Pengaruh terhadap lingkungan Pengaruh terhadap Sosial Masyarakat Perilaku Sehat

2.9.2. Pengaruh Negatif

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negatif bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial masyarakat, sebagai berikut :

a. Pengaruh terhadap kesehatan

1. Sampah dapat menjadi tempat tinggal bagi vektor penyakit seperti lalat yang dapat menyebabkan kejadian diare. 2. Insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vektor penyakit hidup berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas yang berisi air hujan.

b. Pengaruh terhadap lingkungan

1. Estetika lingkungan 2. Penurunan kualitas udara 3. Pembuangan sampah ke badan air akan menyebabkan pencemaran air

c. Pengaruh terhadap Sosial Masyarakat

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan sosial budaya masyarakat setempat. 2. Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok akan menurunkan minat dan hasrat orang lain turis untuk berkunjung ke daerah tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.10. Diare

2.10.1. Pengertian Diare

Diare adalah buang air besar defekasi dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya normal 100-200 ml jam tinja, dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cair dan disertai dengan frekuensi yang meningkat Mansjoer, 2000. Menurut Kemenkes RI 2011 diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih sering dari biasanya tiga kali atau lebih dalam satu hari.

2.10.2. Jenis-Jenis Diare

Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan onset of action, yaitu Widoyono, 2008:

1. Diare akut

Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari 14 hari. Diare akut gejalanya mulai secara tiba-tiba, tinjanya encer dan cair, dan pemulihan biasanya terjadi dalam waktu 3-7 hari Ramaiah, 2000. Diare akut dapat disebabkan oleh gangguan jasad renik atau bakteri yang masuk ke dalam usus halus, jasad renik yang berkembang pesat dalam usus halus, racun yang dikeluarkan oleh bakteri, kelebihan cairan usus akibat racun Widjaja, 2004. Diare ini dapat menyebabkan kematian pada seseorang yang disebabkan oleh hilangnya air dan garam dalam jumlah yang besar dari tubuh yang disebut dehidrasi WHO, 1999. Universitas Sumatera Utara

2. Diare Kronik

Diare ini ditandai dengan penularan tinja encer dan disertai darah, gejala berlangsung lebih dari 14 hari, dan disertai dengan penurunan berat badan Ramaiah, 2007. Pada diare menetap kronik, kejadiannya lebih kompleks yang disebabkan karena adanya gangguan bakteri, jamur, dan parasit, malabsorpsi kalori, dan malabsorpsi lemak Widjaja, 2004.

2.10.3. Penyebab Diare

Diare disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah sebagai berikut Widjaja, 2004:

1. Faktor Infeksi

Infeksi pada saluran pencernaan merupakan penyebab utama diare pada anak. Jenis-jenis infeksi yang umumnya menyerang sebagai berikut: 1. Infeksi bakteri oleh kuman E.coli, Salmonella, Vibrio cholera kolera. 2. Infeksi basil disentri. 3. Infeksi virus enterovirus dan adenovirus. 4. Infeksi parasit oleh cacing askaris. 5. Infeksi jamur candidiasis. 6. Infeksi akibat organ lain, seperti radang tonsil, bronchitis, dan radang tenggorokan. 7. Keracunan makanan. Universitas Sumatera Utara

2. Faktor Malabsorpsi a.

Malabsorpsi karbohidrat Pada bayi, kepekaan terhadap lactoglobulis dalam susu formula menyebabkan diare. Gejalanya berupa diare berat, tinja berbau sangat asam, sakit di daerah perut. Jika sering terkena diare ini, pertumbuhan anak akan terganggu.

b. Malabsorpsi lemak

Dalam makanan terdapat lemak yang disebut triglyserida, dengan bantuan kelenjar lipase, mengubah lemak menjadi micelles yang siap diabsorpsi usus. Jika tidak ada lipase dan terjadi kerusakan mukosa usus, diare dapat jadi muncul karena lemak tidak terserap dengan baik. Gejalanya adalah tinja mengandung lemak.

3. Faktor Makanan

Makanan yang mengakibatkan diare adalah makanan yang tercemar, basi, beracun, terlalu banyak lemak, mentah sayuran, dan kurang matang.

4. Faktor Psikologis

Rasa takut, cemas, dan tegang , jika terjadi pada anak dapat menyebabkan diare kronis. Menurut Depkes RI 2011 penyebab diare yang sering ditemukan di lapangan ataupun secara klinis adalah diare yang disebabkan karena infeksi dan keracunan.

2.10.4. Penularan Diare

Penyakit diare sebagian besar 75 disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri. Penularan penyakit diare melalui orofekal dengan mekanisme seperti berikut Widoyono, 2011: Universitas Sumatera Utara 1. Melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar, baik tercemar dari sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah, atau tercemar pada saat disimpan di rumah. Pencemaran di rumah terjadi bila tempat penyimpanan tidak tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air pada saat mengambil air dari tempat penyimpanan. 2. Melalui tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau bakteri dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare kepada orang yang memakannya. 2.10.5. Gejala dan Tanda Diare Kejadian diare dapat dilihat dari beberapa gejala dan tanda diare, antara lain Widoyono, 2011:

1. Gejala umum

a. Berak cair atau lembek dan sering, merupakan gejala khas diare. b. Muntah, biasanya menyertai diare pada gastroenteritis akut. c. Demam, dapat mendahului atau tidak mendahului gejala diare. d. Gejala dehidrasi, yaitu mata cekung, ketegangan kulit menurun, apatis, bahkan gelisah. 2. Gejala spesifik a. Vibrio cholera, ditandai dengan diare hebat, warna tinja sepertian cucian beras dan berbau amis. b. Disenteriform, ditandai dengan tinja yang berlendir dan berdarah. Universitas Sumatera Utara

2.10.6. Pencegahan Diare

Menurut Kementerian Kesehatan 2011, cara melakukan pencegahan diare yang benar dan efektif adalah :

a. Perilaku Sehat

Pencegahan pada Bayi Perilaku yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya diare pada bayi adalah sebagai berikut: 1. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan dan diteruskan sampai 2 tahun, ASI merupakan makanan yang paling baik untuk bayi. ASI bersifat steril sehingga menghindarkan anak dari bahaya dan bakteri lain yang akan menyebabkan diare. ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI turut memberikan perlindungan terhadap diare. 2. Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur, makanan tambahan yang bergizi dan bersih, dimulai ketika anak berumur 4-6 bulan. 3. Memberikan imunisasi campak, anak yang sakit campak sering disertai diare, sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah diare. Oleh karena itu berilah imunisasi campak segera setelah bayi berumur 9 bulan. Pencegahan pada Anak-Anak dan Orang Dewasa 1. Mencuci tangan, kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan dapat menurunkan angka kejadian diare sebesar 47. Universitas Sumatera Utara 2. Menggunakan jamban, keluarga harus buang air besar di jamban. Yang harus diperhatikan oleh keluarga yaitu, keluarga harus mempunyai jamban yang berfungsi baik dan dapat dipakai oleh seluruh anggota keluarga, bersihkan jamban secara teratur, dan gunakan alas kaki bila akan buang air besar.

b. Penyehatan Lingkungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah terhadap Kualitas Air Tambak Ikan di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan

7 90 87

Analisis Intrusi Air Laut Pada Sumur Gali Dan Sumur Bor Dengan Metode Konduktivitas Listrik Di Kecamatan Medan Marelan

1 74 97

Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kualitas Udara Dalam Rumah Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2008

0 42 10

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 47 112

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 3 112

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 15

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 6

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 3

Hubungan Kualitas Mikrobiologis Air Sumur Gali dan Pengelolaan Sampah di Rumah Tangga dengan Kejadian Diare pada Keluarga di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2013

0 0 24