Universitas Sumatera Utara
Media massa bertugas untuk memberikan pencerahan – pencerahan kepada masyarakat dimana komunikasi massa itu berlangsung. Komunikasi massa
dimaksudkan agar proses pencerahan itu berlangsung efektif dan efisien dan menyebar secara bersamaan di masyarakat secara luas.
3. Fungsi Penyampaian Informasi
Komunikasi massa yang mengandalkan media massa, memiliki fungsi utama yaitu menjadi proses penyampaian informasi kepada masyarkat
luas.komunikasi massa memungkinkan informasi dari institusi publik tersampaikan kepada masyarakat secara luas dalam waktu cepat sehingga
fungsi informatif tercapai dalam waktu cepat dan singkat.
4. Fungsi Transformasi Budaya
Komunikasi Massa sebagaimana sifat – sifat budaya massa, maka yang terpenting adalah komunikasi massa menjadi proses transformasi budaya
yang dilakukan bersama – sama oleh semua komponen komunikasi massa, terutama yang didukung oleh media massa. Fungsi ini lebih kepada
tugasnya yang besar sebagai bagian dari budaya global.
5. Fungsi Hiburan
Fungsi lain dari komunikasi massa adalah hiburan. Komunikasi massa juga digunakan sebagai medium hiburan, terutama karena komunikasi massa
menggunakan media massa, jadi fungsi – fungsi hiburan yang ada pada media massa juga merupakan bagian dari fungsi komunikasi massa.
Dalam komunikasi massa, media yang digunakan disebut sebagai media massa. Media massa merupakan saluran atau cara pengiriman pesan secara massa.
Bentuk dari media massa sendiri yaitu surat kabar, video, CD-ROM, komputer, TV, Radio dan sebagainya
West, dan Turner 2009:41 . Meskipun komunikasi
massa merujuk pada media yang telah disebutkan, diskusi mengenai media massa akan melebar pada media baru New Media, yang terdiri dari teknologi berbasis
komputer. Teknologi komunikasi ini diantaranya e-mail, internet, televisi, kabel digital, teknologi video seperti DVD, pesan instan dan telepon genggam.
2.1.4. Media Baru New Media
Media baru atau New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan
dapat berfungsi secara privat maupun secara publik Mondry, 2008: 13.Secara umum, media baru tidak hanya menjembatani perbedaan pada beberapa media,
namun juga pada perbedaan mengenai batasan kegiatan komunikasi pribadi
Universitas Sumatera Utara
dengan batasan kegiatan publik. Karakternya yang berbentuk digital, memudahkan dalam berkomunikasi dan saling bertukar informasi.
Media baru dan media lama sangatlah berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat melalui pendekatan interaksi sosial dan itegritas sosial media baru dan
media lama. Pendekatan interaksi sosial membedakan media dengan seberapa mirip media tersebut dengan model interaksi tatap muka. Media yang lebih lama
memiliki peluang interaksi yang sedikit, media yang lebih menekankan penyebaran informasi dan sedikit adanya interaksi yang diciptakan seperti halnya
radio dan televisi. Media baru lebih memiliki interaksi didalamnya komunikator dengan komunikannya lebih bebas berkomunikasi dan berinteraksi Littlejohn
Foss, 2009: 413. Rasmussen berpendapat bahwa media baru memiliki efek kualitatif yang
berbeda terhadap integrasi sosial dalam jaringan masyarakat modern yang mengambil dari teori modernisasi Gidden 1991. Kontribusi pokoknya adalah
untuk menjembatani jurang lebar yang terbuka antara dunia publik dan privat, antara dunia kehidupan dan dunia sistem serta organisasi. Kontras dengan televisi,
media baru dapat memainkan peranan langsung dalam proyek kehidupan individual. Mereka juga mempromosikan keragaman penggunaan dan partisipasi
yang lebih besar. Singkatnya, media baru membantu merekatkan kembali individu setelah efek tercerai – berai akibat dari efek modernisasi McQuail, 2011: 155.
.
Dalam bukunya, McQuail 2011: 156 mengidentifikasikan lima kategori utama media baru yang sama – sama memiliki kesamaan saluran tertentu dan
kurang lebih dibedakan berdasarkan jenis penggunaan, konten, dan konteks seperti berikut ini:
1. Media komunikasi antar pribadi Interpersonal communication media.
Meliputi telepon yang semakin mobile dan surat elektronik terutama untuk pekerjaan, tetapi semakin personal.
2. Media permainan interaktif Interactive play media. Media ini terutama
berbasis komputer dan video game, ditambah peralatan realitas virtual. 3.
Media pencarian informasi information search media. Ini adalah kategori yang luas, tetapi Internet WWW merupakan contoh yang paling penting,
dianggap sebagai perpustakaan dan sumber data yang ukuran, aktualitas, dan aksesibilitasnya belum pernah ada sebelumnya.
4. Media partisipasi kolektif collective participatory media. Kategorinya
khususnya meliputi penggunaan Internet untuk berbagi dan bertukar
Universitas Sumatera Utara
informasi, gagasan, dan pengalaman serta untuk mengembangkan hubungan pribadi aktif yang diperantarai komputer. Situs jejaring sosial
termasuk di dalam kelompok ini.
5. Subtisusi media penyiaran substitution of broadcasting media. Acuan
utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau mengunduh konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan
metode lain yang serupa.
Jelas media baru new media memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan
sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja, jika jaringan internet lancar dan cepat maka
informasi yang disampaikan kepada pembacanya lebih cepat serta harus ada koneksi internet dimana pun berada bersama media baru. Media baru new media
masuk dalam kategori komunikasi massa. Hal ini dikarenakan pesan yang disampaikan kepada khalayak luas melalui media online media baru.
Perlu disadari bahwa teknologi media massa tampaknya mengundang hadirnya ancaman tertentu, sebagaimana diungkapkan oleh para kritikus.
Perubahan tersebut tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi dan kemungkinan terciptanya komunikasi yang lebih luas. Media baru memiliki
beberapa kekhususan yang diperkirakan oleh sebagian orang akan menimbulkan perubahan pada dunia media elektronik. Kekhususan tersebut meliputi:
1. Banyaknya penawaran informasi dan budaya yang tersedia dengan harga
murah, 2.
Lebih banyak pilihan nyata, 3.
Kontrol terhadap penerima atau pemakai lebih sempurna, 4.
Desentralisasi, 5.
Kegiatan bersifat timbal balik, bukan komunikasi satu arah. McQuail, 1996: 41.
2.1.5. Media Sosial