dalamkepemilikan saham
perusahaan. Masalah keagenan muncul ketikaterdapat perbedaan kepentingan antarakedua belah pihak pemegang saham danmanajer. Dalam sebuah
perusahaan besar,masalah keagenan ditemukan tidak hanyaantara pemegang saham dan manajernya,namun bisa terjadi pula diantara pemegangsaham dan
kreditur Martono dan Harjito2005 : 11. Dengan munculnya masalahkeagenan disebuah perusahaan, makatimbulah suatu biaya untuk mengurangiadanya
17 masalah tersebut yang disebutbiaya keagenan Agnes, 2004 : 58.Ketika masalah
keagenan muncul,perusahaan dapat mengatasinya denganmemberikan opsi pembelian sahamperusahaan dengan harga murah kepadapihak manajemen
puncak. Inidimaksudkan agar kinerja keuanganperusahaan tersebut tidak melemahsehingga nilai sahamnya tidak burukRoss, et.al, 2005 : 17.Melalui
struktur kepemilikan diharapkanmampu mengatasi masalah keagenan yangterjadi pada perusahaan tersebut. Setiapkonsentrasi kepemilikan yang terdapatdalam
perusahaan akan saling berupayauntuk mengurangi biaya keagenan yangditimbulkan oleh manajer. Sehinggakepemilikan saham atas institusi
laindinilai mampu mengurangi adanyamasalah keagenan tersebut karena denganadanya kepemilikan saham oleh institusilain, pengawasan terhadap
manajersemakin tinggi. Struktur kepemilikan dikelompokanmenjadi kepemilikan
manajerialmanajerial ownership atau insiderownership dan kepemilikan istitusionalinstitutional ownership.Kepemilikan saham dapat terbagi
menjadikepemilikan manajerial, kepemilikan institusi dan kepemilikan minoritas.Masing - masingbentuk kepemilikan ini akan memiliki kepentingan dan
dampak yang berbedaterhadap Dividend Payout Ratio.Kepemilikan saham institusi dan kepemilikanmanajerial merupakan kelompok pemegang saham
mayoritas. Pemegang sahammayoritas memiliki fungsi melakukan kegiatan monitoring terhadap perilakumanajeryang cenderung bersikap menguntungkan
diri sendiri.
18 Di lain sisi, kegiatanmanajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
perusahaan, yang akan berakibatpulaterhadap peningkatan pembayaran dividen perusahaan. Adanya perbedaanproporsisaham yang dimiliki oleh investor luar
dapat mempengaruhi kebijakan dividenperusahaan, karena perusahaan akan melakukan pemerataan pembayaran dividenkepada setiap pemegang saham.
Kepemilikan publik tidak digunakan dalam penelitian ini karena kepemilikan publik merupakan kepemilikan individu yang tidak wajib dicatat karena
kepemilikannya tidak besar atau tidak lebih dari 5.
2.4 Profitabilitas