Definisi Kecurangan fraud Kecurangan Fraud

Auditor internal harus terus meninjau dan melakukan tindak lanjut untuk memastikan bahwa terhadap temuan audit yang dilaporkan telah dilakukan tindakan yang tepat. 5. Manajemen Bagian Audit Internal a. Tujuan, kewenangan dan tanggung jawab b. Kebijakan dan prosedur c. Pengembangan Sumber Daya Manusia audit internal

2.5 Kecurangan Fraud

2.5.1 Definisi Kecurangan fraud

Pengertian kecurangan didefinisikan oleh Tugiman 2006:63 adalah sebagai berikut : “Fraud mencakup perbuatan melanggar hukum dan pelanggaran terhadap peraturan dan perundang-undangan lainnya yang dilakukan dengan niat untuk berbuat curang. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja demi keuntungan atau kerugian suatu organisasi oleh orang dalam atau juga oleh orang di luar organisasi tersebut”. Menurut W. Steve Albrecht, Chad O. Albrecht, Conan C. Albrecht, dan Mark F. Zimbelman 2012:6, menyatakan bahwa: “fraud is a generic term, and embraces all the multifarious means whish human ingenuity can devise, which are resorted to by one individual, to get an advantage over another by false representations. No definite and invariable rule can be laid down as general proportion in defining fraud, as if includes surprise, trickery, cunning and unfair ways by which another is cheated. The only boundaries defining it are those which limit human knavery”. yang artinya tidak resmi kecurangan adalah istilah umum dan mencakup semua cara dimana kecerdasan manusia dipaksakan dilakukan oleh satu individu untuk dapat menciptakan cara untuk mendapatkan suatu manfaat dari orang lain dari representasi yang salah. Tidak ada kepastian dan invariable aturan dapat ditetapkan sebagai proporsi yang umum dalam mendefinisikan penipuan, karena mencakup kejutan, tipudaya, cara-cara licik dan tidak adil oleh yang lain adalah curang. Hanya batas-batas yang mendefinisikan itu adalah orang-orang yang membatasi kejujuran manusia. Sedangkan menurut Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal dalam Hermiyeti 2013:63 kecurangan adalah : “fraud mencakup perbuatan melanggar hukum dan perundangan lainnya yang dilakukan dengan niat untuk berbuat curang. Perbuatan tersebut dilakukan dengan sengaja demi keuntungan atau kerugian suatu organisasi oleh orang dalam atau juga oleh orang diluar organisasi tersebut.” Dapat disimpulkan bahwa Kecurangan merupakan suatu tindakan seorang individu maupun kelompok yang memiliki wewenang serta tanggung jawab namun mengabaikan tanggung jawabnya sehingga wewenang yang dimilikinya disalahgunakan demi kepentingan diri sendiri maupun kelompok.

2.5.2 Jenis-jenis Kecurangan