Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA 3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

Telah diuji pada Tanggal : 12 Agustus 2010 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Runtung, SH, MHum Anggota : 1. Prof. H. M. Hasballah Thaib, MA, PhD

2. Dr. Ramlan Yusuf Rangkuti, MA 3. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN

4. Notaris Syafnil Gani, SH, MHum

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Setiap sengketa yang timbul pada masyarakat di Kabupaten Aceh Besar masih diselesaikan melalui lembaga adat Aceh, padahal di indonesia telah terdapat forum resmi untuk menyelesaikan sengketa yaitu badan peradilan. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengetahui sejauh mana efektifitas putusan lembaga adat Aceh dalam penyelesaian sengketa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan sosiologis empiris. Penelitian ini mengambil lokasi di Aceh Besar khususnya di Gampong Bakoy, Gampong Manyang, Gampong Tutong. Dimana Pengumpulan data diperoleh dari penelitian lapangan yang didukung penelitian kepustakaan. Kemudian dianalisa dengan metode analisis kualitatif. Dalam hal ini digunakan metode induktif-deduktif, dimana akan ditarik satu kesimpulan secara khusus untuk dapat digeneralisasikan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diketahui bahwa pelaksanaan putusan Lembaga Adat Aceh dalam menyelesaikan sengketa pada masyarakat Aceh khususnya di tingkat Gampong sudah efektif dan masih relevan, serta dilaksanakan oleh para pihak yang bersengketa. Para pihak yang bersengketa merasa bahwa putusan yang diambil benar-benar sesuai dengan pertimbangan- pertimbangan adat dan tanpa meninggalkan ketentuan syariat Islam yang tetap diutamakan di Aceh. Berdasarkan hal tersebut, maka disarankan kepada masyarakat agar tetap menjunjung tinggi adat dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam penyelesaian sengketa secara damai, agar kerukunan warga Aceh tetap terpelihara dengan segala kekhususannya. Kata Kunci : - Efektifitas - Putusan lembaga adat Aceh - Sengketa Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Every dispute occuring in the society of Aceh Besar regency is solved through Aceh tradition institution, even though the court is as a formal forum to solve the dispute in Indonesia. Hence, it is necessary to know the effectiveness of the decision of Aceh tradition institution in solving the dispute. This research is descriptive and empirical sociological. This research was conducted at Aceh Besar, especially in Gampong Bakoy, Gampong Manyang, Gampong Tutong. Data collection was obtained through field research and library research. Then, it was analyzed with qualitative analysis method. Inductive- deductive was done to get the conclusion in order to be generalized. Based on the research conducted, it is known that the implementation of the decision of Aceh Tradition Institution in solving the dispute, especially in the community of Gampong level has been effective and it is still relevant and be used by those parties. Those parties. Those parties who are involved in the dispute consider that the decision taken is appropriate with the tradition consideration and without neglecting the principles and teaching of Islamics which are constantly as the priority in Aceh. Based on the descripton, it is suggested for those people of Aceh to respect the tradition in all aspects of life, including in solving the dispute for maintaining peaceful and harmonious life in Aceh. Key words : - Effectiveness - The desion of Aceh Tradition Institution - The Dispute. Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, yang berjudul “Efektifitas Putusan Lembaga Adat Aceh Dalam Penyelesaian Sengketa Studi di Lembaga Adat Aceh Tingkat Gampong di Kabupaten Aceh Besar ”. Pada kesempatan ini dengan tulus ikhlas penulis sampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada yang amat terpelajar : 1. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Ketua Komisi Pembimbing.

2. Bapak Prof. H.M Hasballah Thaib, MA, PhD selaku anggota komisi