Media Sosial Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara informasi, gagasan, dan pengalaman serta untuk mengembangkan hubungan pribadi aktif yang diperantarai komputer. Situs jejaring sosial termasuk di dalam kelompok ini. 5. Subtisusi media penyiaran substitution of broadcasting media. Acuan utamanya adalah penggunaan media untuk menerima atau mengunduh konten yang di masa lalu biasanya disiarkan atau disebarkan dengan metode lain yang serupa. Jelas media baru new media memiliki kecepatan untuk melakukan sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, lebih cepat untuk mendapatkan sebuah informasi terbaru dan ter-update informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet saja, jika jaringan internet lancar dan cepat maka informasi yang disampaikan kepada pembacanya lebih cepat serta harus ada koneksi internet dimana pun berada bersama media baru. Media baru new media masuk dalam kategori komunikasi massa. Hal ini dikarenakan pesan yang disampaikan kepada khalayak luas melalui media online media baru. Perlu disadari bahwa teknologi media massa tampaknya mengundang hadirnya ancaman tertentu, sebagaimana diungkapkan oleh para kritikus. Perubahan tersebut tidak terlepas dari pengaruh perkembangan teknologi dan kemungkinan terciptanya komunikasi yang lebih luas. Media baru memiliki beberapa kekhususan yang diperkirakan oleh sebagian orang akan menimbulkan perubahan pada dunia media elektronik. Kekhususan tersebut meliputi: 1. Banyaknya penawaran informasi dan budaya yang tersedia dengan harga murah, 2. Lebih banyak pilihan nyata, 3. Kontrol terhadap penerima atau pemakai lebih sempurna, 4. Desentralisasi, 5. Kegiatan bersifat timbal balik, bukan komunikasi satu arah. McQuail, 1996: 41.

2.1.5. Media Sosial

Teknologi – teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Universitas Sumatera Utara Media sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen – elemen individu, kelompok atau organisasi yang terhubung dan terjadi interaksi satu sama lain dengan menggunakan perantara teknologi informasi Abugaza, 2013: 16. Istilah media sosial sendiri diperkenalkan oleh Profesor J. A Barnes di tahun 1954. Pada tahun 1979, Tom Truscott dan Jim Ellis dari Duke University telah menciptakan Usenet, sebuah sistem disukusi di seluruh dunia yang mememungkinkan pengguna internet untuk mengirim pesan publik Kaplan Haelein, 2009: 60. Ditahun 1995, classmates.com muncul sebagai tampilan satu kesatuan yang utuh dari media sosial yang di fungsikan sebagai penghubung antar teman sekolah dan juga SixDegrees.com di tahun 1997. Era media sosial seperti yang kita kenali hari ini mungkin telah dimulai sejak 20 tahun lalu, ketika Bruce dan Susan Abelson mendirikan situs Open Diary, sebuah situs jejaring sosial awal tempat dimana para penulis buku harian online berkumpul menjadi satu komunitas. Istilahweblogpertama kali digunakanpada saat yang sama, dandirubahmenjadi blogsetahun kemudian. Ketersediaan akses internet berkecepatan tinggi yang berkembang kian pesat menambah popularitas konsep tersebut, yang akhirnya mengarah pada penciptaan situs jejaring sosial seperti MySpace tahun 2003 dan Facebook tahun 2004. Hal ini pada akhirnya menciptakan istilah media sosial dan memberikan kontribusi keunggulan hingga saat ini. Boyn dan Ellison mendefinisikan situs jejaring sosial sebagai layanan berbasis web yang memungkinkan penggunanya untuk : 1. Membangun profil umum atau semi umum dalam suatu system yang terbatas 2. Menampilkan pengguna lainnya yang berkaitan dengan mereka 3. Melihat – lihat dan mengamati daftar koneksi yang mereka miliki maupun daftar yang dibuat oleh pengguna lainnya dalam sistem tersebut Nurdania, 2015: 25 Kaplan dan Haelein 2009: 62 – 63 mengklasifikasikan media sosial ke dalam 6 jenis, yaitu: 1. Proyek Kolaborasi, merupakan sebuah website yang mengizinkan penggunanya untuk dapat mengubah, menambah ataupun menghapus konten – konten yang ada di website tersebut. Contohnya: wikipedia, wordpress. Universitas Sumatera Utara 2. Blog dan Microblog, melalui media ini penggunanya lebih bebas di dalam mengekspresikan apa yang dia rasakan dan pikirkan mereka. Contoh: Twitter. 3. Konten Masyarakat, merupakan wadah dimana para penggunanya dapat saring berbagi video, ebook, maupun gambar. Contohnya: YouTube, slideshare, 4. Situs jejaring sosial, media yang mengizinkan penggunanya untuk bisa terhubung dengan cara membuat profil pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Contoh: Facebook, 5. Virtual game world, media dimana penggunanya bisa muncul dalam bentuk avatar – avatar yang diinginkan serta berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya: Game online 6. Virtual sosial world, hampir menyerupai virtual game world merupakan dunia virtual dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual untuk saling berinteraksi dengan yang lain. Media ini lebih bebas dan lebih mengarah ke kehidupan. Contohnya: Second life. Tabel 2.1 Tabel Klasifikasi Media Sosial Dengan Kehadiran Kekayaan Media Sosial Dan Presentasi Pengungkapan Diri. Keberadaan sosialKekayaan media Rendah Sedang Tinggi Presentasi diri keterbukaan diri Tinggi Blog dan Microblog Contoh: Twitter Situs jejaring sosial contoh: facebook Virtual Social World contoh: second life Rendah Projek Kolaborasi Contoh: Wikipedia Konten Komunitas contoh: YouTube Virtual game world Contoh: game online Sumber: Kaplan Haelein. 2009: 62 Sehubungan dengan keberadaan sosial dan kekayaan media, aplikasi seperti proyek kolaborasi dan blog berada didalam skor rendah. Hal ini dikarenakan aplikasi yang hanya berbasiskan pada teks dan hanya memungkinkan pertukaran informasi yang sederhana. Di tingkat berikutnya adalah Konten masyarakat dan situs jejaring sosial. Selain berlandaskan pada teks, namun juga memungkinkan untuk berbagi gambar, video dan bentuk media lainnya. Game vitual dan dunia sosial berada pada level tertinggi dengan format meniru semua dimensi tatap Universitas Sumatera Utara muka didalam lingkungan virtual. Mengenai penyajian diri dan pengungkapan diri, blog memiliki skor lebih tinggi jika dibandingkan dengan proyek kolaborasi.

2.1.6. Pengunaan Media

Dokumen yang terkait

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

3 78 113

Twitter Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional tentang Fasilitas Twitter di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 45 125

Teknologi Komunikasi Dan Interaksi Sosial (Studi Korelasional tentang Hubungan Penggunaan Smartphone terhadap Interaksi Sosial Remaja di Kalangan SMA Harapan 1 Medan)

3 31 100

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 16

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 1

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 6

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 3

Blog dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Media Sosial Terhadap Intensitas Interaksi Remaja Dengan Orangtua Di Kecamatan Medan Selayang)

0 0 14

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 14

Blog Dan Tingkat Keterbukaan Diri (Studi Korelasional Tentang Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2013 Fisip Universitas Sumatera Utara)

0 0 16