Deskripsi Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Surakarta

A. Deskripsi Pemilihan Umum Anggota DPRD Kota Surakarta

1. Gambaran Umum Kota Surakarta

Surakarta atau yang lebih terkenal dengan sebutan Kota Solo adalah sebuah nama Kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Di Indonesia, Surakarta merupakan kota peringkat ke sepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu kerongcong, yaitu lagu Bengawan Solo. Kota ini jaman dahulu juga merupakan tempat kedudukan dari residen, yang membawahi Karesidenan Surakarta di masa awal kemerdekaan Republik Indonesia. Kemudian sekarang posisi residen ini dihapuskan diganti menjadi “Daerah Pembantu Gubernur”. Kota Surakarta memiliki semboyan BERSERI ditambah dengan kata-kata tanpa korupsi, menjadi berseri tanpa korupsi. Hal ini merupakan slogan atau jargon dari Jokowi selaku walikota surakarta saat ini. Selain itu kota solo juga memiliki slogan pariwisata solo the spirit of java yang diharapkan bisa membangun pandangan kota solo sebagai pusat pariwisata dan kebudayaan di pulau jawa khususnya dan Indonesia pada umumnya. ( http://www.wikipedia.org/w/indekx.php.title=kota surakarta, diakses tanggal 8 oktober 2009).

Kota solo sejak lama dikenal sebagai kota dagang, kota seni budaya, sekaligus kota pariwisata. Kota Solo terletak diwilayah Provinsi Jawa Tengah. Disebelah utara dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo, di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo.

Kota surakarta dikenal sebagai kota seni, budaya, dan pariwisata. Dikenal sebagai kota budaya karena di solo masih terdapat peninggalan dua keraton yang dianggap sebagai pusat budaya dan adat masyarakat jawa, yakni kraton kasunanan dan puro mangkunegaran, selain kota budaya, Solo dikenal sebagai kota seni.

Karena dari kota Solo lahirlah seni batik yang tinggi dan adiluhung. Cikal bakal kelahiran seni batik adalah dari kampung laweyan. Dari laweyan inilah lahir motif batik klasik, yaitu motif batik truntum, sekarjagad, parang rusak, dan sebagainya. Batik-batik laweyan kini tidak hanya berkembang di kota Solo dan di Indonesia saja tapi juga dikenal dimanca negara. Tidak heran jika Solo dikenal dengan kota batik. Para seniman besar dan kondang juga lahir dikota ini. Lagu bengawan Solo ciptaan seniman besar Gesang, kini sudah terkenal sampai manca negara. Selain Batik, Solo terkenal juga karena potensi wisatanya. Potensi wisata antara lain peninggalan Kraton, Taman Sriwedari, Taman Balekambang, Taman Jurug dengan Bengawan Solonya, selain itu sekarang juga ada wisat kuliner khas Solo yang terkenal dengan Gladak Langen Bogan (GALABO) merupakan lokasi wisata yang menari bagi turis domestik maupun asing. Keunikakn lain Solo disebut kota yang tidak penah tidur, karena diwaktu malam hari selau menjumpai banyak wargayang nongkrong diwarung makan wedangan atau hek hingga larut pagi. Sampai sekarang potensi wisata sangat diprioritaskan oleh Walikota Jokowi, terutama wisata kuliner khas Solo.

2. Data Statistik Penduduk Kota Surakarta

Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah mengajukan penetapan daerah pemilihan berdasarkan usulan dari KPU Kota Surakarta kepada KPU Jakarta melalui SK KPU Nomor. 165/SK/KPU/Tahun 2008 Tentang Penetapan Daerah Pemilihan Jumlah Penduduk dan Jumlah Kursi Anggota DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam Pemilu 2009. Daerah pemilihan umum Kota Surakarta ditetapkan adapun lampiran SK KPU tersebut tentang daerah pemilihan sebagaimana tabel berikut.

Berdasarkan SK KPU tersebut, KPU Kota Surakarta menjalankan keputusan sebagaimana tersebut di atas. Pemilu Tahun 2009 Kota Surakarta terbagi menjadi

4 (empat) daerah. Dengan ditetapkannya DP untuk pemilihan umum anggota DPRD kota surakarta ini oleh KPU maka terjawab sudah penantian kalangan partai politik peserta pemilu di kota surakarta ini oleh KPU maka terjawab sudah

penantian kalangan partai politik peserta pemilu dikota surakarta dalam rangka menyiapkan strategi mereka. Dengan kata lain DP bagi partai politik peserta pemilu maupun caleg dapat diibaratkan sebuah ring atau arena dalam pertandingan tinju, karena dalam satu DP inilah partai politik maupun caleg akan berkompetisi dan berkontestasi mendapatkan dan memperoleh suara dan para pemilih.