Khitan Perempuan dan Kesehatan

melarangnya. Dari keumuman ayat al-Qur’an dan hadis yang sahih, praktek sahabat, khazanah fiqh klasik tidak ditemukan satupun pendapat yang melarangnya, baik status hukumnya makruh, atau haram. Pendapat sejenis juga ditegaskan dengan mengutip pendapat mufti kontemporer dari Mesir Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam al-Hukm al-Syari fi Khitan al-Inats yang menyatakan bahwa tidak staupun ahli Fiqh yang menyatakan khitan perempuan itu haram atau makruh, baik tahrim maupun tanzih. Ini adalah dalail atas pensyariatan khitan perempuan. Ijma’ dlimniy dari seluruh ahli Fiqh ini menjadi dalil bahwa khitan perempuan sepanjang dilakukan sesusi denga petunjuk hadis dimana Nabi menyarankan memotong sedikit dan tidak berlebihan, maka jelas bukan perbuatan dosa. 15 Juga ditegaskan Syekh al-Azhar Jad al-Haqq dalam Buhuts Fatawa Muashirah menyatakan bahwa seluruh mazhab Fiqh sepakat bahwa sesungguhnya kkhitan bagi laki-laki dan perempauan adalah bagian dari fitrah kesucian dan syiar Islam. Khitan pada prinsipnmya adalah perkara terpuji dan sepanjang penelaahan terhadap atas kitab-kitab fiqh tidak satupun pendapat yang melansir tentang larangan khitan perempuan atau menganggapnya bahaya. 16 Berdasarkan paparan tersebut di atas, persoalan hukum khitan perempuan akan tetap mereupakan masalah kotroversial baik intern kalangan ulama, maupun antar ahli. Titik temu tentu sangat diharapkan agar regulasi yang terkait dengan khitan perempuan akan membawa kemasalahtan bagi perempuan bukan sebaliknya.

B. Khitan Perempuan dan Kesehatan

Para ahli kesehatan menyatakan bahwa khitan terhadap perempuan tidak memilki manfaat, bahkan membahayakan kesehatan. Prof. DR Jurnalis Udin, Guru Besar Universitas YARSI, menyatakan bahwa berdasarkan penelitian 15 Ibid. 16 Ibid. bahwa khitan terhadap wanita memilki dampak negatif jangka panjang terhadap wanita yakni: 1. Rasa sakit berkepanjangan pada saat berhubungan seks 2. Penis tidak dapat masuk dalam vagina sehingga memerlukan tindakan operasi 3. Disfungsi seksual tidak dapat mencapai orgasme pada saat berhubungan seks 4. Disfungsi haid yang mengakibatkan hematocolpos akumulasi darah haid dalam vagina, hematometra akumulasi darh haid dalam rahim, dan hematosalpinx akumulasi darah haid dalam saluran tuba 5. Infeksi saluran kemih kronis 6. Inkontinensi urine tidak dapat menahan kencing 7. Bisa terjadi abses, kista dermoid, dan keloid jaringan parut mengeras. 17 Perdebatan tak berujung ini pada sisi akibat terjadikan perbedaan cara pijak berpikir masing-masing pihak. Untuk diskusi dan dialog lebih panjang terkait masalah ini masih sangat dibutuhkan waktu untuk mencari titik temu. 17 Jurnalis Udin dalam Laporan Penelitian “Khitan Perempuan dalam Perspektif Agama, Gender, dan Kesehatan.” BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei menitik beratkan pada penelitian rasional yakni mempelajari hubungan variabel-variabel sehingga secara langsung maupun tidak langsung hipotesa selalu dipertanyakan. Dalam survei informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Survey adalah salah satu bentuk teknik penelitian yang banyak dikenal dimana dalam teknik ini informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan; satu cara mengumpulkan data melalui komunikasi dengan individu-individu dalam dalam suatu sampel Sugiarto, 2003. Survey adalah metoda pengumpulan data melalui instrument yang bias merekam tanggapan-tanggapan responden dalam sebuah sampel penelitian Sugiyono, 2004. Walaupun umumnya banyak orang saling mempertukarkan istilah Survey dengan daftar pertanyaan, namun istilah survey digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai metodenya Suharsimi Arikunto, 1997. Survey merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan tertulis atau lisan Bhuana Agung Nugroho, 2005. Survey boleh disebut sebagai satu bentuk penelitian yang respondennya adalah manusia, dan untuk dapat memperoleh informasi, maka perlu disusun satu instrument penelitian yaitu kuesioner daftar pertanyaan dan atau pedoman wawancara. Umumnya pengertian survei dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian, penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survei adalah individu. Unit analisa perlu sekali diperhatikan terutama bagi peneliti muda. Menurut Sugiyono 2004 Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud : 1 penjajagan 2 deskriptif 3 penjelasan 4 evaluasi 5 prediksi atau meramalkan kejadian tertentu dimasa yang akan datang 6 penelitian operasional 7 pengembangan indikator-indikator sosial. Pertimbangan yang sering digunakan dalam desain sebuah penelitian survei yaitu : Survei yang tepat harus : 1 merefleksikan proposisi teoritis yang relevan; 2 menggunakan hasil dari sampel untuk melakukan generalisasi terhadap populasi; 3 dapat direplikasi. Untuk mendesain kuisioner kita harus : 1 membaca hal-hal seputar topik; 2 menentukan tujuan;3 menentukan populasi dan kelompok sampel;4 menguji sebelum pelaksanaan. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah para pegawai pada BPRS di kabupaten bogor yang berjumlah 600 orang. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini dosen tetap fakultas syariah dan hukum UIN Jakarta yang berjumlah 113 orang 2. Sample Ukuran menentukan sampel yang digunakan dalam penelitiian ini penarikan sampel yang digunakan menggunakan Table Kretice ukuran sampel langsung diketahui berdasarkan jumlah populasi yang dimiliki. Dengan demikian jumlah populasi dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta berjumlah 113 orang maka sampel yang yang diambil sebanyak 78 dengan tingkat kesalahan 5 . 3. Teknik sampling Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan probability sampling atau sampling probabilitas adalah pengambilan sampel dimana setiap objek penelitian yang diambil memilki peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Adapun yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dengan ciri-cirinya yaitu pertama, bentuknya sederhana, setiap sampel memilki kesempatan sama untuk dipilih ; kedua; populasinya bersifat homogen. Caranya adalah dari populasi diambil objek secara acak, tanpa adanya penunjukan yaang subjektif. Objek yang sudah terpilih adalah menjadi sampel penelitian. C. Metode pengumpulan data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunaka bebarapa metode yaitu; a. Metode Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan melalui tatap muka, dimana dua orang atau lebih secara fisik langsung berhadap-hadapan dan masing-masing dapat menggunakan saluran komunikasi secara wajar dan lancer, jadi dalam penulisan ini penggunaan wawancara bertujuan untuk memperoleh data langsung dari sumbernya sebagai respondenkey Performen b. Kuesioner Dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada dosen tetap pada fakultas Syariah dan hukum UIN Jakarata yang berjumlah 73 kuesioner c. Metode kajian Pustaka Pada penelitian kepustakaan ini dilakukan untuk mencari data-data yang berupa catatan, buku dan sebagainya yang relevan dengan masalah yang akan dibahas. Menurut J. Supranto 2000 : 11 penelitian kepustakaan dilaksanakan untuk memperoleh data skunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi D. Teknik Analisis Data Dalam menganalisis, penelitian ini menggunakan deskriftif analis, Berdasarkan data yang didapat dari pertanyaan, pernyataan-pernyataan dalam kuesioner, maka butir-butir pernyataan dilakukan analisis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN