IDENTIFIKASI DATA

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Identifikasi Obyek Perancangan

1. Gambaran Umum Grup Musik

Grup musik Jamaica Cafe yang beraliran acapella ini dibentuk pada tahun 1991 di Jakarta. Berawal dari pertemuan beberapa anggota yang pada saat itu kebetulan teman satu sekolah di Gonzaga, lalu membentuk grup vokal yang berjumlah 15-20 orang. Dari konsep yang sering gonta ganti personil tersebut, seiring waktu, pada akhirnya sejak tahun 1996 hingga sekarang, Jamaica Cafe bertahan dengan jumlah 6 personil.

Jamaica Cafe memulai kiprahnya di dunia panggung dengan membawakan berbagai jenis musik, seperti reggae, pop, rock, disko, etnik dan bahkan dangdut, dengan melakukan eksplorasi suara atau bunyi-bunyian dalam berbagai jenis musik, dan semuanya itu dibawakan secara acappella.

Sejak 1996, Jamaica Cafe sudah melakukan penampilan rutin di beberapa kafe, stasiun TV dan acara-acara khusus di berbagai kota di Indonesia. Sedangkan untuk pengalaman internasional, debut Jamaica Cafe dilakukan pada acara konsernya di Esplanade Concert Hall Singapore pada bulan Februari 2005, dan pada Desember 2005 melakukan konser tunggal di Recital Studio Esplanade Singapore. Disusul Juli 2007 mereka kembali show di Singapura dalam acara "Singapore Acappella Festival" dan melakukan "klinik" teknik acappella di Sejak 1996, Jamaica Cafe sudah melakukan penampilan rutin di beberapa kafe, stasiun TV dan acara-acara khusus di berbagai kota di Indonesia. Sedangkan untuk pengalaman internasional, debut Jamaica Cafe dilakukan pada acara konsernya di Esplanade Concert Hall Singapore pada bulan Februari 2005, dan pada Desember 2005 melakukan konser tunggal di Recital Studio Esplanade Singapore. Disusul Juli 2007 mereka kembali show di Singapura dalam acara "Singapore Acappella Festival" dan melakukan "klinik" teknik acappella di

Jamaica Cafe juga telah melakukan kolaborasi dengan beberapa musisi Indonesia dan mancanegara seperti Kahitna, Glenn Fredly, Erwin Gutawa, Adi MS, Angklung saung mang Udjo, Maliq n dEssential, Neri Per Caso (Italia), INSPI (Jepang), Nash (Malaysia), Hee Ahh Lee (Korea) dan lain-lain.

Setelah lebih dari 10 tahun melakukan penampilan di dunia panggung, pada tahun 2004, Jamaica Cafe memproduksi sendiri album perdananya yang bertitel “Musik Mulut”. Album ini merupakan sebuah karya baru di belantika

musik Indonesia yang diproduksi tanpa menggunakan alat musik sama sekali, selain hanya mengandalkan suara-suara dari mulut. Dan ini dibuktikan dengan diperolehnya penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI), dengan kategori “Pemrakarsa Album Rekaman Tanpa Alat Musik (Musik Mulut) Pertama Di Indonesia”. Selain album “Musik Mulut”, Jamaica Cafe juga terlibat dalam produksi 2 album lainnya yaitu “Salute to Koes Plus Erwin Gutawa (2003) dan “Kionelle” (2006).

Sebagai catatan, Jamaica Cafe dengan ciri kh as “musik ramah lingkungan” nya, ditunjuk oleh World Wildlife Fund (WWF) Indonesia sebagai Supporter Kehormatan untuk mendukung program – program kampanye mereka.

Adapun personil Jamaica Cafe berjumlah 6 orang, yaitu Prihartono “Anton” Mirzaputra (Bariton 1, Falsetto, Perkusi), Michael “Biyik” da Lopez

(Bariton 2), Hekko Wicaksono (Tenor 1, Beat Box, Trumpet, Perkusi), Enriko

Laksono Jati atau "Tito" sebagai additional vocal Bariton 3, Falsetto, Trumpet. Dan tiga nama pertama diatas merupakan pendiri dari Jamaica Cafe. Sedangkan secara manajerial, grup Jamaica Cafe dimanajeri oleh Henry A. Bangun sebagai

Manajer Bisnis dan Agustinus „Pedro‟ Rahmadi sebagai Manajer Personal.

2. Analisa Promosi Grup Musik

Dalam kiprahnya di belantika musik Nusantara, grup Jamaica Cafe telah melakukan promosi untuk mempopulerkan grup acapella mereka. Bentuk promosi yang pernah dilakukan antara lain:

a. Logo

b. Social Media : Facebook Fanpage b. Social Media : Facebook Fanpage

d. Reverbnation

e. Official YouTube Channel e. Official YouTube Channel

b. Video Klip

video klip “Hari yang Indah”

video klip “Terrajana”

B. Identifikasi Komparasi

Dalam merancang video klip animasi untuk lagu “Nang Ning Nung” alangkah baiknya apabila melihat beberapa video klip animasi yang telah ada sebelumnya untuk dijadikan bahan referensi dan perbandingan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat video klip animasi yang baik. Video klip-video klip terdahulu yang menggunakan teknik animasi diteliti kelebihan dan kelemahannya dari segi cerita, gambar, maupun teknik animasinya. Kelebihan dan kelemahan dari ketiga aspek tersebut dapat dipakai sebagai bahan acuan untuk membuat video klip yang berbeda dan lebih baik kualitasnya.

Di Indonesia, video klip animasi untuk mempromosikan sebuah lagu dari suatu grup band masih belum banyak. Beberapa video klip animasi yang sudah ada antara lain:

1. Video Klip lagu “Bayangkanlah” oleh Padi (2002)

2. Video Klip lagu “Ceria” oleh J-Rock (2007)

3. Video Klip lagu “Bukan Aku” oleh the Titans (2007)

C. Analisis SWOT

Analisis

Padi- “Bayangkanlah”

J-Rock- “Ceria”

The Titans- “Bukan Aku”

Jamaica Cafe – “Nang Ning Nung”

Strength

- Teknik

animasi kompleks

- Menghibur - Karakter simple

namun lucu

- Teknik

animasi kompleks

- Teknik animasi kompleks - Pergerakan

- Konten video

berbobot - Pergerakan

karakter bagus

dan menarik - Konsep sesuai

dengan tema lagu

- Pergerakan

karakter halus

halus - Gambar bertipe lineless, detail dan terdapat kedalaman gambar

- Terdapat banyak shots sehingga tidak monoton

- Tema dan cerita yang diangkat dekat dengan kehidupan sehari- hari

Weakness

- Membutuhkan

proses produksi yang lama

- Animasi

sederhana - Pergarakan

karakter kurang luwes

- Karakter

kurang menjual

- Banyak

pengulangan gambar

- Tempo musik yang cepat mengakibatkan pergantian scene terlihat terburu-buru

Opportunity

- Disukai

penonton karena gambar dan animasinya bagus

- Konten yang

diangkat adalah masalah sosial dan lingkungan, oleh karena itu impact pada penonton lebih kuat

- Disukai

penonton karena menghibur dan karakternya lucu, enak dilihat

- Tema yang

diusung selaras dengan lirik maupun isi lagu sehingga memperkuat lagu

- Disukai

penonton karena tema yang diangkat seputar kehidupan remaja

- Teknik animasi yang kompleks dengan beberapa teknik video seperti slow motion, membuat video klip ini terlihat dinamis

- Disukai penonton karena tema yang diangkat dekat dengan kehidupan sehari- hari.

- Pergerakan animasi yang halus dan gambar yang bagus merupakan daya tarik kuat sehingga video klip ini dapat diminati pemirsanya

Thread

- Video klip

terlalu berat kontennya untuk dinikmati penonton

- Teknik animasi

yang terlalu simple membuat video klip terkesan kurang

- Gambar yang

kurang menjual menyebabkan video klip ini kurang terlihat

- Pesan yang disampaikan secara visual bisa jadi tidak tersampaikan dengan baik - Pesan yang disampaikan secara visual bisa jadi tidak tersampaikan dengan baik

maksimal diproduksi

artistik walau dari segi animasinya bagus

akibat perpindahan scene yang terlalu cepat

D. Positioning

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan sasarannya. Untuk menentukan penentuan posisi yang terfokus, perusahaan harus menentukan banyak perbedaan dan keistimewaan yang dipromosikan pada pelanggan.

Dengan melihat tabel SWOT di atas, kekuatan dari video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” ini terdapat pada tema dan konten yang diangkat serta teknik

gambar dan animasinya. Tema dan konten yang diceritakan pada video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” ini dapat dinikmati dan diterima dengan baik oleh pemirsanya karena dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan yang sering menghadapi kemacetan di jalan. Latar yang ditampilkan juga tidak asing bagi masyarakat Jakarta, seperti Bundaran Senayan dan Plaza Senayan. Musik yang bersemangat, video klip animasi yang lucu, dan isi yang ringan membuat penontonnya dapat terhibur tanpa perlu kesusahan mencerna konten yang disajikan karena video klip animasi ini bersifat verbal, yaitu sesuai dengan lirik lagunya. Sedangkan dari segi visual gambar, video klip animasi ini menyuguhkan nuansa baru, yaitu gambar bertipe lineless (tanpa garis luar / gambar dan animasinya. Tema dan konten yang diceritakan pada video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” ini dapat dinikmati dan diterima dengan baik oleh pemirsanya karena dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan yang sering menghadapi kemacetan di jalan. Latar yang ditampilkan juga tidak asing bagi masyarakat Jakarta, seperti Bundaran Senayan dan Plaza Senayan. Musik yang bersemangat, video klip animasi yang lucu, dan isi yang ringan membuat penontonnya dapat terhibur tanpa perlu kesusahan mencerna konten yang disajikan karena video klip animasi ini bersifat verbal, yaitu sesuai dengan lirik lagunya. Sedangkan dari segi visual gambar, video klip animasi ini menyuguhkan nuansa baru, yaitu gambar bertipe lineless (tanpa garis luar /

Dengan melihat keunggulan-keunggulan tersebut, maka video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” diposisikan sebagai video klip animasi ringan yang

isinya dekat dengan kehidupan masyarakat perkotaan yang dikemas dalam visualisasi gambar yang bagus dan menarik. Dengan demikian, video klip animasi ini dapat lebih menarik minat para penontonnya dan mampu diingat dengan baik dalam pikiran mereka. Tidak menutup kemungkinan video klip animasi ini akan tersebar dengan sistem getok tular (mouth to mouth) dengan maraknya media sosial yang belakangan mempunyai efek yang besar dalam mempopulerkan sesuatu. Masyarakat cenderung mudah menunjukkan atau menyebarkan sesuatu hal yang lucu dan menarik. Dengan diunggahnya video klip animasi ini di internet maka mempunyai kesempatan yang besar untuk tersebar luas dan lebih dikenal.

E. Unique Selling Point ( USP )

Unique Selling Point merupakan strategi untuk menciptakan keunikan dan keunggulan produk ataupun jasa yang diproduksi yang tidak dimiliki produk maupun jasa sejenis yang sudah ada, sehingga produk maupun jasa tersebut mempunyai daya beda dan lebih unggul.

USP dari video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” ini adalah:

1. Gambar kartun lineless dengan teknik animasi yang kompleks. Visualisasi gambar kartun yang terdapat dalam video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” ini bertipe lineless atau tanpa garis outline. Kebanyakan

animasi bertipe dua dimensi yang ada di Indonesia menggunakan gambar yang ber-outline, apalagi yang dikerjakan secara tradisional. Ketiga video klip animasi yang dijadikan komparasi pada kolom SWOT di atas juga menggunakan gambar yang ber-outline, jadi gambar tipe lineless pada video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” merupakan pembeda dari segi tipe

gambar. Bukan hanya itu, gambar diwarna dengan detail dan mempunyai gelap terang serta tonal warna sesuai dengan suasana latar yang berbeda- beda sehingga membuat gambar lebih hidup.

Gambar animasi dari video klip animasi lagu “Nang Ning Nung” ini juga memiliki keunggulan dalam teknik animasinya, antara lain:

a. Teknik pergerakan gambar menggunakan fitur linking layers / parental layers dimana memanfaatkan anchor points dari setiap layer gambar yang saling dihubungkan dan dianimasikan secara berkesinambungan sehingga pergerakan gambar lebih terkontrol. 12 prinsip dasar animasi dapat diterapkan di sini dengan memanipulasi fitur keyframes, anchor points, dan transformations .

b. Menggunakan teknik rotoscoping dalam menyesuaikan animasi dengan lirik sehingga artikulasi / pengucapan antara lirik dan penuturan dari karakter kartun dapat sesuai dan terlihat natural. Di sini animator merekam dirinya b. Menggunakan teknik rotoscoping dalam menyesuaikan animasi dengan lirik sehingga artikulasi / pengucapan antara lirik dan penuturan dari karakter kartun dapat sesuai dan terlihat natural. Di sini animator merekam dirinya

c. Visual yang disajikan mempunyai kedalaman gambar karena memanfaatkan fitur 3D layer dan blur pada software Adobe After Effects, sehingga dapat memanipulasi fokus gambar dan memunculkan kesan ruang. Untuk animasi

2 dimensi, hal ini merupakan nilai tambah tersendiri.

d. Pergerakan animasi nampak lebih halus dan tidak kaku karena menggunakan fitur easy ease in and out key frames yang membuat pergerakan animasi lebih mengalir, tidak kaku, dan sesuai kebutuhan.

e. Ditambahkan fitur motion blur untuk mendapatkan pergerakan animasi yang lebih terlihat nyata karena mengandung unsur blur ketika bergerak.

f. Adanya penambahan efek cahaya dan warna ambience untuk lebih membangun suasana sesuai latar cerita.

g. Terdapat penambalan beberapa bagian menggunakan teknik masking. Dibutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi untuk melakukan teknik masking ini karena selain harus bisa menempatkan mask agar sesuai dengan gambar, juga animasi masking ini dilakukan secara per frame.

2. Dengan biaya produksi yang rendah dapat menghasilkan video klip animasi yang berkualitas. Video klip animasi untuk lagu “Nang Ning Nung” ini dihargai 10 juta rupiah. Untuk sebuah karya animasi dengan detail gambar yang bagus, teknik animasi kompleks dan dengan durasi 3 menit 20 detik, harga 10 juta adalah harga yang murah. Pemberian harga pada karya animasi bersifat variatif, tergantung dari cara menghitung harganya. Ada animator yang menghitung 2. Dengan biaya produksi yang rendah dapat menghasilkan video klip animasi yang berkualitas. Video klip animasi untuk lagu “Nang Ning Nung” ini dihargai 10 juta rupiah. Untuk sebuah karya animasi dengan detail gambar yang bagus, teknik animasi kompleks dan dengan durasi 3 menit 20 detik, harga 10 juta adalah harga yang murah. Pemberian harga pada karya animasi bersifat variatif, tergantung dari cara menghitung harganya. Ada animator yang menghitung

lagu “Nang Ning Nung” ini tergolong murah harganya, namun dengan kualitas yang bagus.