Perhitungan Debit Aliran
8) Laju koefisien derajat abnormalitas ( γ ε )
Log (Xε + b) = Log (X 0 + b) ± γ ε .S x
a. Untuk data curah hujan minimum 35,50 mm
Log (Xε + b) = Log (X 0 + b) ± γ ε .S x
Log (35,50 – 22,752) = Log (1,505 – 22,752) ± γ ε . 0,259 Log 12,748
= 1,505 ± γ ε . 0,259 (Diambil nilai X 0 karena hasil log minus)
b. Untuk data curah hujan maksimum 115,20 mm
Log (Xε + b) = Log (X 0 + b) ± γ ε .S x
Log (115,20 – 22,752) = Log (1,505 – 22,752) ± γ ε . 0,259 Log 92,448
= 1,505 ± γ ε . 0,259 (Diambil nilai X 0 karena hasil log minus)
9) Hitung laju abnormalitas (ε 0 ) untuk β 0 = 5%
10) Perbandingan besar nilai γ ε dengan nilai ε 0
a. Untuk data Xe = 35,50 mm didapat γ ε = 1,543 berarti > ε 0 = 0,006,
artinya data tidak dapat disingkirkan
b. Untuk data Xe = 115,20 mm didapat γ ε = 1,780 berarti > ε 0 =
0,006, artinya data tidak dapat disingkirkan
Dengan demikian berarti tidak ada data hujan yang abnormal, maka untuk perhitungan selanjutnya menggunakan 10 data curah hujan tersebut.
b. Pemilihan Uji Kesesuaian Metode Analisis Distribusi Frekwensi
Tabel 5.6. Perhitungan Pemilihan Distribusi Frekwensi
3 35,50 -32,320 1044,582 -33760,903
9 25,30 -42,520 1807,950 -76874,051
10 37,20 -30,620 937,584 -28708,834 879064,507 Total 678,200
Sumber : Hasil Perhitungan
Syarat untuk : - Gumbel : Ck = 5,40 ; Cs = 1,14 - Log Pearson Type III : Cs dan Cv harga bebas Dengan memperhatikan besaran parameter statistik di atas, maka sebaran frekwensi yang paling sesuai adalah metode Log Pearson Type III.
c. Analisis Frekwensi Curah Hujan
Tabel 5.7. Perhitungan Curah Hujan dengan Metode Log Pearson Type III
(log Xi - (log Xi - log Tahun
(Log Xi - Log
2 Xo) 3 log Xo) Xo) 2012 166,00 2,220
0,133 -0,048 Jumlah 17,6752
0,522 0,052 Rata - Rata 1,7675
Sumber : Hasil Perhitungan
1) Harga rerata Log x o =
2) Standar deviasi S log x =
3) Koefisien penyimpangan Cs =
4) Nilai K dari Lampiran I, diperoleh dari Tr 10 Tahun dan Cs = 0,0522 K = 1,296
5) Logaritma curah hujan Log XT = Log x o +K Tr . S Log x
= 1,7675 + 1,296 x 0,2408 = 2,080
6) Hujan rancangan 10 tahun Log XT = 2,080
XT = (10) 2,080
= 120,117 mm
d. Besar Debit Air Hujan (Untuk saluran Kn6)
1) Waktu konsentrasi
t c =t 0 +t d
t 0,77
0 = 0,0195 ( ) t d = 0,0195 () 0,77 = 0,0195 0,77 ( ) = 0,0195 ( )
= 11,787 menit = 9,122 menit Maka :
t c = t 0 +t d
= 11,787 + 9,122 = 20,909 menit
2) Intensitas curah hujan
I 2/3 = () 2/3 = ( ) = 5,487 mm/jam
3) Koefisien pengaliran Daerah layanan saluran drainase meruapakan daerah pemukiman dan perdagangan, diambil nilai tengah dengan C sebesar 0,8.
4) Besarnya debit air hujan Diambil contoh perhitungan untuk Saluran Kn6 dengan luas layanan (A) adalah 8,660 Ha.
Q = 0,00278.C.I.A = 0,00278 x 0,8 x 5,487 x 6,714
3 = 0,0819 m /detik
Maka total debit air hujan yang masuk ke dalam dan dialirkan saluran adalah jumlah keselurah debit air dari masing-masing saluran : Saluran Kanan
Qh kanan = QARkn1 + QARkn2 + QARkn3 + QBRkn1 + QBRkn2 + QBRkn3 + QBRkn4 + QBRkn5 + QBRkn6 = 0,0186 + 0,0320 + 0,0444 + 0,0732 + 0,1272 + 0,1075
3 = 0,7317 m /detik
Saluran Kiri Qh kiri = QARkr1 + QARkr2 + QARkr3 + QARkr4 + QBRkr1 + QBRkr2 + QBRkr3 + QBRkr4 + QBRkr5 = 0,0155 + 0,0269 + 0,0194 + 0,0355 + 0,1130 + 0,0825
3 = 0,5204 m /detik
2. Debit Air Buangan (Qb)
a. Proyeksi Jumlah Penduduk
Tabel 5.8. Data Penduduk Tahun 2012 Data Penduduk dan Wilayah
Tatura Utara Jumlah Penduduk 2012 (jiwa)
Birobuli Utara
21.996 Pertumbuhan Penduduk (%)
1,90 Luas Wilayah (Ha)
Sumber : Kecamatan Palu Selatan
1) Metode Aritmatik Birobuli Utara
Tatuta Utara Pn = P 0 (1 + r.n)
Pn = P 0 (1 + r.n) = 19.493 x (1 + (0,019x10))
= 21.996 x (1 + (0,019x10)) = 23.197 Jiwa
= 26.175 Jiwa
2) Metode Geometri Birobuli Utara
Tatuta Utara
Pn = P n
0 (1 + r) Pn = P 0 (1 + r)
10 = 19.493 x (1 + 0,019) 10 = 21.996 x (1 + 0,019) = 23.530 Jiwa
= 26.551 Jiwa
3) Metode Eksponensial Birobuli Utara
Tatuta Utara
= 19.493 x (1) 0,019x10 = 21.996 x (1) = 19.493 Jiwa
0,019x10
= 21.996 Jiwa Tabel 5.9. Proyeksi Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Tatura Utara Jumlah Penduduk 2012 (jiwa)
Uraian
Birobuli Utara
21.996 Pertumbuhan Penduduk (%)
1,90 Metode Aritmatik
26.175 Metode Geometri
26.551 Metode Eksponensial
26.551 Luas Wilayah (Ha)
Diambil yang terbesar, P 10 23.530
328 Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)
Sumber : Hasil Perhitungan
b. Debit Air Buangan
Dalam perhitungan air buangan diambil juga untuk contoh perhitungan pada saluran basuki rahmat Kn6 dengan data sebagai berikut : Luas areal (A)
= 6,714 Ha
Penduduk yang dilayani (D) = Kepadatan penduduk x Luas areal
= 81 x 6,714 = 543 jiwa
Aliran air buangan (P) = 280 Liter/orang/hari (Tabel 3.5) = 280 x (
3 = 0,0000324 m /orang/detik Sehingga debit air buangan rumah tangga :
Qb = P x D x A
= (280 x ( 3 )) x 543 x 6,714 = 0,00176 m /detik
3. Debit Teoritis (Qtr)
Debit teoritis merupakan penjumlahan dari debit air yang diakibatkan oleh hujan (Qh) dengan debit air yang diakibatkan oleh buangan penggunaan manusia (Qb). Saluran Kn6, Qtr = Qh + Qb
3 = 0,0837 m /detik Total debit air yang masuk ke dalam saluran Kn6 (Debit komulatif) yaitu :
Qkn6 3 = 0,7444 m /detik