11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Peranan
Menurut Komaruddin 1994, pengertian peranan adalah sebagai berikut: 1. Bagian dari tugas yang harus dilakukan oleh seorang manajemen.
2. Pola perilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status. 3. Bagian atau fungsi seseorang dalam kelompok.
4. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik yang ada padanya.
5. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat. Definisi di atas dapat memberi pentunjuk bahwa yang melakukan suatu
peran adalah sesuatu yang nyata atau kongkrit. Bukan sesuatu yang abstrak. Jadi peranan dalam penelitian ini dapat diartikan berfungsinya seseorang atau suatu
bagian di perusahaan. Dalam hal ini, pengertian peranan sebagai fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat akan menggambarkan peranan audit
internal dalam pencegahan kecurangan.
2.1.2 Pengertian Auditing
Pengertian auditing menurut Mulyadi 2010:9 adalah: “Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara pernyataan-pernyataan
tersebut dengan
kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan”.
Pengertian auditing menurut Arens, Elder, dan Beasley2012:4yaitu: “Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditing harus dilakukan oleh orang
yang kompeten dan independen.”
Pengertian auditing menurut Agoes 2012:4adalah: “Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh
pihak yang independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”
Pengertian auditing
menurut ASOBAC
A Statement
of Basic
Auditing Concepts dalam Halim 2015:1 adalah: “Suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-
bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara
asersi- asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”.
Berdasarkan penjelasan tersebut audit merupakan suatu proses sistematis dalam pemeriksaan suatu bukti yang secara objektif atas kejadian ekonomi yang
terjadi, kemudian seorang auditor haruslah dilakukan oleh orang yang kompeten
dan independen dan hasil dari proses auditing disampaikan kepada para pemakai.
2.1.3 Tipe Auditor