Kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah

(1)

JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN

BANK SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

M. ISMAIL

NIM. 106046101651

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432H /2010M


(2)

JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN

BANK SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)

Oleh :

M. ISMAIL

NIM. 106046101651

Di Bawah Bimbingan: Pembimbing I

DR. Euis Amalia, M. Ag

NIP: 197107011998032002

K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

J A K A R T A

1432H /2010M


(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 02 Muharram 1432 H 10 Desember 2010 M


(4)

Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dengan Kebutuhan Bank Syariah. Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1431 H/2010 M.

Isi: xi + 76 halaman + 11 lampiran, 41 literatur (1995-2010)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kurikulum yang diprogramkan oleh Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui kurikulum mutu pendidikan dan akan menghasilkan para lulusan yang mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi islam. Dari kurikulum tersebut diharapkan akan menghasilkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah. Selama ini pendekatan yang dilakukan oleh institusi pendidikan Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam program kurikulum hanya mengacu kepada pendekatan teori semata tanpa memperhatikan unsur lapangan sehingga program kurikulum tersebut kurang mengarah kepada sasaran. Maka institusi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta harus menggagas program kurikulum melalui kerjasama dengan beberapa Lembaga Keuangan Syariah agar link and match benar-benar terealisasi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif normatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi ke lapangan, wawncara dan studi dokumentasi terhadap laporan terkait program. Analisis data menggunakan teknik countent analysis (analisis isi) yaitu, menganalisis isi laporan dengan mendeskripsikan teori-teori yang ada kemudian disesuaikan dengan kenyataan yang ada dan analsis wacana dengan memberi pernyataan peneliti.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa program kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu basis program kurikulum Perbankan Syariah telah mengacu kepada Kepmendiknas RI nomor 232/U/2000 tentang pedoman Penyususnan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa nomor 045/U/2002. Kurikulum tersebut telah memenuhi kebutuhan-kebutuhan Bank Syariah walaupun masih ada beberapa kurikulum yang kurang sesuai dan bahkan juga ada beberapa kurikulum yang perlu ditingkatkan atau ditambah Sitem Kredit Smester (SKS)-nya.

Kata Kunci: Kesesuaian SDM, Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta, Bank Syariah

Pembimbing I : DR. Euis Amalia, M. Ag


(5)

Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta dengan Kebutuhan Bank Syariah” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 10 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mecapai gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 10 Desember 2010

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,

Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM.

NIP: 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

1. Ketua : Dr. Euis Amalia, M.Ag. (……….)

NIP: 197107011998032002

2. Sekretaris : Mu’min Roup, M.Ag. (……….)

NIP: 150281979

3. Pembimbing I : Dr. Euis Amalia, M.Ag. (……….)

NIP: 197107011998032002

4. Penguji I : Dr. H. Supriyadi Ahmad,M.A. (……….)

NIP: 105811281994031001

5. Penguji II : Mu’min Roup, M.Ag. (……….)


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wwb..

Puji syukur ke hadirat Allah swt. yang telah menjadikan Langit dan Bumi beserta isinya untuk rumah tempat bersujud manusia. Langit sebagai atapnya dan Bumi sebagai alasnya. Yang telah memberikan cahaya ilmu-Nya tiada batasnya, shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa cahaya dari zaman kegelapan menuju jalan kemenangan, yaitu Nabi Muhammad saw. Semua adalah skenario tuhan yang maha kuasa, kita sebagai actor hanya menjalankannya untuk mencapai kemenangan bukan untuk dikeluhkan. di balik terselesaikannya skripsi dengan judul “Kesesuaian Kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Dengan Kebutuhan Bank Syariah”, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih terutama kepada :

1. Bapak Prof. DR. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH, Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Pembimbing skripsi, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag yang telah memberikan segenap waktu, arahan, motivasi, dan kesabarannya dalam membimbing penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.


(7)

dimanfaatkan sebaik-baiknya.

5. Staf Perpustakaan Syariah dan Perpustakaan Utama, terima kasih atas pelayanannya.

6. Keluarga besar Hj. Syariah dan Hj. Rumiah yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat merasakan pendidikan di Perguruan Tinggi. My beloved family , Ny. Hj. Juwairyah (yai-ku), Hj. Siti Fatiamah (mbak-ku) yang telah memberikan seluruh jiwa raga dan doanya untuk akunda. Adik-Adikku tercinta: Mursidi, Mukarramah, Usman Ali, Ali Murtadha, Keponakan tersayangku Khairun Nikmah, Muhamad Iskandar Abu Yazid, Muhamad Ubaidillah terimakasih atas semangat dan senyumannya.

7. 3-Idiots (Akunda penulis, Mumu Muttaqien dan M. Devri Rahmatulloh) yang selalu berjuang hidup mati bersama-sama mulai awalnya skripsi ini dibuat sampai selesai. Alhamdulillah.

8. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006, terutama PSC 2006, khussusnya Tim Futsal “the power of PS_C Bocah Rusuh 2006” (Mumu Muttaqien, Sukron, Azhar, Devri, Rizal, Cholis, Saman) yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di perkuliahan.

9. Teman-teman Kostan-Ku, Syurga-Ku: Rico, Hafidz, Bedul, Zaky, dan Ihsan Uqon yang selalu memberi keteduhan di saat panas dan dingin menerpa di sekitar kampus.


(8)

haturkan dan semoga Allah mengganti kebaikannya dengan kebaikan yang berlimpah, Amien….

11.Untuk Alumni Mifathul Ulum Pondok Pesantren Sidogiri angkatan 1999 yang sama-sama mencari ilmu Allah, mendalami arti hidup dan lain sebagainya.

12.Teman-teman para pedagang minggu pagi ria lapak Cijantung bang Ozy, dan lapak TMII yang mengajarkan akunda dalam praktek ekonomi yang nyata.

13.Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi ini baik moril maupun material yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Jazakumullahu Khairul Jaza. Wassalamualaikum wwb..

Ciputat, 02 Muharam 1432 H 10 Desember 2010 M


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Skripsi………..………..… i

Halaman Persetujuan Pembimbing... ii

Lembar Pengesahan Panitia Ujian... iii

Lembar Pernyataan... iv

Abstrak………. v

Kata Pengantar... vi

Daftar Isi ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 10

D. Kajian Kepustakaan (Studi Review Terdahulu)... 11

E. Metode Penelitian... 14

F. Kerangka Teori dan Konseptual... 16

G. Sistematika Penulisan... 17

BAB II LANDASAN TEORI A. Kurikulum………... 20

1. Pengertian Kurikulum………... 20

2. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)... 22

3. Peran dan Fungsi Kurikulum……….…. 22

4. Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual... 23

5. Komponen Kurikulum………... 24

B. Lembaga Keuangan Syariah... 28

1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah... 28

2. Macam-Macam Lembaga Keuangan Syariah…... 30

3. Konsep Link dan Match... 36  


(10)

4. Struktur ( Bidang dan Kompetensi)…... 37

BAB III GAMBARAN UMUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA A. Sejarah... 42

B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran... 43

C. Proses Penyesuaian Kurikulum... 45

D. Struktur Kurikulum dan Kompetensi... 47

E. Pembagian Konsentrasi Pada Prodi Muamalat………..……….… 52

BAB IV KESESUAIAN KURIKULUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FSH UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH A. Bagaimana Acuan Penyesuaian Kurikulum Pada Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta... 54

1. Kurikulum Berbasis Kompetensi.……….. 54

2. Proses Penyesuaian……….... 56

B. Kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah saat ini... 63

1. Kompetensi Dasar……… 63

2. Kompetensi Utama………..………... 63

C. Kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Bank Syariah………... 64

1. Deskripsi Kesesuaian………..………... 64

2. Analisis Hasil Penelitian………..……….. 65


(11)

  BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 71 B. Saran... 72

DAFTAR PUSTAKA... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Verbatim wawancara dengan beberapa Lembaga Keuangan dan Praktisi Bank Syariah... 78


(12)

A.Latar Belakang

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah adalah sebuah lembaga pendidikan tinggi yang terkemuka di seluruh Indonesia, khususnya di JABODETABEK. Institute ini bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan secara universal yang menciptakn berbagai sarjana yang mempunyai keunggulan kompetitif dalam persaingan global, begitu pula mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam serta mengupayakan penggunaannya dalam meningkatkan kehidupan bermasyarakat dan juga membumikan kebudayaan nasional.1

Berdirinya UIN Syarif Hidayatullah berdasarkan pada gagasan dan hasrat masyarakat Indonesia yang mayoritas umat Islam untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang berpegang teguh pada ajaran agama Islam dalam membangun Negara Indonesia. Pada mulanya nama UIN adalah ADIA (Akademik Dinas Ilmu Agama) yang hanya memiliki dua jurusan, yaitu jurusan Syariah dan Bahasa Arab. Namun dengan perkembangan zaman ADIA membuka beberapa jurusan yang bukan hanya menciptakan guru agama saja, tetapi juga dalam bidang ilmu pengetahuan.2

Dalam perkembangan selanjutnya, dalam rangka peningkatan Pendidikan Tinggi Agama Islam, ADIA berubah nama menjadi IAIN (Institut Agama Islam       

1

Pedoman Akademik Tahun 2006/2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.12

2


(13)

Negeri) yang tidak hanya membatasi pada mahasiswa tugas belajar bagi pegawai atau guru agama dalam lingkungan Departemen Agama,3 tetapi mencakup semua lapisan masyarakat bagi yang berminat untuk mendalami ilmu agama dan ilmu pengetahuan serta yang lainnya. Seiring dengan perkembangan IAIN, maka dipandang perlu adanya IAIN yang berdiri sendiri.4 Oleh karena itu, dengan dibukanya berbagai fakultas dan beberapa jurusan, maka IAIN berganti nama menjadi Univesrsitas Islam Negeri (UIN) sebagai lembaga pendidikan tinggi terkemuka dalam mengintegrasikan aspek keilmuan, keislaman dan keindonesiaan5 dan sebagai upaya untuk mengintegritasikan ilmu umum dan ilmu agama. Lembaga pendidikan ini mulai mengembangkan diri dengan konsep IAIN dengan mandate yang lebih luas menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri (UIN).

Sejalan dengan perubahan nama dan peningkatan pendidikan yang ada pada Universitas Islam Negeri khususnya di Fakultas Syariah Prodi Muamalat konsentrasi Perbankan Syariah, tidak terlepas pula perubahan kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta untuk menyesuaikan dengan apa yang ada pada Bank Syariah dan kebutuhannya agar terbentuk SDM yang mempunyai kompetensi lebih unggul dalam bidangnya dan menghasilkan para lulusan yang berkualitas, menghasilkan output

      

3

Idris Thaha. dkk, Kampus Perbaharu Menuju Universitas Riset, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN dengan UIN Jakarta Press, 2006), hal. 9

4

Pedoman Akademik Tahun 2006/2007 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hal.5

5

Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2008/2009, hal.14  


(14)

sebagai SDM bankir Syariah profesional yang andal dan siap pakai, serta up to date sesuai kebutuhan dan permintaan pasar dan Industri Perbankan Syariah.

Selanjutnya perkembangan Bank Syariah semakin meluas dengan membuka cabang-cabang diberbagai daerah dimana pertahunnya membutuhkan beberapa kader yang mempunyai banyak pengetahuan dan professional. Perkembangan Perbankan Syariah ini tentunya juga harus didukung oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya6. Pertumbuhan Perbankan Syariah terkendala dengan minimnya sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut menjadi penghalang industri ini untuk bertumbuh di tengah tingginya permintaan bankir dalam rangka melakukan perluasan jaringan. Dengan tingginya permintaan sumber daya, seberapa kompetensi bankir dalam industri tersebut menjadi concern, saat ini bankir di Perbankan Syariah mencapai sekitar 15.000 bankir. Namun, kebutuhan saat ini mencapai lebih dari 20.000 bankir. Permintaan tahun depan akan kebutuhan bankir syariah bisa mencapai di atas 30.000 bankir, tidak mudah dalam jangka pendek ini memenuhi kebutuhan bankir Bank Syariah, terutama bankir yang kompeten. Perlu beberapa langkah yang dilakukan bersama untuk menciptakan bankir syariah yang kompeten. Salah satunya dengan lebih banyak melakukan kerjasama dengan lembaga pendidikan dan Perbankan Syariah.7

      

6

Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan edisi ke empat, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2010), hal. 27

7

ISM, “Pertumbuhan Perbankan Syariah Terkendala Minimnya SDM”, Artikel diakses pada 05/07/2010 dari http://www.niriah.com/berita/sdm/1id644.h


(15)

Salah satu indikator bahwa Perbankan Syariah nasional bakal kian berkembang dan berbuah cukup manis adalah perkembangan jaringan kantor. Jumlah BUS dari tiga buah dengan 304 kantor pada 2005 ketika Perbankan Syariah mulai tumbuh naik menjadi enam buah dengan 711 kantor pada Desember 2009. Jumlah BUS terus bertambah menjadi 10 buah dengan 1.111 kantor pada Agustus 2010. Sementara itu, jumlah UUS dari 23 buah dengan 236 kantor pada Agustus 2010. Demikian pula Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) bertambah dari 138 buah dengan 225 kantor pada Desember 2009 menjadi 146 buah dengan 277 kantor pada Agustus 2010.8

Sumber daya insani (SDI). Menurut prediksi BI, kebutuhan SDI Perbankan Syariah hingga 2011 mencapai 50 ribu-60 ribu orang (SINDO, 4 Oktober 2010). Untuk itu, BI wajib mendorong BUS dan UUS untuk meningkatkan kompetensi sekaligus kualitas SDI. Salah satu kiat yang strategis adalah dengan melatih SDM perbankan konvensional untuk menjadi SDI.

Saat ini industri-industri ekonomi Syariah membutuhkan lebih banyak akan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan professional terhadap ekonomi Islam serta mengerti dan berpengalaman di bidang ekonomi tersebut, mengingat semakin meluas dan meningkatnya industri ekonomi syariah. Akan tetapi SDM yang kompeten dan professional akan ekonomi syariah masih terbatas jumlahnya dan belum bisa memenuhi kriteria industri ekonomi syariah tersebut. Untuk memenuhi       

8

Paul Sutaryono, “Melirik Rapor Perbankan Syariah Nasional”, Artikel diakses pada 25/11/2010 dari http://economy.okezone.com/read/2010/10/07/279/380019/melirik-rapor-perban-kan-syariah-nasional


(16)

kebutuhan industri ekonomi syariah, maka perlu menyiapkan SDM yang berpandidikan secara bermutu9, dan berkopetensi agar lebih paham tentang ekonomi syariah. Maka dari itu mata kuliah ekonomi syariah sangat penting agar mahasiswa dapat mempelajari dan mengetahui tentang ekonomi syariah dan diharapkan dapat menjadi SDM yang kompeten dan professional terhadap ekonomi syariah serta mempunyai ciri khas dibanding dengan bank konvensional. Karena yang menjadi tujuan bukan hanya bankir syariah yang profesional saja, tetapi juga tenaga ahli dan terampil yang siap pakai di bidang lembaga-lembaga keuangan syariah lainnya, baik di sektor riil maupun konvensional. Masing-masing industri atau dunia kerja memiliki aspek-aspek tersendiri terhadap SDM. Dan tentunya para SDM harus dapat memenuhi aspek-aspek tersebut guna untuk memenuhi kebutuhan industri syariah.10

Pada sektor Perbankan Syariah selama ini dari sisi keilmuan, latar belakang pendidikan para karyawan bank-bank syariah lebih didominasi oleh pemilik ilmu konvensional (90%), dan sebagian direkrut dengan latar belakang pengalaman bekerja di bank-bank konvensional (70%). Berkenaan dengan hal ini, peran perguruan tinggi dalam mensuplai SDM dan masukan berbasis keilmuan untuk pengembangan Perbankan Syariah adalah keniscayaan.

      

9

Sudarman Danin, Ekonomi Sumber Daya Manusia Analisis Pendidikan, Isu-Isu Ketenagakerjaan, Pembiayaan Investasi, Ekuitas Pendidikan dan Industri Pengetahuan, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2003), hal/ 32

10

Sandra, “Seminar Ekonomi Islam”, Artikel diakses pada 07/06/2010 dari http://sandra26. ngeblogs.com /2010/02/21/seminar-ekonomi-Syariah


(17)

Industri Perbankan Syariah membutuhkan sekitar 7.100 SDI tahun 2010 ini atau butuh 40 ribu orang untuk lima tahun ke depan, dengan pertumbuhan SDI 23 persen per tahun. Kebutuhan tersebut, menurut Direktur Utama Bank Syariah Bukopin, Riyanto, dihitung berdasar skenario moderat BI (Bank Indonesia) dengan pertumbuhan aset Rp 97 triliun.11

Penyerapan tenaga kerja di Industri Perbankan Syariah yang terus meningkat ditunjukkan oleh angka pertumbuhan pegawai dengan rata‐rata pertahunnya dalam 4 tahun terakhir dari tahun 2005 hingga 2008 sebesar 22,8%. Penyerapan pegawai ini seiring dengan peningkatan pertumbuhan jumlah kantor Perbankan Syariah yang rata‐rata peningkatannya dalam 4 tahun terakhir sebesar 23,8%12. Sedangkan pada tahun 2009 dan 2010 diproyeksikan sebesar 40 ribu SDM berdasarkan perhitungan dalam 5 tahun ke depan karena pertumbuhan SDM per tahunnya 23 persen, (Muliaman dalam Seminar Awal Tahun Ekonomi Syariah MES bertema Penyiapan SDM Yang Handal Sebagai Pondasi Berkembangnya Ekonomi Syariah).13

Perbankan Syariah masih membutuhkan sekitar 7.000 sumber daya manusia untuk memenuhi kebutuhan sekitar 15.000 SDM di tahun 2010. Bank Indonesia menargetkan aset Rp97 trilyun untuk Perbankan Syariah pada tahun 2010. Tercatat       

11

Edy Setlyoko, “Ladang Empuk SDI Syariah”, artikel diakses pada 25/11/2010 dari http://bataviase.co.id/node/165891

12

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), “Strategi Pengembangan Kualitas SDM Keuangan Syariah Berbasis Kompetensi”, Makalah Seminar Bulanan, Jakarta, 21 Oktober 2009

13

Jembatani Kebutuhan SDM Syariah, IMZ Gelar 'SHARE', artikel diakses pada 15/12/2010 dari http://www.republika.co.id/berita/bisnis-syariah/berita/10/04/08/110205-jembatani-kebutuhan-sdm-syariah-imz-gelar-share


(18)

Rp63,4 trilyun telah dibukukan oleh Perbankan Syariah pada November 2009. Dengan jumlah aset saat ini, Perbankan Syariah mampu menyerap sekitar 15 ribu SDM, sehingga untuk mencapai target Rp97 trilyun tersebut masih dibutuhkan sekitar 7.000 SDM.14 Ada empat kompetensi yang harus dimiliki oleh SDM perbankan. Pertama, kompetensi inti; yaitu SDM yang memiliki pandangan dan keyakinan yang sesuai dengan visi dan misi Perbankan Syariah. Kedua, kompetensi perilaku; yang diutamakan dari kompetensi ini ialah kemampuan SDM untuk bertindak efektif, memiliki semangat Islami, fleksibel dan memiliki jiwa ingin tahu yang tinggi. Ketiga, kompetensi fungsional; kompetensi ini berbicara tentang background dan keahlian dalam bidang operasi perbankan, administrasi keuangan, dan analisis keuangan. Keempat,ialah kompetensi manajerial; yaitu SDM yang mampu menjadi team leader, cepat menangkap perubahan dan mampu membangun hubungan dengan yang lain.15

Untuk menetapkan kompetensi lulusan. Kompetensi lulusan bisa didapat lewat kajian terhadap tiga unsur yaitu nilai-nilai yang dicanangkan oleh perguruan tinggi (university values), visi keilmuan dari program studinya (scientific vision), dan kebutuhan masyarakat pemangku kepentingan (need assesment). Kompetensi ini terbagi dalam tiga katagori, yaitu kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya, yang kesemuanya akhirnya menjadi rumusan kompetensi lulusan sebagaimana yang dijelaskan dalam pasal 2 ayat 1 dan pasal 3 ayat 2 sub (a)       

14

M.Ei-Azzahra, “Seminar Perkembangan Perbankan Syariah dan kebutuhan SDI “ Artikel di akses pada 15/06/2010 dari http://mei-azzahra.com/2010/02/14/7000-sdm-baru-dibutuhkan-perbankan-Syariah-pada-2010


(19)

KEPMENDIKNAS SRI.NO 045/U/2002. Kompetensi utama merupakan kompetensi sebagai ciri lulusan sebuah program studi, sedangkan kompetensi pendukung adalah kompetensi yang ditambahkan oleh program studi sendiri untuk memperkuat kompetensi utamanya dan memberi ciri keunggulan program studi tersebut. Sedang kompetensi lainnya adalah kompetensi lulusan yang ditetapkan oleh perguruan tinggi/program studi sendiri sebagai ciri lulusannya dan untuk memberi bekal lulusan agar mempunyai keluasan dalam memilih bidang kehidupan serta dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Fakta yang terjadi saat ini adalah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Namun, di sisi lain, Industri Perbankan Syariah juga sulit untuk mendapatkan pegawai. Hal ini terjadi karena kurangnya kompetensi yang dimiliki lulusan perguruan tinggi saat ini. Oleh karena itu, lulusan bermutu dan berkompetensi ialah sebuah keharusan untuk bergabung di Perbankan Syariah. Hal ini dapat diasah selama masih berada di perguruan tinggi.16

Perguruan tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta paling awal membuka jurusan Perbankan Syariah, yang setiap tahun mengeluarkan para sarjana baru khususnya Sarjana Ekonomi Islam. Tetapi dalam kenyataannya para lulusan Perbakan Syariah FSH UIN Jakarta masih kurang pengalaman dan sangat sulit sekali untuk bersaing dalam dunia kerja dengan para lulusan perguruan tinggi lainnya yang notabene bukan dari jurusan Perbankan Syariah.

      

16

M.Ei-Azzahra, “Seminar Perkembangan Perbankan Syariah dan Kebutuhan SDI” Artikel di akses pada 15/06/2010 dari http://mei-azzahra.com/2010/02/14/7000-sdm-baru-dibutuhkan-perbankan-Syariah-pada-2010


(20)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji melakukan penelitian membahas masalah tersebut lebih mendalam dengan menulis skripsi dengan judul “KESESUAIAN KURIKULUM KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA DENGAN KEBUTUHAN BANK SYARIAH”

B.Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Disebabkan luasnya pembahasan kurikulum, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan kurikulum hanya kepada kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditetapkan pada tahun 2007. Sedangkan Bank Syariahnya kepada Bank Syariah yang sudah beroperasi satu tahun atau lebih mulai tahun 2008 sampai dengan tahun 2009. 2. Perumusan Masalah

a. Bagaimana acuan penyusunan kurikulum pada konsentrasi Perbankan Syariah Prodi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

b. Apa saja kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah saat ini?

c. Bagaimana kesesuaian kurikulum yang telah diterapkan oleh konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah?


(21)

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menganalisis kurikulum yang ada pada konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Menganalisis kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah.

c. Menjelaskan kesesuaian kurikulum konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah. d. Memberikan tambahan wawasan terhadap penulis mengenai kurikulum

konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap kebutuhan Bank Syariah.

2. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna bagi: a. Masyarakat, yaitu;

Memberikan informasi mengenai kurikulum yang dibutuhkan oleh Bank Syariah terhadap Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar mereka lebih tertarik untuk menjadi mahasiswa kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan sebagai informasi yang memadai tentang masalah yang penulis bahas.

b. Fakultas

Memberikan sumbangsih dari hasil pemikiran tentang kurikulum Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar dapat menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh Bank Syariah.


(22)

D.Kajian Kepustakaan

Berikut lampiran dari beberapa penelitian skripsi yang terkait dengan judul skripsi penulis yang didapatkan dari perpustakaan utama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta;

Pertama; penelitian yang dilakukan oleh Siti Robiatussolihah tahun 2009 Jurusan Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah yang berjudul Persepsi Siswa Tentang Ekonomi Islam di SMK Negeri 20 Jakarta.17 Dalam kerangka pemikirannya menyatakan penerapan pelajaran Ekonomi Islam di SMKN 20 Jakarta. belum ada SK dari Mendiknas, adapun yang menjadi landasan untuk pengajaran Ekonomi Islam adalah izin operasional yang dikeluarkan oleh dinas dikmenti Jakarta. Sedangkan standar Kompetensi dan indikator yang harus dilaksanakan oleh SMKN 20 Jakarta belum ada, serta ketentuan kurikulum yang mengharuskan adanya bidang keahlian Perbankan Syariah juga tidak ada. hanya kurikulum yang dibuat tersendiri oleh SMKN 20 Jakarta. Kesimpulannya menjelaskan bahwa persepsi Ekonomi Islam di mata para siswa SMK Negeri 20 Jakarta berada pada katagori paham, hal itu didasarkan pada perhitungan statistic deskriptif dengan angka rata-rata berada pada 39 atau mendekati 4. Hal ini menandakan siswa paham mengenai tentang Ekonomi Islam.

Kedua; penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum (Dedy Nursamsi, M. Hum serta       

17

Siti Robiatussolihah, Skripsi Jurusan Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah, tahun 2009


(23)

Muhammad Taufiki dan Fahmi M. Ahmadi) yang berjudul Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Perbankan Syariah.18 Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa (1) secara umum, mata kuliah-mata kuliah bidang konsentrasi perbankan syari’ah memiliki kesesuaian yang tinggi terhadap kebutuhan operasional perbankan syari’ah; meskipun demikian, masih ada juga mata kuliah yang dianggap kurang relevan. Mata kuliah yang kurang sesuai menurut sebagian mereka adalah mata kuliah Lembaga Keuangan Syari’ah non- Bank; di samping itu, ada juga yang menyarankan perlunya penambahan mata kuliah akuntansi komputer dan wawasan tentang Bank Sentral yang dikomparasikan dengan negara lain, (2) dalam hal mata kuliah program studi Muamalat (Ekonomi Islam), ada beberapa mata kuliah yang diberi catatan, di antaranya : mata kuliah Fiqh Munakahat dan waris. Fiqh Jinayat, Tarikh Tasyri’, Filsafat Hukum Islam, Arbitrase Syari’ah, dan Sosiologi Ekonomi. Beberapa mata kuliah di atas adalah mata kuliah yang jumlah responden yang menyatakan sesuai sama dengan yang menyatakan tidak sesuai. sehingga perlu mendapat perhatian dan pertimbangan selanjutnya, (3) dalam hal mata kuliah lintas Program studi untuk Fakultas agama, mata kuliah ilmu kalam adalah yang paling disoroti dan dianggap tidak memiliki kesesuaian oleh responden; setelah ilmu kalam, akhlaq tasawwufjuga dianggap sargat tidak sesuai. Selanjutnya, berikut mi adalah urutan mata kuliah yang kurang sesuai setelah ilmu kalam dan

      

18

Laporan Hasil Penelitian, Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi Program Studi Perbankan Syariah, Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, tahun 2005


(24)

akhlaq tasawwuf, yaitu: Qiraat al-Kutub, bahts al-Kutub, Filsafat Ilmu dan Logika, ISD, dan KKS/KKN.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman Lubis pada tahun 2006 yang berjudul Tantangan Sarjana Hukum Islam (SHI) Menjadi Advokat Menurut Undang-Undang No. 18 Tahun 2003 (Studi Kurikulum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),19 menjelaskan bahwa kurikulum berbasis kompetensi fakultas Syariah dan hukum tahun 2003 terjadi perubahan yang cukup signifikan setelah disahkannya undang-unadang No.18 tahun 2003 tentang advokat, kurikulum di fakultas Syariah dan hukum juga telah mengalami perubahan

Keempat; penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rahman tahun 2006 Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah yang berjudul Hubungan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus di SMK Nusantara Ciputat Tangerang),20 menjelaskan tentang bahwa KBK masih belum sepenuhnya berjalan baru sekedar sosialisasi dan belum mengacu pada pola pengajaran kurikulum berbasis kompetensi. Korelasi antara KBK dengan motivasi siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islan adalah berada pada korelasi yang lemah.

      

19

Abdul Rahman Lubis, skripsi pada tahun 2006

20

Abdul Rahman, Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta,


(25)

E.Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Dari segi data yang diperoleh, dikumpulkan, diolah dan dianalisis, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriftif dan tertulis dengan informasi dari lembaga yang terlibat dalam objek penelitian. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data non-numerik, atau katagori21. Penelitian ini menggunakan penekanan ilmiah22 atau penelitian yang menghasilkan beberapa temuan yang tidak bisa diproleh dengan mengunakan prosedur-prosedur statistic atau dengan cara-cara lain dari kuantitatif.23 Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini secara keseluruhan adalah pendekatan normative, yaitu penelitian ekonomi normative.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Analisis isi (content analysis) adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa atau yang lainnya. Berkaitan dalam penelitian ini, maka analisis isi yaitu dilakukan dengan cara mendeskripsikan teori-teori yang ada kemudian disesuaikan dengan kenyataan yang ada dan analsis wacana dengan memberi

      

21

Eti Rochaety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2009) hal. 89

22

J.Lexy Maloeng, MetodologiPenelitian Kualiatif (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya,2006), hal. 6

23

Salam, Metodologi Penelitian Sosial, hal. 30  


(26)

pernyataan peneliti dari gejala dan masalah yang ada serta menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam memenuhi data penelitian ini. b. Penelitian Lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan

informasi, penulis langsung terjun ke objek penelitian, yaitu lembaga yang diteliti, dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1) Interview, yaitu melakukan wawancara dengan manajer atau kepala bagian dan atau pada salah satu wakil keduanya.

2) Studi dokumentasi, yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan yang didapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainnya yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3. Teknik Penulisan

Teknik penulisan serta penyusunan skripsi ini, semua berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2007 yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah.

4. Penentuan Populasi dan Sampel

a. Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang memiliki karakteristik. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 8 (delapan) Bank Syariah per Maret 2010, yaitu; Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, Bank Syariah Bukopin, Panin Syariah, Bank Viktoria Syariah, Bank BCA Syariah dan BPRS.


(27)

b. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi,24 yaitu adalah dengan cara menentukan sampel dengan teknik quota sampling dan kemudian purposif sampliang. Quota sampling adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuato yang diinginkan (jumlah tertinggi) untuk setiap kategori populasi target. Dalam pembatasan ini quotanya dibatasi berdasarkan asset. Sedangkan sampel purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (disesuaikan dengan tujuan dan masalah penelitian). Pembatasan elemen hanya kepada yang dapat memberikan informasi berdasarkan petimbangan seperti direktur SDM atau wakilnya.

F. Kerangka Teori dan Konsep

Pertumbuhan Perbankan Syariah terkendala minimnya sumber daya manusia (SDM). Hal tersebut menjadi penghalang lembaga ini untuk bertumbuh di tengah tingginya permintaan bankir dalam rangka melakukan perluasan jaringan. Tingginya permintaan sumber daya manusia di Perbankan Syariah, membuat kompetensi seorang bankir menjadi menurun, sehingga bisa berdampak pada kualitas pengelolaan lembaga itu.

Pengembangan ekonomi dalam menjawab kebutuhan sumber daya manusia atau insani pun sangat urgen keberadaannya. Pendidikan Ekonorni Islam telah dilakukan di berbagai jenjang pendidikan baik di tingkat tinggi maupun tingkat       

24

Eti Rochaety. dkk, Metodologi Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS, hal. 35  


(28)

menengah dengan kompetensi yang mendasari pada standar. Yang menjadi persoalan adalah bagaimana penyususnan kurikulum yang ada pada konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?, Kompetensi-kompetensi apa saja yang dibutuhkan oleh Bank Syariah?, Bagaimana kesesuaian kurikulum yang telah diterapkan oleh konsentrasi Perbankan Syariah FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah saat ini?

Dalam penerapan pelajaran Ekonomi Islam di Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta kurikulum yang digunakannya belum sepenuhnya mengacu pada standar kompetensi yang yang dimiliki oleh Bank Syariah. Maka dengan demikian konsep yang digunakan Perbankan Syariah FSH UIN Jakarta ini merupakan satu hal yang harus dicarikan jawabannya dalam penelitian ini agar sesuai dengan kebutuhan Bank Syariah dan menjadi SDM yang lebih unggul dalam bidang lembaga keuangan Syariah.

G.Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyusun sistematika penulisan menjadi beberapa bab, yaitu;

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian


(29)

kepustakaan (review study terdahulu), kerangka teori dan konsep, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memberikan dua gambaran yaitu; tentang kurikulum, mulai dari pengertian kurikulum, kurikulum berbasis kompetensi (KBK), peran dan fungsi kurikulum, kurikulum ideal dan kurikulum aktual, serta komponen kurikulum. Sedang yang kedua yaitu; Lembaga Keuangan Syariah mulai dari pengertian Lembaga Keuangan Syariah dan macam-macam Lembaga Keuangan Syariah, konsep link end match serta struktur dalam bidang dan kompetensinya.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini memberikan gambaran tentang sejarah singkat Konsentrasi Perbankan Syariah Faklultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, visi, misi dan tujuan serta sasaran Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

stuktur kurikulum Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta pembagian konsentrasi program studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

BAB IV PENJELASAN

Bab ini menjelaskan bagaimana acuan penyusunan kurikulum yang ada pada Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN


(30)

Syarif Hidayatullah Jakarta, penjelasan tentang kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan oleh Bank Syariah dan Lemabaga Keuangan Syariah saat ini, menjelaskan bagaimana kesesuaian kurikulum yang telah diterapkan pada Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kebutuhan Bank Syariah.

BAB V PENUTUP

Bab ini penulis menyimpulkan kesimpulan dari semua hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran untuk pengembangan program ke depan yang dapat penulis sampaikan.


(31)

BAB II LANDASAN TEORI A.Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi (Kepmendiknas 232/U/2000).

Kurikulum sebagai mata pelajaran yang harus dikuasi oleh peserta didik, dalam proses perencanaannya memiliki ketentuan sebagai berikut:1

a. Perecanaan kurikulum biasanya menggunkan judment ahli bidang studi. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor sosial dan faktor pendidikan, ahli tersebut menentukan mata pelajaran apa yang harus diajarkan pada siswa.

b. Dalam menentukan dan menyeleksi kurikulum perlu dipertibangkan beberapa hal seperti tingkat kesulitan, minat siswa, urutan pelajaran dan lain sebagainya.

c. Perencanaan dan implementasi kurikulum ditekankan kepada pengguna metode dan strategi pembelajaran yang memungkinkan anak didik dapat menguasai materi pelajaran, semacam menggunakan pendekatan ekspositori.

Kurikulum merupakan suatu naskah panduan mengenai pengalaman yang harus didapatkan oleh para pelajar agar menjadi para lulusan berkompeten yang       

1

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 5


(32)

seharusnya. Oleh karena itu kurikulum merupakan kondisi ideal dibandingkan kondisi real. Kurikulum diibaratkan sebagai “jalur pacu” atau “kendaraan” untuk mencapai tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan.

Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (outcomes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Oleh karena itu isi dari kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Sedangkan menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekspresikan dalam praktek. Kurikulum tidak hanya mengacu kepada teori semata tetapi juga harus mengacu kepada prakteknya. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan. Kurikulum merupakan program aktivitas guru dan murid yang dirancang sedemikian rupa sehingga mahasiswa akan mencapai sebanyak mungkin tujuan akhir kegiatan pendidikan atau institusi pendidikan. Kurikulum bukan hanya susunan sederhana mengenai perencanaan yang akan diimplementasikan, namun juga terdiri dari proses yang aktif terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang saling berhubungan timbal balik dan terintergrasi sebagai suatu proses.


(33)

2. Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan perangkat standar pendidikan yang dapat mengantarkan pendidikan siswa untuk menjadi kompeten dalam bidang kehidupan yang dipelajarinya. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu; kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis sekolah, kurikulum berbasis mengajar, kurikulum berbasis mengajar dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.2 Oleh karena itu kurikulum harus dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja ( standar kompetensi).

Kurikulum berbasis kompetensi juga diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik agar dapat melakukan suatu kemahiran, ketetapan dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.3

3. Peran dan Fungsi Kurikulum

Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di masyarakat umumnya khususnya di dunia kerja. Dengan demikian dalam sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di dalamnya       

2

Pengelolaan Kurikulum Berbasis Kompetensi Duskur Balitbang Diknas (Jakarta April 2004), hal. 4

3

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2003), hal. 39


(34)

bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki oleh setiap siswa serta bagaimana mengorganisasi pengalaman itu sendiri. Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, paling tidak kurikulum memiliki 3 (tiga) peran, yaitu:4

a. Peran konservatif.

Adalah melestarikan berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu. Dikaitkan dengnan era globalisasi sebagai akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi. b. Peran kreatif.

Untuk menjawab setiap tantangan sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah. Dalam peran kreatifnya kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan.

c. Peran kritis dan evaluatif.

Berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.

4. Kurikulum Ideal dan Kurikulum Aktual

Setiap guru seharusnya dapat melaksanakan kegiatan sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kurikulum tersebut diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. Sebagai sebuah       

4

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal. 10


(35)

pedoman kurikulum berperan penting dalam merancang pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa. Oleh karena itu guru dapat menentukan hal-hal sebagai berikut:5

a. Merumuskan tujuan dan kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa.

b. Menentukan isi atau materi yang harus dikuasai untuk mencapai tujuan atau penguasaan kompetensi.

c. Menyusun strategi pembelajaran untuk guru dan siswa sebagai upaya pencapaian tujuan.

d. Menentukan kebrhasilan pencapaian tujuan atau kompetensi.

Sedangkan kurikulun actual (nyata) adalah pembatasan yang dilakukan oleh guru terhadap penerapan kurikulum yang ada. Kurikulum ini secara riil dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan kondisi yang ada.

5. Komponen Kurikulum

a. Kompetensi

Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu (Kepmendiknas 045/U/2002). Kompetensi merupakan suatu tugas yang memadai atau pemilikan suatu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang dan dititkberatkan kepada tugas kinerjanya.

      

5

Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), hal. 22


(36)

Kompetensi menurut standar nasional adalah apa yang dibutuhkan oleh seorang individu untuk kinerja yang efektif dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas perusahaan, dimana secara umum merupakan:6

1. Sikap, keterampilan dan pengetahuan pribadi yang merupakan apa yang dibawa orang untuk bekerja, meliputi kualitas pribadi, keterampilan, pengetahuan, pengalaman dan tanggung jawab.

2. Keterampilan mengelola tugas, cara bersikap dan berorganisasi merupakan apa yang dilakukan orang ditempat kerja, meliuti tugas proses dan prilaku yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengadaan mesin-mesin, pengelasan, pemasangan dan sebagainya.

3. Pencapaian tingkat standar hasil yang yang merupakan apa yang telah dicapai oleh tiap individu, meliputi hasil akhir sesuai standar yang diharapkan untuk selayaknya dapat diraih oleh individu yang berkompetensi.

4. Landasan keberhasilan strategi bisnis perusahaan. b. Standar Kompetensi

Standar kompetensi merupakan rumusan tentang kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang didasari atas pengetahuan, keterampilan yang didukung sikap kerja dan penerapannya sesuai untuk kerja yang dipersyaratkan.7

      

6

Mangkuprawira, S. Tb, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hal. 154

7


(37)

Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sistem pembelajaran di program studi sarjana. Kurikulum adalah rancangan studi sarjana dalam merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan program studi sarjana. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu dan penjaminan tercapainya kompetensi lulusan yang dicakup oleh suatu program studi sarjana dengan memperhatikan masing-masing program studi sarjana. Progran studi sarjana menetapkan kurikulum dan pedoman yang mencakup struktur, tataurutan, kedalaman, keluasan dan penyertaan komponen tertentu.

Ada beberapa kompetensi yang harus di miliki oleh seseorang dalam beraktivitas (Moran dan Riesenberger,1994), sebagai jaminan untuk dapat bekerja dengan rasa aman dan sejahtera ketika bekerja sebagai karyawan yang dapat beradaotasi dengan era-globalisasi.

1. Kompetensi Lingkungan, mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. 2. Kompetensi Analitik, kemampuan menganalisa permasalahan menjadi peluang. 3. Kompetensi Stratejik, mengembangkan disiplin ilmu yang dimiliki.

4. Kompetensi Fungsional, kemampuan merancang program.

5. Kompetensi Manajerial, kemampuan mengelola setiap aktivitas individu atau kegiatan organisasi.

6. Kompetenasi Profesi, kemampuan mengausai keterampilan.


(38)

7. Kompetensi Intelektual, kemampuan mengembangkan intelektualitas dan daya nalar.

8. Kompetensi Individu, kemampuan mengarahkan dan menggunakan keunggulan yang dimiliki.

9. Kompetensi perilaku, kemampuan untuk bersifat terbuka dan objektif dalam beraktifitas.

Berdasarkan pada berbagai referensi dan pertimbangan keterbacaan kemudahan dalam penggunaannya, disepakati struktur standar kompetensi sebagai berikut:8

STANDAR KOMPETENSI

Sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan melakukan pekerjaan

tertentu

UNIT KOMPETENSI

Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya

standar kompetensi

SUB KOMPETENSI

Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas

yang dapat diamati

      

8


(39)

KRITERIA UNJUK KERJA

Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang dipersyaratkan tersebut

terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan

ACUAN PENILAIAN

Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan

penilaian

B. Lembaga Keuangan Syariah

1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah

Dalam mengartikan Lembaga Keuangan Syariah, maka ada tiga kata terlebih dahulu yang harus dipahami secara parsial, yaitu lembaga, keuangan dan Syariah. Lembaga dalam bahasa Inggris bisa disebut dengan institution dan dalam bahasa Indonesiaisetaradenganpranata.9 Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa lembaga ini lebih berarti sebagai sebuah wadah atau sistem yang menampung dan mengatur prilaku tertentu dalam masyarakat.

Lembaga keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset non finansial atau aset

      

9

H.A. Djazuli, Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengantar), (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 1


(40)

riil10. Lembaga ini menyalurkan dan memberikan pendanaan atau pembiayaan kepada calon nasabah dan menanamkan dananya dalam bentuk surat-surat berharga serta menawarkan berbagai jasa-jasa keuangan lainnya, seperti proteksi asuransi, program pensiunan, skema tabungan serta transfer, kliring dan lain sebagainya.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 1967 tentang perbankan, yang dimaksud dengan lembaga keuangan ialah “semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan, menarik uang dari dan menyalurkannya kepada masyarakat. Dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 792 Tahun 1990, lembaga keuangan diberikan batasan kegiatan dalam bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan.11 Ini berarti lembaga dibatasi dengan hanya mencakup dalam bidang keuangan, dapat dikatakan bahwa lembaga ini hanya bergerak dalam bidang keuangan, dan melakukan penghimpunan serta penyaluran dana.

Lembaga Keuangan Syariah (Syaria financial institution) adalah merupakan suatu badan usaha atau institusi yang kekayaanya terutama dalam bentuk aset-aset keuangan (financial asset) maupun non-financial aset atau aset riil berdasarkan

      

10

Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Dilengkapi UU Perbankan Syariah&kodefikasi Produk Bank Indonesia, (Jakarta:LPFE Usakti, 2009), hal. 15

11

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, (Cipuatat: Kholam Publishing, 2008), hal. 245.


(41)

konsep Syariah.12 Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 1992 tantang Perbankan Syariah bahwa Lembaga Keuangan Syariah adalah merupakan badan atau lemabaga yang kegiatannya menarik dana masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat berdasarkan prinsip Syariah.

Lembaga Keuangan Syariah adalah sebagai bagian dari sistem ekonomi Syariah, dalam menjalankan bisnis dan usahanya juga tidak terlepas dari saringan Syariah.13 Maka dari itu lembaga ini dalam transaksinya tidak mungkin mengenal istilah bunga dalam artian tidak memakai sistem bunga tapi menggunakan sistem bagi hasil dan tidak mungkin menyalurkan dananya kepada usaha-usaha yang di dalamnya mengandung hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah serta proyek-proyek yang menimbulkan kemudharratan bagi masyarakat luas.

2. Macam-macam Lembaga Keuangan Syariah

Ditinjau dari segi tugas dan fungsinya, Lembaga Keuangan Syariah dapat dibedakan kedalam dua macam, pertama; lembaga keuangan dalam bentuk bank, yaitu lembaga keuangan yang dalam melaksanakan akad (transaksi) ekonominya terutama menarik dan menyalurkan uang dari dan kepada masyarakat dengan menggunakan sistem Syariah atau hukum Islam.14 Kedua; lembaga keuangan non bank, yaitu semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara       

12

Ahmad Rodoni, Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta-Timur: Penerbit Zikrul Hakim, 2008), hal. 5

13

H. Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008), hal. 58

14

Muhammad Amin Suma, Menggali Akar, Mengurai Serat Ekonomi & Keuangan Islam, hal. 249.


(42)

langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya kepada masyarakat guna membiayai investasi perusahaan-perusahaan.

a. Lembaga Keuangan Bukan Bank 1) Lembaga Pembiayaan Syariah

Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat dengan menggunakan prinsip-prinsip Syariah dan hukum Islam.15

2) Asuransi Syariah

Perasuransian atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan dengan menggunakan prinsip operasionalnya

      

15

Wiroso, Produk Perbankan Syariah, Dilengkapi UU Perbankan Syariah&Kodifikasi Produk Bank Indonesia, hal. 18


(43)

didasarkan pada syariat Islam dengan mengacu kepada Al-Qur’an dan As-Sunah.16 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian. 3) Perusahaan Modal Ventura

Lembaga Modal Ventura adalah suatu badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan pasangan usaha untuk jangka waktu tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan perusahaan pasangan usaha (PPU) adalah perusahaan yang memproleh pembiayaan dalam bentuk penyertaan modal dari perusahaan modal ventura.17 Jenis modal ventura adalah PMV Daerah, PMV Nasional, PMV Campuran (Keppres No. 61/1988 dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/1988). Pembiayaan yang dapat diberikan perusahaan modal ventura dapat dilakukan dalam beberapa cara yaitu:

a) Penyertaan modal langsung

b) Bersama-sama mendirikan suatu perusahaan

c) Penyertaan modal PMV (Perusahaan Modal Ventura) dalam pengambilan sejumlah portofolio saham PPU (Perusahaan Pasaangan Usaha)

d) Semi Equity Financing e) Pembiayaan Bagi Hasil

      

16

Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan Syariah dan Perasuransian Syariah di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), hal.136

17

Zaeni Asyhadie, Hukum Bisnis Prinsip dan Pelaksanaannya di Indonesia, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persda, 2008), hal. 120


(44)

4) Dana Pensiun

Sistem Syariah juga telah merambah ke produk dana pensiun. Adalah PT. Prinsipada Indonesia, sebuah perusahaan yang bergerak di dana pansiun dan PT Bank Muamalat Indonesia (BMI).18 Lembaga Dana Pensiun terdiri dari dua jenis yaitu:

a) Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja.

b) Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa, yang menyelenggarakan program pensiun iuran pasti (PPIP) bagi pesertanya. Sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992, yang ditunjuk untuk menyelenggarakan program DPLK adalah bank atau perusahaan asuransi jiwa, dengan batasan-batasan bahwa kekayaan, pengelolaan dana maupun program-programnya terlepas dari badan pendirinya, hal ini dilakukan agar kelangsungan hidup DPLK dan pesertanya dapat tenjamin.

      

18

Mustafa Edwin Nasution dkk, Pengenalan Eksklusip Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 315


(45)

5) Pasar Modal

Pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahan publik yang berkaitan dengan egfek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.19 Pasar ini merupakan sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan baik secara langsung maupun dengan melalui wakil-wakilnya dan berfungsi menjaga kontinuitas pasar dan mencipatakan harga efek yang wajar melalui mekanisme permintaan dan penawaran.

6) Pegadaian Syariah

Pegadaian Syariah adalah merupakan aktivitas gadai yang bebas dari bunga dan menggantikannya dengan pengenaan biaya yang sifatnya tetap untuk proses administrasi dan penyimpanan barang gadai.20 Dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata pasal1150 menjelaskan pengertian pegadaian yaitu; adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu barang bergerk yang diserahkan kepadanya oleh seorang berutang atau oleh orang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang

      

19

Gemala Dewi dkk, Hukum Perikatan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), hal. 171

20

Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawababn Atas Kekacauan Ekonomi Modern, (Jakarta: PARADIGMA & AQSA Publishing, 2007), hal. 309


(46)

tersebut dan biaya yang telah dilakukan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan.

b. Lembaga Keuangan Bank 1) Bank Umum Syariah

Bank Umum adalah sebuah badan usaha atau bank yang melaksanakan kegiatan usahanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembiayaannya sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah, sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam artian dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.21 Bank Umum Syariah berfungsi sebagai penghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa tabungan, atau ekuivalennya, berdasarkan akad wadiah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah dan menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudarabah atau akad lain serta menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudarabah yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah.

2) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan. Bank ini berasal dari Bank Desa, Bank Pasar, Lumbung Desa, Bank Pegawai dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi Bank Pembiayaan Rakyat.22 Dalam Undang-undang       

21

Kasmir, Bank & Lembaga Keuangan Lainnya, edisi keenam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), hal. 33

22


(47)

Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah diganti dengan Bank Pembiayaan Syariah. Kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang disempurnakan dengan undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah sebagai berikut:

a. Usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah meliputi:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu

2. Memberi kredit

3. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip Syariah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia

4. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia, deposito berjanka dan/atau tabungan pada bank lain.

3. Konsep Link dan Match

Hubungan atau jaringan dan kesesuaian antara dunia kerja dengan dunai industri dalam memandang lulusan sebagai hasil dari pendidikan amatlah penting. Untuk mengatasi kesenjangan tersebut Mentri Pendidikan dan Kebudayaan 1993-1998, Wardiman Djojonegoro merencanakan program Link and Match yang mengkaitkan berbagai macam program dan kurikulum di lembaga pendidikan dengan


(48)

tuntutan yang dibutuhkan perusahaan. Mengingat pentingnya aspek kompetensi, prinsip linkage end macthing (jaringan dan aplikasi) harus dikembangkan. Paradigma pendidikan harus mulai mengubah dari supply minded (orientasi jumlah) menjadi demand minded (kebutuhan) ke dunia kerja, harus digali apa saja yang dibutuhkan pasar kerja.

Menurut Doni Koesoma, link and match adalah keterpautan dan kesepadanan dalam lemabaga pendidikan. Wardiman (2007) menegaskan, yang dimaksudkan dengan linkandmatch adalah penggalian kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja ke depan. Pola linkand match antara dunia pendidikan dan dunia kerja dapat dilakukan dengan berbagai bentuk.23

4. Struktur ( Bidang dan Kompetensi)

Struktur Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan di beberapa Lembaga Keuangan Syariah meliputi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus di terapkan dan dipelajari di beberapa institusi atau perguruan tinggi adalah sebagai berikut:24

STANDAR KOMPTENSI KOMPETENSI DASAR 1. Menerapkan

dasar-dasar perbankan

1.1. Memahami uang dan lembaga keuangan 1.2. Memahami jenis dan operasional bank       

23

Sr. Yustiana CB, “ Link and Match Pendidikan Sekretaris”, di Stiks Tarakanita Paradigma Pendidikan harus berubah dari supplyminded (orientasi jumlah) menjadi demandminded (kebutuhan) ke dunia kerja, harus digali apa saja yang dibutuhkan pasar kerja, Artikel diakses pada 22 Juli 2010 dari http://www.stiks-tarakanita.ac.id/indek=com_conten&view=article=105:bnsp&catid=1:1atest-news

24

“Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan Sekolah Menengah Kejuruan”, artikel diakses pada 09/07/2010 dari http://www.scribd.com/doc/19450162/119121-SKKD-Keuangan


(49)

1.3. Memahami bank umum berdasarkan prinsip Syariah

1.4. Memahami sumber dana bank 1.5. Memahami kredit bank 1.6. Memahami jasa bank lainnya

1.7. Memahami lalulintas pembayaran transaksi 1.8. Memahami usaha kartu plastik

2. Memahami etika dan pelayanan nasabah

2.1. Menjelaskan pengertian etika

2.2. Menjelaskan implementasi etika perbankan 2.3. Memahami pentingnya pelayanan nasabah

(customerservice)

2.4. Menjelaskan kaitan pelayanan nasabah dengan kepuasan nasahah

3. Memahami bisnis Syariah

3.1. Memahami perusahaan pegadaian

3.2. Memahami perusahaan leasing (sewa-guna) 3.3. Memahami perusahaan asuransi

3.4. Memaharni pasar modal

3.5. Memahami pasar valuta asing (valas) 3.6. Memahami Koperasi simpan pinjam

3.7. Memahami perusahaan anjak piutang (factoring) 3.8. Memahami perusahaan dana pension

3.9. Memahami perusahaan modal ventura 4. Memahami fiqh

muamalat

4.1. Mengelompokkan harta dan hak milik berdasarkan fungsi dan kedudukannya

4.2. Memahami fungsi dan persyaratan akad transaksi 4.3. Mengelompokan jenis-jenis akad transaksi 4.4. Memahami akad transaksi dalam Bank Syariah 5. Memahami ekonomi 5.1. Memahami ilmu dan hukum ekonomi Islam


(50)

Islam 5.2. Menerapkan motif dan prinsip ekonomi Islam 5.3. Menerapkan sistem ekonomi Islam

5.4. Menganalisis permintaan dan penawaran 5.5. Menerapkan prinsip dasar produksi Islam 5.6. Menerapkan prinsip dasar konsumsi Islam 6. Menerapkan aspek

manajemen bank Syariah

6.1. Menerapkan pola manajemen bank Syariah 6.2. Memahami prinsip-prinsip operasional bank

Syariah

6.3. Memahami keuntungan dan risiko bank Syariah 6.4. Menerapkan likuiditas bank Syariah

7. Mengelola proses pembiayaan

7.1. Memahami produk pembiayaan bank Syariah 7.2. Menyiapkan data pembiayaan nasabah 7.3. Menganalisis kelayakan pembiayaan 7.4. Mengajukan usulan pembiayaan

7.5. Mendistribusikan keputusan pembiayaan 8. Mengelola transaksi

bidang dana Syariah

8.1. Mencatat transaksi giro wadiah 8.2. Mencatat transaksi tabungan wadiah 8.3. Mencatat transaksi deposito mudharabah 8.4. Mengerjakan transaksi jasa-jasa bank lainnya 9. Mengelola administrasi

pajak

9.1. Menyiapkan dokumen transaksi pemungutan dan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh)

9.2. Menyiapkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan pasal 21

9.3. Menyiapkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi

9.4. Menyiapkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan


(51)

(PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPn-BM).

10. Mengelola siklus akuntansi jasa dan dagang

10.1. Mencatat transaksi kedalam jurnal 10.2. Memposting ke buku besar

10.3. Menyusun neraca saldo 10.4. Mencatat jurnal penyesuaian 10.5. Menyusun neraca lajur 10.6. Menyusun laporan keuangan 11. Memproses dokumen

dana kas di kas bank

11.1. Mendeskripsikan administrasi kas bank 11.2. Menghitung mutasi kas bank

11.3. Membukukan mutasi kas bank 11.4. Menyusun laporan rekonsiliasi bank 11.5. Membukukan penyesuaian kas di bank 12. Memproses dokumen

dana

12.1. Mendeskripsikan administrasi dana kas kecil 12.2. Menghitung mutasi dana kas kecil

12.3. Menghitung selisih dana kas kecil 12.4. Mengisi dana kas kecil

12.5. Mencatat mutasi dan selisih dana kas kecil 13. Mengelola laporan

keuangan

13.1. Membukukan jurnal penyesuaian 13.2. Menyusun laporan keuangan 13.3. Membukukan jurnal penutup

13.4. Menyusun daftar saldo akun setelah penutupan 14. Mengelola komputer

akuntansi

14.1. Menyiapkan data awal perusahaan computer 14.2. Membuat bagan akun (chart of account) 14.3. Membuat buku pembantu

14.4. Mengentri saldo awal 14.5. Mengentri transaksi


(52)

14.6. Membuat laporan 14.7. Membuat backup file


(53)

STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN JAKARTA A.Sejarah

Gagasan untuk mendirikan Fakultas Syariah di Jakarta di mulai pada akhir tahun 1966. Sebelumnya IAIN Syarif Hidayatullah telah mengelola Fakultas Syariah di Serang, Jawa Barat. Untuk itu dilakukan persiapan-persiapan sehingga dibutuhkan suatu tim yang dipimpim lansung oleh rektor pada saat itu, Prof. Drs. H. Soenardjo.

Karena sarana dan prasarannya belum siap dan belum memadai, maka Fakultas Syariah Jakarta baru menerima mahasiswa mulai tahun ajaran 1968. Untuk tahap awal pimpinan fakulatas di rangkap oleh rektor dan pelaksana hariannya adalah Drs. H. Peunoh Daly, yang merangkap sebagai ketua Jurusan Ilmu Agama di Fakultas Tarbiyah. Selanjutnya rektor mengangkat K.H.M. Syukri Ghozali sebagai dekan Fakultas Syariah pertama. Fakultas Syariah Jakarta sendiri resmi berdiri berdasarkan SK Mentri Agama No.159 Tahun 1967.1

Sepanjang sejarahnya, tokoh-tokoh yang pernah memimpin Fakultas Syariah- semenjak konversi IAIN ke UIN menjadi Fakultas Syariah dan Hukum_sebagai dekan adalah berikut:K.H.M Syukri Ghozali (1968-1972), Dr.H. Peunoh Daly (1972-1975, 1983-1986, dan 1986-1991), Drs. Amir Syarifuddin (1977 dan 1975-1979), H.A. Wasit Aulawi, M.A (1979-1982 dan 19982-1983), Drs. A. Mustadjib,       

11

Pedoman Akademik 2007-2008, Menjadikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Terkemuka Dalam Mengintegrasikan Aspek Keilmuan, KeIslaman dan Keindonesiaan, hal. 155


(54)

MA (1991-1994), Drs. H.A. Chairuddin SH (1994-1994), Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA (1998-2002 dan 2006-2010), dan Dr. Hasanuddin AF, MA (2002-2006).

B. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran 1. Visi

Visi Fakultas Syariah dan Hukum khusunya Konsentrasi Perbankan Syariah adalah menwujudkan Fakultas Syariah dan Hukum sebagai fakultas yang unggul, handal, dan terdepan dalam pengkajian, pengembangan, dan pengintegrasian serta penerapan Ilmu Syariah, Ilmu Hukum, dan Ilmu Ekonomi Islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keindonesiaan.2

2. Misi

Misi Fakultas Syariah konsentrasi Perbankan Syariah adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan pengajaran dan pendidikan yang integratif dalam Ilmu

Syariah, Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi Islam, baik yang bersifat teoritis maupun praktis.

2. Mengembangkan dan menerapkan Ilmu Syariah, Ilmu Hukum dan Ilmu Ekonomi Islam yang berbasis penelitian (research based university).

3. Memberikan lasdasan akhlak dan moral terhadap pengembangan dan praktek Ilmu Syariah, Ilmu Hukun dan Ilmu Ekonomi Islam di masyarakat.

      


(55)

4. Mengembangakan dan membina kehidupan sivitas akademika yang menjunjung tinggi kebenaran, keterbukaan, kritis, kreatif dan inovatif serta tanggap terhadap perubahan-perubahan sosial baik dalam skala nasional maupun global.

5. Menyelenggarakan manjemen modern pergurusn tinggi yang berorientasi pada mutu, profesionalisme dan keterbukaaan serta memiliki daya saing yang tinggi dan kuat.

6. Memupuk dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun nonpemerintah, perguruan tinggi, industri dan lain-lain, baik dalam maupun luar negeri.

7. Memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadapa upaya implementasi Syariah Islam dalam kontek keindonesiaan sekaligus kemodernan.

8. Memberikan perhatian serius terhadap upaya implementasi Syariah Islam, khususnya bidang ekonomi dalam konteks keindonesiaan sekaligus kemodernan.

3. Tujuan

Konsentrasi Perbankan Syariah bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu Syariah, khususnya dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam (Ilmu Perbankan


(56)

Syariah), sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengupayakan penggunaanya dalam masyarakat.3

4. Sasaran

Sasaran dari konsentrasi Perbankan Syariah yaitu adalah calon peserta didik dari anggota masyarakat yang ingin memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional dalam bidang ilmu Syariah, khususnya dalam bidang Ilmu Ekonomi Islam (Ilmu Perbankan Syariah), sehingga dapat mengembangkan dan menyebarluaskan serta mengupayakan penggunaanya dalam masyarakat.

C.Proses Penyesuaian Kurikulum

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang diselenggarakan dan mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/ U / 2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi dan pengelompokan Mata Kuliah berdasarkan lima (5) pilar pembelajaran yang menjadi komponennya adalah sebagai berikut:

1. Mata kuliah pengembangan kepribadian 2. Mata kuliah berkehidupan bermasyarakat 3. Mata kuliah keilmuan dan keterampilan       


(57)

4. Mata kuliah keahlian berkarya 5. Mata kuliah prilaku berkarya

Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja (standar kompetensi). Empat Pilar (The Four Pillars of UNESCO) yang mendasari Kepmendiknas No. 232/U/2000 adalah seseorang yang kompeten harus dapat memenuhi persyaratan : 1. Landasan kemampuan pengembangan kepribadian,

2. Kemampuan penguasaan ilmu dan keterampilan (know how and know why), dan kemampuan berkarya ( know to do)

3. Kemampuan mensikapi dan berperilaku dalam berkarya sehingga dapat mandiri, menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (To be).

4. Dapat hidup bermasyarakat dengan bekerjasama, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralisme, dan kedamaian (to live together).

Kurikulum Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) bidang konsentrasi Perbankan Syariah sejak didirikannya di Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 1994, telah berkali-kali mengalami penyempurnaan. Kurikulum yang berlaku pertama kali yakni kurikulum yang disusun dan diberlakukan pada tahun akademik 1994-1995. Penyempurnaan pertama dilakukan pada tahun 1997, kemudian pada tahun 1999, tahun 2000, tahun 2003 (dalam rangka merespon kebijakan pemerintah dalam hal kurikulum berbasis kompetenasi), tahun 2005 yang diberlakukan untuk pertama kalinya pada tahun akademik 2005-2006, dan


(58)

terakhir pada tanggal, 13 Juni tahun 2007, telah disetujui dalam rapat senat Fakultas Syariah dan Hukum. Penyempurnaan kurikulum dilakukan dalam rangka mencari kesesuaian perkembangan pemikiran ekonomi Islam dan memenuhi kebutuhan pasar dengan tumbuh kembangnya ekonomi Syariah, terutama dalam bidang Perbankan Syariah dan Lembaga Keuangan Syariah lainnya.4

D.Struktur Kurikulum dan Kompetensi

Sesuai dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232/2000 dan No. 045/2002 tentang kurikulum inti Perguruan Tinggi dan kuirkulum institusi. Draft Kurikulum Perbankan Syariah FSH UIN Jakarata telah diajukan ke Departemen Pendidikan Nasional sebagai acuan kurikulum. Selain itu juga melakukan negosiasi dengan Mendiknas dalam hal pemberian akreditasi dan izin pembukaan program studi Ekonomi Islam di perguruan tinggi umum.

Distribusi Mata Kuliah Menurut Komponennya

      

4

Laporan Hasil Penelitian, Respon Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Kurikulum

No Kode Kurikulum Inti SKS % Jenis

1 MPK Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian 7 13 KP/KL 2 MBB Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat 18 10 KP 3 MKK Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan 103 67 KU 4 MKB Mata Kuliah Keahlian Berkarya 4 4 KU 5 MPB Mata Kuliah Perilaku Berkarya 19 12 KP/KL


(59)

KP=Kompetensi Pendukung; KU=Kompetensi Utama; KL=Kompetensi Lainnya

Adapun penjabaran rumpun mata kuliah tersebut sebagai berikut:

Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)

No Kode Mata Kuliah SKS Status Sifat

1 MPK Ulumul Qur’an dan Ulumul Hadits 3 Kurikulum Inti Wajib 2 MPK Ilmu Kalam/Aqidah 2 Kurikulum Inti Wajib 3 MPK Akhlak/Tasawuf 2 Kurikulum Inti Wajib 4 MPK Fiqh Ibadah dan Praktik Ibadah 2 Kurikulum Inti Wajib

5 MPK Fiqh 2 Kurikulum Inti Wajib

6 MPK Kewarganegaraan 2 Kurikulum Inti Wajib

Jumlah 13

Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)

No Kode Mata Kuliah SKS Status Sifat

1 MBB Bahasa Arab 1-2 6 Kur. Institusional Wajib 2 MBB Bahasa Inggris 1-2 6 Kur. Institusional Wajib 3 MBB Bahasa Indonesia 2 Kur. Institusional Wajib 4 MBB Sosiologi Ekonomi 2 Kur. Institusional Wajib 5 MBB Komunikasi 2 Kur. Institusional Wajib

Jumlah 18

Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)

No Kode Mata Kuliah SKS Status Sifat

1 MKK Tafsir Ayat Ekonomi 3 Kurikulum Inti Wajib 2 MKK Hadis Ekonomi 3 Kurikulum Inti Wajib


(60)

4 MKK Fiqh Muamalat Kontemporer 3 Kurikulum Inti Wajib 5 MKK Dasar-Dasar Ekonomi Islam 3 Kurikulum Inti Wajib 6 MKK Sejarah Pemikiran Ekonomi

Islam

3 Kurikulum Inti Wajib

7 MKK Teori Ekonomi Mikro 1-2 6 Kurikulum Inti Wajib 8 MKK Teori Ekonomi Makro 1-2 6 Kurikulum Inti Wajib 9 MKK Matematika Ekonomi 1-2 4 Kurikulum Inti Wajib 10 MKK Statistik 1-2 4 Kurikulum Inti Wajib 11 MKK Akuntansi 3 Kurikulum Inti Wajib 12 MKK Akuntansi Syariah 2 Kurikulum Inti Wajib 13 MKK Manajemen Keuangan 3 Kurikulum Inti Wajib 14 MKK Manajemen SDM 2 Kurikulum Inti Wajib 15 MKK Pengantar Perbankan Syariah 2 Kurikulum Inti Wajib 16 MKK Lembaga Keuangan Sy. Non

Bank

3 Kurikulum Inti Wajib

17 MKK Ekonomi Pembangunan dan perekonomian Indonesia

3 Kur. Institusional Wajib

18 MKK Bisnis dan Kewirausahaan 3 Kur. Institusional Wajib 19 MKK Perpajakan 3 Kur. Institusional Wajib 20 MKK Moneter dan Fiskal Islam 2 Kur. Institusional Wajib 21 MKK Manajemen Strategik 3 Kur. Institusional Wajib

22 MKK Perencanaan Keuangan syariah 3 Kur. Institusional Wajib

Jumlah 73

Mata Kuliah Peminatan Perbankan Syari’ah (diambil : 24 sks)

23 MKK Manajemen Keuangan PS 3 Kur. Institusional Wajib 24 MKK Analisa Laporan Keuangan PS 3 Kur. Institusional Wajib


(1)

d.Menjadi ahli muamalat (Ekonoomi Islam) yang mencintai ilmu pengetahuan

1. Teori Ekonomi Mikro 1-2

2. Teori Ekonomi Makro 1-2

3. Ilmu Hukum

4. Perpajakan

5. Matematika Ekonomi 1-2

6. Statistik Ekonomi 1-2

7. Akuntasi

8. Akuntansi Syariah

9. System Auditing LKS

10. Managemen Strategik

11. Managemen Keuangan

12. Arbitrase Syariah *)

13. Perencanaan Keuangan Syariah

14. Ekonomi Pembangunan dan Perekonomian

Indonesia

Tanggapan Alasan

Wajib diperlukan

III. Kompetensi konsentrasi Perbankan Syariah

Kompetensi Mata Kuliah

a.Mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) dan menjadi ahli perbankan Syariah yang mem-punyai siap inovatif

dan responsif

3. Lembaga Keuangan Syariah non Bank

4. Analisa Kelayakan Pembiayaan PS

5. Analisis Laporang Keuangan PS

6. Manajemen Pemasaran Bank Syariah

7. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah


(2)

9. Manajemen SDM Perbankan Syariah

10. Managemen Investasi dan Resiko PS

11. Produk Perbankan Syariah

12. Aspek-Aspek Hukum Perbankan

13. Praktikum Bank Syariah

Tanggapan Bapak/Ibu Alasan

Sesuai dengan dunia kerja

C.Bagaimanakah kontribusi yang dilakuan lembaga keuanga syariah dalam

usaha meningkatkan kesesuaian kurikulum dunia pendidikan?

¾ LKS kurang memiliki kepentingan dalam hal kesesuaian kurikulum tersebut.

Oleh karena itu lembaga pendidikan haruss bisa beradaptasi dengan menyesuaikan kurikulum yang ada agar dapat terserap pada dunia kerja dan lulusannya dapat bersaing dalam globalisasi.


(3)

Berikut Hasil Tanggapan dan Wawancara

M. Ismail : Minta penjabaran, penjelasan atau gambaran kompetensi dasar yang

dimiliki (dibutuhkan) oleh lembaga keuangan syariah atau yang harus dimiliki oleh SDM syariah seperti apa pak?

Pak Edi : Kompetensi untuk SDI-nya ya, pertama itu yang jelas dia pertama untuk

SDI ee lembaga keuangan syariah itu dia harus ee apa namanya menguasi betul ee syariah, pengetahuan syariah. Pengetahuan syariah itu pertama ya ekonomi syariah, perbankan syariah ee itu juga kompetensi pertama itu harus jujur tentunya , kemudian dia juga ngerti Qur’an dan Hadis. a Kemudian ekonomi syariahnya sendiri atau perbankan syariah khusus bisnistik perbankan syariah yah perbankan syariah itu pertama dia yah harus ngerti akuntansi bank syariah, kemudian harus ngerti operasional bank syariah, harus ngerti ee alat-alat apa sebagai analisa kinerja dari pada perbankan syariah kemudian dia harus ngerti produk-produk perbankan syariah seperti misalnya murabahah, salam, istishna’, mudharabah, musyarakah yah, mudharabah apa mutlaqah, mudharabah muqaiyadah, kemudian musyarakah mutaqishah, ijarah, qard dan lain sebagainya. E kemudian dia harus tahu bedanya antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional karena sekarang saat ini SDI-SDI yang dicopot dari konvensional itu tidak ngerti itu akhirnya bisa menjadi konterpretasi 0o bank syariah itu sama aj sama aja dengan bank konvensional kerena dia tidak mendalami hanya kursus 2 minggu atahu seminggu jadilah ia banker-banker syariah atahu ekonomi-ekonomi syariah akhirnya dia tidak punya kompetensi yang kuat di dalam e pengetahuan ekonomi perbankan syariah akhirnya dia menyatakan bahwa sama aja nih perbankan syariah dengan konvensional pada hal sangat beda khan dari segi dari daria segi apa namanya eem dasar hukumnya beda, dasar hukum perbankan syariah khan al-Qur’an-Hadis, komvensional –perbankan konvensional cuma peraturan Bank Indonesia, kita Qur’an-Hadis. nah, kemudian juga di-di perbankan syariah ada dewan pengawas syariah, setiap produk-produknya itu harus di-di,harus halal. Sedangkan di konvensional yah mao halal mao haram ya gak jelas


(4)

itu khan. Kompetnsi yang kedua tentunya dia e’ee apa namanya SDI perbbankan syariah itu harus terus belajar mengembankan produk yah, kemudian yang-yang paling penting sebenarnya di dalam ini itu dia harus mengerti fiqh muamalat e’e banker-banker bank syariah harus fiqh mengetahui fiqh muamalat, dasar hukum dari fiqh mudharabah itu apa, dasar hukum fiqh muamalat itu Qur’an-Hadis yah, dasar hukum dari pada salam, istishna’ dan sebagainya itu harus juga, fiqh mualamatnya harus kuat, kalau nggak, dia nanti akan bingung membuat produk baru bingung dia main hantem aja owh ini apa namanya e’e tidak tahu fiqh muamalat main hantem aja gitu, banyak sekali masalah itu, maka muncullah bank ee tidak syar’i-nya bank syariah ah ini SDI-SDI yang sekarang sudah harus belajar fiqh muamalat minimal dia harus mempelajari seluruh produknya, jadi dia jangan asal ini bank-bank syariah sekarang kalau nggak sesuai nanti karena tidak punya kompetensi, kompetensinya hanya sebentar aja, yah itu, jadinya bank syariah hanya nama doank, nama doank. Mungkin yang paling penting lagi adalah bahwa ee budaya kerja di perbankan syariah budaya kerja itu, yah pagi itu harus ada doa’, dhuha atahu apa bersama atahu mungkin misalnya ee apa namanya ee gantian, jam 12 pas jam 12, ini menyangkut e budaya yah budaya islami jam 12 berhenti diajak nasabahnya untuk shalat semuanya shalat, kepala bank syariahnya menjadi imam dan sebagainya. Kemudian juga jam ashar nanti dia berhenti kemudian shalat lagi dan sebagainya, soalnya, kemudian, kalau, bank syariah kalau misalnya pada saat bulan ramadhan itu setidak-tidaknya menyediakan ta’ji, ta’jil yang gratis yah di taruh di depan bank syariah untuk para, ee para nasabah atahu orang mao lewat atahu musyafir buka secara gratis. Kemudian juga mungkin ada pengejian yah mungkin pengajian yang spasifik, pengajian bukan hanya surga neraka tapi menjurus pada fiqh muamalat misalnya akuntansi, akuntansi itu ada nggak dalam al-Qur’an-Hadis. kemudian misalnya ngajinya nantinya ee kerja, kerja itu ibadah itu ada nggak dalam al-Qur’an , makanya kerja itu ibadah jihad buat motivasi SDI-SDInya. Kemudian profesionalisme, profesionalsme itu ada nggak dalam al-Qur’an-Hadis, itu tentu pasti ada, yah bahwa kerja dalam islam itu dilihat


(5)

oleh Allah dan Rasulnya, dalam al-Qur’an jelas itu ada. Aah tentang pengetahuapengetahuan ini yang dalam al-Qur’an-Hadis, jarang sekali sekarang dipunyai sebagai kompetensi basic dari pada prinsip-prinsip syariah atahu ekonom-ekonom syariah.

Yang muncul sekarang yang ada adalah yah ee ekonom-ekonom atahu prinsip-prinsip yangb hanya tahu kulit-kulitnya doank tidak di didalami dengan fiqh mumalat, tidak kuat al-Qur’an-Hadisnya, dasarnya dia mensinyalir kesimpulan mereka sama aja ini bank syariah dengan bank konvesional itu.

Kalau Cuma silabus yang jelas itu yang, diperdalamlah seperti misalnya akuntasi bank syariah, matematik udah jelas yah. Anak UIN itu kalahnya di matematik, statistik. Bahasa arab jelas, harus. Bahasa ingris harus, tofel-toafel itu jelas. Kalau menurut S1 mungkin kompetensi harus tofelnya 500, toafelnya 500 yah. Kemudian ee punya ee akuntansi yah. Kemudian yah jelas, operasional perbankan syariah jelas ah itu yang harus diperdalami. Analisa laporang bank syariah, karena banyak sekali yang tidak mengerti kompetensinya itu, tidak ngerti laporang keuangan syariah seperti neraca bikin laba yah, laporang ee dana, apa, laporang qord yah itu nggak ngerti mereka, karena tidak belajar akuntansi bank syariah. Banyak sekali banker sekarang, beda..! akuntansi konvensional, akuntansi syariah beda karena mudharabahnya... Akuntansi mudharabah, akuntansi musyarakah beda sekali, ujungnya di neracanya beda, nah menganalisa neraca laba rugi beda. Kalau nggak, dia bingung..! kembali lagi, ooh sama saja ini dengan konvensional seperti itu.

Jadi, silabus UIN sudah bagus, cuman nanti tambahin aja bahasa ingris ama bahasa arab serta matematik yah untuk mengahadapi persaingan itu. Ee akuntansi perbankan syariah. Kemudian kalau sistem apa, analisa pembiayaan udah ada, analisa laporang keuangan syariah udah ada.


(6)

Dan juga mungkin emm kerjasama diperbanyak magang dengan bank-bank syariah atau dengan konsultan syariah atau dengan BPRS yang mikro finence, jadi islamic mikro finence, BPRS, BMT, koperasi syariah itu perbanyak, jangan cuma ee saya pikir kalau hanya cuma 1 (satu) bulan, 2 (dua) bulan nggak cukup. Jadi, banyak menerima PKL dari UIN cuma satu bulan itu nggak dapet apa-apa, minimal itu 3 (tiga) bulan magangnya, misalnya 2 minggu mempelajari ee pembiayaan, 2 minggu mempelajari dana pihak ketiga, 2 minggu belajar akuntasi, kemudian ee 2 minggu lagi belajar manajerialnya 2 bulan sampe’ 3 bulan mateng betul dan dia dapet sertifikatnya dari perbankan syariah atau konsultan syariah atau lembaga keuangan syariah mikro seperti BPRS itu harus, harus dibanyakin prakteknya, itu skillnya. Di tempat saya banyak sekali walaupun dari UIN-nya banyak sekali begitu berhadapan dengan laporang keuangan atau ketika jadi AO, bingung ia membaca neracanya, apa lagy, apa lagi didalemi “owh ini pake’ jaminan nggak? Oh pak, qok syariah pake’ jaminan? Nah ini fiqh, fiqh muamalat atau ada denda, denda pembayaran, gimana denda nih? Atau ada, ada, ada apa ee dikasih orang, riswah! ini riswah, riswah bukan? Itu harus kuat fiqh, fiqh muamalatnya. Kemudian kalau ada misalnya tunggakan di tengah, apa bedanya musyarakah mutaqishah dengan IBT, itu harus betul-betul mateng, mateng betul produk-produk syariahnya, kalau tidak, kesimpulan dia sama aja dengan konvensional. Itu aja ayah....


Dokumen yang terkait

Urgensitas pembukaan konsentrasi kepenghuluan di Fakultas Syariah dan hukum UIN Jakarta

0 6 104

Ketersediaan koleksi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah:Analisis Sitiran Pada Skripsi Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah Tahun 2006-2007

0 19 101

Keterampilan membaca kritis pada mahasiswa jurusan perbankan syariah fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 6 17

Respon Kognitif,Afektif dan Konatif Pegawai Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Minat Berasuransi Syariah

0 12 0

Tingkat pemahaman fiqh muamalat kontemporer terhadap keputusan menjadi nasabah bank syariah ( studi pada mahasiswa program studi muamalat konsentrasi perbankan syariah fakultas syariah dan hukum uin syarif hidayatullah jakarta )

0 55 126

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat Kontemporer Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Syariah (Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 15 0

Tingkat Pemahaman Fiqh Muamalat kontemporer Terhadap keputusan menjadi Nasab Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 34 126

Kinerja Perbankan Syariah dan Preferensi Nasabah Tentang Bank Syariah

0 13 100

Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Pembiayaan Mikro di PT.Bank BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Ciputat (Studi pada Mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 5 133

SPS Januari - 2018.pdf

0 2 117