9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pemasaran
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Menurut  Kotler    Amstrong  2008:6  pemasaran  adalah  suatu  proses sosial  dan  manajerial  yang  membuat  individu  dan  kelompok  memperoleh  apa
yang  mereka  butuhkan  dan  inginkan  lewat  penciptaan  dan  perutukaran  timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
2.2 Harga 2.2.1 Pengeritan Harga
Menurut  Laksana  2008:105  harga  adalah  jumlah  uang  yang  diperlukan sebagai  penukar  berbagai  kombinasi  produk  dan  jasa,  dengan  demikian  maka
suatu  harga  haruslah  dihubungkan  dengan  bermacam-macam  barang  dan  atau pelayanan  yang  akhirnya  akan  sama  dengan  sesuatu  yaitu  produk  dan  jasa.
Berdasarkan  definisi  tersebut  maka  dapat  diambil  kesimpulan  bahwa  harga merupakan  jumlah  uang  yang  diperlukan  sebagai  penukar  berbagai  kombinasi
produk  dan  jasa,  karena  suatu  harga  haruslah  dihubungkan  dengan  bermacam –
macam  barang  atau  pelayanan,  yang  akhirnya  akan  sama  dengan  sesuatu  yaitu produk dan jasa.
2.2.2 Tujuan penetapan harga
Menurut Laksana 2008:114 tujuan dari ditetapkannya harga adalah: 1.
Maksimalisasi Keuntungan
Universitas Sumatera Utara
10 Yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan.
2. Penetapan Harga untuk Merebut Pangsa Pasar
Dengan  harga  yang  rendah,  maka  pasar  akan  dikuasai,  dengan  syarat pasar  cukup  sensitif  dengan  harga,  biaya  produksi  dan  distribusi  turun
jika produksi naik, dan harga turun, pesaing sedikit. 3.
Market Skimming Pricing
Jika  ada  sekelompok  pembeli  yang  bersedia  membayar  dengan  harga tinggi  terhadap  produk  yang  ditawarkan  maka  perusahaan  akan
menetapkan  harga  yang  tinggi  walaupun  kemudian  harga  tersebut  akan turun  memerah  pasar,  syaratnya  cukup  pembeli,  perubahan  biaya
distribusi  lebih kecil dari perubahan pendapatan, harga naik  tidak begitu berbahaya  terhadap  pesaing,  dan  harga  naik  menimbulkan  kesan  produk
yang superior. 4. Penetapan Laba untuk Pendapatan Maksimal
Penetapan  harga  yang  tinggi  untuk  memperoleh
Revenue
yang  cukup agar uang kas cepat kembali.
5. Penetapan Harga untuk Sasaran Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu.
6. Penetapan Harga untuk Promosi Penetapan  harga  untuk  suatu  produk  dengan  maksud  untuk  mendorong
penjualan  produk –produk  lain.  Penetapan  harga  ini  dapat  dilakukan
dengan dua macam yaitu penetapan harga untuk suatu produk agar pasar mendorong  penjualan  produk  yang  lainnya  dan  penetapan  harga  yang
Universitas Sumatera Utara
11 tinggi untuk suatu produk guna meningkatkan
image
tentang kualitas.
2.2.3  Faktor –faktor yang mempengaruhi harga
Menurut  Laksana  2008:117  faktor –faktor  yang  mempengaruhi  harga
meliputi: 1.
Demand  for  the  product,
perusahaan  perlu  memperkirakan  permintaan terhadap produk yang merupakan langkah penting dalam penetapan harga
sebuah produk. 2.
Target  share  of  market,
yaitu
market  share
yang  ditargetkan  oleh perusahaan.
3.
Competitive reactions,
yaitu reaksi dari pesaing 4.
Use  of  creams-skimming  pricing  of  penetration  pricing,
yaitu mempertimbangkan  langkah-langkah  yang  perlu  diambil  pada  saat
perusahaan  memasuki  pasar  dengan  harga  yang  tinggi  atau  dengan  harga yang rendah.
5.
Other parts
of the
marketing mix,
yaitu perusahaan
perlu mempertimbangkan  kebijakan
marketing  mix
kebijakan  produk, kebijakan promosi dan saluran distribusi.
6. Biaya untuk memproduksi atau membeli produk 7.
Product  line  pricing,
yaitu  penetapan  harga  terhadap  produk  yang  saling berhubungan dalam biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.
Universitas Sumatera Utara
12 8. Berhubungan dengan permintaan:
a.
Cross  elasticity  positive
elastisitas  silang  yang  positif
,
yaitu  kedua macam produk merupakan barang substitusi atau barang pengganti.
b.
Cross  elasticity  negative
elastisitas  silang  yang  negatif,  yaitu  kedua macam  produk  merupakan  barang  komplementer  atau  saling
berhubungan satu sama lain. c.
Cross  elasticity  nol
elastisitas  silang  yang  nol,  yaitu  kedua  macam produk tidak saling berhubungan.
9. Berhubungan dengan biaya, penetapan harga dimana kedua macam produk mempunyai hubungan dalam biaya.
10. Mengadakan penyesuaian harga: a.
Penurunan  harga,  dengan  alasan  kelebihan  kapasitas,  kemerosotan pangsa pasar dan gerakan mengejar dominasi dengan biaya lebih rendah.
b. Mengadakan  kenaikan  harga,  dengan  alasan  inflasi  biaya  yang  terus
menerus dibidang ekonomi dan permintaan yang berlebihan.
2.3 Kualitas Produk 2.3.1 Pengertian Kualitas Produk
Sebelum  menjelaskan  arti  kualitas  produk,  maka  terlebih  dahulu  akan dijelaskan  arti  dari  produk.  Produk  merupakan  salah  satu  dari  empat  variabel
bauran  pemasaran,  disamping  harga,  distribusi,  dan  promosi  yang keberadaannya sangat  penting,  karena  produk  merupakan  sesuatu  atau  obyek  yang  ditawarkan
Universitas Sumatera Utara
13 kepasar  untuk  memenuhi  kebutuhan  dan  keinginan  pelanggan.  Tidak  akan  ada
harga  yang  dapat  ditawarkan,  distribusi  yang  menjadi  perantara,  dan  promosi sebagai media komunikasi tanpa adanya suatu produk.
Menurut  Kotler  Keller  2009 :  54, “Produk adalah sesuatu yang dapat
ditawarkan  ke  dalam  pasar  untuk  diperhatikan,  dimiliki,  dipakai  atau  dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.”
Produk   yang dihasilkan perusahaan tersebut agar laku dijual, maka harus ditawarkan  ke  pasar.  Di  pasar  produk  akan  diperhatikan  ,  dibeli  dipakai  atau
dikonsumsi  oleh  konsumen.  Produk  yang  dibeli  oleh  konsumen  adalah  tentu produk yang menarik selera konsumen, terutama untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Produk  yang dihasilkan suatu perusahaan dapat  terdiri  dari tiga komponen, yaitu barang
goods
, jasa
services
dan ide
ideas
. Dalam usaha menarik minat beli pelanggan potensial, maka produk harus
dibuat  berkualitas,  terutama  dalam  memenuhi  harapan  konsumen  agar  menjadi puas  dan  loyal  pada  perusahaan.  Menurut  Kotler,  kualitas  produk  merupakan
keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi  kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat.
Ada  kalanya  spesifikasi  rancangan  produk  ditentukan  oleh  pelanggan,  ini berarti  perusahaan  tinggal  memproduksi  dan  menawarkan  hasil  produksi  kepada
pelanggan atau  yang memesan. “Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yaitu tingkatan  kualitas  dan  konsistensi  kualitas.”  Dalam  dimensi  tingkatan  kualitas,
kualitas produk berarti kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.
Universitas Sumatera Utara
14 Di  samping  dimensi  tingkatan  kualitas,  kualitas  yang  tinggi  juga  dapat
berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam dimensi konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian bebas dari kecacatan dan
kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai dijanjikan. Semua perusahaan harus berusaha keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian
yang tinggi. Ada delapan dimensi untuk menentukan kualitas pada produk, yaitu :
1.
Performance
atau kinerja. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang  dan  merupakan  karakterisitik  utama  yang  mempertimbangkan
pelanggan dalam membeli barang tersebut. 2.
Features
atau  fitur  yaitu  aspek  aspek  performansi  yang  berguna  untuk menambah fungsi dasar.
3.
Reliability
atau  kehandalan  yaitu  hal  yang  berkaitan  dengan    probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali
digunakan dalam periode waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula. 4.
Confermace
atau  kesesuaian  hal  ini  berkaitan  dengan  tingkat  kesesuaian terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
pada keinginan pelanggan. 5.
Durability
atau  daya  tahan  yaitu  refleksi  umur  ekonomis  berupa  ukuran atau daya tahan masa pakai barang.
6.
Service  Ability
kemudahan perbaikan  yaitu karakteristik  yang berkaitan dengan  kecepatan,  kompetensi,  kemudahan,  dan  akurasi  dalam
memberikan layanan   untuk perbaikan barang.
Universitas Sumatera Utara
15 7.
Aesthetics
atau  keindahan  merupakan  karakteristik  yang  bersifat subjektif  mengenai  nilai-nilai  estetika  yang  berkaitan  dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual. 8.
Fit  and  Finish
atau  sifat  subjektif  yang  berkaitan  dengan  kepuasan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.
2.4 Promosi 2.4.1 Pengertian Promosi