Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH

KOTAK ULTRA PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

OLEH

DICKY FRANS DINI 130521086

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

(3)

Lembar Pernyataan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan

sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” adalah benar hasil karya saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga, dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Desember 2015 Peneliti

Dicky Frans Dini 130521086


(4)

Abstrak

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH

KOTAK ULTRA PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk kuisioner. Item-item instrumen yang disusun berdasarkan pada indikator-indikator variabel yang ditetapkan. Karena objek penelitian ini memerlukan data yang lengkap maka diperlukan teknik skala ordinal. Jika skala ordinal yang digunakan, maka salah satu alat ukur yang digunakan adalah skala likert.

Target Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sudah pernah mengkonsumsi teh kotak ultra minimal 2 kali. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel Harga, Kualitas Produk dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra.


(5)

Abstract

THE EFFECT OF PRICE, PRODUCT QUALITY AND PROMOTION OF THE PURCHASE DECISION PRODUCT TEA BOX ULTRA ON STUDENTS OF

THE FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

The aim of this study was to determine how the Effect of Price, Product Quality and Promotion of the Purchase Decision Product Tea Box Ultra on students of the Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra. The type of data in this study are primary data and secondary data while the instrument used in this study is in the form of a questionnaire. Items instrument which is based on the indicators defined variables. Because the object of this research requires a complete data it is necessary techniques ordinal scale. If ordinal scale is used, then one of the measuring instruments used are Likert scale. Target population used in this study were students of the Faculty of Economics and Business who had never consumed tea boxes ultra least 2 times. The findings showed that the variables Price, Quality Products and Promotions positive and significant impact on the purchase decision Tea Box Ultra Products. Keywords: Price, Quality Product, Promotion and Purchase Decision


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan Karunia-Nya yang selalu menyertai Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari Orangtua tercinta Juspriadi dan Sariani serta seluruh keluarga yang selama ini mendukung perkuliahan hingga penelitian skripsi ini selesai. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Isfenty Sadalia, S.E., M.E. dan Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si. dan Dra. Friska Sipayung, M.Si. selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Dra. Marhayanie, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, dukungan, arahan kepada Peneliti, dan Prof. Dr.


(7)

Paham Ginting, M.S. selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.

6. Keluarga Peneliti Rio Nafa Dini yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangat kepada penulis.

7. Terima kasih Peneliti ucapkan kepada seluruh teman-teman di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya kepada teman-teman Jurusan S1- Manajemen Ekstensi 2013 yang telah memberikan semangat, harapan dan motivasi yang besar terhadap Peneliti sampai selesainya skripsi ini.

Semoga Allah SWT yang dapat membalas semua kebaikan yang Peneliti dapatkan baik pada waktu mengalami kesulitan maupun rintangan berupa amal dan pahala di akhirat kelak. Peneliti menyadari bahwa dalam penyajian skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Medan, September 2015 Peneliti

Dicky Frans Dini Nim: 130521086


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 9

2.2 Harga ... 9

2.2.1 Pengertian Harga ... 9

2.2.2 Tujuan Penetapan Harga ... 9

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga ... 11

2.3 Kualitas Produk ... 12

2.3.1 Pengertian Kualitas Produk ... 12

2.4 Promosi ... 15

2.4.1 Pengertian Promosi ... 15

2.5 Perilaku Konsumen ... 16

2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen ... 16

2.5.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 16

2.6 Keputusan Pembelian ... 21

2.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 21

2.6.2 Tahap-tahap Pengambilan Keputusan Pembelian ... 22

2.6.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen ... 23

2.7 Penelitian Terdahulu ... 25

2.8 Kerangka Konseptual ... 29

2.9 Hipotesis ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Batasan Operasional ... 33

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 34


(9)

3.6 Populasi dan Sampel ... 38

3.6.1 Populasi ... 38

3.6.2 Sampel ... 38

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 40

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 40

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 41

3.9.1 Uji Validitas ... 41

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 42

3.10 Metode Analisis Data ... 44

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 44

3.10.2 Metode Analisis Regresi Linear Berganda ... 44

3.11 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.11.1 Uji Normalitas ... 45

3.11.2 Uji heterokedasitas ... 45

3.11.3 Uji Multikolinearitas ... 46

3.12 Uji Hipotesis ... 46

3.12.1 Menghitung koefisien secara simultan (Uji Fhitung ) ... 46

3.12.2 Menghitung koefisien secara parsial (Uji thitung) ... 46

3.12.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 48

4.1.1 Sejarah PT. Ultrajaya... 48

4.2 Hasil Penelitian ... 50

4.2.1 Metode Analisis Data Deskriptif ... 50

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden ... 50

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel ... 52

4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda ... 59

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 62

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 62

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas ... 65

4.2.2.3 Uji Multikolinearitas ... 67

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 68

4.2.4.1 Uji Signifikan secara Simultan (Uji F) ... 68

4.2.4.2 Uji Signifikan secara Parsial (Uji t)... 70

4.2.4.3 Identifikasi Koefisien Determinan (R2) ... 72

4.3 Pembahasan ... 73

4.3.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 73

4.3.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Responden... 73

4.3.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel... 74

4.3.2 Hasil Analisis Regresi dan Uji Hipotesis ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82

5.1 Kesimpulan ... 82


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 perbandingan Harga dan Isi Teh Kemasan ... 3

Tabel 1.2 Penjualan Teh Kotak Ultra... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 36

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel X ... 38

Tabel 3.3 Uji Validitas ... 42

Tabel 3.4 Uji Realibilitas ... 43

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 51

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 51

Tabel 4.4 Interpretasi Nilai Rata-Rata Jawaban Responden ... 53

Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Harga (X1) ... 53

Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kualitas Produk (X2) .. 55

Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Promosi (X3) ... 56

Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y) ... 58

Tabel 4.9 Variabels Entered ... 60

Tabel 4.10 Regresi Linear Berganda... 60

Tabel 4.11 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 65

Tabel 4.12 Uji Glejser ... 67

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 68

Tabel 4.14 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 69

Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)... 70

Tabel 4.16 Hasil Koefisien Determinan (Uji R2) ... 72


(11)

DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Koseptual ... 35

Gambar 4.1 Pengujian Histogram Normaitas ... 63

Gambar 4.2 Pendekatan Grafik Normalitas ... 64


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner Penelitian……… 86

2 Tabulasi Jawaban Responden Uji Validitas dan Reliabilitas 89 3 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas………….….. 90 4 Tabulasi Frekwensi Jawaban Responden Variabel... 92

5 Teknik Analisis Data………. 94

6 Analisis Statistik Deskriptif ………. 97


(13)

Abstrak

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TEH

KOTAK ULTRA PADA MAHASISWA/I FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah dalam bentuk kuisioner. Item-item instrumen yang disusun berdasarkan pada indikator-indikator variabel yang ditetapkan. Karena objek penelitian ini memerlukan data yang lengkap maka diperlukan teknik skala ordinal. Jika skala ordinal yang digunakan, maka salah satu alat ukur yang digunakan adalah skala likert.

Target Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang sudah pernah mengkonsumsi teh kotak ultra minimal 2 kali. Temuan penelitian menunjukkan bahwa variabel Harga, Kualitas Produk dan Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra.


(14)

Abstract

THE EFFECT OF PRICE, PRODUCT QUALITY AND PROMOTION OF THE PURCHASE DECISION PRODUCT TEA BOX ULTRA ON STUDENTS OF

THE FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS UNIVERSITY OF NORTH SUMATERA

The aim of this study was to determine how the Effect of Price, Product Quality and Promotion of the Purchase Decision Product Tea Box Ultra on students of the Faculty of Economics and Business, University of North Sumatra. The type of data in this study are primary data and secondary data while the instrument used in this study is in the form of a questionnaire. Items instrument which is based on the indicators defined variables. Because the object of this research requires a complete data it is necessary techniques ordinal scale. If ordinal scale is used, then one of the measuring instruments used are Likert scale. Target population used in this study were students of the Faculty of Economics and Business who had never consumed tea boxes ultra least 2 times. The findings showed that the variables Price, Quality Products and Promotions positive and significant impact on the purchase decision Tea Box Ultra Products. Keywords: Price, Quality Product, Promotion and Purchase Decision


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada era persaingan yang begitu ketat saat ini, produsen dituntut untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada, baik politik, sosial budaya, dan ekonomi. Kejelasan formulasi strategi merupakan aspek penting dari manajemen yang efektif. Strategi merupakan formula yang memiliki basis sangat luas mengenai bagaimana bisnis dijalankan untuk bersaing, guna mencapai suatu tujuan.

Perusahaan harus bekerja keras membuat kebijakan- kebijakan strategis baru dalam menjual produk dan jasa mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor yang dapat memberikan value yang lebih besar kepada customer. Pada dasarnya dengan semakin banyaknya pesaing maka semakin banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan apa yang menjadi harapannya. Sehingga konsekuensi dari perubahan tersebut adalah pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar dalam menghadapi setiap produk yang diluncurkan di pasar.

Indonesia sebagai negara agraris yang kaya akan sumber daya alam memiliki potensi pertanian dan perkebunan, salah satu hasil perkebunan yang ada di Indonesia adalah produk teh. Teh adalah adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan.


(16)

Menurut Mangkunegara (2009 : 4), perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan. Terdapat tiga faktor dalam mempelajari perilaku konsumen, yaitu : faktor stimulus, merupakan faktor yang berada di luar diri individu (faktor eksternal) yang sangat berpengaruh dalam proses pembelian. Contoh : merek dan jenis barang, faktor respons, merupakan hasil aktivitas individu sebagai reaksi dari faktor stimulus. Contoh : keputusan membeli barang dan yang ketiga faktor intervening adalah faktor antara stimulus dan respon. Faktor ini merupakan faktor dari internal individu, termasuk motif-motif dalam melakukan pembelian.

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk, diantaranya adalah kualitas produk, harga, promosi dan distribusi atau yang dikenal dengan bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah proses penggabungan dalam strategi pemasaran yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing perusahaan yang terstandarisasi dengan produk, harga yang rendah, promosi dan saluran distribusi.

Harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/ atau pelayanan yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa, Laksana (2008:105). Banyak hal yang berkaitan dengan harga yang melatarbelakangi mengapa mahasiswa memilih suatu produk untuk dimilikinya. Mahasiswa memilih suatu


(17)

produk tersebut karena benar-benar ingin merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga lebih ekonomis. Harga yang ditawarkan Teh Kota Ultra relatif sama dengan pesaingnya, yang menjadikan Starbucks eksklusif di benak pelanggannya. Di bawah ini telah terlampir daftar tabel perbandingan bebrapa harga teh kemasan.

Tabel 1.1

Perbandingan Harga dan Isi Teh Kemasan

No Merek Harga Isi

1. Teh Botol Sosro 7.000 500 ml

2. Frestea 7.000 500 ml

3. Teh Kotak Ultra 6.000 300 ml 4. Teh Pucuk Harum 6.000 500 ml Sumber: Data Prapenelitian 2015

Pada tabel 1.1 terlihat bahwa harga teh kemasan cukup bersaing dimana harga berada pada kisaran Rp. 6.000 sampai Rp. 7.000. akan tetapi dapat kita lihat dari segi isi teh tersebut, terdapat perbedaan yang cukup signifikan dimana Teh Kotak Ultra memiliki isi yang lebih sedikit dibanding dengan para pesaingnya.

Kualitas produk mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Kualitas harus diukur melalui sudut pandang konsumen terhadap kualitas produk itu sendiri, sehingga selera konsumen disini sangat menentukan. Jadi dalam mengelola kualitas suatu produk harus sesuai dengan kegunaan yang diinginkan oleh konsumen. Kualitas produk yang baik dapat membantu mahasiswa dalam membuat keputusan pembelian, sehingga mahasiswa dapat


(18)

tertarik terhadap suatu produk yang diproduksi suatu perusahaan dan akan mendorong mahasiswa untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut dengan kualitas yang ditawarkan.

Promosi adalah seni untuk merayu pelanggan dan calon konsumen untuk membeli lebih banyak produk perusahaan . Kotler & Keller (2009:172). Promosi salah satu variable di dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau jasanya. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Keunggulan-keunggulan dari produk dapat diketahui oleh mahasiswa dan bisa membuat mereka tertarik untuk mencoba dan kemudian akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tersebut. Jadi promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran karena dengan promosi bisa membuat konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah fikiran dan menjadi tertarik pada produk tersebut

Salah satu perusahaan yang melakukan inovasi dalam pemasarannya ialah PT. Ultrajaya dengan merek dagang Teh Kotak Ultra.. PT. Ultrajaya selalu mengedepankan inovasi produk untuk mempertahankan posisinya dalam persaingan pasar sejak dulu, salah satu produk inovatif yang dihasilkanya itu, Teh Kotak Ultra yang menggunakan sistem UHT dalam proses produksinya. Sebuah proses yang menggunakan suhu tinggi dan dalam waktu yang singkat, hal ini demi menjaga kualitas rasa teh yang tetap terjaga.


(19)

Namun, penjualan teh kotak yang terjadi pada PT Ultra Jaya di tahun 2014 mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berimbas pada laba perusahaan. Hal ini diduga diakibatkan oleh berkurangnya minat konsumen untuk membeli produk teh Kotak Ultra. Penjelasan lebih detail dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel. 1.2

Volume penjualan Teh Kotak Ultra tahun 2013-2014

Tahun Penjualan Perubahan

2013 626.686.300 -

2014 553.632.000 73.054.300

Sumber: PT. Ultraya

Pada tabel 1.1 terlihat bahwa penjualan pada tahun 2013 sebesar 626.686.300 kotak, sedangkan penjualan di tahun 2014 sebesar 553.632.000 kotak. Hal menunjukan bahwa penjualan mengalami penurunan drastis sebesar 73.054.300 kotak. Namun demikian, PT. Ultra Jaya sebagai salah satu produsen Teh Kotak Ultra masih tetap mampu bersaing dengan produsen teh kemasan lainnya yang didominasi oleh perusahaan besar, yang telah berpengalaman dalam bidang industri teh kemasan. Selain itu tingkat persaingan relatif cukup kompetitif. Persaingan yang kompetitif menuntut kreatifitas dan inovasi perusahaan dalam segi produksi maupun pemasarannya.

Pada dasarnya keputusan membeli Teh Kotak Ultra dalam kemasan oleh konsumen pun dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain harga, mutu suatu produk, merek, selera, gaya hidup maupun jangkauan promosi yang dilakukan


(20)

oleh perusahaan. Harga dari Teh Kotak Ultra cukup bersaing dengan produk teh kemasan lainnya yang ada di pasar, akan tetapi isi dari produk Teh Kotak Ultra ini lebih sedikit dibandingkan dengan produk lain yang dijual dengan harga pasaran yang sama. Dalam hal kualitas produk Teh Kotak Ultra dinilai memiliki kualitas yang baik dan dinilai dapat bersaing di pasar, ditambah lagi kemasan Teh Kotak Ultra yang praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana membuat konsumen tertarik untuk mengkonsumsi produk Teh Kotak Ultra. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti produk Teh Kotak Ultra untuk melihat seberapa kuat pengaruh bauran pemasaran produk tersebut.

Mahasiswa fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara merupakan pasar yang cukup potensial dalam konsumsi produk teh kemasan, dikarenakan mahasiswa membutuhkan minuman sebagai sumber energi yang praktis. Teh Kotak Ultra adalah minuman kemasan yang praktis dan sesuai dengan kebutuhan anak muda. Berdasarkan uraian tersebut, dimana pasar selalu dinamis dan semakin menuntut pihak pemasar untuk melakukan antisipasi pemasaran produknya, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.2Perumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:


(21)

1. Apakah Harga berpengaruh positif dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Apakah Kualitas Produk berpengaruh positif dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Apakah Promosi berpengaruh positif dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Apakah Harga, Kualitas Produk dan Promosi secara bersama-sama berpengaruh positif dan Signifikan Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(22)

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian produk teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga, kualitas produk dan promosi secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan dan evaluasi bagi pihak manajemen PT.Ultrajaya Tbk, untuk mengetahui pengaruh variabel harga,

kualitas produk dan promosi dalam menciptakan keputusan pembelian tersebut yang pada akhirnya berguna bagi tujuan jangka panjang perusahaan, serta sebagai informasi yang dapat dijadikan dasar didalam strategi untuk mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Bagi Peneliti, sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah wawasan tentang harga, kualitas produk promosi dan keputusan pembelian.

3. Bagi pihak lain, sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian berkaitan dengan harga, kualitas produk, promosi dan keputusan pembelian terhadap suatu produk.


(23)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler & Amstrong (2008:6) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan perutukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

2.2 Harga

2.2.1 Pengeritan Harga

Menurut Laksana (2008:105) harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan/ atau pelayanan yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa, karena suatu harga haruslah dihubungkan dengan bermacam– macam barang atau pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

2.2.2 Tujuan penetapan harga

Menurut Laksana (2008:114) tujuan dari ditetapkannya harga adalah: 1. Maksimalisasi Keuntungan


(24)

Yaitu untuk mencapai maksimalisasi keuntungan. 2. Penetapan Harga untuk Merebut Pangsa Pasar

Dengan harga yang rendah, maka pasar akan dikuasai, dengan syarat pasar cukup sensitif dengan harga, biaya produksi dan distribusi turun jika produksi naik, dan harga turun, pesaing sedikit.

3. Market Skimming Pricing

Jika ada sekelompok pembeli yang bersedia membayar dengan harga tinggi terhadap produk yang ditawarkan maka perusahaan akan menetapkan harga yang tinggi walaupun kemudian harga tersebut akan turun (memerah pasar), syaratnya cukup pembeli, perubahan biaya distribusi lebih kecil dari perubahan pendapatan, harga naik tidak begitu berbahaya terhadap pesaing, dan harga naik menimbulkan kesan produk yang superior.

4. Penetapan Laba untuk Pendapatan Maksimal

Penetapan harga yang tinggi untuk memperoleh Revenue yang cukup agar uang kas cepat kembali.

5. Penetapan Harga untuk Sasaran

Harga berdasarkan target penjualan dalam periode tertentu. 6. Penetapan Harga untuk Promosi

Penetapan harga untuk suatu produk dengan maksud untuk mendorong penjualan produk–produk lain. Penetapan harga ini dapat dilakukan dengan dua macam yaitu penetapan harga untuk suatu produk agar pasar mendorong penjualan produk yang lainnya dan penetapan harga yang


(25)

tinggi untuk suatu produk guna meningkatkan image tentang kualitas.

2.2.3 Faktor–faktor yang mempengaruhi harga

Menurut Laksana (2008:117) faktor–faktor yang mempengaruhi harga meliputi:

1. Demand for the product, perusahaan perlu memperkirakan permintaan terhadap produk yang merupakan langkah penting dalam penetapan harga sebuah produk.

2. Target share of market, yaitu market share yang ditargetkan oleh perusahaan.

3. Competitive reactions, yaitu reaksi dari pesaing

4. Use of creams-skimming pricing of penetration pricing, yaitu mempertimbangkan langkah-langkah yang perlu diambil pada saat perusahaan memasuki pasar dengan harga yang tinggi atau dengan harga yang rendah.

5. Other parts of the marketing mix, yaitu perusahaan perlu mempertimbangkan kebijakan marketing mix (kebijakan produk, kebijakan promosi dan saluran distribusi).

6. Biaya untuk memproduksi atau membeli produk

7. Product line pricing, yaitu penetapan harga terhadap produk yang saling berhubungan dalam biaya, permintaan maupun tingkat persaingan.


(26)

8. Berhubungan dengan permintaan:

a. Cross elasticity positive (elastisitas silang yang positif), yaitu kedua macam produk merupakan barang substitusi atau barang pengganti. b. Cross elasticity negative (elastisitas silang yang negatif), yaitu kedua

macam produk merupakan barang komplementer atau saling berhubungan satu sama lain.

c. Cross elasticity nol (elastisitas silang yang nol), yaitu kedua macam produk tidak saling berhubungan.

9. Berhubungan dengan biaya, penetapan harga dimana kedua macam produk mempunyai hubungan dalam biaya.

10. Mengadakan penyesuaian harga:

a. Penurunan harga, dengan alasan kelebihan kapasitas, kemerosotan pangsa pasar dan gerakan mengejar dominasi dengan biaya lebih rendah. b. Mengadakan kenaikan harga, dengan alasan inflasi biaya yang terus

menerus dibidang ekonomi dan permintaan yang berlebihan.

2.3 Kualitas Produk

2.3.1 Pengertian Kualitas Produk

Sebelum menjelaskan arti kualitas produk, maka terlebih dahulu akan dijelaskan arti dari produk. Produk merupakan salah satu dari empat variabel bauran pemasaran, disamping harga, distribusi, dan promosi yang keberadaannya sangat penting, karena produk merupakan sesuatu atau obyek yang ditawarkan


(27)

kepasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Tidak akan ada harga yang dapat ditawarkan, distribusi yang menjadi perantara, dan promosi sebagai media komunikasi tanpa adanya suatu produk.

Menurut Kotler & Keller (2009 : 54), “Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi

sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.”

Produk yang dihasilkan perusahaan tersebut agar laku dijual, maka harus ditawarkan ke pasar. Di pasar produk akan diperhatikan , dibeli dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen. Produk yang dibeli oleh konsumen adalah tentu produk yang menarik selera konsumen, terutama untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dapat terdiri dari tiga komponen, yaitu barang (goods), jasa (services) dan ide (ideas).

Dalam usaha menarik minat beli pelanggan potensial, maka produk harus dibuat berkualitas, terutama dalam memenuhi harapan konsumen agar menjadi puas dan loyal pada perusahaan. Menurut Kotler, kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat.

Ada kalanya spesifikasi rancangan produk ditentukan oleh pelanggan, ini berarti perusahaan tinggal memproduksi dan menawarkan hasil produksi kepada

pelanggan atau yang memesan. “Kualitas produk mempunyai dua dimensi, yaitu tingkatan kualitas dan konsistensi kualitas.” Dalam dimensi tingkatan kualitas,

kualitas produk berarti kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk untuk melakukan fungsi-fungsinya.


(28)

Di samping dimensi tingkatan kualitas, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi tingkatan kualitas yang tinggi. Dalam dimensi konsistensi yang tinggi tersebut kualitas produk berarti kualitas kesesuaian bebas dari kecacatan dan kekonsistenan dalam memberikan tingkatan kualitas yang akan dicapai/ dijanjikan. Semua perusahaan harus berusaha keras memberikan tingkatan kualitas kesesuaian yang tinggi.

Ada delapan dimensi untuk menentukan kualitas pada produk, yaitu : 1. Performance atau kinerja. Hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karakterisitik utama yang mempertimbangkan pelanggan dalam membeli barang tersebut.

2. Features atau fitur yaitu aspek aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar.

3. Reliability atau kehandalan yaitu hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dalam kondisi tertentu pula.

4. Confermace atau kesesuaian hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap tingkat spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan pada keinginan pelanggan.

5. Durability atau daya tahan yaitu refleksi umur ekonomis berupa ukuran atau daya tahan masa pakai barang.

6. Service Ability kemudahan perbaikan yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk perbaikan barang.


(29)

7. Aesthetics atau keindahan merupakan karakteristik yang bersifat subjektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.

8. Fit and Finish atau sifat subjektif yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan mengenai keberadaan produk sebagai produk yang berkualitas.

2.4 Promosi

2.4.1 Pengertian Promosi

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut, Laksana (2008:133).

Promosi memiliki 4 bauran promosi, yaitu periklanan, promosi penjualan, wiraniaga dan publikasi. Adapun ciri dari promosi yaitu:

1. Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk. 2. Sebagai alat untuk menghimbau pembeli.

3. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli

Dalam melakukan promosi diperlukan suatu anggaran khusus untuk promosi. Penentuan anggaran promosi dapat dilakukan dengan beberapa metode sebagai berikut:


(30)

1. Metode Semampunya, yaitu: berdasarkan perkiraan mengenai kemampuan dari mereka

2. Metode Persentase Penjualan, yaitu: berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (terakhir atau yang diharapkan) atau dari persentase harga jualnya.

3. Metode Sejajar dengan Pesaing, yaitu: berdasarkan biaya promosi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pesaing.

4. Metode Tugas dan Sasaran, yaitu: dengan cara menentukan sasaran-sasaran khusus mereka, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, dan menghitung berapa biayanya.

2.5 Perilaku Konsumen

2.5.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku pembelian tidak pernah sederhana tetapi memahaminya merupakan tugas yang sangat penting bagi manajemen pemasaran. Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi (Kotler dan Amstrong, 2008 : 158).

2.5.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah


(31)

faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan (uncontrollable) oleh perusahaan, tetapi harus benar-benar diperhitungkan untuk mengkaji pengaruh-pengaruhnya terhadap perilaku pembelian (Setiadi, 2013 : 10).

1. Faktor-faktor Kebudayaan a. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan prilaku seseorang. Kebudayaan sendiri memiliki pengertian seperangkat nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga-lembaga kemasyarakatan penting lainnya. Kebudayaan merupakan faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Perilaku manusia akan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dimana ia bertempat tinggal dan pengaruh tersebut akan terus ada dan terus berubah mengikuti perkembangan zaman.

b. Subbudaya

Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih kecil yang membrikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Subbudaya dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu : kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, dan area geografis.

c. Kelas Sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hierarki dan yang


(32)

keanggotaannya mempunyai nilai, minat, dan prilaku yang serupa.

2. Faktor-faktor Sosial

Faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen diantaranya : kelompok referensi, keluarga, peran dan status dalam masyarakat.

a. Kelompok referensi

Kelompok referensi seseorang terdiri atas semua kelompok di sekitar individu yang mempunyai pengaruh baik langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku individu tersebut. Kelompok referensi mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi seseorang karena individu biasanya berhasrat untuk berperilaku sama dengan kelompok referensi tersebut.

b. Keluarga

Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber orientasi dalam perilaku. Anak akan cenderung berperilaku sama dengan orang tua saat mereka melihat perilaku orang tua mereka mendatangkan manfaat atau keuntungan.

c. Peran dan status dalam masyarakat

Peranan adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan mengacu pada orang-orang disekellilingnya. Sedang status adalah pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan mempengaruhi perilakunya.


(33)

Keputusan individu dalam melakukan pembelian bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor pribadi berbeda-beda antara satu individu dengan individu lainnya. Faktor-faktor tersebut diantaranya :

a. Umur dan tahapan dalam siklus hidup

Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan perubahan usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga berbeda antara individu-individu yang usianya berbeda.

b. Pekerjaan

Pekerjaan individu tentunya ikut mempengaruhi perilaku pembelian individu. Penghasilan yang mereka peroleh dari pekerjaannya itulah yang menjadi determinan penting dalam perilaku pembelian mereka.

c. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung.

d. Gaya hidup

Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang sebagaimana tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan sangat mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu.

e. Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian adalah karakteristik psikologi yang berbeda dan setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.


(34)

4. Faktor-faktor Psikologis a. Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan yang lain bersifat psikogenis; kebutuhan tersebut muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok.

b. Persepsi

Persepsi didefenisikan sebagai proses di mana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia.

c. Proses belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam prilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

d. Kepercayaan dan sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu.


(35)

2.6 Keputusan Pembelian

2.6.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Perusahaan harus mengenali perilaku konsumen untuk mengetahui apa yg dibutuhkan oleh konsumen, sehingga perusahaan diharapkan dapat selalu memenuhi kebutuhan konsumen yang akan berdampak pada loyalitas. Menurut Kotler & Keller (2009:240) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli.

Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu konsumen akhir (individual) dan konsumen organisasional. Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan akhirnya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang, dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis (memperoleh laba) atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.

Kotler & Keller (2009:262) mengungkapkan bahwa seseorang mungkin dapat memiliki peranan yang berbeda-beda dalam setiap keputusan pembelian. Berbagai pernan yang mungkin terjadi antara lain:

1. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyadari adanya keinginan adanya keinginan atau kebutuhan yang belum terpenuhi dan mengusulkan ide untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu.

2. Pemberi pengaruh (influencer), yaitu orang yang pandangan, nasihat, atau pendapatnya mempengaruhi kaputusan pembelian.


(36)

3. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan keputusan pembelian, misalnya apakah jadi membeli, apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, atau dimana membelinya.

4. Pembeli (buyer), yakni orang yang melakukan pembelian aktual.

5. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi atau menggunakan barang atau jasa yang dibeli.

2.6.2 Tahap-tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.

Menurut Kotler & Keller (2009:234) proses pengambilan keputusan pembelian ada lima tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Pengenalan masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut terbagi dua, yaitu kebutuhan internal dan eksternal. Dalam kebutuhan internal adalah kebutuhan umum seseorang seperti lapar, haus dan sebagainya. Sedangkan kebutuhan eksternal adalah kebutuhan sekunder seperti mobil, televisi dan sebagainya.

2. Pencarian Informasi

Pencarian informasi dimulai ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk.


(37)

Kotler & Keller (2009:235) berpendapat bahwa sumber informasi konsumen digolongkan dalam empat kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan ditoko. c. Sumber pabrik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen. d. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk. 3. Evaluasi Alternatif

Yaitu proses mengevaluasi pilihan produk dan merek serta memilih sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen. Dalam proses evaluasi alternatif konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

4. Keputusan Pembelian

Dalam niat pembelian, konsumen dapat membuat suatu keputusan pembelian yaitu : keputusan merek, pemasok, kuantitas, waktu dan metode pembayaran. 5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Dan para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian.


(38)

2.6.3 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

Zaman dulu, proses pembelian konsumen ada 4A yaitu, Aware, Attitude, Act, Act Again. Sekarang karena konektivitas yang kuat proses berubah menjadi 5A.

Menurut Kartajaya dan Asmara (2014:10) Ada 5A proses pembelian konsumen, yaitu :

1. Aware, konsumen mulai mengenal perusahaan pemberi layanan.

Merupakan tahap pertama dalam customer path.Pada tahap ini, konsumen pertama kali tahu tentang merek perusahaan. Akan sangat bagus sekali bila mereka sudah mengetahui dengan lengkap, tapi sering kali konsumen hanya mengetahui sebagian informasi mengenai produk. Agar konsumen mengenal produk anda yaitu : dari pengalaman konsumen sendiri, dari promosi yang anda upyakan sendiri, dari pengalaman orng0orang sekitar konsumen.

2. Appeal, dikepalanya konsumen merasa tertarik dengan perusahaan tersebut. Tetapi, pelanggan belum yakin. Ketertarikan karena ingatan jangka pendek dalah ketertarika yang diakibatkan oleh pesan atau rangsangan dari luar yang didapatkan saat itu juga. Rangsangan ini begitu menarik sehingga dapat membuat konsumen mau tau lebih jauh lagi megenai produk anda.

3. Ask, karena pelanggan belum yakin, konsumen mulai bertanya-tanya kepada teman atau keluarga untuk meyakinkan dirinya. Konsumen sudah tertarik pada suatu merek, tetapi mereka ingin mencari informasi lebih


(39)

dalam lagi sebelum memutuskan untuk membeli. Tujuannya agar konsumen semakin yakin akan pelayanan anda. Ada dua cara untuk mencari informasi yang digunakan oleh konsumen, yaitu secara langsung dan tidak langsung.

4. Act, jika teman dan keluarga bilang bagus, barulah konsumen memutuskan untuk menggunakan pelayanan tadi. Tahap ini dimana saat konsumen memutuskan untuk membeli dan menggunakan produk. Ditahap ini, interaksi paling intensif terjadi antara konsumen dan perusahaan

5. Advocate, jika puas, konsumen akan merekomendasikan pelayanan tersebut kepada teman-teman dan keluarganya. Bila pelayanan yang diberikan sangat baik dan membuat konsumen terkesan, mereka pasti akan merekomendasikan pelayanan perusahaan kepada pihak lain. Lebih jauh lagi, konsumen juga tidak akan segan-segan membela produk perusahaan apabila ada yang menjelek-jelekkan. Langkah terakhir ini sering dilupakan tenaga pelayanan, tapi sebenarnya sangat penting. Terutama karena langkah ini bisa mendorong terjadinya langkah pertama

“aware”. Konsumen yang puas dapat membuat teman-teman dan keluarganya bisa mengetahui merek produk. Hal ini karena konsumen antusias akan bercerita tentang pelayanan hebat yang mereka dapatkan dari perusahaan.

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Wanda Getrycia (2012), dengan judul penelitian Analisis Faktor-Faktor Yang MempengaruhiKeputusan Pembelian


(40)

Konsumen PadaProduk Minuman BerisotonikPocari Sweat”. Dengan hasil penelitian menyatakan Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumennya adalah : faktor harga, faktor kualitas produk, faktor promosi. Dengan menggunakan Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, analisis regresi berganda, analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis (uji F dan uji t). Hasil yang dicapai menunjukan bahwa harga, kualitas produk, dan promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena nilai F hitung (13,811) > F tabel (2,70) dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (P value< 0,05). Analisis koefisien determinasi menunjukan angka sebesar 0,280 atau sama dengan 28% yang artinya harga, kualitas produk, dan promosi hanya mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 28%, sedangkan sisanya sebesar 72% kemungkinan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara parsial, hanya kualitas produk yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Pocari Sweat. Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 0,05 diperoleh nilai t tabel (1,98498) dan t hitung (4,376) artinya t hitung (4,376) > t tabel (1,98498) dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 (P value< 0,05). Kesimpulan yang didapat bahwa harga, kualitas produk, dan promosi dapat mempengaruhi keputusan pembelian produk. Perusahaan disarankan untuk terus berinovasi dan melakukan perbaikan pada strategi pemasarannya agar dapat mendorong konsumen untuk mencoba dan melakukan pembelian produk, membentuk citra merek yang positif dalam jangka panjang serta menimbulkanloyalitas konsumen.


(41)

Penelitian yang dilakukan oleh Sandhy Nor Pramono (2012) dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Aqua (Studi Kasus Pada Konsumen di Kelurahan Gajahmungkur Semarang)”. Dengan hasil penelitian bahwa Harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini ditunjukan dengan

(sig) t < α (0,05) dan t hitung > t tabel. Pengujian Hipotesis 2 menunjukan bahwa Kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Hal ini

dibuktikan dengan (sig) t < α (0,05) dan t hitung > t tabel. Pengujian hipotesis 3 menunjukan bahwa promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

Hal ini dibuktikan dengan (sig) t < α (0,05) dan t hitung > t tabel.

Penelitian yang dilakukan oleh Riska Oktavita (2013) dengan judul

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa yang Mengkonsumsi Teh Botol Sosro Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Angkatan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang). Dengan hasil penelitian variabel bauran pemasaran yang terdiri dari : Produk (X1), harga(X2), promosi(X3 dan distribusi(X4) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Keempat variabel tesebut berpengaruh sebesar 50% terhadap keputusan pembelian dan sisanya dipengaruhi variabel lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Suci Dwi Puspita (2014), dengan judul penelitian “Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Yoghurt (Survey pada Konsumen Yougurt Yaoujell PT. Insan Muda Berdikari)”. Dengan hasil penelitian Variabel Harga dan Citra Merek berpengaruh secara nyata terhadap keputusan pembelian Yoghurt Youjell


(42)

sedangkan Variabel Kualitas Produk tidak mempengaruhi secara nyata terhadap keputusan pembelian Yoghurt Youjell. Besar pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek secara bersama-sama sebesar 28,9% sedangkan sisanya 71,1% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak masuk dalam penelitian ini, faktor lain tersebut misalnya seperti lokasi, promosi, pelayanan dan lainnya.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Metode

Analisis

Hasil 1 Wanda

Getrycia (2012)

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen PadaProduk Minuman Berisotonik Pocari Sweat Independen : 1. Harga 2. Kualitas

produk 3. Promosi Dependen: 1. Keputusan

pembelian Analisis Regresi Berganda kualitas produk, dan promosi secara simultan berpengaru h signifikan terhadap keputusan pembelian 2 Shandy

Nor Pramono (2012) Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Mineral Aqua (Studi Kasus Pada Konsumen di KelurahanGajahm ungkur Semarang)

Independen : 1. Harga 2. Kualitas

produk 3. Promosi Dependent: 1. Keputusan

pembelian Analisis Regresi Berganda faktor harga, kualitas produk, dan promosi secara simultan mempengar uhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian


(43)

(Lanjutan)

No Peneliti Judul Variabel Metode

Analisis

Hasil 3 Riska

Oktavita (2013) Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa yang

Mengkonsumsi Teh Botol Sosro Jurusan Ilmu

Administrasi Bisnis Angkatan 2012/2013 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang)

Independen: 1. Produk 2. Harga 3. Promosi 4. Distribusi

Dependen: 1. Keputusan

Pembelian

Analisi Regresi Bergand a

4 Suci Dewi Puspita (2014) Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Yoghurt (Survey pada Konsumen Yougurt Yaoujell PT. Insan Muda Berdikari) Independen: 1. Harga 2. Kualitas

produk 3. Citra Merek

Dependen: 1. Keputsan

Pemebelian

Analisis Regresi Bergand a

Faktor harga, kualitas

produk, dan citra merek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian


(44)

2.8 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Sugiyono (2012:89). Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen, yaitu Harga, Produk, dan Promosi serta satu variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian..

Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa. Harga mempengaruhi keputusan pembelian barang, dimana secara tidak langsung berpengaruh pula terhadap kepuasan pelanggan.

Produk adalah segala sesuatu baik yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian sebagai alasan apakah kualitas produk tersebut memenuhi keinginan ataupun kebutuhan konsumen. Jika produk tersebut sudah sesuai dengan harapan konsumen, maka secara tidak langsung berpengaruh juga terhadap kepuasan pelanggan.

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjasi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tesebut. Dengan adanya promosi, perusahaan dapat menarik pelanggan sehingga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan kepuasan pelanggan terhadap produk tersebut.


(45)

Berdasarkan pada rumusan masalah dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan oleh Kotler dan Amstrong (2008:181) mengenai variabel harga, kualitas produk, dan promosi serta pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, maka kerangka konseptual yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.9Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2012 : 93) adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis juga dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan kerangka

Harga (X1)

Kualitas Produk

(X2) Promosi

(X3)

Keputusan Pembelian


(46)

konseptual yang telah diuraikan, dapat dirumuskan hipotesis sementara sebagai berikut :

1. Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

4. Harga, kualitas produk dan promosi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan analisa deskriptif kuantitatif, yaitu dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. (Sugiyono, 2012 : 55). Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh antara harga, kualitas produk dan promosi terhadap keputusan pembelian produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/I Universitas Sumatera Utara.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti akan memperoleh data-data yang berasal dari responden yang diteliti. Dalam hal ini Peneliti akan melakukan di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juni 2015 hingga bulan Juli 2015.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Independen : bauran pemasaran yang terdiri dari Harga (X1), Kualitas Produk (X2) dan Promosi (X3)


(48)

3.4 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Defenisi variabel yang diteliti sebagai berikut :

I. Variabel Independen (bebas) 1. Harga sebagai (X1)

Harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk Teh Kotak Ultra.

Indikator Harga yaitu:

1) Harga sebagai pertimbangan akhir 2) Harga sesuai kualitas

3) Harga bersaing 4) Harga meyakinkan 1. Kualitas Produk sebagai (X2)

Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat dari produk Teh Kotak Ultra yang berpengaruh pada kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat.

Indikator kualitas produk yaitu: 1) Rasa yang khas

2) Aroma yang khas 3) Cocok dengan selera


(49)

4) Praktis

3. Promosi sebagai (X3)

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkahlaku pembeli, yang tadinya tidak mengenal Teh Kotak Ultra menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut.

Indikator promosi yaitu: 1) Iklan menarik 2) Informasi iklan jelas 3) Frekuensi iklan 4. Keputusan Pembelian (Y1)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli produk Teh Kotak Ultra. Keputusan pembelian diukur dengan:

a. Aware, konsumen mulai kenal dengan produk tersebut. b. Appeal, konsumen merasa tertarik dengan produk tersebut. c. Ask, konsumen mencari informasi mengenai produk tersebut. d. Act, konsumen memutuskan untuk menggunakan produk.


(50)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator

Skala Pengukur

an

1. Harga

(X1)

Harga adalah jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk Teh Kotak Ultra

1. Harga terjangkau 2. Harga sesuai

kualitas.

3. Harga bersaing. 4. Harga sesuai

dengan kuantitas isi. Skala Likert 2 Kualitas Produk (X1)

Kualitas produk merupakan keseluruhan ciri atau sifat dari produk Teh Kotak Ultra yang berpengaruh pada kemampuan produk Teh Kotak Ultra dalam memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat.

1. Rasa yang khas. 2. Aroma yang

khas

3. Cocok dengan selera.

4. Kemasan Praktis.

Skala Likert

3 Promosi (X3)

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat Produk Teh Kotak Ultra.

1. Iklan Menarik 2. Informasi Jelas 3. Frekuensi Iklan

Skala Likert


(51)

(lanjutan)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Definisi Opeasional Indikator Skala pengukuran 4. Keputusan

Pembelian (Y1)

Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli produk Teh Kotak Ultra.

1. Produk dikenal oleh konsumen (Aware)

2. Konsumen tertarik pada produk

(Appeal) 3. Konsumen

mencari informasi tentang produk (Ask)

4. Konsumen memutuskan untuk

menggunakan produk (Act)

Skala Interval

Sumber: Laksana (2008:117), Kotler & Keller (2009:54), Kartajaya dan Bayu (2014 :10)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Situmorang dan Lutfi, 2014 : 6).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah


(52)

yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran untuk variabel X dan Y adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Skala Likert Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Situmorang dan Lutfi (2014 : 6)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012 :115). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang pernah mengkonsumsi Teh Kotak Ultra.

.

3.6.2 Sampel


(53)

populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2012 : 116), alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut :

n = (Zα)2 (p) (q) d2 Keterangan:

n : Jumlah sampel

Zα : Nilai standar normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 maka Z = 1,67

bila α = 0,01 maka Z = 1,96

p : Estimasi proporsi populasi yang sesuai kriteria sampel (1-q) q : Proporsi sampel yang tidak sesuai kriteria sampel (1-p)

d : Penyimpangan yang ditolerir, yang digunakan dalam penelitian ini 10%

Berdasarkan prasurvei yang dilakukan secara acak pada 30 orang mahasiswa Universitas Sumatera Utara tanggal 11 dan 12 Mei 2015, ditemukan 21 orang (70%) mengonsumsi Teh Kotak Ultra sebanyak lebih dari dua kali, maka p = 0,7 dan 9 orang (30%) lainnya tidak pernah mengonsumsi Teh Kotak Ultra, maka q = 0,3. Dengan memakai rumus tersebut menghasilkan sejumlah sampel sebagai berikut :

n = (1,96)2 (0,7) (0,3) = 80,67 = 81 orang (0,1)2


(54)

Berdasarkan perhitungan di atas maka jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 81 orang dengan taraf kesalahan 10%.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian : a. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel penelitian.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, jurnal, majalah, informasi perusahaan maupun internet.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam kegiatan penelitian ini, data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik, pengumpulan data, yaitu :

1. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan kepada Mahasiswa yang memenuhi kriteria untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan oleh penelitian ini.


(55)

2. Angket (Kuisioner)

Angket adalah pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirim daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Dalam penelitian ini, angket ataupun kuesioner diberikan kepada mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

3. Studi Dokumentasi

Dengan memperoleh data melalui buku-buku, internet, dan literatur yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang (2014:86) validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur yang mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam nya. pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang berjumlah 30 orang mahasiswa/ mahasiswi diluar sampel. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows Dengan kriteria dalam pengukuran kuisioner, sebagai berikut :

Jika thitung> ttabel maka pertanyaan tersebut valid Jika thitung< ttabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Nilai r tabel dengan ketentuan N = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0,361 (rtabel).


(56)

Tabel 3.3 Uji Validitas

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 58,0000 10,759 ,403 ,873

VAR00002 57,9000 10,645 ,432 ,872

VAR00003 57,9667 10,654 ,396 ,874

VAR00004 58,0333 10,378 ,491 ,869

VAR00005 57,8333 10,420 ,451 ,872

VAR00006 57,8667 9,913 ,561 ,866

VAR00007 57,9333 10,064 ,763 ,857

VAR00008 57,8333 10,144 ,558 ,866

VAR00009 57,8333 10,420 ,451 ,872

VAR00010 57,8333 9,868 ,668 ,860

VAR00011 58,0333 10,999 ,681 ,867

VAR00012 58,0000 11,034 ,450 ,871

VAR00013 57,9667 10,585 ,594 ,865

VAR00014 58,0000 10,552 ,753 ,862

VAR00015 57,9000 9,886 ,606 ,863

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Situmorang (2014:89) reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reabilitas ini digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang


(57)

digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang bermutu dan baik sudah semestinya jika rangkaian penelitian yang dilakukan harus baik juga. Perencanaan yang matang mutlak diperlukan dan alat-alat penelitian seperti kuesioner yang digunakan juga harus dalam kondisi baik.

Instrumen yang reliabel berarti apabila instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabelitas (Keandalan) merupakan ukuran suatu kesetabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variable dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s Alpha > dari 0.60. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diujimerupakan pertanyaan yang sudah valid. Adapun kriteria dalam pengujian reliabilitas yang dilakukan adalah :

Jika talfa> ttabel maka kuesioner reliable Jika talfa< ttabel maka kuesioner tidak reliable

Untuk melakukan pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan dengan menggunakan SPSS for Windows.

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,875 15


(58)

disimpulkan bahwa pada semua peryataan pada penelitian ini mempunyai reabilitas yang tinggi.

3.10 Metode Analisis Data

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiono, 2012 : 147)

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Harga (X1), Kualitas Produk (X2) dan Promosi (X3) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian.

Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Keterangan :

Y : Keputusan Pembelian

a : Konstanta

b1,b2,b3, : Koefisien regresi berganda

X1 : Harga

X2 : Kalitas Produk

X3 : Promosi


(59)

3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). (Situmorang dan Lutfi, 2014 : 114). Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat diperkirakan yang tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu :

3.11.1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal., yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan

kolmogrov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2014 : 114).

a. Pendekatan Histogram b. Pendekatan Grafik

c. Pendekata Kolmogorov-Smirnov.

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan


(60)

satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas..

3.11.3 Uji Multikolinieritas

Istilah koliniearitas ganda berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Istilah kolinearitas sendiri berarti hubungan linear tunggal, sedangkan kolinearitas ganda menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya

Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor (VIF). Batas Tolerance Value

adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5 (Situmorang & Lufti, 2014 : 147), di mana : a. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinearitas

3.12 Uji Hipotesis dengan Analisis Regresi Linear Berganda 3.12.1 Uji fhitung (menghitung koefisien secara simultan)

Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik f (uji f). Jika fhitung < ftabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika fhitung > ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.12.2 Uji thitung (menghitung koefisien secara individu)


(61)

statistik t (uji t). Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika tingkat signifikansi dibawah 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

3.11.3 Koefisien Determasi (R²)

Digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika koefisien determinasi ( ) semakin besar ( mendekati satu ) menunjukkan baik kemampuan X menerangkan Y dimana (0 ≤ R2≤ 1 ). Sebaliknya jika semakin kecil ( mendekati nol ), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini menunjukan bahwa model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat


(62)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

Berawal dari sebuah perusahaan susu di tahun 1950-an, PT Ultrajaya telah berkembang dengan sangat pesat hingga mampu meraih posisi saat ini sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia untuk produk-produk susu dan jus buah. Kisah PT Ultrajaya diawali dari sebuah perusahaan susu yang kecil pada tahun 1958. Lalu pada tahun 1971, perusahaan ini memasuki tahap pertumbuhan pesat sejalan dengan perubahannya menjadi PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company.

PT Ultrajaya ini merupakan perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan produk-produk susu, minuman dan makanan dalam kemasan aseptik yang tahan lama dengan merek-merek terkenal seperti Ultra Milk untuk produk susu, Buavita untuk jus buah segar dan Teh Kotak untuk minuman teh segar. Lokasi pabriknya terletak sangat strategis di pusat daerah pedalaman pertanian Bandung yang menyediakan sumber daya alam yang melimpah, segar dan berkualitas. Mulai dari susu segar, daun teh, hingga buah-buahan tropis. Kesegaran bahan baku ini dan kualitas gizi alaminya dapat dipertahankan melalui


(63)

teknologi proses UHT (Ultra High Temperature) dan pengemasan aseptik tanpa menggunakan bahan pengawet apapun.

Saat ini, 90 persen dari keseluruhan hasil produksi perusahaan ini

dipasarkan di seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia dan Amerika Serikat. Baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, produk-produk yang dijual adalah produk yang sejenis.

Pertumbuhan pesat tersebut diraih oleh adanya sebuah filosofi sederhana:

“Sebuah tekad untuk memproduksi produk dalam kemasan berkualitas tinggi

memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang terus meningkat”. Kesuksesan

filosofi ini ditentukan pula oleh kemampuan PT Ultrajaya yang sudah terbukti dalam mencapai empat sasaran.

1. memastikan bahwa hanya bahan baku terbaik yang digunakan untuk proses produksi.

2. memroduksi jenis produk sebanyak mungkin untuk konsumen kami.

3. PT Ultrajaya memiliki teknologi tepat yang membantu dalam pengembangan dan produksi beragam produk berkualitas.

4. mengirimkan produk-produk ini ke seluruh konsumen Indonesia di mana pun mereka berada. Filosofi ini yang telah membuat PT Ultrajaya sukses di masa lampau, akan terus diterapkan di masa mendatang

Teh Kotak merupakan produk minuman teh dalam kemasan kotak pertama di Indonesia. Teh Kotak kini tersedia dalam beberapa pilihan kemasan: Teh Kotak Jasmine Tea (kotak 500 ml, 200 ml plus ekstra 100 ml). Selain itu Teh Kotak juga


(64)

mengeluarkan Teh Kotak Rasa Buah (kotak 200 ml plus ekstra 50 ml) yang tersedia dalam pilihan rasa: Teh Kotak Rasa Apel, Teh Kotak Rasa Blackcurrant, Teh Kotak Rasa Jambu, Teh Kotak Rasa Jeruk dan Teh Kotak Rasa Stroberi. 4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden

Kuesioner merupakan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. Terdapat 11 butir pernyataan untuk variabel X dan 4 pernyataan untuk variabel Y. Jumlah keseluruhan pertannyaan adalah 15 pertanyaan. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah mengonsumsi produk Teh Kota Ultra minimal sebanyak dua kali. Adapun analisis deskriptif ini merupakan uraian mengenai hasil pengumpulan data primer (berupa kuesioner) yang telah diisi oleh responden. Berikut jumlah dan persentase gambaran umum responden :

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Usia * JenisKelamin Crosstabulation

Count

JenisKelamin Total

Laki-Laki Perempuan

Usia

19 Tahun 6 11 17

20-22 Tahun 10 26 36

23 Tahun 10 14 24

24 Tahun 4 0 4

Total 30 51 81

Pada Tabel 4.1 menunjukkan responden Laki-laki yang berjumlah 30 orang (37%) dan responden Perempuan yang berjumlah 51 orang (63%). Hal ini


(65)

menunjukkan bahwa responden Perempuan paling dominan dalam penelitian ini. Responden Perempuan lebih dominan karena responden Perempuan lebih bersedia menjawab kuisoner.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

JenisKelamin * Usia Crosstabulation

Count

Usia Total

< 19 Tahun 20-22 Tahun 23 Tahun 24 Tahun JenisKelamin

Laki-Laki 6 10 10 4 30

perempuan 11 26 14 0 51

Total 17 36 24 4 81

Pada Tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa karakteristik usia dari responden yang paling banyak di teliti adalah umur 20 - 22 tahun, yaitu sebanyak 36 orang. Dan yang terendah adalah umur 24 tahun, yaitu sebanyak 4 orang. Responden yang berusia 20 – 22 tahun adalah responden yang paling dominan karena saat peneliti menyebar kuesioner, peneliti lebih banyak menjumpai responden yang berusia 20 - 22 tahun.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan

JenisKelamin * Jurusan Crosstabulation

Count

Jurusan Total

Akuntansi Manajemen Keuangan Ekonomi

Pembangunan JenisKelamin

Laki-Laki 8 15 7 0 30


(1)

Statistics

P1 P2 P3 P4

N Valid 81 81 81 81

Missing 0 0 0 0

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4,00 73 90,1 90,1 90,1

5,00 8 9,9 9,9 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 2 2,5 2,5 2,5

4,00 35 43,2 43,2 45,7

5,00 44 54,3 54,3 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 2 2,5 2,5 2,5

4,00 57 70,4 70,4 72,8

5,00 22 27,2 27,2 100,0


(2)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

2,00 4 4,9 4,9 4,9

3,00 2 2,5 2,5 7,4

4,00 51 63,0 63,0 70,4

5,00 24 29,6 29,6 100,0

Total 81 100,0 100,0

Kualitas produk (X2)

Statistics

P1 P2 P3 P4

N Valid 81 81 81 81

Missing 0 0 0 0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4,00 54 66,7 66,7 66,7

5,00 27 33,3 33,3 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 3 3,7 3,7 3,7

4,00 39 48,1 48,1 51,9

5,00 39 48,1 48,1 100,0

Total 81 100,0 100,0


(3)

Valid 4,00 63 77,8 77,8 86,4

5,00 11 13,6 13,6 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4,00 25 30,9 30,9 30,9

5,00 56 69,1 69,1 100,0

Total 81 100,0 100,0

Promosi (X3)

P1 P2 P3

N Valid 81 81 81

Missing 0 0 0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 2 2,5 2,5 2,5

4,00 51 63,0 63,0 65,4

5,00 28 34,6 34,6 100,0


(4)

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 14 17,3 17,3 17,3

4,00 54 66,7 66,7 84,0

5,00 13 16,0 16,0 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 12 14,8 14,8 14,8

4,00 54 66,7 66,7 81,5

5,00 15 18,5 18,5 100,0

Total 81 100,0 100,0

Keputusan Pembelian (Y)

Statistics

P1 P2 P3 P4

N Valid 81 81 81 81

Missing 0 0 0 0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 2 2,5 2,5 2,5

4,00 33 40,7 40,7 43,2

5,00 46 56,8 56,8 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent


(5)

Total 81 100,0 100,0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

3,00 1 1,2 1,2 1,2

4,00 46 56,8 56,8 58,0

5,00 34 42,0 42,0 100,0

Total 81 100,0 100,0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

4,00 48 59,3 59,3 59,3

5,00 33 40,7 40,7 100,0


(6)

LAMPIRAN 7 UJI HIPOTESIS

Uji Signifikan Simultan (Uji f)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 24,626 3 8,209 14,130 ,000b

Residual 44,732 77 ,581

Total 69,358 80

a. Dependent Variable: Keputusan.Pemb

b. Predictors: (Constant), Promosi, Harga, K.Produk

Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 3,883 2,148 1,808 ,075

Harga ,250 ,110 ,225 2,281 ,025

K.Produk ,353 ,105 ,355 3,353 ,001

Promosi ,247 ,117 ,210 2,112 ,038

a. Dependent Variable: Keputusan.Pemb

Koefisien Determinasi (R

2

)

Model Summary Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,596a ,355 ,330 ,76219


Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 52 94

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

1 105 130

Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4 108 114

Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Handphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 44 117

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

14 122 117

Pengaruh Periklanan Rasional dan Emosional Terhadap Keputusan Pembelian Produk Sunsilk Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 63 108

Pengaruh Gaya Hidup, Merek, dan Kelompok Referensi Terhadap Keputusan Pembelian dan Loyalitas Produk iPad Pada Mahasiswa/I di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

0 0 11

I. IDENTITAS RESPONDEN - Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1 0 9

Pengaruh Kemasan, Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Shampo Clear Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

0 1 12