Deskripsi Variabel Penelitian

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian

4.2.1 Altman Z-Score

Variabel pertama dari penel itian ini adalah menggunakan variabel dari Altman pad a penelitiannya pada tahun 1983 yaitu :

Z-S core = 0,717X 1 + 0,847X 2 + 3,10X 3 +0,420X 4 + 0,998X 5

Z-score adalah skor yang ditentukan dari hitungan standar kali nisbah-nisbah keuangan yang akan menunjukkan tingkat kem ungkinan kebangkrutan bank. Formula Z-score ini terdiri dari beberapa variabel yaitu X1 sampai dengan X5.

Adapun uraian dari variabel variabel tersebut adalah sebagai berikut

a. X1 yaitu Working Capital/ Total Assets Work ing capital disini dihitung dari selisih antara current assets dan current liab ilities . Sedangkan current assets pada perusahaan-perusahaan perbankan disini adalah terdiri dari cash on hand and banks, placement in other banks,notes and securities, loans dan investment (Santoso,1997:90). Dan current liabilities disini terdiri dari demand deposit, time deposit, dan saving deposit . Sedangkan total assest adalah semua assets yang ada di dalam perusahaan tersebut.

b. X2 yaitu Retained Earning/Total Assets Retained earning adalah laba dita han dan total assest adalah s emua assets yang ada di dalam perusahaan tersebut.

c. X3 yaitu Earning Before Interest and Tax /Total Assets EBIT (Earning Before Interest and Tax) adalah operating income yang diperoleh perusahaan tersebut. Sedangkan to tal assest adalah semua assets yang ada di dalam perusahaan ters ebut.

d. X4 yaitu Market Value of Equity/Book Value of Total Debt Market Value of Equity disini adalah closing price tahunan dikali dengan total share tahunan dan Book Value of Total Debt ada lah keseluruhan utang baik lancar maupun jangka panjang.

e. X5 yaitu Sales/Total Assets Sales disini yang dipakai pada perusahaan perbankan adalah revenue. Sedangkan total assest adalah semua assets ya ng ada di dalam perusahaan tersebut.

Pada tahun 1999 total asset tertinggi dipegang oleh PT Ban k Negara Indonesia (Persero) dengan jumlah total assetsnya seb esar 97.717.803 (dalam jutaa n rupiah), dan total assets terendah diperoleh PT Bank Danpac Tbk yaitu sebesar 312.542 (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2000 total assets tertinggi masih dipegang oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 117.880.337 (dalam jutaan rupiah) dan total assets terendah diperoleh PT Bank Danpac Tbk yaitu sebesar 540.847 (dalam jutaan rupiah). Sedang

pada tahun 2001 total assets tertinggi diperoleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 129.053.150 (dalam jutaan rupiah) dan total assets terendah dimiliki PT Bank Inter-Pasific Tbk sebesar 719.622 (dalam jutaan rupiah). PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperoleh total assets tertinggi pada tahun 2002 sebesar 125.623.157 (dalam jutaan rupiah) dan PT Bank Inter-Pasific Tbk memperoleh total assets terendah sebesar 528.859 (dalam jutaan rupiah). Dan pada tahun 2003 total asset tertinggi diperoleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 131.486.870 (dalam jutaan rupiah) dan total assets terendah diperoleh PT Bank Inter Pasific Tbk sebesar 457.106 (dalam jutaan rupiah). Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 1.

Working capital tertinggi pada tahun 1999 diperoleh PT Bank Panin Tbk yaitu sebesar 4.203.545 (dalam jutaan rupiah). Untuk working capital terendah pada tahun tersebut diperoleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yaitu sebesar (36.804.685) (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2000 working capital tertinggi diperoleh PT Bank CIC Tbk sebesar 2.981.680 (dalam jutaan rupiah). Working capital terendah dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar (38.762.316) (dalam jutaan rupiah). Untuk tahun 2001 working capital tertinggi dimiliki oleh PT Bank Danamon Tbk sebesar 9.620.292 (dalam jutaan rupiah). Dan terendah dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

sebesar (38.910.058) (dalam jutaan rupiah) Untuk tahun 2002 working capital tertinggi dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 22.201.527 (dalam jutaan rupiah) Untuk working capital terendah di tahun 2002 sebesar (23.458.521) (dalam jutaan rupiah) dimiliki PT Bank International Indonesia (Persero) Tbk. Dan pada tahun 2003 PT Bank Negara Indonesia Tbk memperoleh working capital tertinggi sebesar 16.473.072 (dalam jutaan rupiah). Sedangkan working capital terendah tahun 2003 dimiliki oleh PT Bank International Indonesia Tbk sebesar (13.468.797) (dalam jutaan rupiah). Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 7.

Pada tahun 1999 retained earning tertinggi diperoleh PT Bank Pan Indonesia Tbk yaitu sebesar 348.683 (dalam jutaan rupiah). Dan PT Bank Danamon Tbk memperoleh retained earning terendah untuk dua tahun berturut-turut yaitu sebesar (48.542.129 (dalam jutaan rupiah). untuk tahun 1999 dan (58.424.547) (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2000. Pada tahun 2000 retained earning tertinggi dimiliki oleh PT Bank Panin dengan nilai sebesar Rp 142.254 (dalam jutaan rupiah). Untuk tahun 2001 retained earning tertinggi dimiliki oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 959.135 (dalam jutaan rupiah), terendah dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai sebesar (58.328.903) (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2002 retained Pada tahun 1999 retained earning tertinggi diperoleh PT Bank Pan Indonesia Tbk yaitu sebesar 348.683 (dalam jutaan rupiah). Dan PT Bank Danamon Tbk memperoleh retained earning terendah untuk dua tahun berturut-turut yaitu sebesar (48.542.129 (dalam jutaan rupiah). untuk tahun 1999 dan (58.424.547) (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2000. Pada tahun 2000 retained earning tertinggi dimiliki oleh PT Bank Panin dengan nilai sebesar Rp 142.254 (dalam jutaan rupiah). Untuk tahun 2001 retained earning tertinggi dimiliki oleh PT Bank Pan Indonesia Tbk dengan nilai sebesar 959.135 (dalam jutaan rupiah), terendah dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai sebesar (58.328.903) (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2002 retained

Pada tahun 1999 PT Bank Unibank Tbk memperoleh EBIT tertinggi sebesar 54.236 (dalam jutaan rupiah) dan EBIT terendah pada tahun tersebut diperoleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar (15.228.246) (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2000 EBIT tertinggi diperoleh PT Bank Danamon Tbk sebesar 284.646 (dalam jutaan rupiah) dan EBIT terendah sebesar (958.520) (dalam jutaan rupiah) diperoleh PT Bank Bali Tbk. Pada tahun 2001 EBIT tertinggi diperoleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 15.604.462 (dalam jutaan rupiah) EBIT terendah untuk tahun 2001 sebesar (121.677) (dalam jutaan rupiah) diperoleh PT Bank CIC Tbk. Pada tahun 2002 EBIT tertinggi diperoleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebesar 16.230.211 (dalam jutaan rupiah) dan PT Bank CIC Tbk memperoleh (628.858) (dalam jutaan rupiah) untuk EBIT terendah. Pada tahun 2003 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperoleh EBIT tertinggi sebesar 15.327.159

(dalam jutaan rupiah). Dan PT Bank CIC Tbk memperoleh EBIT terendah sebesar (1.601) (dalam jutaan rupiah). Untuk lebih jelasnya lihat lampiran 3.

Revenue tertinggi selama 5 tahun berturut turut dimiliki oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero ) Tbk dengan nilai sebesar 9.736.761 (dalam jutaan rupiah ) pada tahun 1999, 11.353.487 (dalam ju taan rupiah ) pada tahun 2000, 15.604.462 (dalam jutaan rupiah) pada tahun 2001, 16.230.211 (dalam jutaan rupiah ) pada tahun 2002 dan 15.317.159 (dalam jutaan rupiah) pada tahun 2003. PT Bank Danpac Tbk memperoleh revenue terendah dua tahun berturut-turut yaitu sebesar 63.102 (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 1999 dan sebesar 59.964 (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2000. Di tahun 2001 revenue terendah diperoleh PT Bank Pikko Tbk sebesar

75.73 (dalam jutaan rupiah). Dan PT Bank Inter-Pasific memperoleh revenue terendah dua tahun berturut-turut sebesar 64.006 (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2002 dan sebesar 37.885 (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2003. (Lihat lampiran 4)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk lima tahun berturut-turut memiliki total liabilities tertinggi yaitu sebesar 98.744.261 (dalam jutaan rupiah) untuk ta hun 1999 dan sebesar 109.382. 728 (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2000. Tahun 2001 sebesar 122.248.444 (dalam jutaan rupiah), Tahun 2002 sebesar 117.385.663 (dalam jutaan rupiah) dan tahun 2003 sebesar

121.464.909 (dalam jutaan rupiah). Sedangkan total liabilities terendah pada tahun 1999 sebesar 212.929 (dalam jutaan rupiah) diperoleh PT Bank Danpac Tbk. Pada tahun 2000 PT Bank Danpac Tbk memperoleh total liabilities terendah lagi yaitu sebesar 453.236 (dalam jutaan rupiah). Pada tahun 2001 PT Bank Danpac kembali memiliki total liabilities terendah yaitu sebesar 604.165 (dalam jutaan rupiah). Sementara PT Bank Inter-Pasific memperoleh total liabilities terendah juga dalam dua tahun berturut-turut yaitu sebesar 456.263 (dalam jutaan rupiah) untuk tahun 2002, sebesar 380.224 (dalam jutaan rupiah) di tahun 2003. (Lihat lampiran 9)

Hasil perhitungan Altman Z-Score pada perusahaan perbankan pada umumnya berpotensi mengalami kebangkrutan selama lima tahun berturut-turut. Pada tahun 1999 nilai Z-Score tertinggi dimiliki oleh PT Bank Danpac Tbk dengan nilai 1,208 dengan prediksi berada di wilayah grey area. Untuk nilai Z-Score terendah pada tahun 1999 dimiliki oleh PT Bank Niaga Tbk dengan nilai (3,919) dengan prediksi bangkrut. Pada tahun 2000 nilai Z- Score tertinggi sebesar 0,556 dimiliki oleh PT Bank Global International Tbk dengan prediksi bangkrut. PT Bank Inter Pasific Tbk memiliki nilai Z-Score terendah pada tahun 2000 dengan nilai (0,954) dengan prediksi bangkrut. (Lihat lampiran 15 dan 16)

Pada tahun 2001 PT Bank Pikko Tbk memiliki nilai Z- Score tertinggi dengan nilai 2,704 dengan prediksi masuk wilayah Pada tahun 2001 PT Bank Pikko Tbk memiliki nilai Z- Score tertinggi dengan nilai 2,704 dengan prediksi masuk wilayah

Pada tahun 2003 nilai Z-Score tertinggi dimiliki oleh PT Bank Danamon Tbk dengan nilai 0,870 dengan prediksi bangkrut. Sedangkan nilai Z-Score terendah dimiliki oleh PT Bank International Indonesia dengan nilai (0,439) de ngan prediksi bangkrut . Namun dari keseluruhan nilai Z-Score dapat dilihat bahwa nilai Z-Score dari tahun ke tahun mengalami peningkatan walaupun masi tetap berada di wilayah yang diprediksi bangkrut. (Lihat lampiran 15 dan 16)

Secara keseluruhan, selama lima tahun (1999-2003) ada dua perusahaan yang berada dalam kategori grey area yaitu PT Bank Danpac Tbk pada tahun 1999 dengan nilai Z-Score 1,208 dan PT Bank Pikko Tbk pad a taun 2001 dengan nilai Z-Score 2,704. Untuk lebih jela snya liat lampiran 16

4.2.2 Harga Saham

Harga saham yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini adalah harga saham setelah laporan keuangan dipublikasikan kepada masyarakat selama bul an Januari sampai dengan bulan Juni Harga saham yang dipergunakan peneliti dalam penelitian ini adalah harga saham setelah laporan keuangan dipublikasikan kepada masyarakat selama bul an Januari sampai dengan bulan Juni

Pada tahun 1999 rata-rata harga saham tertinggi selama satu semester setelah publikasi diperoleh PT Bank Danpac Tbk pada harga Rp 761,00 per lembarnya . Sedangkan yang terendah dipegang oleh PT Bank Victoria Inte rnational Tbk dengan harga saham rata- rata Rp 8

8.33 per lembarnya. Pada dua tahun berikutnya PT Bank Danpac Tbk masih menduduki peringkat tertinggi dalam perolehan harga saham pada tahun 2000 dan 2001 dengan harga Rp 737,50 dan Rp 683,33 per lembarnya. Namun harga saham tersebut bagi PT Bank Danpac Tbk merupakan suatu penurunan selama tiga tahun ini. (Lihat lampiran 22)

Pada tahun 2000 dan 2001 harga saham terendah diperoleh PT Bank International Indonesia Tbk yaitu Rp 27,5 dan Rp 39,17 per lembarnya. PT Bank Danamon Tbk mencapai harga saham tertinggi pada tahun 2002 dan tahun 2003 dengan nilai Rp 8,54 per lembarnya dan Rp 2 .816,67 per lembar untuk tahun 2003. PT Bank International Pasific memperoleh harga saham terendah untuk tahun 2002 dengan nilai sebesar Rp 17,50. Pada tahun berikutnya tahun 2003 PT Bank Permata memiliki harga saham terendah yaitu sebesar Rp 50,00 per lembarnya. (Lihat lampiran 22)